. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 30 Mei 2022

Serunya Berwisata Sungai di Taman Nasional, Ini Pilihan Lokasi dan Aktivitasnya


Berwisata alam maupun ekowisata di kawasan konservasi seperti Taman Nasional (TN), selama ini identik dengan wisata pendakian gunung dan wisata bahari. Mungkin lantaran banyak TN di Tanah Air yang memiliki gunung dan atau laut serta pulau-pulau di dalam kawasannya. Padahal masih banyak jenis wisata lain yang bisa dilakukan, salah satunya berwisata sungai.

Edisi kali ini, TravelPlus Indonesia suguhkan beberapa TN yang memiliki sungai yang dapat Anda jadikan sebagai objek wisata dengan bermacam kegiatan yang menarik, seru, dan atau menantang.

Tujuan tulisan ini supaya wisata sungai di TN semakin populer dan diminati wisatawan, tak kalah dengan wisata pendakian gunung maupun ragam wisata bahari.

Kenapa sungai? Ya karena sarana alam itu memang tersedia, berdaya tarik, dan ditambah beberapa hari ini pemberitaan terkait sungai di ragam media baik dalam dan luar negeri tengah ramai, tepatnya Sungai Aare yang berada di Swiss lantaran dikabarkan menjadi lokasi hilangnya putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Berdasarkan pengamatan langsung dan informasi dari beberapa Kepala Balai TN, sebenarnya ada banyak TN yang bisa digunakan pengunjung untuk berwisata sungai, di antaranya TN Kayan Mentarang di Kalimantan Utara, TN Sebangau (Kalimantan Tengah), TN Tanjung Puting (semenanjung barat daya Kalimantan Tengah), TN Bukit Barisan Selatan  (Lampung dan Bengkulu) TN Ujung Kulon (Banten), dan TN Aketajawe Lolobata di Maluku Utara.


Menurut Kepala Balai TN Kayan Mentarang (TNKM) Agusman, pengunjung yang menuju kawasan TNKM umumnya dengan menyusuri sungai, baik itu Sungai Kayan maupun Sungai Mentarang.

Lokasi-lokasi yang menarik untuk susur sungai lebih banyak berada di Sungai Kayan. "Pengunjung bisa langsung menyusuri dari Tanjung Selor ke Long Alango dengan menggunakan longboat selama 2 hari 1 malam, terus naik Katinting (perahu lokal) dari Long Alango ke Long Tua yang merupakan habitat banteng Kalimantan selama lebih kurang 2 jam menyusuri Sungai Bahau melewati beberapa jeram," terangnya.

Selain itu di Desa Apauping juga sudah ada kelompok Dema Mading yang telah dilatih untuk memandu pengunjung berwisata arung jeram atau rafting. "Di sana tersedia 2 set perahu karet dan bermacam perlengkapan safety," tambahnya.


Desa Apauping, lanjut Agusman merupakan desa terdekat ke Long Tua. "Waktu tempuhnya sekitar 1 jam dengan Katinting dari Long Alango," ungkapnya.

Akses ke Long Alango juga bisa dicapai dengan pesawat Susi Air dari Malinau sekitar 1/2 jam penerbangan.

Hal serupa juga bakal pengunjung temukan bila menjelajah TN Sebangau yang dominan berekosistem rawa gambut.

Menurut Kepala Balai TN Sebangau Andi Muhammad Kadhafi semua lokasi di TN Sebangau boleh dibilang menjadi wisata sungai karena semua aksesnya lewat sungai, termasuk sungai kecil untuk masuk ke kawasan pedalaman.


"Intinya TN Sebangau salah satu kawasan konservasi yang pengunjungnya bisa naik perahu menyusuri sungai ke spot-spot tertentu, baik untuk pengamatan satwa seperti melihat orangutan dan bird wathcing atau sekadar susur sungai sambil photo hunting," terangnya.

Lokasi susur sungainya antara lain di Sungai Kouran dan Sungai Punggualas.

Di Sungai Kouran yang berada di Palangkaraya, tepatnya masuk SPTN wilayah 1 Palangkaraya, pengunjung bisa susur sungai siang hari dengan waktu ditempuh sekitar 1 jam. "Arah susur sungai bisa dari hulu Sungai Kouran ke arah Pelabuhan Kereng Bangkirai atau sebaliknya," jelasnya.


Untuk susur sungai malam hari, bisa di Sungai Punggualas yang berada di SPTN Wilayah 3 Kasongan. Rute susur sungainya bisa dari Danau Punggualas sampai bawah Camp PIRPA Punggualas dengan durasi sekitar 1 jam. "Sambil susur sungai bisa melakukan pengamatan satwa, melihat herpetofauna dan biasanya ada burung yang tidur," ungkapnya.

Selain itu, di TN Sebangau pengunjung juga bisa melakukan susur sekat kanal. "Aktivitas wisata satu ini sangat unik dan nggak ada duanya," pungkas Andi.

Seperti disinggung di atas, destinasi TN lainnya di Kalimantan Tengah yang juga punya wisata sungai adalah TN Tanjung Puting yang berada di Kabupaten Kotawaringin Barat.

Menurut Kepala Balai TN Tanjung Puting  Murlian Dameria Pane yang akrab disapa Emde Pane untuk lokasi wisata TNTP hanya Susur Sungai Sekonyer.


TravelPlus
sendiri pernah melakukannya dengan kapal wisata klotok dari Pelabuhan Kumai, lalu menyusuri sungai tersebut menuju Camp Leakey untuk melihat sekelompok orangutan di alam liar.

Dinamakan kapal wisata klotok, lantaran berbunyi tok-tok saat melaju. Jumlah kapal wisata klotok yang juga merangkap akomodasi semacam homestay berjalan ini cukup banyak.

Setiap kapal klotok juga ada juru masaknya yang tugasnya menyiapkan segala kebutuhan makanan wisatawan selama di klotok.

Menariknya saat menyusuri Sungai Sekonyer, kita bisa melihat monyet-monyet bergelantungan dan melompat-lompat dari pohon satu ke pohon lain.

Maklum hutannya juga menjadi tempat bermain buat delapan jenis primata, termasuk Bekantan atau monyet berhidung panjang yang oleh masyarakat setempat juga dijuluki monyet Belanda lantaran warnanya kekuningan dan hidungnya mancung berlebihan.

Banyak pengunjung yang bilang wisata susur Sungai Sekonyer di TN Tanjung Puting, berasa seperti di film Anaconda.


Sementara lokasi wisata sungai di TN Ujung Kulon berada di Pulau Handeuleum.

Menurut Kepala Balai TN Ujung Kulon, Anggodo wisata susur Sungai Cigenter merupakan salah satu aktivitas wisata sungai yang diminati pengunjung yang datang ke TN Ujung Kulon.

Biasanya wisata susur tersebut bagian dari paket trip atau tour package ke Pulau Handeuleum.

Untuk menjangkau Pulau Handeuleum, pengunjung bisa menggunakan kapal dari Dermaga Sumur dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.

Di Resort Handeuleum, nanti bisa minta diantar petugas ataupun masyarakat untuk susur Sungai Cigenter dengan perahu sampan atau canoe sekitar 1 jam. "Tarif naik kapal dari Dermaga Sumur ke Pulau Handeuleum pergi pulang bisa dibicarakan dengan pemilik kapal, demikian pula tarif naik canoe untuk susur sungai Cigenter," ungkapnya.

TravelPlus juga pernah melakukannya, berwisata susur Sungai Cigenter. Waktu itu  dengan perahu sampan bercadik yang berkapasitas tiga orang (dua penumpang dan satu orang pemandu lokal).

Sensasinya yang didapat ketika itu selain seru juga menantang. Boleh dibilang ada muatan petualangannya.


River Tubing
Di wilayah Sumatera, salah satu TN yang pengunjungnya bisa melakukan wisata sungai adalah TNBBS alias Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Menurut Plt. Kepala Balai Besar TNBBS, Ismanto kegiatan wisata sungai di TNBBS antara lain river tubing dengan menggunakan bagian dalam ban mobil.

"Lokasinya di Sungai Way La'ay yang berada di kawasan Resort Balik Bukit SPTN III Krui, masuk wilayah Kabupaten Lampung Barat, Lampung," jelasnya.

Pengunjung bisa rafting dengan jalur lintasan sejauh lebih kurang 800 meter. "Durasi pengarungan sekitar 1 jam sudah  termasuk kegiatan foto atau merekam gambar," ungkapnya seraya menambahkan tarif untuk river tubing Rp 35.000 dengan tiket masuk pada hari libur Rp 7.500, dan tiket masuk hari kerja Rp 5.000 per orang.

Berwisata sungai tak melulu menyusuri sungainya dengan perahu. Tapi bisa juga berjalan kaki tapi menyusuri daratan di tepiannya.

Kegiatan itu bisa dilakukan di Maluku Utara, tempatnya di TN Aketajawe Lolobata.

Menurut Kepala Balai TN Aketajawe Lolobata, T. Heri Wibowo lokasi wisata sungai di TN Aketajawe Lolobata berada di Sungai Tayawi.

"Pengunjung tidak susur sungainya dengan perahu melainkan treking di daratan tepian sungai, kemudian menyeberang sungai. Aktivitas utamanya bird watching Burung Bidadari Halmahera dengan durasi treking tepian sungainya sekitar 2 - 3 jam," terangnya.


Itulah beberapa TN yang bisa Anda kunjungi untuk berwisata sungai. Perlu diingat selagi berwisata sungai apapun aktivitasnya, tetap mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan serta selalu menjaga kebersihan dan kelestarian sungainya dengan kata lain senantiasa patuh menjadi pengunjung yang ramah lingkungan, terlebih tengah berwisata di kawasan konservasi alam.

Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia

Foto: dok. TN Kayan Mentarang, Teguh-TN Sebangau, Bumi Sekala Conservation-TNBBS & @adjitropis


Read more...

Sungai Daerah Anda Ingin Diminati Wisatawan? Ini 10 Tips Pengelolaan dan Promosinya


Nama Sungai Aare di Swiss, tengah melangit lantaran terekspos luas di ragam media terkait hilangnya putra sulung Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Sungai tersebut dikabarkan menjadi salah satu lokasi wisata yang ramai peminatnya.

Terkait wisata sungai, sejumlah sungai di Tanah Air pun juga memiliki daya tarik dan sudah menjadi objek wisata yang diminati wisatawan lokal, nusantara bahkan mancanegara.

Nah, kalau daerah Anda memiliki sungai, dan ingin dijadikan sebagai objek wisata yang mampu menjaring wisatawan, sekurangnya ada 10 (sepuluh) tips pengelolaan dan promosinya dari hasil pengamatan dan pengalaman TravelPlus Indonesia meliput beberapa objek wisata sungai.

Pertama, sungai tersebut harus memiliki keistimewaan/kelebihan tersendiri dibanding sungai lain.

Keistimewaannya antara lain sungai tersebut berair jernih dan bersih sehingga orang tertarik datang untuk berenang dan lainnya; melewati/membelah kota sebagai daya tarik wisata city tour dan water front city; punya objek menarik seperti air terjun, bebatuan dan atau berjeram-jeram liar untuk rafting, body rafting, river tubing, dan bamboo rafting maupun canoeing; berarus tenang sehingga bisa untuk paddling dengan paddle board maupun bersampan; atau mempunyai calendar of event entah itu festival ataupun lomba sport tourism event, dan lainnya.

Kedua, memiliki paket-paket wisata menarik sesuai aktivitas wisata yang bisa dilakukan dan tentunya dengan harga terjangkau. Misalnya paket rafting, river tubing, dan sebagainya.

Ketiga, mengkombinasikan dengan aktivitas wisata lain yang ada di sekitar kawasan sungai seperti wisata kuliner, jelajah/treking hutan, mandi di air terjun, wisata kota, wisata desa, dan lainnya.

Keempat, dikelola secara profesional entah oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis)  desa setempat atau pemerintah kota (pemko)/pemerintah kabupaten (pemkab).

Kelima, jika setiap pengunjung dikenakan tiket masuk ke objek sungai tersebut, harus  terjangkau, termasuk tarif parkir. Kalau gratis, tentu itu lebih bagus lagi.

Keenam, memiliki pilihan akomodasi buat pengunjung yang ingin menginap seperti penginapan murah, homestay yang berkonsep back to nature ataupun camping ground berikut penyewaan perlengkapan berkemahnya.

Ketujuh, pengelolanya memiliki ragam medsos kekinian yang aktif termasuk website atau weblog yang menjelaskan profil sungai tersebut termasuk paket-paket wisatanya serta contact person berikut nomor WA yang mudah dihubungi atau yang cepat merespon pesan/pertanyaan dari calon pengunjung.

Kedelapan, promosinya harus gencar dan bukan hanya lewat medsos, pun lewat beragam pameran, bekerjasama dengan blogger dan  jurnalis khusus pariwisata yang selama ini aktif dan kreatif mempromosikan destinasi wisata dan lainnya.

Indahkan Sapta Pesona
Kesembilan, baik pengelola maupun masyarakat sekitar sungai harus tetap mengindahkan Sapta Pesona agar wisatawan yang berkunjung berkesan dan ingin datang dan datang lagi.


Sapta Pesona terdiri atas tujuh unsur sebagai tolok ukur peningkatan kualitas produk wisatanya, yaitu unsur keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan, dan unsur kenangan.

Kenapa keamanan berada diurutan pertama? Karena apapun produk wisata yang dijual harus memberikan keamanan kepada setiap pengunjungnya.

Terlebih sungai yang digunakan untuk kegiatan bermuatan petualangan atau yang memacu adrenalin seperti rafting, canoeingfree fall alias terjun bebas dari atas jembatan, bebatuan, dan lainnya. Sebaiknya selain ada rambu-rambu petunjuk dan peringatan, juga harus ada tim keamanan dan keselamatan berikut peralatan yang memadai untuk mengantisipasi jika wisatawan mengalami kecelakaan.

Terakhir atau kesepuluh, akses menuju lokasi start kegiatan di sungai tersebut harus mudah dicapai dari terminal/stasiun/bandara/pelabuhan terdekat dengan disediakan transportasi umum baik saat hari biasa maupun akhir pekan. 

Jika belum ada transportasi umum atau masih sulit mendapat transportasi online, pengelolanya harus menyediakan moda transportasi alternatif untuk menjemput wisatawan yang datang dari terminal dan lainnya, entah itu dengan bus kecil, bak terbuka, sepeda motor, dan moda transportasi lainnya.

Semakin mudah diakses, kemungkinan semakin banyak wisatawan yang berminat datang.

Lewat tulisan ini, TravelPlus sekaligus turut prihatin dan berdoa semoga Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), putra pertama Ridwan Kamil yang dikabarkan hilang di Sungai Aare segera ditemukan selamat, aamiin allahumma aamiin... 🤲🙏.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia


Read more...

Minggu, 29 Mei 2022

Dieng Orienteering Race 2022 Sukses Digelar, Turut Promosikan Pesona Alam dan Ekraf Lokal


Dieng Orienteering Race 2022 – Discover Energy Above The Cloud” yang baru sukses digelar di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah pada 27-29 Mei 2022, turut mempromosikan ragam keindahan objek wisata alam, budaya, dan produk ekonomi kreatif (ekraf) setempat.

Buktinya sport tourism event yang digelar Main Outdoor sebagai event organizer penyelenggara wisata petualangan di Indonesia, bekerja sama dengan Dieng Travel dan Tanijiwo Hostel, selaku pelaku usaha pariwisata lokal serta didukung sejumlah pihak termasuk media partner antara lain TravelPlus Indonesia ini juga menampilkan pagelaran tarian Kuda Lumping dari Sanggar Krida Budaya Dieng, band musik Kaliasa serta kunjungan wisata alam, budaya, dan ekraf di wilayah Dieng.


Race Director Dieng Orienteering Race
2022, Rahman Mukhlis mengatakan kegiatan wisata olahraga berbasis petualangan dengan kombinasi kemampuan berlari dan keterampilan bernavigasi menggunakan peta dan kompas untuk mengunjungi titik kontrol sesuai dengan yang sudah ditentukan ini bertujuan untuk memasyarakatkan kegiatan orienteering dan mendorong peningkatan prestasi atlet orienteering Indonesia.

"Kegiatan ini juga sekaligus untuk meningkatkan kembali geliat industri pariwisata dan ekraf di wilayah Dieng khususnya," terangnya.


Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Banjarnegara yang membuka kegiatan ini secara resmi di area start lapangan samping Candi Arjuna Banjarnegara, berterima kasih atas kepercayaan dan inisiasi dari penyelenggara untuk menjadikan Dieng sebagai lokasi lomba orienteering ini.

"Semoga bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat Dieng pada khususnya yang bergerak dalam bidang pariwisata dan ekraf, karena Dieng ini besar sekali potensi pariwisatanya," harapnya.

Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wonosobo, Burhanuddin yang menutup kegiatan di area finish perlombaan, Taman Syailendra Wonosobo  mengapresiasi atas suksesnya sport tourism event ini. 

"Semoga event ini dapat dilaksanakan berkelanjutan dengan rute yang lebih menarik dan menantang, melintasi berbagai destinasi wisata alam dan budaya di kawasan Dieng," ujarnya.


Dieng Orienteering Race
perdana ini diikuti sebanyak 194 peserta dari 8 Provinsi ( DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I.Yoygakarta, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan). Kalau dilihat dari kenegaraan pesertanya terdiri atas 3 negara yakni Indonesia, Malaysia, dan Perancis. 

Data dari pihak penyelenggara, para pemenangnya untuk kategori M 18 juara 1 dari Sispala Phoenikas Banten, Kategori M 21 dan M 30 dari Pasgat Orienteering Team (TNI AU), Kategori W 18 dari FONI Banten, W 21 dari MOC Solo, dan kategori W 30 dari Siliwangi Orienteering

Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia
Foto: dok. Main Outdoor


Read more...

Jumat, 27 Mei 2022

Dikunjungi Ozil, Pesona Istiqlal Kian Mendunia


"... Sholatullah Salamullahi, ‘Alaa Thoha Rosulillah
Sholatullah Salamullahi, ‘Alaa Yasiin Habibillah
Tawasalna Bibismillah, Wabil Hadi Rosulillah
Wakulli Mujahidin lillah, Bi Ahlil Badri Ya Allah ...".

Lantunan Salawat Badar itu bergema di ruang utama Masjid Istiqlal, selepas shalat Jum'at (27/5/2022).

Bak koor raksasa, ribuan jamaah spontan melantunkannya sambil kamera HP mereka terus mengabadikan Mesut Ozil yang siang itu tampil sederhana mengenakan kaos berkerah warna hitam dan berpeci senada namun aura bintangnya sebagai pesepakbola dunia tetap memesona.

Para jamaah mendadak bersalawat, tak lain untuk meredam jamaah lain yang terus berdesakan ingin memotret ataupun merekam pemain sepakbola tersohor asal Jerman itu.

Amatan TravelPlus Indonesia ada 3 tipe jamaah yang usai shalat Jum'at saling berebutan ingin mendapatkan gambar atau visual sosok pesepakbola yang pernah bermain untuk klub ternama Real Madrid dan Arsenal itu.


Pertama, jamaah yang memang penggemar berat Ozil yang sudah tahu kalau pria kelahiran Jerman 15 Oktober 1988 itu akan datang dan shalat Jum'at di Masjid Istiqlal Jakarta, lalu memburunya (mengejar dan mengabadikannya_ red).

Kedua, jamaah yang memang fans berat Ozil yang tengah jumatan di Masjid Istiqlal namun tidak tahu kalau Ozil datang untuk shalat Jum'at. Kesempatan emas untuk bisa melihat dan mengabadikan idolanya itu pun tidak disia-siakan sekalipun harus berdesak-desakan. Beberapa di antaranya bahkan mengaku seperti mimpi di siang hari bisa bertemu Ozil.

Tipe ketiga, jamaah yang bukan peminat berat Ozil tapi tahu prestasi dan profil Ozil lalu ikut-ikutan jamaah lain memotret ataupun merekam Ozil.

Ketiga tipe jamaah itu menyatu, ditambah lagi dengan sejumlah awak media baik itu fotografer, blogger, kamerawan maupun videografer yang mendapat tugas dari atasannya untuk meliput Ozil di Istiqlal.

Alhasil, desak-desakan tak terhindar sejak awal kehadiran Ozil dari Pintu Al Fattah hingga menuju Bedug Istiqlal yang sarat akan nilai sejarah.

Sebagai pengingat, Bedug Istiqlal yang memiliki panjang 3 meter, berdiameter 2,7 meter, dan berat tiga ton serta kabarnya dibuat tahun 1972 itu bahan utamanya adalah kayu meranti merah berusia 300 tahun asal Kalimatan Timur.

Kondisi berdesak-desakan kembali terulang selepas Shalat Jum'at, tepatnya ketika Ozil ingin menyampaikan sepatah kata di depan mimbar.

Begitu antusiasnya respon positif publik, membuktikan kalau sosok Ozil sebagai pesohor dunia, ternyata memiliki masa penggemar yang luar biasa banyak di Tanah Air.


Dampak Positif
Lalu apa dampak positif kehadiran Ozil di Istiqlal? Jawabannya sudah tentu nama dan pesona salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara yang menjadi ikon masjid nasional ini semakin mendunia.

Kok bisa? Ya lihat saja berita seputar Ozil datang dan shalat Jum'at di masjid karya arsitek besar Indonesia, Fredrich Silaban, atas perintah Presiden Soekarno itu tersiar luas di sejumlah media online terutama (website dan weblog) serta elektronik (TV) berkat liputan langsung para pewarta tulis (jurnalis maupun blogger), fotografer, dan videografer. Bahkan sebelum Ozil datang alias rencana Ozil ke Istiqlal saja sudah ramai pemberitaannya.

Belum lagi unggahan para penggemar fanatiknya, warganet serta konten kreator berupa ragam konten (foto, teks, dan video) di bermacam media sosial (medsos) seperti Instagram, Twitter, Facebook atau Meta, YouTube, dan sejumlah WA/WAG. Semua itu kian menduniakan nama masjid berluas bangunan 24.200 meter persegi yang mampu menampung jamaah hingga 200.000 orang ini.

Berkat aneka berita dan unggahan tersebut,  pesona masjid yang dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besar serta bermenara tunggal setinggi total 96,66 meter yang menjulang di sudut Selatan selasarnya ini pun semakin melangit.


TravelPlus
sendiri yang hadir meliput langsung, memprediksi kedatangan Ozil ke  masjid yang memiliki Terowongan Silaturahmi ke Gereja Katedral ini akan sangat berdampak positif bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) Indonesia, khususnya Jakarta.

Bisa jadi selepas Ozil ke Istiqlal, Jakarta bakal pula menjadi destinasi wisata kota dan religi dunia lantaran informasinya meluas sampai ke mancanegara. Ditambah lagi kondisi, atmosfer, dan wajah Jakarta saat ini memang bukan cuma aman dan nyaman, pun semakin menawan.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia


Read more...

Selasa, 24 Mei 2022

Irfan Hakim Jadi Duta Angklung Bandung, Pilihan Tepat


Kalau profesi Irfan Hakim sebagai MC atau pembawa acara, rasanya sejumlah orang dari Aceh sampai Papua termasuk beberapa negara di Asia Tenggara sudah tahu. Maklum sebagai salah satu MC papan atas Indonesia, wajahnya kerap wara-wiri membawakan berbagai acara di TV maupun offair.

Tapi kalau Irfan Hakim sebagai Duta Angklung Bandung, mungkin belum banyak yang tahu.

Maklum gelar barunya itu baru didapatnya  sejak Kota Bandung dideklarasikan sebagai Kota Angklung.

Menurut Ketua Tim Bandung Kota Angklung Dadang Sunjaya, timnya yang meminta Irfan Hakim menjadi Duta Angklung Bandung dan permintaan itu disambut baik.

"Tim kita yang minta. Kebetulan beliau mau. Jadi sejak acara Deklarasi Kota Bandung Jadi Kota Angklung, Irfan Hakim resmi menjadi Duta Angklung Bandung," terang Dadang kepada TravelPlus Indonesia usai acara deklarasi Kota Bandung sebagai Kota Angklung yang berlangsung di  Plaza Balai Kota Bandung, Sabtu (21/5/2022).

Menurut Dadang, profil, latar belakang, dan prestasi Irfan Hakim memenuhi kriteria sebagai Duta Angklung Bandung. "Apalagi dulu saat merangkak jadi artis, Irfan itu juga pernah menjadi pemain angklung," terangnya.

Selain itu, dia low profile dan mau menjadi Duta Angklung Bandung secara sukarela. "Dia juga sangat cinta kepada seni dan budaya daerah termasuk angklung," tambahnya.

Sebagai Duta Angklung Bandung, lanjut Dadang, tugasnya tentu ikut mempromosikan Kota Bandung dengan segala aktivitas angklungnya ke depan.

Kata Dadang, selain Duta Angklung Bandung dalam acara deklarasi ini, timnya juga menyiapkan tagline, maskot, dan yelyel dengan tujuan agar acaranya lebih semarak dan informasi Kota Bandung sebagai Kota Angklung juga bisa semakin meluas.


Sudah
Tepat
TravelPlus sendiri menilai pemilihan Irfan Hakim sebagai Duta Angklung Bandung sudah tepat. 

Bukan semata Irfan asli kelahiran Bandung, namun karena suami dari Della Sabrina Indah Putri ini memiliki kedekatan dengan seni angklung. Buktinya dia mengaku  pernah tampil bermain angklung di berbagai acara baik di tingkat nasional maupun mancanegara.

Ketenaran selebriti pecinta hewan alias animal lover ini sebagai pesohor juga menjadi salah satu nilai lebih tersendiri. Terlebih sebagai artis, citranya terbilang positif dan kariernya cemerlang.

Kemahiran Irfan membawakan beragam acara mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, dari acara hiburan sampai yang serius juga menjadi catatan bagus lainnya.

Kemampuannya berkomunikasi ditambah dengan candaan atau guyonan khasnya, membuat acara yang serius terasa lebih cair dan mengalir, sepertinya tidak usah diragukan lagi. Kelebihan itu mungkin jarang dimiliki MC ternama lainnya.

Buktinya saat memandu acara Deklarasi Kota Bandung sebagai Kota Angklung, Irfan sebagai Duta Angklung Bandung mampu membuat atmosfer acara tersebut menjadi lebih hidup, santai, menghibur tanpa meninggalkan esensi utamanya.


Keramahannya pun patut diacungi jempol. Buktinya, Ayah 5 orang anak ini pun dengan sabar melayani para penggemarnya dari anak-anak sampai orang tua untuk berfoto bersama, termasuk menjawab pertanyaan sejumlah awak media usai memandu acara.

Lewat tulisan ini, TravelPlus mengucapkan selamat buat Irfan Hakim sebagai Duta Angklung Bandung, semoga dapat menjalankan tugasnya dengan baik sehingga predikat Kota Bandung sebagai Kota Angklung semakin dikenal masyarakat luas bukan cuma ditingkat nasional pun internasional.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia


Read more...

Senin, 23 Mei 2022

TravelPlus Kirim 2 Pertanyaan untuk WPB 23 Mei 2022, Ini Jawabannya


Ada 2 pertanyaan yang TravelPlus Indonesia kirim ke Biro Komunikasi (Birkom) Kemenparekraf sebelum mengikuti Weekly Press Briefing (WPB) edisi Senin (23/5/2022) yang berlangsung di Gedung Sapta Pesona, Jakarta.

Pertanyaan pertama, berbunyi: Berapa jumlah wisatawan nusantara selama libur lebaran 2022 per kabupaten, per provinsi, dan nasional? Sedangkan isi pertanyaan kedua: Bagaimana tanggapan Menparekraf terkait tagar #BoikotSingapura #BoikotPariwisataSingapura #BoikotPenerbanganSingapura di media sosial usai tidak diizinkannya Ustadz Abdul Somad ke Singapura? Apa solusinya? 

Kedua pertanyaan tersebut TravelPlus kirim setelah mendapat undangan dari Birkom Kemenparekraf untuk hadir meliput WPB edisi 23/5/2022 secara offline

Jawaban-jawaban atas kedua pertanyaan itu kemudian dikirim tim Birkom Kemenparekraf, bersamaan dengan beberapa jawaban dari pertanyaan sejumlah jurnalis lainnya.

Berikut isi jawaban pertama: Pergerakan orang saat mudik dan libur lebaran tahun 2022 memberikan dampak yang sangat besar terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan tingginya jumlah wisatawan yang datang ke destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif di berbagai daerah. 

Secara nasional jumlah wisatawan nusantara (wisnus) pada momen libur lebaran tahun 2022 diperkirakan sebanyak 40 persen dari jumlah pemudik yang diproyeksi oleh pemerintah (85,5 juta). 

Catatan Kemenparekraf, salah satu pilihan destinasi wisata yang paling diminati oleh masyarakat saat libur lebaran tahun ini adalah desa wisata. 

Hal ini terbukti dari beberapa laporan yang 
diterima dari pengelola desa wisata secara langsung maupun dari rekan-rekan media 
mengenai meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan di desa wisata pada saat momen libur lebaran. 

Selain itu, destinasi wisata lainnya yang ramai dikunjungi, di antaranya Borobudur, yang merupakan salah satu Destinasi Super Prioritas. Tercatat, terdapat 100 persen kenaikan okupansi homestay Desa Wisata di sekitar Candi Borobudur. 

Jumlah kunjungan wisatawan pada tempat wisata dan sentra-sentra ekonomi kreatif 
yang berada di jalur mudik baik di Jawa dan Sumatera, dan Bali juga meningkat signifikan.

Kemenparekraf juga mencatat jumlah wisnus yang berkunjung ke Bali pada libur Lebaran tahun 2022 sebanyak 500 ribu, sedangkan yang mengunjungi destinasi wisata di Kabupaten Sleman, Yogyakarta lebih dari 1 juta wisnus. 

Wisnus yang berkunjung ke tempat wisata di Siak, Provinsi Riau pada libur Lebaran tahun ini sebanyak 58 ribu. 

Soal Boikot
Adapun jawaban pertanyaan kedua yang TravelPlus terima dari Birkom Kemenparekraf adalah: setiap negara, termasuk Singapura memiliki kedaulatan dan kebijakan imigrasi masing-masing. 

Dalam praktek selama ini, negara memiliki yuridiksi dan ketentuan hukum yang berlaku di negaranya. Bisa saja tidak menerima seseorang masuk ke teritorial wilayahnya berdasarkan berbagai pertimbangan dan kita tidak selalu tahu apa alasannya. 

KBRI telah melakukan langkah perlindungan terhadap WNI, termasuk dengan melayangkan nota diplomatik untuk meminta penjelasan atas alasan penolakan. 

Nota tersebut ditanggapi oleh Kemendagri Singapura melalui pernyataan tertulis yang menyebutkan alasan penolakan masuk karena UAS dianggap menyebarkan ajaran ekstrimis dan perpecahan. 

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Kemenlu, Judha Nugraha meluruskan apa yang dialami oleh UAS merupakan penolakan masuk (not to land) dan bukan deportasi. 

Sama seperti Singapura, Indonesia memiliki aturan keimigrasian sendiri yang diatur dalam UU Nomor 6 TA 2011. 

Dalam UU tersebut disebutkan bahwa merupakan kewenangan Indonesia untuk tidak menyampaikan alasan penolakan terhadap WNA untuk masuk ke RI.

Sebagai informasi tambahan, sejak Januari hingga 17 Mei 2022, tercatat ada sebanyak 452 WNA yang ditolak masuk ke Indonesia dengan berbagai alasan termasuk WN Singapura.

Semua jawaban atas dua pertanyaan dari TravelPlus itu, dibuat oleh tim Birkom Kemenparekraf dengan sumber siaran pers, artikel berita, dan data dari satuan kerja serta atas sepengetahuan I.G.A Dewi Hendriyani selaku Kepala Birkom Kemenparekraf.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia

Sumber jawaban: tim Birkom Kemenparekraf




Read more...

Sabtu, 21 Mei 2022

Jadi Kota Angklung, Daya Pikat Kota Bandung sebagai Destinasi Budaya dan Wisata Menguat


Resmi menyandang gelar sebagai “Kota Angklung” lewat acara deklarasi yang berlangsung di Plaza Balai Kota Bandung, Sabtu (21/5/2022), daya pikat Kota Bandung sebagai destinasi budaya dan wisata diperkirakan semakin menguat.

Dalam laporannya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari mengatakan harapan dari deklarasi ini adalah semakin menguatnya Kota Bandung sebagai kota destinasi budaya dan wisata.

"Harapan lainnya angklung dapat terus berkembang pesat di Kota Bandung dan terus terjalin regenerasi anak muda untuk mengenal angklung," terangnya.

Semoga dengan dideklarasikannya Kota Bandung sebagai Kota Angklung, sambungnya, Kota Bandung semakin maju dan berkembang dalam pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan objek pemajuan  kebudayaannya.

"Tong Ngaku Urang Bandung Mun Teu Ngangklung," ujar Kenny menutup laporan kegiatan deklarasi dengan yelyel.


Deklarasi Kota Bandung sebagai Kota Angklung dibacakan Taufik Hidayat Udjo, salah satu tokoh angklung di Kota Bandung, didampingi sejumlah tokoh angklung antara lain Ketua Tim Bandung Kota Angklung Dadang Sunjaya, Eddy Permadi, Popong Otje Djunjunan, Aan Handoyo, Dinda Satya, dan Ahmad Rosidi, serta disaksikan Wali Kota Bandung Yana Mulyana.

“Kami, mewakili masyarakat Kota Bandung, yang mencintai seni dan budaya angklung meliputi para pengajar, pelajar, pengrajin, pemain, akademisi, pemerhati dengan tokoh masyarakat dan Pemerintah Kota Bandung, pada hari ini menyatakan bahwa Angklung menjadi identitas baru Kota Bandung dengan sebutan "Bandung Kota Angklung," ungkap Udjo seraya berharap semoga dengan "Bandung Kota Angklung" akan membawa dampak yang positif terhadap kemajuan Kota Bandung di segala bidang.

Wali Kota Bandung Yana Mulyana dalam sambutannya mengatakan setelah deklarasi ini, semua pegiat angklung di Kota Bandung punya tanggung jawab besar untuk melestarikan angklung.


"Saya berharap langkah kita ini tidak berhenti sebatas deklarasi. Perlu ada program nyata untuk menduniakan angklung," imbaunya

Setelah deklarasi ini, lanjutnya, pemerintah beserta sejumlah elemen masyarakat perlu menyusun langkah strategis atau roadmap pengembangan angklung.

Duta Besar RI untuk UNESCO, Is Munandar lewat online menjelaskan secara virtual  filosofi angklung yang luar biasa, antara lain kolaborasi dan harmonisasi.

Menurutnya angklung tidak bisa dimainkan sendiri melainkan memerlukan kekompakan tiap pemainnya dalam sebuah pertunjukkan.

“Saat dunia membutuhkan hubungan yang baik dengan alam, angklung mengajarkan hal tersebut,” terangnya.

Ketua Tim Bandung Kota Angklung
Dadang Sunjaya menambahkan berbagai upaya telah dan akan terus dilakukan untuk "Bandung Kota Angklung" mulai dari FGD yang meminta masukan dari para stakeholder, Kajian dengan hasil rekomendasi yang dituangkan dalam sebuah Dokumen Akademik, pembuatan roadmap untuk 5 tahun kedepan dan Pendeklarasian. 

"Suatu saat, jangan kaget jika pemandangan di Kota Bandung akan dihiasi ornamen ornamen angklung, akan ada suguhan permainan angklung di ruang-ruang publik. Akan selalu terdengar musik angklung disudut-sudut kota... Bahkan mungkin saja ada kuliner khas Bandung Kota Angklung.. Semoga!!," ungkapnya.


Si Bitung
Dalam deklarasi ini juga diperkenalkan Si Bitung, maskot Bandung Kota Angklung.

Si Bitung diambil dari tagline Kota Bandung Kota Angklung yakni Awi BITUNG, kependekan dari Awesome and beauty Bandung City of Angklung.

Awi Bitung adalah salah satu jenis bambu yg suka dipakai bahan utk angklung yaitu bagian "jeujeur" atau tiang angklung.

Design maskot si Bitung dibuat oleh Dhany Irfansyah, kreator asal Bandung yang bermukim di Jepang.

Acara deklarasi yang digelar secara hybrid, juga menampilkan sekitar 300 seniman, pegiat angklung, pelajar dan komunitas seni angklung di Kota Bandung.

Acara yang dipandu pembawa acara papan atas Indonesia asal Bandung, Irfan Hakim yang juga berstatus sebagai duta angklung ini dihadiri pula sejumlah seniman, akademisi, pegiat, komunitas angklung di Kota Bandung serta awak media, termasuk TravelPlus Indonesia yang datang langsung dari Jakarta.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia
 


Read more...

Jumat, 13 Mei 2022

Bandung Jadi Kota Angklung, Ini Rahasia Upaya Pelestarian dan Pengembangannya


Kota Bandung bakal menyandang predikat baru sebagai Kota Angklung pada 21 Mei 2022. Untuk bisa meraih gelar itu, jelas tak semudah membalik tangan. 

Banyak faktor baik itu pendukung maupun kendala/hambatan termasuk upaya yang telah dan akan terus dilakukan, termasuk dalam hal pelestarian dan pengembangannya. 

Terkait upaya pelestarian dan pengembangan seni angklung, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari membocorkan rahasianya kepada TravelPlus Indonesia, Jumat (13/5/2022).

Kata Kenny Pemerintah Kota Bandung melalui Disbudpar Kota Bandung melakukan berbagai aktivitas yang selalu berpatokan pada OPK Kebudayaan, yakni melakukan pengkajian, pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan kemitraan terhadap seniman dan komunitas angklung, yang selanjutnya dilakukan pendokumentasian dan penyebarluasan informasi.

Dalam rangka melestarikan seni angklung di Kota Bandung, pihaknya selain  melaksanakan pembinaan dengan memfasilitasi kegiatan pergelaran seni angklung, juga telah mengusulkan agar Kota Bandung menjadi Kota angklung. "Sebelumnya telah dilakukan penyusunan Kajian Ilmiah, Road Map jangka pendek, menengah, dan panjang," ungkapnya.

Untuk pengembangannya, pihaknya telah melakukan pembinaan dengan memfasilitasi untuk berbagai macam kegiatan Angklung di Kota Bandung, seperti Angklung Days, Opera Angklung Lomba Musik Angklung, bahkan kota Bandung juga beberapa kali mengirimkan delegasi misi kebudayaan ke luar negeri khusus untuk seniman angklung.

Kenny menambahkan jumlah pasti seniman angklung yang ada di Kota Bandung sampai saat ini belum terdata otentik, karena setiap tahun terus bertambah.

"Satu yang pasti ditiap sekolah minimal kelompok angklung (ekstra kurikuler) itu punya, mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi bahkan komunitas di masyarakatpun ada," bebernya.

Perkembangan angklung di Kota Bandung boleh dibilang sangat berkembang.

Buktinya banyak kegiatan yang dilakukan para pegiat Angklung di Kota Bandung, baik lomba maupun event yang berhasil menarik perhatian publik.

Berdasarkan data dari setiap lomba, baik yang diprakarsai oleh KABUMI UPI maupun KPA ITB, sekolah yang memiliki Angklung dan Ekstrakulikuler Angklung di wilayah Jawa Barat, DKI, dan Banten, masih di dominasi oleh sekolah dari Kota Bandung.

Fakta lainnya, dari tahun ke tahun selalu ada inovasi. "Inovasi dilakukan dalam bentuk organologi, kekaryaan, maupun konsep pertunjukan," terangnya.

Dalam perkembangan angklung periode ke-3 tahun 1990 – 2021 (Angklung Kreasi), lanjutnya, banyak sekali para homocreator asal Bandung yang berinovasi dengan alat musik angklung sebelumnya.

"Contohnya Handiman dengan konsisten mengembangkan angklung Padaengnya, Yayan Udjo dengan alat angklung Toel-nya, Eko Mursito dengan alat angklung Robotnya, dan Daeng Udjo dengan alat angklung gantungnya," jelasnya lagi.

Pada periode ketiga inilah banyak sekali kreasi dan inovasi yang dilakukan oleh para seniman angklung di Kota Bandung.

Ada yang berinovasi dibidang organologi alat musik angklung, seperti terbentuknya angklung Toel (kang Yayan), angklung Bot (Pa Eko), angklung Midi/Digitalisasi angklung (Kang Yadi, kang Willy).

Ada pula seniman yang berinovasi dalam kekaryaan musik angklung seperti Band angklung Babenjo, dan Komposer angklung Yadi Mulyadi yang menciptakan karya-karya angklung original khusus angklung.

"Di era angklung kreasi ini juga muncul nama Manshur Angklung yang berinovasi angklung dengan musik DJ sehinga angklung dapat diterima oleh para kaum milenial," bebernya.


Kenny juga menjelaskan selain faktor dukungan juga ada beberapa kendala yang dihadapi untuk mewujudkan Kota Bandung sebagai Kota Angklung, salah satunya pandemi Covid-19.

Akibat pandemi banyak sekali agenda yang melibatkan masyarakat dalam acara deklarasi ini menjadi tertunda, yang awalnya akan dilaksanakan pada tahun 2021 sekarang dilaksanakan pada tahun 2022.

Dampak lainnya, juga berimbas terhadap penganggaran yang jauh lebih kecil dibanding dengan anggaran sebelum masa pandemi.

Setelah Kota Bandung resmi berpredikat Kota Angklung, bukan berarti semua hal itu selesai.

Kata Kenny justru ada hal paling utama yang harus dilakukan yaitu  mempertahankan keberlanjutan (sustainability culture)-nya agar tumbuh kembang dan geliat angklung semakin hidup setelah menyandang gelar tersebut.

"Untuk itu perlu dukungan dari berbagai pihak sinergitas antara pemerintah dan masyarakat angklung khususnya, masyarakat luas pada umumnya," pungkasnya.

Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia

Foto: dok. @adjitropis & @kennydewikaniasari

Read more...

Kamis, 12 Mei 2022

Kota Bandung Sebentar Lagi Jadi Kota Angklung, Ini Rangkaian Acara Deklarasinya


Dalam hitungan hari, Kota Bandung bakal resmi menyandang predikat Kota Angklung. Peresmiannya ditandai dengan acara pendeklarasian yang akan digelar pada 21 Mei.

Mendapat kabar membahagiakan itu dari pemilik akun Instagram (IG) @omdeeangklung berupa unggahan siar ulang (repost)dari @udjo.event, TravelPlus Indonesia segera menghubungi Kenny Dewi Kaniasari selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung untuk mengecek keakuratan info tersebut sekaligus mengirimkan beberapa pertanyaan terkait.

Menurut Kenny acara Deklarasi Kota Bandung sebagai Kota Angklung memang akan digelar tanggal 21 Mei 2022, venue-nya di Balaikota Bandung.


"Rangkaian acaranya dimulai dengan musik pembuka yang akan menggambarkan kegembiraan masyarakat Kota Bandung dalam menyambut dijadikannya Angklung sebagai ikon Kota Bandung," terangnya, Kamis (12/5) lewat pesan WA.

Acara selanjutnya laporan dari Sekretaris Daerah Kota Bandung tentang proses menuju Bandung Kota Angklung. "Isi laporannya tentang berapa lama proses dari awal perumusan, kajian, sosialisasi, jejak pendapat sampai ke deklarasi," jelas Kenny.

Berikutnya proses pembacaan Deklarasi yang akan dibacakan oleh para pegiat, pemerhati angklung, juga tokoh masyarakat dan unsur pemerintah daerah.

"Yang mendeklarasikan antara lain Erna Pirous (putri Daeng Soetigna) , Eddy Permadi , Opik Udjo, perwakilan komunitas angklung, tokoh masyarakat , dan tentunya Wali Kota Bandung," terang Kenny lagi.

Setelah pembacaan deklarasi dilanjutkan dengan proses pemutaran video Bandung Kota Angklung dan Jingle Bandung Kota Angklung di seluruh megatron dan perempatan jalan.

Acara berikutnya diisi dengan hiburan yang dikemas untuk menggambarkan perkembangan Angklung di Kota Bandung, dari mulai Angklung Buhun, Angklung Edukasi, dan Angklung Perkembangan.

Terakhir atau acara penutupnya adalah penyerahan maskot si Bitung sebagai maskot Bandung Kota Angklung.


Para pengisi acara pada acara Deklarasi Bandung Kota Angklung, sambung Kenny, antara lain Saung Angklung Udjo, KABUMI UPI, JEI Angklung, SDN Padasuka, SMPN 28 Bandung, SMA Pasundan 2, dan Pegiat Angklung Kota Bandung.

Kata Kenny, sekurangnya ada dua keuntungan yang didapat sektor wisata dan budaya termasuk ekonomi kreatif (ekraf) Kota Bandung dengan menyandang gelar sebagai Kota Angklung.

Keuntungan pertama, menjadi nilai tambah bagi perekonomian masyarakat melalui seni, kerajinan, kuliner, riset, dan teknologi yang berbasis angklung. "Keuntungan lain agar Kota Bandung menjadi barometer dalam dunia perangklungan," pungkasnya.


Jejak Angklung di TravelPlus
Sebagai media yang juga konsen akan konservasi budaya selain alam, TravelPlus sudah sejak dulu juga loyal mengekpos hal-hal terkait Angklung sebagai atraksi yang ternyata mampu menjadi daya tarik wisata sekaligus produk ekraf.

Bukti jejak digitalnya berupa belasan tulisan terkait Angklung yang masih tayang di TravelPlus, antara lain seputar Angklung dinobatkan sebagai Warisan Budaya TakBenda Dunia (Intangible Cultural Heritage of Humanity) dari Indonesia oleh UNESCO pada 16 November 2010 hingga tulisan menyeruaknya usulan Kota Bandung menjadi Kota Angklung.

Berikut ini beberapa judul tulisan dan link-nya di TravelPlus Indonesia sesuai urutan tanggal, bulan, dan tahun penayangannya.

Pertama, tulisan berjudul"Keajaiban Bambu di Festival Bambu Nusantara 3", ini link-nya: *http://travelplusindonesia.blogspot.com/2009/09/keajaiban-bambu-di-festival-bambu.html*.

Kedua, "Pameran Alat Musik Tradisional di Museum Nasional". Ini link-nya:  *http://travelplusindonesia.blogspot.com/2010/10/pameran-alat-musik-tradisional-di.html*.

Ketiga, "Angklung Harus Masuk Sekolah Pascapengakuan UNESCO". Ini link-nya: *http://travelplusindonesia.blogspot.com/2010/11/angklung-harus-masuk-sekolah.html*.


Keempat, "Negara Pengimpor Angklung Meningkat". Ini link-nya: *http://travelplusindonesia.blogspot.com/2010/11/negara-pengimpor-angklung-meningkat_23.html*.

Kelima, "Jero Wacik Serahkan 5 Sertifikat UNESCO Asli ke ANRI". Ini link-nya: *http://travelplusindonesia.blogspot.com/2011/09/jero-wacik-serahkan-5-sertifikat-unesco.html*.

Keenam, "Upaya Lindungi Warisan Budaya Tak Benda". Ini link-nya: *http://travelplusindonesia.blogspot.com/2011/10/upaya-lindungi-warisan-budaya-takbenda.html*.

Ketujuh, "Orkestra Angklung “Bangunkan” Michael Jackson di Stadion Siliwangi". Ini link-nya:  *http://travelplusindonesia.blogspot.com/2015/04/orkestra-angklung-bangunkan-michael.html*.

Kedelapan, "Saung Angklung Mang Udjo Ingin Bikin Lomba Angklung Sedunia". Ini link-nya: *http://travelplusindonesia.blogspot.com/2016/01/saung-angklung-mang-udjo-ingin-bikin.html*.

Kesembilan, "Asosiasi Angklung Indonesia Gelar Munas Pertama di Bandung secara Hybrid", ini link-nya: *http://travelplusindonesia.blogspot.com/2021/03/asosiasi-angklung-indonesia-gelar-munas.html*.

Kesepuluh, "Bandung Siap Invasi Angklung ke Dunia Via Streaming Events", ini link-nya: *http://travelplusindonesia.blogspot.com/2020/05/bandung-siap-invasi-angklung-ke-dunia.html*.

Kesebelas, "Menarik, Ditengah Pandemi Menyeruak Usulan Bandung Jadi Kota Angklung", ini link tulisannya: *http://travelplusindonesia.blogspot.com/2020/05/menarik-ditengah-pandemi-menyeruak.html*.

Terakhir atau keduabelas, tulisan ini yang bertajuk: "Kota Bandung Sebentar Lagi Jadi Kota Angklung, Ini Rangkaian Acara Deklarasinya".


Beberapa tulisan tersebut link-nya juga disebarluaskan lewat ragam medsos antara lain akun IG @adjitropis, @travelplusindonesia, Twitter, Facebook, konten video, dan sejumlah WAG dengan tujuan agar semakin banyak publik yang mengetahui informasi-informasi positif yang termuat dalam tulisan-tulisan tersebut atau dengan kata lain pangsa-pembacanya semakin luas.

Lewat tulisan terbaru tentang Angklung ini, TravelPlus sekaligus ingin mengucapkan selamat buat warga Bandung, Pemerintahan Kota Bandung termasuk Disbudpar-nya, dan tentunya para pegiat/peminat/pemain Angklung atas dideklarasikan Kota Bandung sebagai Kota Angklung 22 Mei mendatang yang tinggal menghitung hari.

Semoga dengan predikat tersebut, sektor wisata, budaya, dan ekraf Kota Bandung semakin dikenal dan diminati wisnus juga wisman.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia

Captions: Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari. (Foto: dok. @kennydewikaniasari)



Read more...

Kawasan Dieng Jadi Lokasi Orienteering Race 2022, Ini Rangkaian Acaranya


Destinasi dataran tinggi Dieng di Jawa Tengah akan menjadi lokasi Dieng Orienteering Race 2022.

Dalam siaran pers yang TravelPlus Indonesia terima dari Ketua Umum Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Rahman Mukhlis beberapa hari lalu, dijelaskan kawasan dataran tinggi Dieng dipilih menjadi venue orienteering race perdana ini karena kaya akan potensi wisata alam dan budaya. 

Dijelaskan pula kalau Dieng Orienteering Race 2022 yang akan berlangsung pada tanggal 27-29 Mei merupakan ajang sport tourism perdana khususnya orienteering di wilayah Dieng.

Pihak Main Outdoor sebagai event organizer-nya bersama dengan Dieng Travel dan Tanijiwo Hostel selaku pelaku usaha pariwisata lokal menjelaskan selain perdana, orienteering race ini merupakan event terbesar olahraga orienteering pada tahun ini dengan target peserta 500 orang dari dalam negeri dan undangan terbatas untuk penggiat orienteering dari wilayah Asia. 

Lewat Dieng Orienteering Race ini diharapkan dapat meningkatkan geliat industri pariwisata dan perekonomian masyarakat setelah hampir dua tahun lesu karena terdampak pandemi Covid-19.

Adapun rangkaian acaranya sudah dimulai sejak Maret, yakni Virtual Tour Dieng – Road To Dieng Orienteering Race 2022 (24/3) dan Jakarta Fun Orienteering – Road To Dieng Orienteering Race 2022 di Gelora Bung Karno (15/4).

Pada Jumat (27/5) mendatang akan ada Bazar Produk Ekonomi Kreatif #BanggaBuatanIndonesia dari pelaku UMKM Wilayah Dieng, Talkshow “Masa Depan Orienteering Indonesia”, Dieng Culture Tour ke Candi Arjuna, serta 
Opening dan Closing Ceremony Dieng Orienteering Race.

Pada Sabtu (28/5) akan berlangsung Lomba Orienteering dan Pagelaran Musik dan Budaya Dieng. Sedangkan Minggu (29/5) diisi dengan Sunrise Trekking Mount Sikunir dan Royal Camping Prau Memukau.

Dieng Orienteering Race 2022 didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, Dinas Pariwisata Wonosobo, Dinas Pariwisata Banjarnegara, serta berbagai sponsor/pendukung kegiatan yaitu, Federasi Orienteering Nasional Indonesia, Asosiasi Orienteering Militer Indonesia, Pokdarwis Dieng Pandawa, Sekolah Petualang Indonesia, Arei Outdoor Gear, Cartenz Tactical, Montane Indonesia, Eiger, Ticket To The Moon, Ammossi, Sabertooth, Cheers, Zinc, Kalbe HiC 1000, dan Hydrococo serta Suaradotcom dan TravelPlus Indonesia sebagai media partner.

Sebagai informasi tambahan, orienteering merupakan wisata olahraga berbasis petualangan dengan kombinasi kemampuan berlari dan keterampilan bernavigasi menggunakan peta dan kompas, untuk mengunjungi titik kontrol sesuai dengan yang sudah ditentukan.

Orienteering biasanya dikemas melalui sebuah permainan kompetisi.

Pemenang dalam orienteering ini ditentukan berdasarkan ketepatan (dalam mengunjungi titik kontrol) dan juga kecepatan dalam menyelesaikan tantangannya. 

Di Indonesia, orienteering merupakan salah satu dari olahraga rekreasi yang berkembang di masyarakat dimulai dari komunitas pecinta alam/petualangan, hingga saat ini perkembangannya sangat cepat dan mulai mengarah ke olahraga prestasi. 

Peserta yang ingin ikut serta dapat mendaftar diri melalui www.mainoutdoor.com. Informasi selengkapnya bisa dilihat di akun instagram @mainoutdoor, @dieng.race, @tanijiwo, dan @dieng.travel.

Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia.

Sumber: siaran pers Dieng Orienteering Race 2022
Foto flyer: dari Rahman Muklish, Main Outdoor

Read more...

Jumat, 06 Mei 2022

Seba Baduy, Waktu yang Tepat Belanja Aneka Kerajinan Khas Urang Kanekes


Selain berkunjung langsung ke perkampungan Baduy di Pegunungan Kendeng, tepatnya di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, waktu yang tepat untuk belanja bermacam kerajinan khas urang Kanekes atau yang lebih dikenal sebagai orang Baduy adalah saat penyelenggaraan Seba Baduy.

Kenapa? Berdasarkan pengalaman TravelPlus Indonesia meliput Seba Baduy yang digelar rutin setiap tahun sebagai  tanda ucap syukur urang Kanekes atas hasil panen yang melimpah, biasanya beberapa warga Baduy yang ikut serta ada yang membawa sejumlah kerajinan khasnya, seperti ikat kepala lomar, pakaian kampret warna hitam, bermacam kain tenun, tas tenun, tas kpek dari kulit kayu sarat, tas koja rajut tangan, madu hutan asli, bandrek jahe merah, gula aren, gelang Baduy, dan bermacam suvenir lainnya.

Supaya tidak kehabisan, TravelPlus sarankan datang lebih awal. Maklum banyak wisatawan yang datang ke Seba Baduy untuk berburu bermacam pernak-pernik khas urang Kanekes yang unik tersebut.

Pengunjung Seba Baduy juga bisa memborongnya di beberapa booth pameran produk ekonomi kreatif (ekraf) yang digelar oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Lebak di sekitar Alun-alun Rangkasbitung dekat dengan Pendopo Kabupaten Lebak.

Pendopo tersebut merupakan salah satu tempat tujuan urang Kanekes saat melaksanakan Seba Baduy, untuk bertemu dengan Ibu Gede atau Bupati Lebak.


Pada penyelenggaraan Seba Baduy 2022, sesuai agenda acaranya, pada hari ini, Jumat (6/5/22), tepatnya nanti malam, sekitar 100  urang Kanekes terdiri atas urang Kanekes Dalam atau orang Baduy Dalam alias Tangtu dan urang Kanekes Luar atau orang Baduy Luas (Panamping) akan bertemu dengan Ibu Gede atau Bupati Lebak di Pendopo.

Urang Kanekes Dalam adalah orang Baduy yang paling ketat mengikuti adat. Mereka menghuni tiga kampung yakni Kampung Cibeo, Cikertawana, dan Kampung Cikeusik.

Urang Kanekes Luar tinggal di sejumlah kampung yang mengelilingi wilayah urang Kanekes Dalam, antara lain Kampung Gajeboh, Kaduketuk, Kadukolot, Cisagu, dan Kampung Cikadu.

Mereka yang ikut Seba Baduy akan menyerahkan berbagai hasil bumi buat Ibu Gede, lalu berbicara dua arah antara Urang Kanekes dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, lalu diakhiri dengan Babacakan atau makan bersama beralas daun pisang. 


Ada belasan daun pisang yang disusun secara memanjang di halaman Pendopo. Di atasnya tersaji nasi liwet putih berikut bermacam lauk pauk seperti mie goreng, ayam goreng kampung, ikan asin, tempe dan tahu goreng, serta bermacam lalapan seperti pete, ketimun, daun salada, dan sambal tentunya.

Setelah itu rombongan urang Kanekes yang tak beralas kaki, kembali melakukan jalan kaki menuju Bapak Gede (Gubernur Banten) di Kota Serang.

Bagi urang Kanekes Dalam, tentu perjalanan kaki yang ditempuhnya saat Seba Baduy lebih jauh dibanding urang Kanekes Luar.


Soalnya urang Tangtu harus naik turun lereng dan bukit-bukit Pegunungan Kendeng terlebih dulu dengan berjalan kaki menuju kampung urang Kanekes Luar, baru kemudian bersama-sama Seba Baduy ke Rangkasbitung (Ibukota Kabupaten Lebak), kemudian ke Pandeglang, dan terakhir ke Kota Serang yang berjarak puluhan kilometer dari Desa Kanekes.

Seba Baduy 2022 yang mengusung tema "Ngarumat Budaya Pikeun Indonesia Adidaya" digelar selama 3 hari, dari tanggal 5 - 7 Mei 2022.

Sekretaris Daerah (Setda) Kabupaten Lebak, Budi Santoso sudah membuka culture event andalan Lebak ini di Alun-alun Rangkasbitung, Kamis, (5/4/2022).

Diperkirakan acara ini bakal menarik kunjungan wisatawan lokal dan nusantara mengingat bertepatan dengan masa libur lebaran.

Sebagai tambahan, Seba Baduy 2022 termasuk salah satu event yang masuk dalam daftar Kalender Event Nusantara (KEN), programnya Kemenparekraf. 

Sadar Seba Baduy 2022 masuk KEN, Pemkab Lebak berupaya mengemasnya lebih menarik dengan paduan acara bernuansa tradisional dan kreatifitas seni modern.


Buktinya, di agenda acaranya yang diunggah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak di akun Instagram-nya @disbudparlebak, selain prosesi ritual Seba Baduy yakni berkunjung ke Ibu Gede di Pendopo sebagai puncak acara dan pameran produk ekraf khas Baduy khususnya dan Lebak umumnya di Alun-alun Rangkasbitung, juga terdapat serangkaian acara lain seperti pameran foto dan lukisan Baduy, permainan anak tradisional di depan gerbang Setda Lebak, camping ground seba baduy di Lembah Barokah, bincang budaya di Panggung Utama Seba Baduy Alun-alun Selatan Rangkasbitung, penampilan kesenian dari tongeret tipakidulan, pertunjukan wayang golek, dan lomba foto on the spot.

Nah, buat Anda yang ingin melihat langsung Seba Baduy tahun ini dan sekaligus memborong aneka kerajinan khas urang Kanekes bersama keluarga ataupun bestie, TravelPlus ingatkan tetap indahkan prokes, minimal selalu memakai masker.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia

Cat.: foto-foto saat penyelenggaraan Seba Baduy sebelum pandemi.


Read more...

Kamis, 05 Mei 2022

Wow, Festival Balon Udara Tradisional di Desa Kembaran Jaring Puluhan Ribu Wisatawan


Festival Balon Udara Tradisional di Desa Kembaran sukses menjaring puluhan ribu wisatawan baik lokal maupun nusantara dari berbagai kota dan daerah.

Hari ini saja, Kamis (5/4/2022) atau tiga hari setelah Hari Raya IdulFitri, tercatat ada 10 ribu lebih pengunjung yang datang ke Ronggolawe lokasi penyelenggaraan Festival Balon Udara Tradisional 1443 H.

Ronggolawe adalah stadion sepak bola yang berada di Kembaran, salah satu desa di Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

"Tadi ada sekitar 10 ribu lebih penonton bang yang datang Ronggolawe, sampai satu Desa Kembaran full parkiran," kata Rahman Irsyadi, pemuda Desa Kembaran kepada TravelPlus Indonesia.


Pengunjung yang menyaksikan Festival Balon Udara Tradisional khas Wonosobo di Kembaran tahun ini, lanjut Rahman bukan hanya masyarakat lokal dan sekitaran Wonosobo, pun wisatawan nusantara dari berbagai kota.

"Pengunjungnya ada dari Jakarta, Surabaya, Pekalongan, Semarang, bahkan dari Bali bang," ungkapnya.

Festival Balon Udara Tradisional di Kembaran kali ini, sambung Rahman juga terasa lebih spesial karena dikunjungi Bupati Wonosobo Afif Nur Hidayat.

Rahman yang rutin mengikuti Festival Balon Udara Tradisional setiap tahun, kali ini bersama "Kebun Kandang" nama timnya, menerbangkan satu balon udara dari kertas wajik yang diracik sedemikian rupa hingga membentuk motif anyaman.


Balon udara berwarna-warni itu dibuat selama 2 pekan pada bulan Ramadan dengan biaya sekitar Rp 1 juta lebih.

"Alhamdulillah tim saya termasuk 5 balon terbaik tahun ini," ungkapnya seraya menyebutkan hadiah yang didapat antara lain sertifikat, uang Rp 300 ribu, dan bingkisan dalam satu kardus coklat berisi  sarung, kopi, dan bermacam jajanan lebaran.

Setiap tim yang balonnya masuk kategori terbaik, isi hadiah bingkisannya berbeda. "Ada juga yang dapat salon, power bank, handphone, dan masih banyak lagi," ujar anak muda yang kreatif ini.

Melihat antusias warga dan pengunjung yang datang, Rahman yang juga senang mendaki gunung berharap Festival Balon Udara Tradisional di Ronggolawe, Kembaran yang diselenggarakan Pemerintah Desa Kembaran dengan didukung Putra Sindoro Store ini menjadi calendar of event tetap yang rutin digelar setiap lebaran.

"Apalagi sekarang kondisi Stadion Ronggolawe sudah tertata lebih bagus, jadi lebih festivalnya tambah keren bang," terangnya.

Dikutip dari laman medcom.id, Festival Balon Udara Tradisional yang digelar untuk menyemarakkan IdulFitri 1443 H pada 3-8 Mei 2022 selain di Kecamatan Kalikajar dimana Desa Kembaran berada, juga digelar di Kecamatan Kertek dan Kecamatan Wonosobo.


Bupati Wonosobo Afif Nur Hidayat mengatakan sedikitnya ada tujuh lokasi penerbangan balon udara di wilayahnya. Namun hanya lima lokasi yang melaporkan kegiatannya secara resmi, salah satunya yang ada di Desa Kembaran, Kalikajar.

Menurutnya kegiatan penerbangan balon merupakan tradisi tiap Lebaran IdulFitri yang telah berlangsung sejak ratusan tahun silam. "Biasanya kegiatan menerbangkan balon udara berlangsung selama sekitar sepekan sejak 2 Syawal," jelasnya.

Kata Afif menerbangkan balon tetap boleh dilakukan, namun melepasliarkannya tidak diperbolehkan karena di atas ada lintasan pesawat. "Kalau balon dilepas bisa nyangkut dan membahayakan keselamatan penerbangan," terangnya.

Rahman membenarkan realita itu. Kalau sebelum pandemi, tradisi balon udara tradisional di desanya kerap dilepasliarkan, namun kini dilarang. "Sejak ada aturan, kini setiap balon udara yang diterbangkan, harus diikat dengan tali lalu kembali diturunkan, begitupun di desa-desa lain," ungkapnya.

Kendati begitu, TravelPlus tetap menilai  keberadaan tradisi balon udara di Wonosobo yang kini dikemas dalam kemasan festival sebagaimana dilakukan di Kembaran, kian menambah daya pikat desa tersebut. Buktinya penyelenggaraan festival balon udaranya sampai dikunjungi puluhan ribu wisatawan tahun ini.


Perlu Support Lebih
Mengingat banyak keuntungan dari adanya tradisi balon udara di Desa Kembaran  sebagaimana sudah TravePlus singgung dalam tulisan sebelumnya yang berjudul "Libur Lebaran di Desa Kembaran, Bakal Disuguhkan Festival Balon Udara Tradisional", ini link-nya: https://travelplusindonesia.blogspot.com/2022/04/libur-lebaran-di-desa-kembaran-bakal.html*.

Menimbang tradisi khas Wonosobo di Desa Kembaran yang sekarang dikemas dalam sebuah festival juga terbukti mampu menjaring puluhan ribu wisatawan lokal dan nusantara, maka lewat tulisan ini TravelPlus mengimbau kepada pihak swasta dan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Baparekraf lewat Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (event) yang kini dijabat Rizki Handayani Mustafa, untuk men-support lebih penyelenggaraan Festival Balon Udara Tradisional di Desa Kembaran pada tahun-tahun berikutnya agar lebih berkualitas dan hadiahnya menjadi lebih besar lagi.

Dukungan promosi juga tak kalah penting, supaya Festival Balon Udara Tradisional di Desa Kembaran berikutnya, bukan hanya mampu menjaring wisnus pun wisatawan mancanegara.

Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia

Foto: dok. rahman irsyadi @putra_sumbing06, Putra Sindoro Store @adjitropis & @travelplusindonesia


Read more...

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP