. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 07 Maret 2024

Kibar Bendera Indonesia dan Palestina di Puncak Prau, Ini Alasan dan Manfaatnya


Mengibarkan bendera adalah salah satu aktivitas yang selalu (wajib) TravelPlus Indonesia lakukan saat berada di puncak gunung.

Bendera yang biasanya TravelPlus kibarkan di sejumlah puncak gunung di Tanah Air adalah Bendera Indonesia (Sang Saka Merah Putih) dan Bendera Kembara Tropis, sebuah komunitas yang TravelPlus bentuk bersama beberapa rekan setelah berpetualang di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten pada pada awal tahun 2000.

Namun kali ini tepatnya di Puncak Gunung Prau lewat base camp (BC) Igirmranak, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, TravelPlus spesial mengibarkan Bendera Indonesia dan Palestina.

Pengibaran kedua bendera itu TravelPlus lakukan pagi hari, sebelum melakukan aksi tanam pohon Puncak Bulan Konservasi 2024 di area Bukit Cendani, Gunung Prau via Igirmranak pada Minggu, 3 Maret.

Kenapa? Karena ini merupakan keinginan lama. Maklum sejak Oktober s/d Desember 2023 TravelPlus fokus mendukung, meliput langsung, dan menggaungkan berbagai Aksi Bela Palestina yang digelar di sejumlah kota di Jabodebek yakni Jakarta (depan Kedubes AS, Monas, dan Lapangan Masjid Agung Al-Azhar); Bogor (Tugu Kujang), Depok; dan Kota Bekasi.

Di setiap aksi kemanusian tersebut, TravelPlus selalu mengibarkan dan atau mengabadikan pesertanya mengibarkan Bendera Indonesia dan Palestina serta mengenakan berbagai atribut Palestina.

Jejak digital hasil amatan dan liputan langsung aksi tersebut, baik berupa tulisan, foto, lagu, dan sejumlah konten videonya, sampai saat ini masih tayang di ragam medsos TravelPlus, terutama di Instagram (IG) @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id, dan weblog TravelPlus Indonesia.

Selepas beraksi damai bela Palestina di Jabodebek, TravelPlus ingin sekali mengibarkan Bendera Indonesia dan Palestina di salah satu puncak gunung.

Alhamdulillah di awal Maret 2024 keinginan itu terwujud. TravelPlus berhasil mengibarkan kedua bendera itu di puncak Gunung Prau via Igirmranak.


Bukan hanya TravelPlus, dua pendaki muda Fathin dan Hadi juga turut mengibarkan kedua bendera itu. Saluuut...

Tak cuma mengibarkan kedua bendera tersebut di Puncak Gunung Prau dengan latar belakang lautan awan serta beberapa gunung seperti Gunung Sindoro dan Sumbing, TravelPlus juga membuat lagu bertajuk sama dengan tulisan ini yaitu "Kibar Dua Bendera di Puncak Prau".

Begini lirik lengkapnya:

🎶... Kibar bendera Indonesia
Bersama bendera Palestina
Di puncak gunung ber-panorama megah
MasyaAllah, alhamdulilah

Akhirnya keinginan itu terwujud
Kibarkan kedua bendera itu
Bukti We Stand with Palestine

Kibar bendera Indonesia
Bersama bendera Palestina
Di puncak gunung ber-panorama megah
MasyaAllah, alhamdulilah ...🎵.

Supaya aksi kibar 2 bendera tersebut tersiar luas sekaligus mempromosikan keindahan pemandangan di Puncak Gunung Prau via Igirmranak, TravelPlus kemudian membuat konten videonya lalu mengunggahnya di akun IG @adjitropis dengan sederet tagar terkait.


Dalam konten video tersebut TravelPlus juga menyelipkan beberapa flyer acara terkait aksi bela Palestina yang akan berlangsung di Jogjakarta dan Jakarta jelang Ramadan 2024 ini.

Di Jogjakarta akan berlangsung CARNAVAL RAMADHAN DI G4Z4: G4z4 Bertahan, Kita Kuatkan, Alloh Menangkan pada Sabtu, 9 maret 2024, pukul 07.00 - 09.00 WIB di Titik 0 Km Malioboro, Kota Jogja.

Isi acaranya antara lain Aksi dI Nol KM, Kirab di Jalan KH.A. Dahlan, dan pemberian hadiah untuk kostum atribut terbaik serta rombongan terkompak.

Di captions, adminnya juga mengajak masyarakat untuk menyambut Ramadan tahun ini dengan peduli saudara kita di Palestina, caranya dengan mem-boycott kurma Isr4el, cegah kelaparan di g4z4, dan open border rafah.

Flyer acara tersebut diunggah oleh sejumlah akun IG antara lain @masjidjogokariyan, @masjidnurulashri, dan @vertizone.tv, dan @terasdakwah.

Adminnya tak lupa mengimbau peserta yang ikut untuk membawa serta Bendera Merah Putih dan Palestina.


Pada tanggal dan hari yang sama, Sabtu, 9 Maret 2024 di Jakarta juga akan berlangsung aksi damai bela Palestina bertajuk "Harus Ada Ramadan di Gaza" dengan rute Kedubes AS - Bundaran HI.

Informasi tersebut diunggah akun @indonesiabela.palestina dan @majelisormasislam dengan memberi sederet tagar seperti #StopFamine, #Noise4Hunger, #AllEyesOnRafah, dan #RamadhanHargaMati.


Selain itu ada "Pameran Bersama dan Lelang Lukisan Shodaqoh Pelukis Indonesia untuk Palestina" yang akan berlangsung di Aula Buya Hamka, Kompleks Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada tanggal 20 Maret 2024.

Flyer acara yang bertema Kemanusiaan tanpa batas itu diunggah akun @artspaindow_work dan @derrysulaiman.

Di captions-nya dijelaskan buat para seniman khususnya pelukis yang ingin  ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut bisa menghubungi Taufiq: +628128556598 atau lewat surel: fastaufiq@gmail.com.

Manfaat Kibar Bendera
"Pak Adji, apa manfaatnya mengibarkan Bendera Indonesia di puncak gunung?".

Begitu pertanyaan yang pernah TravelPlus terima dari beberapa pendaki yang melihat unggahan konten video TravelPlus mengibarkan Merah Putih di sejumlah puncak gunung antara lain Gunung Raung, Kerinci, Arjuno, Ceremai, Salak, Cikuray, Burangrang, dan Gunung Tampomas.


Manfaatnya jelas banyak, di antaranya menanamkan rasa nasionalisme yang lebih kuat, cinta Tanah Air, menjadi salah satu aktivitas positif saat berada di puncak gunung, dan sebagai stok visual untuk konten video juga sekaligus mempromosikan nama serta keindahan panorama puncak gunung tersebut sambil mengibarkan bendera kebanggaan.

Bagaimana dengan Bendera Palestina? Ini sebagai bentuk solidaritas atau dukungan buat warga Palestina atas nama kemanusiaan, mengingat Indonesia (baca: pemerintahnya) juga sejak dulu hingga kini teguh mendukung penuh perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka dari jajahan S1-rael.

Naskah: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @Fakta.Wisata.id

Captions:
1. TravelPlus Indonesia kibarkan Bendera Indonesia dan Palestina di Puncak Gunung Prau via Igirmranak, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jateng. (Foto: #alumniprauviaigirmranak)

2. Fathin dan Hadi turut mengibarkan Bendera Indonesia dan Palestina. (foto: adji)

3. Flyer acara Carnaval Ramadhan di Gaza yang akan berlangsung pada Sabtu, 9 maret 2024, pukul 07.00 - 09.00 WIB di Titik 0 Km Malioboro, Kota Jogja. (foto flyer: dok. @terasdakwah)

4. Flyer acara "Harus Ada Ramadan di Gaza" pada Sabtu, 9 Maret 2024 di Jakarta dengan rute Kedubes AS - Bundaran HI. (foto flyer: dok. @indonesiabela.palestina)

5. Flyer panggilan terbuka untuk umum atau open call ikutan "Pameran Bersama dan Lelang Lukisan Shodaqoh Pelukis Indonesia untuk Palestina. (foto flyer: dok. @artspaindow_work)

6. TravelPlus berfoto bersama tim se-frekuensi (Fathin, Intan, Hadi & Feri) di Puncak Gunung Prau selepas kibar Bendera Indonesia dan Palestina, sebelum turun untuk aksi tanam pohon Puncak Bulan Konservasi di Bukit Cendani. (foto: #alumniprauviaigirmranak)

Read more...

Selasa, 05 Maret 2024

Nanjak Prau via Igirmranak Kelebihannya Banyak, Ini Buktinya


"Apakah Igirmranak ini jalur baru pak Adji? Saya kagok sama namanya". Begitu pertanyaan sekaligus pernyataan Erfan, pendaki asal Kuningan, Jawa Barat yang tergabung dalam WAG Alumni Kerinci kepada TravelPlus Indonesia usai melihat link dan foto tulisan "Tiga Alasan Travelplus Nanjak Prau Jelang Ramadan via Igirmranak", Senin (4/3/24).

Bukan cuma Erfan, sejumlah pendaki lain dari WAG yang berbeda juga menanyakan hal serupa. Salah satunya seperti yang ditanyakan Fathur, seorang anggota WAG Solidaritas Backpacker Bandung (SBB). "Igirmranak Ini jalur baru atau udah lama pak?"

Beberapa warganet juga menanyakan hal yang sama di kolom komentar konten video bertajuk "Bukan Pendakian Biasa" yang memuat lagu dan dokumentasi aksi tanam pohon acara Puncak Bulan Konservasi di Gunung Prau via Igirmranak yang TravelPlus unggah di akun Instagram (IG) @adjitropis, Selasa (5/3/24).

"Igirmranak ini jalur pendakian baru ke Gunung Prau ya Om Adji? Namanya unik 😍," tanya pemilik akun @gohikingplus.


Si-empunya @modatransportasi.id ikut menimpali. "Nice question, gue juga baru denger. Taunya cuma japen Patak Banteng".

Meskipun sudah TravelPlus balas pertanyaan-pertanyaan tersebut namun karena melihat masih ada pertanyaan seputar Igirmranak, akhirnya TravelPlus putuskan untuk membuat tulisan ini supaya publik lebih terang benderang dan tertarik mendaki Gunung Prau yang berada di tapal batas 5 kabupaten di Jawa Tengah (Jateng) yakni Kab. Wonosobo, Banjarnegara, Temanggung, Kendal, dan Kab. Batang, khususnya via Igirmranak.

Berdasarkan pengamatan langsung saat mengikuti acara Puncak Bulan Konservasi pada 2-3 Maret 2024, TravelPlus mencatat sederet kelebihan (baca: daya tarik)  mendaki Gunung Prau via Igirmranak, baik dari akses menjangkau base camp (BC)-nya, kondisi trek pendakiannya, suhu udaranya, dan spot-spot menariknya.


Akses ke jalur pendakian (japen) Gunung Prau via Igirmranak, yang BC-nya berada di Desa Igirmranak, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jateng terbilang mudah dijangkau. 

Pendaki yang datang dari berbagai daerah/kota di Tanah Air bisa menuju Terminal Mendolo, Wonosobo. Selanjutnya naik mobil jemputan ke BC-nya dari depan mini market, seberang gerbang terminal. Begitupun pulangnya, dari BC ke Terminal Mendolo, bisa minta diantar. Sekali jalan Rp 35 ribu per orang, jadi kalau pergi pulang Rp 70 ribu per orang. Mobilnya berkapasitas 7 orang sudah termasuk dengan ransel yang dibawa.


Sebelum berangkat maupun pulang, sebaiknya menghubungi orang yang biasa mengatur mobil jemputan (nama dan nomor kontak WA-nya, bisa menghubungi TravelPlus atau akun IG BC Igirmranak).

Setelah sampai di BC, pendaki bisa istirahat sejenak, isi perut di warung makan di sebelah BC, salat wajib di musala, bersih-bersih di toilet, dan atau mengurus biaya simaksi atau registrasinya Rp 30 ribu per orang. Kalau membawa kendaraan pribadi, biaya parkir motor Rp 10 ribu dan mobil Rp 20 ribu per unit.

Kalau perlengkapan mendaki kurang lengkap seperti tenda, matras, sleeping bag, dan lainnya bisa menyewa di BC. Namun sebaiknya pesan beberapa hari sebelumnya agar tak kehabisan stok, terlebih bila ada acara besar. Bahkan di BC juga tersedia porter untuk membantu pendaki membawa perlengkapan pendakiannya. Mengenai tarifnya, bisa ditanyakan ke pihak BC.

Usai selesai packing, barang yang tidak dibawa seperti pakaian ganti untuk pulang sebaiknya dititipkan di BC.  


Selain mobil jemputan (dari terminal Mendolo ke BC), juga tersedia ojek sepeda motor (dari BC ke Pos 1), tarifnya Rp 25 ribu per orang, kalau di atas Pos 1 Rp 30 ribu per orang. Bila pulang atau turunnya ingin naik ojek motor juga dari Pos 1 ke BC, sebaiknya pesan sama pengojek yang Anda tumpangi/naiki saat berangkat.

Keberadaan ojek sepeda motor di BC Igirmranak, sangat membantu pendaki yang mungkin kondisi fisiknya kurang prima atau tak punya banyak waktu karena dapat mempersingkat waktu tempuh, mengingat mulai dari BC ke Pos 1 kondisi treknya lumayan menanjak meskipun jalurnya beraspal dan berbatu. Manfaat lainnya, naik ojek motor juga hitung-hitung membantu menambah pendapatan masyarakat setempat, khususnya tukang ojek.

Lebih Menantang
Itu semua kelebihan dari sisi akses. Kelebihan lainnya kondisi treknya terbilang lebih menantang, lebih banyak trek menanjak, terutama mulai dari Pos 1 sampai Pos 3. Menariknya, trek summits attack-nya dari Pos 3 ke Puncak justru terbilang landai terutama dari spot Cemoro Tunggal ke Puncak.


Kelebihan lainnya, juga tersedia sumber air antara lain menjelang Pos 1, tak jauh dari plang kayu bertuliskan Sky Blue Village dan di dekat Pos 2. Selain itu punya banyak camp area (lokasi untuk berkemah atau nge-camp sebelum summits attack) antara lain utamanya di Pos 3.

Pilihan lainnya di sunrise camp Pelawangan dan Cemoro Tunggal yang merupakan camp area pendaki dari japen Wates, Kabupaten Temanggung atau di sunrise camp zona 3 Gunung Prau via Patak Banteng serta tentunya di sekitar puncak.

Berdasarkan estimasi waktu pendakian dari BC ke puncak sekitar 3 jam (bila tanpa istirahat) dengan rincian dari BC ke Pos 1 (tertera di plang kayu lebih kurang tingginya 2018 Mdpl) sekitar 1 jam jalan kaki (kalau naik ojek motor cuma sekitar 15 menit). Selanjutnya dari Pos 1 ke Pos 2 (lebih kurang 2243 Mdpl) sekitar 30 menit, Pos 2 ke Pos 3 (lebih kurang 2380 Mdpl) sekitar 45 menit, dan terakhir Pos 3 sampai ke puncak tertingginya (2590 Mdpl) sekitar 45 menit.


Tapi bila mendakinya santai, istirahat sejenak di setiap pos, lalu nge-camp (menginap dengan mendirikan tenda terutama di Pos 3), baru kemudian jelang subuh summits attack, tentu estimasinya jadi jauh lebih panjang.

Kalau boleh TravelPlus bandingkan dengan via Patak Banteng, kondisi trek via Igirmranak jauh lebih menantang sehingga cocok digunakan sebagai lokasi pendakian awal atau tempat latihan sebelum mendaki gunung yang lebih tinggi dan atau yang treknya jauh lebih sulit.


Kelebihan lainnya dari segi suhu udara, Gunung Prau via Igirmranak bersuhu terbilang dingin jadi sangat cocok untuk tempat aklimatisasi (penyesuaian fisiologis atau adaptasi) sebelum mendaki gunung yang bersuhu setara atau lebih dingin lagi.

Saat musim penghujan sampai pancaroba (peralihan dari musim hujan ke menjelang musim panas) seperti saat ini, diperkirakan suhu udaranya sekitar belasan derajat celsius. Tapi dipertengahan tahun terutama bulan Agustus bisa di bawah 0 derajat celcius. Dinginnya terbilang ekstrem, menusuk tulang.

Bila pendaki nanjak Prau via Igirmranak dimusim penghujan dan pancaroba, kemungkinan akan berteman kabut tebal, angin kencang dan hujan sehingga trek pendakiannya agak becek dan licin serta kemungkinan kecil sulit mendapatkan pesona sunrise yang sempurna (golden sunrise) melainkan hanya tembok putih alias tertutup kabut. Nanti setelah agak siang-an baru matahari muncul dan pamandangan Gunung Sondoro, Sumbing dan lainnya terlihat. 


Namun keuntungannya, suhunya tidak terlalu dingin dan bisa melihat bunga Daisy bermekaran berwarna-warni di sekitar puncak serta dapat atmosfer yang artistik sekaligus mistik. Sebaliknya kalau mendaki dimusim panas antara Juni-Agustus, kemungkinan besar akan mendapatkan golden sunrise dan berudara cerah namun dinginnya bukan kepalang.

Kendati lebih menantang dan bersuhu dingin, namun banyak spot menarik dan pemandangan yang menakjubkan di japen via Igirmranak. 


Rasa Singgalang
Spot menariknya antara lain Terowongan Kemin, yaitu terowongan yang terbentuk dari rimbunnya pepohonan bambu, yang berada setelah melewati Pos 1. Melewati terowongan ini, banyak pendaki merasakan sensasi seperti berada di jalur pendakian Singgalang, salah satu gunung di Sumatra Barat.

Spot menarik selanjutnya Bukit Cendani setelah Pos 2. Ditandai dengan gapura dari kayu bertuliskan Bukit Cendani Prau Igirmranak. Gapura tersebut menjadi incaran pendaki sebagai lokasi foto/video buat ragam medsosnya. Dari atas bukit ini, pemandangan ke arah tanjakan menuju Pos 3 amat menawan.

Sebagai informasi, area Bukit Cendani menjadi lokasi pusat penanaman pohon dalam acara Puncak Bulan Konservasi 2024. Bibit pohon yang ditanam yakni Puspa, Cemara Gunung, dan Beringin.


Spot berpanorama elok berikutnya Pos 3 yang menjadi lokasi ngecamp utama pendaki di Gunung Prau via Igirmranak. Dari pos ini, pendaki sudah bisa menyaksikan pesona sunrise dengan latar belakang Gunung Sondoro dan Sumbing.

Itulah sederet kelebihan atau daya tarik yang dimiliki Gunung Prau via Igirmranak. Di musim apapun Anda mendaki Prau, sensasi, vibes, dan keelokannya akan beda. Tapi jangan lupa bawa serta bekal peduli, minimal membawa turun sampah logistik sendiri, tidak melakukan aksi vandalisme dan tidak memetik bunga/mencabut pohon apapun agar keasrian alamnya tetap lestari.

Naskah: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @Fakta.Wisata.id 

Captions:
1. Menikmati sepenggal pesona alam dari lereng Gunung Prau via Igirmranak. (foto: hadi #alumniprauviaigirmranak)
2. Salah satu spot berpanorama megah selain di Puncak Gunung Prau via Igirmranak (foto: adji)
3. Foto bersama tim se-frekuensi di depan registrasi BC Igirmranak. (foto: ojek motor BC Igirmranak)
4. Mobil jemputan di depan mini market seberang Terminal Mendolo Wonosobo sebelum ke BC Igirmranak. (foto: adji)
5. Tim se-frekuensi berfoto di Pos 1 Gunung Prau via Igirmranak. (foto: pendaki prau)
6. Sunrise di camp area Pos 3 Gunung Prau via Igirmranak. (foto: adji)
7. Tim se-frekuensi berfoto bersama di Puncak Gunung Prau via Igirmranak. (foto: pendaki prau)
8. Plang petunjuk arah jalur pendakian Prau via Patak Banteng, Igirmranak, Wates, Dieng, Dwarawati, dan Kali Lembu. (foto: adji)
9. Daisy, bunga mungil aneka warna yang bermekaran di musim penghujan di sekitar puncak Gunung Prau. (foto: adji)
10. Pendaki melintasi Terowongan Kemin, terowongan pohon bambu khas Gunung Prau via Igirmranak. (foto: adji)
11. Plang kayu dan pemandangan dari Pos 3 Gunung Prau via Igirmranak yang menjadi camp area. (foto: adji)


Read more...

Minggu, 03 Maret 2024

Tiga Alasan TravelPlus Nanjak Prau Jelang Ramadan via Igirmranak


Menjelang Ramadan 1445 Hijriah, TravelPlus Indonesia masih menyempatkan waktu mendaki (nanjak) Gunung Prau. Kenapa?

Begitu pertanyaan yang TravelPlus terima dari beberapa pendaki yang tergabung dalam sejumlah WAG alumni pendakian.

Sekurangnya ada tiga alasan yang membuat TravelPlus memutuskan untuk mendaki Gunung Prau yang berada di Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateau), tepatnya di tapal batas 5 kabupaten di Jawa Tengah (Jateng), yaitu Kabupaten Batang, Kendal, Temanggung, Banjarnegara, dan Kabupaten Wonosobo ini, lebih kurang sepekan menjelang Ramadan 1445 Hijriah atau 2024.


Alasan pertama, karena pendakian yang TravelPlus lakukan bukan pendakian biasa melainkan pendakian bermuatan lingkungan, yakni sambil aksi menanam pohon dalam acara Puncak Bulan konservasi yang tahun ini berlangsung di Gunung Prau via Igirmranak, tanggal 2-3 Maret.

Kalau tidak ada kegiatan bermuatan pro konservasi alam tersebut, mungkin TravelPlus tidak akan melakukan pendakian ke gunung yang berketinggian 2.590 meter diatas permukaan laut (Mdpl) ini.


Adapun alasan kedua, karena jalur pendakian (japen) ke Gunung Prau dalam acara ini via Igirmranak yang basecamp (BC)-nya berada di Desa Igirmranak, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jateng.

Kebetulan TravelPlus belum pernah mendaki Gunung Prau via Igirmranak, sehingga tertarik sekaligus penasaran. Andai saja acara Puncak Bulan Konservasi ini via japen lain seperti Patak Banteng, mungkin TravelPlus tidak tertarik mengikutinya lantaran sudah pernah tiga kali mendaki Prau lewat japen tersebut.

Terakhir atau alasan ketiga, sebagaimana tersurat dalam judul tulisan ini, karena ingin melakukan penutupan pendakian sebelum melakukan ibadah puasa Ramadan.


Beberapa bulan sebelumnya, TravelPlus memang sudah berniat ingin mendaki gunung menjelang Ramadan sekaligus melakukan penutupan pendakian sebagimana kegiatan pengajian.

Nah, kebetulan menjelang Ramadan ada acara menarik dan punya manfaat lebih yakni Puncak Bulan Konservasi di Gunung Prau via Igirmranak, akhirnya TravelPlus pilih untuk mengikutinya sekaligus meliput, dan melakukan penutupan pendakian sebelum Ramadan.

Tiga Tujuan
Tujuan TravelPlus Indonesia mendaki Gunung Prau sekaligus mengikuti acara Puncak Bulan Konservasi 2024 juga ada tiga.


Pertama, ingin menggaungkan acara bermuatan ramah lingkungan tersebut dengan cara meliputnya lalu membuat tulisan dan konten video agar masyarakat luas terutama kalangan pendaki dan pencinta alam menjadi lebih tahu dan semakin melek konservasi alam.

Sebagai pengingat, TravelPlus sudah membuat 2 tulisan pra event (sebelum acara Puncak Bulan Konservasi 2024 ini berlangsung).


Tulisan pertama bertajuk "Asyiknya Nanjak Prau via Igirmranak Awal Maret, Bisa Sambil Tanam Pohon" yang tayang di media online berkonsep weblogTravelPlus Indonesia pada Selasa, 6 Februari 2024.


Satu lagi tulisan berjudul "Enam Fakta Prau, Gunung Cantik di Tengah Jawa" tayang di laman yang sama sehari kemudian.


Kedua link tulisan tersebut juga TravelPlus  sebarluaskan lewat unggahan di akun Instagram (IG) @adjitropis, Facebook serta sejumlah WA dan WAG.

Adapun tujuan kedua, ingin menyebarluaskan pula daya tarik Gunung Prau via Igirmranak agar semakin dikenal publik terutama dari kalangan pendaki di Tanah Air dan mancanegara (mengingat pembaca weblog TravelPlus Indonesia juga banyak dari mancanegara) supaya mereka paham lalu tertarik datang mendaki Prau di kemudian hari.


Terakhir atau tujuan yang ketiga, ingin bersilaturahmi dengan para pendaki muda yang punya jiwa pro konservasi dari berbagai daerah/kota.

Dengan mendaki Gunung Prau via sekaligus mengikuti acara Puncak Bulan Konservasi 2024, TravelPlus bisa bertemu langsung dengan sejumlah pendaki muda dari berbagai daerah di Tanah Air yang sejiwa atau dalam bahasa kekinian yang se-frekuensi yakni sama-sama punya jiwa ramah lingkungan.

TravelPlus sendiri dalam acara Puncak Bulan Konservasi ini, turut menanam 2 jenis bibit pohon yakni beringin dan cemara gunung di sekitar Bukit Cendani, Gunung Prau yang menjadi pusat lokasi penanaman.

Naskah: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @Fakta.Wisata.id

Captions:
1. TravelPlus Indonesia membawa bibit pohon beringin sampai Pos 3 sebelum di taman di bawahnya, tepatnya di sekitar Bukit Cendani, Gunung Prau via Igirmranak. (foto: hadi, alumni Prau via Igirmranak)
2. TravelPlus menanam bibit pohon beringin dan cemara di area Bukit Cendani. (foto: Intan alumni Prau via Igirmranak)
3. Bibit pohon cemara gunung yang TravelPlus bawa sebelum melewati terowongan bambu di Gunung Prau via Igirmranak. (foto: adji)
4. Bibit pohon cemara gunung yang TravelPlus taman di Bukit Cendani, Gunung Prau via Igirmranak. (foto: adji)
5. TravelPlus bersama 4 pendaki muda berjiwa konservasi (Feri, Intan, Fathin & Hadi) membawa bibit tanaman di depan base camp (BC) Igirmranak dalam acara Puncak Bulan Konservasi 2024. (foto: petugas registrasi BC Igirmranak)
6. TravelPlus dengan bibit pohon cemara gunung di Bukit Cendani. (foto: alumni Prau via Igirmranak)
7. Berfoto bersama tim se-frekuensi di puncak Gunung Prau, sebelum melakukan aksi tanam pohon. (foto: alumni Prau via Igirmranak)


Read more...

Kamis, 29 Februari 2024

Jelang Ramadan Putri Ariani Rilis Single “Teruskan Langkah Baikmu”, Terinspirasi dari Arti Surat At-Thalaq


Menyambut kedatangan bulan Ramadan yang tinggal hitungan hari, Putri Ariani mempersembahkan single baru berjudul “Teruskan Langkah Baikmu”. Tanggal rilisnya 28 Februari 2024.

Dalam siaran persnya yang TravelPlus Indonesia terima dari Creathink Publicist, Kamis (29/2/2024), diterangkan kalau musisi berbakat jebolan America's Got Talent yang baru saja berkolaborasi dengan Alan Walker ini mendapatkan inspirasi penulisan lirik lagu terbarunya tersebut dari membaca arti Surat At-Thalaq Ayat 3 yang memerintahkan umat agar berserah diri hanya kepada Allah. 

Menurut Putri lagu ber-genre pop, berdurasi tak sampai 3 menit itu dibuatnya untuk memotivasi para pendengar agar jauh dari rasa putus asa dalam menjalani kehidupan sesuai pedoman agama. 

Ia meyakinkan bahwa selalu ada kemudahan disetiap kesulitan yang dihadapi oleh manusia.

"Aku percaya bahwa sebesar apapun luka dan masalah yang dihadapi manusia dengan hanya mengharapkan pertolongan-Nya niscaya langkah yang baik membuat kehidupan ini selalu berarti,” ungkapnya.


Putri berharap nyanyian yang dibawakannya bisa memberikan energi positif pula bagi dirinya sendiri. 

Ia juga percaya segala perjuangan hidup saat menghadapi kesedihan yang selalu diiringi usaha dan doa membuat seseorang berani untuk melangkah lagi.

“Dengan perilisan lagu ini, siapapun yang mendengarkan bangkit dari keterpurukannya. Sebagaimana ucapan adalah doa. Doaku semoga pesan yang tertuang dalam liriknya tersampaikan dengan baik,” harapnya.

Amatan TravelPlus Indonesia di akun Instagram (IG)-nya @arianinismaputri, ia menulis captions menarik terkait single terbarunya tersebut.

"Selalu ada hal indah bagi kita yang bersabar. Selalu ada kemudahan di balik setiap kesulitan. Meski terkadang mungkin kau lelah. Tapi jangan sampai kau menyerah. So teruskan langkah baikmu.❤️🥰🫶," tulisnya seraya mengajak peminatnya untuk terus meramaikan lagu-lagunya.

Sejumlah warganet dari dalam dan luar negeri pun memberi komentar positif.


Berikut lirik lengkap lagu "Teruskan Langkah Baikmu", ciptaan Putri Ariani.

Tak akan selamanya luka di hati
Tak selamanya awan hitam di sana
Air mata yang terjatuh basuh sedihmu
Redakan marahmu
Meski terkadang hidup tak seperti
Apa yang kau inginkan
Kamu selalu percaya
Perjuanganmu tidak akan sia-sia
Langkah baikmu membuktikan
Dibalik setap masalah
Pasti ada jalan keluarnya
Meski terkadang mungkin kau lelah
Tapi jangan sampai kau menyerah

Di balik setap kesulitan
Pasti akan ada kemudahan
Yakinlah semua kan berlalu
Segalanya kan indah bila kau
Teruskan langkah baikmu

Dibalik setap masalah
Pasti ada jalan keluarnya
Yakinlah semua kan berlalu
Segalanya kan indah bila kau
Teruskan langkah baikmu
Teruskan langkah baikmu
Yakinlah semua kan berlalu
Segalanya kan indah bila kau
Teruskan langkah baikmu
Teruskan langkah baikmu.

Naskah: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @Fakta.Wisata.id (sumber & foto:  siaran pers dari Creathink Publicist)



Read more...

Rabu, 28 Februari 2024

Memahami Wisata Ramadan: Syarat, Destinasi, Aktivitas, dan Potensi Pasarnya


Apa itu wisata Ramadan? 
Wisata Ramadan merupakan varian dari wisata religi Islami yang berlangsung sebulan penuh selama bulan Ramadan. Diibaratkan kalau wisata religi itu induknya, wisata Ramadan adalah salah satu turunan atau anaknya.

Syarat utama berwisata Ramadan antara lain wisatawan muslim yang sudah berusia baligh, berakal, sehat, dan saat melaksanakannya harus berpuasa di manapun destinasinya.

Kalau Anda berwisata pada bulan Ramadan tapi tidak berpuasa karena ada halangan (sakit, datang bulan, dan lainnya), jelas sudah gugur alias tidak termasuk wisata Ramadan melainkan hanya wisata biasa saja sama seperti berwisata diluar Ramadan.


Jenis pelakunya adalah wisatawan muslim yang tujuannya memang murni berwisata Ramadan. Tapi tak sedikit pula yang sambilan, artinya mereka sebenarnya sedang berniaga, menjalankan tugas kantor atau berkunjung ke rumah saudara di daerah lain pas Ramadan namun sambil melakukan wisata.

Destinasi wisata Ramadan yang dipilih diutamakan daerah tujuan wisata di Tanah Air. Pilihannya bisa destinasi yang penduduknya mayoritas muslim seperti Banda Aceh (Aceh), Lombok dan Sumbawa (NTB), DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Surabaya dan Madura (Jatim), Semarang dan Pekalongan (Jateng), Cirebon dan Bandung (Jabar), Medan (Sumut), Bukittinggi dan Padang (Sumbar), Pekanbaru (Riau), Batam (Kepri), Palembang (Sumsel), Bandar Lampung (Lampung), Serang dan Rangkasbitung (Banten), Makassar (Sumsel), Ternate (Maluku Utara), dan lainnya.

Bisa pula destinasi yang penduduknya mayoritas non muslim misalnya Bali, Pulau Samosir Kawasan Danau Toba (Sumut), Manado (Sulut), Tana Toraja (Sumsel), Kupang, Ende, dan Labuan Bajo (NTT), Ambon (Maluku), Jayapura (Papua) dan lainnya. Dengan catatan, syarat di atas tetap dipenuhi ditambah dengan jenis aktivitas yang dilakukan. 


Aktivitas apa saja yang wajib masuk daftar itinerari wisata Ramadan?

Mengingat sedang berpuasa, usahakan aktivitas wisata Ramadannya yang tidak sampai terlalu menguras fisik. Pilihlah aktivitas yang bermuara pada peningkatkan pengetahuan tentang agama, sejarah, dan budaya Islam, penguatan keimanan, dan atau peningkatan pundi-pundi pahala.

Sekurangnya ada delapan kegiatan intinya, pertama mengunjungi masjid-masjid tua/bersejarah atau berstatus cagar budaya, berarsitektur unik/megah, dan atau masjid yang punya kelebihan/keistimewaan tersendiri baik di destinasi yang penduduknya mayoritas muslim maupun non muslim sebagaimana tersebut di atas.

Kegiatan yang dilakukan di masjid-masjid tersebut selain menunaikan salat wajib, sunah (termasuk salat tarawih), tadarusan/mengaji, berzikir/berselawat/berdoa, dan bersedekah pun mengetahui lebih jauh tentang sejarah/keunikan arsitekturnya. Caranya dengan bertanya langsung kepada ketua pengurus masjid tersebut.

Kedua, ngabuburit di tempat-tempat favorit di destinasi wisata yang dikunjungi. 

Pilihannya bisa di taman/hutan kota, pantai, water front city, sentra kuliner, masjid, pusat perbelanjaan, ruang publik, ruang kreatif, kawasan heritage atau warisan sejarah, dan lainnya.


Ketiga, berwisata kuliner ke sentra takjil setempat dan membeli/menikmati kuliner takjil khasnya.

Keempat, tak kalah penting ikut merasakan berbuka bersama di masjid atau bisa juga di rumah makan setempat yang bersertifikat halal dan menyajikan bermacam kuliner khas/tradisionalnya.

Kelima, melihat event terkait Ramadan yang ada di destinasi tersebut seperti festival/bazar Ramadan, tradisi khas Ramadan setempat, dan lainnya.

Keenam, ikut sahur keliling dengan membagi-bagikan menu sahur Ramadan kepada kaum dhuafa dan atau masyarakat kecil lainnya. Sebaiknya ini dilakukan secara bersama agar lebih berasa vibes dan syiar Islamnya.

Ketujuh, mengunjungi kampung Ramadan  di destinasi wisata yang dikunjungi.

Kedelapan, melakukan jenis aktivitas lain sesuai minat seperti hunting foto ke kawasan bersejarah, mengunjungi desa wisatanya, ke objek-objek wisata kota, alam/bahari setempat, dan lainnya. Namun dengan catatan, jangan sampai aktivitas yang dipilih mengurangi nilai pahala puasa apalagi sampai bikin batal.


Bagaimana cara melakukan wisata Ramadan? 

Anda bisa memilih paket wisata Ramadan yang dijual travel agent di destinasi wisata yang Anda tuju, jika memang ada. 

Tapi kalau tak ada paketnya, Anda bisa merancang sendiri. Caranya dengan terlebih dulu mengumpulkan informasi sebanyak mungkin (terkait moda transportasi, penginapan, kuliner, tempat-tempat wisata, masjid-masjidnya, dll) via internet termasuk dari weblog TravelPlus Indonesia, ragam medsos, rekan/teman yang pernah berkunjung maupun kenalan yang menetap di destinasi yang bakal Anda tuju.

Potensi Pasar
Apakah pasar wisata Ramadan ada? Amatan TravelPlus Indonesia bukan cuma ada tapi banyak. Buktinya sejumlah resto, cafe, hotel, mall, dan lainnya membuat promo spesial Ramadan seperti buka bersama (bukber), aneka produk fesyen, dan lainnya. Itu artinya pasar dan konsumennya besar.

Faktor pendukungnya antara lain Indonesia mayoritas berpenduduk muslim, bahkan terbanyak di dunia. Beberapa negara tetangga juga penduduknya mayoritas muslim antara lain Malaysia dan Brunei. 


Indonesia juga punya banyak masjid tua/bersejarah, berstatus cagar budaya atau berarsitektur unik maupun megah yang menjadi daya tarik wisata religi. Selain itu beberapa daerahnya juga memiliki kesenian bernafaskan Islam serta kuliner, takjil, tradisi Ramadan, bukber bahkan special event seperti festival/bazar Ramadan dan lainnya.

Ditambah lagi rentang waktu berpuasa Ramadan cukup panjang selama sebulan sehingga membuat banyak orang jenuh menjalankan puasa hanya di tempat tinggalnya. Sewaktu-waktu, di antara mereka pasti ada ingin merasakan atmosfer berbeda dengan berwisata Ramadan di tempat lain atau diluar daerahnya, selama satu atau beberapa hari.

Itulah hal-hal terkait wisata ramadan versi TravelPlus Indonesia

Semoga wisata Ramadan yang Anda lakukan tahun ini bukan semata bermanfaat memajukan sektor industri pariwisata dan ekonomi kreatif serta meningkatkan pendapatan masyarakat setempat pun mempertebal keimanan Anda sebagai muslim serta sekaligus mensyiarkan Islam.

Naskah & foto: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @Fakta.Wisata.id

Captions:
1. Mengunjungi Masjid Al Jabbar di Kota Bandung, Jabar.
2. Wisatawan muslim pelaku utama wisata Ramadan.
3. Mengaji di ruang utama Masjid Istiqlal Jakarta.
4. Warung Nasi Kambing Lem Bakrie, salah satu tempat bukber favorit di Banda Aceh yang menyajikan aneka makanan khas Aceh.
5. Mengabadikan Masjid Alun-alun Rangkasbitung, Lebak, Banten.
6. Masjid Gedhe Kauman di Kota Jogja, DI Yogyakarta.



Read more...

Senin, 26 Februari 2024

Wisata Ramadan di Aceh, 10 Kegiatan Ini Wajib Masuk Itinerari


Berwisata ke Aceh yang berpredikat Serambi Mekkah bakal menemukan atmosfer berbeda saat Ramadan. Untuk mendapatkan keistimewaannya yang mungkin sulit ditemukan di destinasi lain pada Bulan Suci, Anda harus memasukan 10 kegiatan ini ke dalam itinerari Anda.

10 kegiatan yang wajib ada dalam daftar kunjungan Anda ini, TravelPlus Indonesia peroleh dari hasil amatan langsung, meliput pesona Aceh saat Ramadan dan ditambah data dari beberapa laman serta rekan yang tinggal di sana, tepatnya di Banda Aceh, ibukota Provinsi Aceh.

Kegiatan pertama yang harus ada dalam itinerari wisata Ramadan Anda tahun ini di Aceh adalah mengunjungi masjid-masjid kebal tsunami.

Pilihan masjidnya sudah pasti Masjid Raya Baiturrahman di pusat kota Banda Aceh dan Masjid Baiturrahim di pinggir Pantai Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa. Selain itu Masjid Rahmatullah di Kabupaten Aceh Besar, yang lokasinya tak terlalu jauh dari pusat kota Banda Aceh.


Kenapa disebut kebal tsunami? Ya karena meskipun dihantam gempa lalu disusul tsunami dahsyat 26 Desember 2004, ketiga masjid itu masih kokoh berdiri hingga kini.

Kegiatan yang sebaiknya Anda lakukan di masjid-masjid kebal tsunami tersebut,  selain menjalankan kewajiban sebagai muslim seperti shalat wajib dan sunah (termasuk tarawih), tadarusan/mengaji, bersedekah, berselawat, berzikir, dan berdoa, pun tak lupa mendoakan pula para korban tsunami agar mendapat tempat terbaik di sisi-Nya.

Bila ingin mengabadikan gambar di dalam masjid, sebaiknya jangan sampai mengganggu jemaah yang sedang beribadah. Jagalah adab, tetap tenang dan tertib, jangan gaduh, tertawa atau bercanda berlebihan.

Kalau mau mengetahui lebih jauh kisah tsunami di masing-masing masjid tersebut, Anda bisa bertanya langsung ke pengurus masjid yang tahu betul kejadian tersebut.

Aktivitas kedua, ngabuburit di tempat-tempat favorit.

Kalau Anda suka pantai, pilihannya di Banda Aceh ada Pantai Ulee Lheue (dekat dengan Masjid Baiturrahim).

Pilihan lainnya Pantai Gampong Jawa di Kecamatan Kuta Alam sekitar 12 menit berkendara dari pusat Kota Banda Aceh. Khusus di Pantai Gampong Jawa, selain mengabadikan pesona matahari terbenamnya yang megah, Adna juga bisa melihat aktivitas tradisional Tarek Pukat yang dilakukan nelayan setempat secara bersama-sama.


Pantai Lampuuk di Kabupaten Aceh Besar juga bisa jadi pilihan, selain berpanorama dan ber-sunset elok juga berada tak jauh dari Masjid Rahmatullah.

Jika suka dengan taman atau ruang publik, pilihannya Taman Sari dan Blang Padang. Keduanya berada di pusat kota Banda Aceh, tak jauh dari Masjid Raya Baiturrahman.

Kalau ingin ke objek-objek terkait tsunami pilihannya antara lain PLTD Apung, Kapal di atas rumah (Lampulo), Kuburan Massal Korban tsunami,  Museum Tsunami, dan Taman Thanks The World.

Bila senang dengan nuansa sungai yang membelah kota Banda Aceh, pilihannya ke Taman Wisata Krueng Aceh yang dikenal sebagai lokasi waterfront city-nya Kota Banda Aceh.

Namun dari semua tempat itu, menurut Essi salah seorang rekan di Banda Aceh, tempat ngabuburit yang terfavorit masih di sekitar Masjid Raya Baiturrahman. Faktor pemicunya, selain vibes Ramadannya terasa sekali pun banyak jemaah yang bagi-bagi takjil gratis. Disamping itu, kalau mau beli takjil ke pusat-pusat penjual takjil, lokasinya cukup dekat dengan Masjid Raya Baiturrahman.

Kegiatan berikutnya atau yang ketiga, menyaksikan tradisi meugang.

Untuk melihat tradisi yang sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda pada 2016 ini, Anda harus datang ke Banda Aceh satu atau dua hari sebelum Ramadan dan sebelum Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.


Selain melainkan proses pemotongan, jangan lupa lihat pula proses pembuatan kuah beulangong, salah satu olahan berbahan daging sapi dari tradisi meugang. Ikuti pula proses menyantap aneka olahan daging tersebut di masjid bersama warga setempat.

Menurut Essi, dulu paling seru nonton tradisi meugang di Peunayong, Banda Aceh. Namun sejak pasarnya dipindahkan ke Almahira, jadi terpecah pusat meugang-nya sehingga atmosfernya juga terasa berbeda (berkurang). Kalau sekarang, lanjutnya lebih seru lihat tradisi meugang di Pasar Lambaro, Aceh Besar.

Aktivitas keempat, belanja menu berbuka di sentra takjil.

Menurut Essi sentra takjil di Banda Aceh cukup banyak antara lain di Garuda dan Blang Padang. Di kedua tempat itu semua jenis takjil ada alias banyak pilihan.

Adapun takjil minuman yang paling disukai, sambung Essi antara lain air tebu atau kelapa muda, dan air timun atau timun kerok, baik timun suri maupun timun biasa. Sedangkan panganannya antara lain kanji rumbi dan sambai on peugaga.


Selanjutnya atau kegiatan kelima, berbuka dengan aneka masakan khas Aceh di rumah makan setempat.

Selain Mie Aceh yang sudah menasional, ada bermacam kuliner khas Aceh yang wajib Anda santap seperti ayam masak Aceh, ayam tangkap, gule pliek, kuah sie kameng, keumamah, nasi gurih, kuah beulangong, sie reuboh, dendeng, sop sumsum Langsa, dan sate matang.

Pilihan lokasinya antara lain kalau ayam masak Aceh di Rumah Makan Bang Gam, Kayee lee, Aceh Besar. Ingin Ayam Tangkap, antara lain di Cut Dek di daerah Lampineung, Banda Aceh.

Mau sop sumsum Langsa, pilihannya Rumah Makan Sop Sumsum Langsa di Jalan Pangeran Nyak Makam no 53, Lampinueng, Banda Aceh.

Ingin mie Aceh antara lain di Restoran Mie Razali yang berada di tepi jalan raya Panglima Polim, Banda Aceh. Kalau mie kocok legendaris di Blangpidie antara lain Warung Muslim yang berada di Jl. At-Taqwa No.14 yang sudah beroperasi sejak 1968.


Mau aneka masakan khas Aceh lainnya,  bisa kunjungi Warung Nasi Kambing Lem Bakrie di Jl. Prof. Ali Hasyimi, Lamteh, Kec. Ulee Kareng, Kota Banda Aceh. Di sana juga menyediakan es cincau kates dan es timun serut khas Aceh.

Supaya dapat tempat duduk, sebaiknya datang lebih awal. Kalau bisa, booking tempat terlebih dulu karena biasanya ramai. Pilihlah rumah makan yang menyediakan musala yang bersih dan lumayan luas untuk salat magrib berjemaah.

Aktivitas keenam, usai tarawih ngupi di kedai kopi pilihan.

Berwisata Ramadan di Aceh, kalau belum ngupi di kedainya rasanya kurang lengkap.

Di Kota Banda Aceh, terdapat banyak sekali kedai kopi mulai dari kelas kaki lima sampai kelas restoran, antara lain kalau ingin menyeruput kupi khop atau kopi terbalik khas Aceh Barat, Anda bisa sambangi Kedai Kopi Tubruk & Arabica Jl. AMD No.36, Batoh, Lueng Bata, Banda Aceh.

Sebagai pengingat, pada tahun 2019 Pemkab Aceh Barat telah mendeklarasikan kupi khop sebagai Warisan Budaya Takbenda Kabupaten Aceh Barat.

Menurut M. Safrizal, salah seorang rekan dari Aceh yang biasa disapa DekJall, kupi khop salah satu jenis minuman kopi khas Aceh yang punya cara tersendiri saat menyeruputnya dibanding jenis kopi lain.


"Caranya dengan menyelipkan sedotan ke mulut gelas dan meniupnya pelan-pelan supaya cairan kopi tidak keluar bersama serbuknya. Nah, air kopi yang keluar akan memenuhi piring gelas, setelah itu baru diseruput langsung dari piring atau dengan sedotan," terang penari sekaligus  koreografer yang baru-baru ini tampil membawakan garapannya yang bertajuk Body Tarekat dalam acara OPEN LAB Ruang Tari Bandung vol.01 di Ruang Putih Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat.

Selain kupi khop, jenis kopi lain yang patut Anda nikmati selagi di Aceh adalah kopi hitam (black coffee), sanger alias sama-sama ngerti, dan kopi/teh tarik.

Pilihan tempat ngupi lainnya di Banda Aceh ada Solong Coffee, Dhapu Kupi, Kedai Ayah-Solong, dan Warkop Chek Yukee. Sedangkan diluar Banda Aceh, antara lain Sareng Kupi di Simpang Lambaro, Aceh Besar.

Ngupi di kedai usai tarawih, sebaiknya Anda ajak teman, jadi bisa sekalian ngobrol hal-hal yang bermanfaat tentang syiar Islam, kegiatan hobi yang disukai dan lainnya  (bukan ngegibah ria). Tapi ingat jangan terlalu larut, Anda harus kembali ke penginapan untuk istirahat supaya sahurnya tidak kesiangan.

Berikutnya atau kegiatan ketujuh, memilih penginapan yang lokasinya dekat dengan masjid terutama Masjid Raya Baiturrahman agar mudah bolak-balik untuk salat berjemaah dan i'tikaf.

Berdasarkan laman traveloka, pilihan hotel/penginapan yang jaraknya tak sampai 1 Km dengan Masjid Raya Baiturrahman antara lain Wisma Nabila near Masjid Raya, Plum Hotel Lading Banda Aceh, Ayani Hotel Banda Aceh, MyHome Hotel Aceh, Hotel Medan Banda Aceh, Portola Arabia Hotel, GM Inn Hotel, dan Urbanview Hotel Ranls Dream Banda Aceh.

Aceh Ramadan Festival 2024
Kegiatan kedelapan, menyaksikan Aceh Ramadan Festival 2024.

Di laman Indonesia.travel, dijelaskan event Aceh Ramadhan Festival 2024 yang bertempat di kota Banda Aceh akan berlangsung tanggal 28 Maret sampai 1 April mendatang.

Sebagai informasi tambahan, Aceh Ramadhan Festival 2024 merupakan satu dari tiga event unggulan Aceh yang masuk dalam 110 Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024, bersama dengan Sabang Marine dan Aceh Perkusi.

Selanjutnya atau aktivitas kesembilan, menjelajah masjid tua dan bersejarah di luar Banda Aceh.

Kalau punya waktu lebih, Anda bisa lanjut menjelajahi masjid-masjid tua dan bersejarah yang ada di luar Banda Aceh di antaranya Masjid Indrapuri di Desa Pekuan Indrapuri, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar; Masjid Guci Rumpong di Desa Guci Rumpong, Kecamatan Peukan Bari, Kabupaten Pidie; dan Masjid Madinah yang berada Jalan Poros Sigli-Medan tepatnya di Desa Dayah Krut Kuta Baro, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya.

Pilihan lainnya 2 masjid tua di Kabupaten Aceh Barat yakni Masjid Gunung Kleng yang berada di Desa Gunung Kleng, Kecamatan Meureubho dan Masjid Tuha Manjing di Desa Manjing, Kecamatan Pantai Cermin.

Terakhir atau kegiatan kesepuluh, mengabadikan objek-objek wisata terkait  tsunami yang ada di luar Banda Aceh.


Pilihannya antara lain Museum Tsunami  dan Masjid Agung Al-Falah di Sigli, Ibukota Kabupaten Pidie serta Masjid Kubah di Kabupaten Aceh Besar.

Kubah masjid berwarna hitam seberat 80 ton yang kini berada di Desa Gurah, Kecamatan Peukan Bada semula merupakan kubah Masjid Lamteungoh yang berada di Desa Lamteungoh, Kecamatan Peukan Bada. Akibat gempa bangunan masjid runtuh lalu kubahnya terseret tsunami sejauh 2,5 Km sampai ke area persawahan yang dikelilingi bukit.

Kini kubah yang diberi julukan Kubah Tsunami Aceh atau Kubah Al-Tsunami tersebut, menjadi tempat wisata religi.

Tujuan mendatangi tempat-tempat itu  untuk menjadikannya sebagai pembelajaran akan bahaya gempa dan tsunami serta sekaligus permohonan kepada Allah SWT agar senantiasa dijauhi dari segala mara bahaya/bencana dalam perjalanan wisata dan dimanapun berada.

Selamat berwisata Ramadan 1445 H di Tanah Rencong, semoga membuahkan banyak manfaat, menebalkan keimanan serta menciptakan kenangan yang berkesan.

Naskah & foto: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @Fakta.Wisata.id

Captions:
1. Masjid Raya Baiturrahman di pusat kota Banda Aceh.
2. Masjid Baiturrahim di pinggir Pantai Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh.
3. Sunset di Pantai Lampuuk dekat Masjid Rahmatullah, Kab. Aceh Besar.
4. Proses memasak kuah beulangong, salah satu makanan khas Aceh usai tradisi meugang.
5. Ayam tangkap, salah satu kuliner khas Aceh.
6. Pengunjung di Warung Nasi Kambing Lem Bakrie, Banda Aceh.
7. Kopi hitam, sanger, kupi khop dan kopi tarik khas Aceh.
8. Penulis di salah satu ikon Museum Tsunami Kota Sigli, Kab. Pidie, Aceh. (foto: pemuda Pidie)

Read more...

Kamis, 22 Februari 2024

Enam Kiat Bikin Berwisata Puasa Ramadan di Jakarta Lebih Berkesan


Punya banyak pilihan (acara, akomodasi, masjid, sentra kuliner, fasilitas umum, ruang publik, dll) yang serba menarik, membuat Jakarta jadi salah satu tujuan berwisata puasa Ramadan yang menyenangkan.

Nah, di edisi spesial menyambut kedatangan Bulan Suci umat Islam ini, TravelPlus Indonesia suguhkan enam (6) kiat supaya kunjungan wisata puasa Anda ke Jakarta pas Ramadan 2024 atau 1445 H ini jadi lebih berkesan.

Kiat pertama mengunjungi masjid. 
Mengingat bulan puasa, setiap perbuatan baik termasuk ibadah, pahalanya dilipatgandakan maka mengunjungi masjid wajib masuk dalam daftar kegiatan Anda saat Ramadan di Jakarta.

Masjid yang dipilih sebaiknya yang punya predikat membanggakan, misalnya Masjid Istiqlal yang pada hari ini, Kamis, 22 Februari 2024 merayakan miladnya yang ke 46 tahun.

Kenapa? Selain letaknya sangat strategis di bilangan pusat Jakarta, mudah dijangkau dengan moda transportasi umum seperti KRL commuter line dari Jabodetabek karena dekat dengan Stasiun Juanda maupun kereta api dari kota-kota utama di Pulau Jawa karena dekat dengan Stasiun Gambir, bisa pula dijangkau dengan bus TransJakarta karena dekat dengan Halte TransJakarta Juanda dan Halte Istiqlal, serta dekat dengan beberapa objek wisata seperti Tugu Monas dan Lapangan Banteng ini menyandang gelar sebagai masjid nasional, artinya menjadi masjid kebanggaan Indonesia.

Pilihan lainnya, masjid yang bersejarah seperti Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran Baru di Jakarta Selatan (ini juga letaknya sangat strategis dekat dengan halte Transjakarta dan Stasiun MRT ASEAN); Masjid Al-Makmur Cikini (Jakpus); Masjid Luar Batang Penjaringan (Jakut); Masjid Al-Anshor Pekojan (Jakbar); Masjid Cut Meutia Menteng (Jakpus); dan Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng di Jakpus.


Selain itu ada Masjid Al-Anwar Muara Angke (Jakbar); Masjid Jami An-Nawier Pekojan (Jakbar); Masjid Al-Makmur Tanah Abang (Jakpus); Masjid Jami Al-Atiq Kampung Melayu Besar (Jaksel); Masjid Tua Al-Mubarok di Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan (Jaksel); dan Masjid Hidayatullah di Karet Semanggi, Kecamatan Setiabudi (Jaksel).

Bisa juga ke masjid-masjid berarsitektur unik antara lain Masjid Ramlie Musofa di seberang Danau Sunter (Jakut). yang bangunannya menyerupai Taj Mahal di India; Masjid Lautze berupa ruko empat lantai di kompleks ruko di Sawah Besar (Jakpus); Masjid Agung Al-Munada Darussalam Baiturrahman di Menteng Dalem, Tebet (Jaksel) yang juga dikenal sebagai Masjid Perahu lantaran ada bangunan menyerupai perahu yang berfungsi sebagai tempat wudhu dan toilet di samping masjid; serta Masjid Babah Alun Desari di Cilandak (Jaksel) yang berarsitektur seperti kelenteng.

Kegiatan apa yang sebaiknya Anda lakukan di masjid-masjid tersebut. Pastinya mengerjakan ibadah seperti salat wajib, salat sunah, memperbanyak berzikir/berselawat/ tadarusan/menggaji, berinfak/bersedekah, dan mengetahui lebih jauh sejarahnya serta mengabadikan keindahan/ keunikan arsitekturnya. 

Kiat kedua, mengunjungi festival atau acara yang berkaitan dengan Ramadan.

Pilihan acaranya ada Djakarta Ramadhan Fair 2024 di Lapangan Banteng pada 15-20 Maret 2024; Islamic Festival 2024 di Cendrawasih Room, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakpus pada 22-24 Maret 2024; KapanLagi Buka Bareng 2024 di Plaza Parkir Timur GBK, Jakpus pada 23-24 Maret 2024; dan Dream Day Ramadan Fest atau DDRF 2024 di Mal Kota Kasablanka, Tebet, Jaksel pada 20-24 Maret 2024.


Berikutnya atau kiat ketiga, memborong takjil di sentra kuliner.

Mengunjungi sentra takjil di Jakarta menawarkan atmosfer yang sangat berbeda dibanding di luar Ramadan. Apalagi bila Anda membelinya dalam jumlah banyak untuk dibagikan ke masjid atau kepada kaum dhuafa, anak yatim di panti asuhan dan lainnya buat berbuka puasa.

Hampir di seluruh kota di Jakarta punya sentra kuliner takjil, misalnya di Pasar Benhil (Bendungan Hilir) di Kecamatan Tanah Abang (Jakpus) mulai pukul 15.00 WIB; area Masjid Sunda Kelapa di Menteng (Jakpus); area Masjid Agung Al-Azhar di Kebayoran Baru (Jaksel); dan Food Street Kramat atau disebut juga Sentra Nasi Kapau di Jalan Kramat Raya, Pasar Senen (Jakpus) yang menjual aneka masakan dan menu buka puasa khas Minang di Jakarta.

Pilihan sentra takjil lainnya ada di kawasan Jalan Panjang, Kebon Jeruk (Jakbar); kawasan Jalan Gandaria mulai dari Rumah Sakit Gandaria sampai Jalan Arteri Pondok Indah (Jaksel); dan Pasar Santa di, Petogogan, Kebayoran Baru (Jaksel).

Kiat ketiga, ikutan berbuka bersama dan salat tarawih di masjid ternama, masjid bersejarah, dan atau masjid berarsitektur unik sebagaimana tersebut di poin kiat pertama. 


Selanjutnya atau kiat keempat, ngabuburit dan atau ngadem di tempat-tempat favorit. 

Kalau Anda suka suasana ramai sekaligus untuk berbelanja, pilihannya jatuh ke pusat perbelanjaan elit atau mall yang menggelar promo Ramadan, misalnya Pondok Indah Mall, Plaza Senayan, Senayan City, Grand Indonesia, dan Senayan Park.

Bila Anda suka dengan atmosfer bangunan tua dan bersejarah, pilihannya tentu Kota Tua Jakarta. 

Sebaliknya kalau ingin sekadar ngadem (berteduh) dibawah rindangnya pepohonan, pilihannya taman kota seperti Tebet Eco Park (Jaksel) atau hutan kota seperti Hutan Kota Srengseng (Jakbar), Hutan Kota Kemayoran (Jakut), dan Hutan Kota GBK (Jakpus).

Kiat kelima, menikmati vibes Ramadan di hotel berbintang.

Kalau bisa pilih hotel yang strategis dan atau dekat dengan masjid ternama biar Anda mudah bolak-balik untuk menunaikan salat berjemaah di masjid.

Bila Anda berkantong tebal, pilih saja hotel bintang 4 dan bintang 5 yang populer. 

Contoh hotel bintang 4 di Jakpus antara lain Millennium Hotel Sirih Jakarta, Ashley Wahid Hasyim Jakarta, Swiss-Belhotel Mangga Besar, Hotel Orchardz Jayakarta, Century Park Hotel, HARRIS Suites fX Sudirman - Jakarta, Aone Hotel Jakarta, Somerset Sudirman Jakarta Jambuluwuk, dan Thamrin Hotel. 

Pilihan hotel bintang 5 di Jakarta Pusat antara lain Aryaduta Menteng, Merlynn Park Hotel, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Grand Sahid Jaya, Pullman Jakarta Indonesia, Sari Pacific Jakarta, Vertu Harmoni Jakarta, Grand Mercure Jakarta Harmoni, Hotel Mulia Senayan, dan Hotel Borobudur Jakarta.

Kalau dompet Anda kurang tebal, tak usah cemas arahkan saja pilihan akomodasi Anda ke hotel-hotel yang berada di kawasan Blok M yang lokasinya tetap strategis antara lain Win Hotel Blok M, d’primahotel Melawai – Blok M, Happy Inn Melawai, W Home Cikatomas, Sotis Hotel, Oak Tree Urban Hotel, Amaris Hotel Panglima Polim, dan Losari Blok M Hotel Jakarta.


Vibes "Kota Santri"
Terakhir atau kiat keenam, merasakan vibes "kota santri".

Untuk mendapatkan atmosfer tersebut pada bulan Ramadan, bukan berarti Anda harus datang ke pondok pesantren (ponpes) yang ada di Jakarta seperti Ponpes Asshiddiqiyah Jakbar, Darunnajah Ulujami Jaksel, Daarul-Rahman Jaksel, Az-Ziyadah Jaktim, Al-Isyraq Jakbar, Husnayain Jaktim, dan Ponpes Al Kholidin Jaksel, melainkan berkunjung ke perkampungan di Jakarta yang masih banyak dihuni orang Betawi (warga asli Jakarta) seperti Kampung Melayu dan Kampung Condet di Jakarta Timur, Cilincing (Jakut), Pasar Minggu (Jaksel), Kebon Jeruk dan Rawa Belong (Jakbar), dan Tanah Abang di Jakpus.

Untuk mendapatkan vibes "kota santri" di Jakarta yang penuh dengan rimba beton, sebaiknya pilih ke kampung orang Betawi yang berdekatan dengan masjid. Kenapa? Karena umumnya warga Betawi rajin menunaikan salat berjemaah di masjid terdekat dengan berjalan kaki dari tempat tinggalnya. Mereka kerap mengenakan baju koko, berpeci, dan bersarung sehingga vibes "kota santri" terasa hadir.

Sebagai pengingat berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2024 yang disusun oleh Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) , awal puasa Ramadhan 2024 jatuh pada 12 Maret 2024 dan berakhir pada 9 April 2024.


Kendati begitu, Kemenag tetap akan menggelar Sidang Isbat untuk menentukan awal puasa yang dimulai pada 1 Ramadan.

Sidang Isbat untuk menetapkan awal puasa atau 1 Ramadan 1445 H bakal digelar Kemenag pada Minggu, 10 Maret 2024. Sidang dilakukan secara hybrid (daring dan luring) di Auditorium H.M Rasjidi Kemenag, Jl. M.H. Thamrin, Jakpus.

Selamat menyiapkan segala sesuatunya untuk berwisata puasa Ramadan di Jakarta yang tinggal menghitung hari. Semoga nanti menyenangkan dan membawa kesan yang mendalam.

Naskah & foto: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @Fakta.Wisata.id

Captions:
1. Jemaah di Masjid Istiqlal, Jakpus.
2. Masjid Hidayatullah, salah satu masjid tua di Jaksel.
3. Food Street Kramat atau Sentra Nasi Kapau dan Menu buka puasa khas Minang di Jakpus.
4. Keindahan pohon di Tebet Eco Park, Jaksel. 
5. Atmosfer Jakarta dengan rimba betonnya, Jakpus.
6. Vibes "Kota Santri di salah satu kampung yang masih banyak dihuni warga asli Jakarta (Betawi) di Jakbar.


Read more...

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP