Oktober, Waktu yang Tepat ke Raja Ampat, 2 Iven Ini Alasannya
Traveler punya rencana ke Raja Ampat tahun ini? TravelPlus Indonesia sarankan bulan Oktober saja. Pasalnya ada 2 iven berkelas nasional yang menarik untuk dilihat, yakni
Festival Seni Budaya Papua Barat dan Festival Pesona Bahari Raja Ampat.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya usai me-launching Calender of Event (CoE) Papua Barat 2019 bersama Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, Selasa (17/9/2019) malam mengatakan 2 iven tersebut bisa dibilang spesial karena masuk dalam 100 Wonderful Event.
"Dipastikan atraksi yang ditampilkan mulai dari pakaian pernampil/penari/karnaval, koreografi, aransemen musik-nya berstandar nasional," ujar Arief Yahya.
Di Festival Seni Budaya Papua Barat yang akan berlangsung selama lima hari pada 7- 11 Oktober 2019, traveler bisa menyaksikan berbagai lomba antara lain lomba tari kreasi baru, lomba musik tradisional, lomba folksong, body painting, dan lomba tari pergaulan yosim pancar.
Selain itu juga ada lomba kuliner khas Papua Barat hingga pameran benda-benda budaya (hasil kerajinan tangan khas Papua Barat).
Sementara di Festival Pesona Bahari Raja Ampat yang akan berlangsung di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC) Raja Ampat selama lima hari (18-22 Oktober 2019), traveler dapat melihat berbagai kegiatan antara lain Wild Life (mengenal lebih dekat flora dan fauna Raja Ampat); Water Activities (snorkling, diving); Island Hopping (mengunjungi pulau Piyainemo dan Kepulauan Fam); Opening-Closing Ceremony (rangkaian acara pembukaan dan penutupan Festival Pesona Bahari Raja Ampat) dengan menampilkan kesenian, budaya, dan produk ekonomi kreatif.
Festival Pesona Bahari Raja Ampat tahun ini mengusung tema ‘Exotic Raja Ampat, From Ridge to Reef’.
Wagub Papua Barat M. Lakotani menambahkan kearifkan budaya masyarakat dalam menjaga lingkungan alam membuat daya tarik wisata alam di Papua Barat, khususnya Raja Ampat, dapat terjaga dengan baik sampai saat ini.
Pariwisata Provinsi Papua Barat, lanjut Lakotani, sejak 2016 perkembangannya sangat pesat dengan kunjungan wisatawan naik hingga 45 persen pertahun.
“Pada 2018 kunjungan wisatawan ke Raja Ampat sebanyak 44 ribu terdiri atas 52 persen wisatawan mancanegara (wisman) dan 48 persen wisatawan nusantara (wisnus). Pasca-munculnya insiden baru-baru ini, kondisi Papua Barat saat ini sudah sangat kondusif untuk berbagai kunjungan,” ungkap Lakotani.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig @adjitropis)
Foto: dok.biro komlik kemenpar
Captions:
1. Menpar Arief Yahya didampingi Wagub Papua Barat M. Lakotani dan Kadispar Papua Barat saat menyampaikan keterangan kepada sejumlah awak media.
2. Menpar Arief Yahya saat memberi kata sambutan.
3. Menpar Arief Yahya me-launching CoE Papua Barat 2019 dengan memukul tifa.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya usai me-launching Calender of Event (CoE) Papua Barat 2019 bersama Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, Selasa (17/9/2019) malam mengatakan 2 iven tersebut bisa dibilang spesial karena masuk dalam 100 Wonderful Event.
"Dipastikan atraksi yang ditampilkan mulai dari pakaian pernampil/penari/karnaval, koreografi, aransemen musik-nya berstandar nasional," ujar Arief Yahya.
Di Festival Seni Budaya Papua Barat yang akan berlangsung selama lima hari pada 7- 11 Oktober 2019, traveler bisa menyaksikan berbagai lomba antara lain lomba tari kreasi baru, lomba musik tradisional, lomba folksong, body painting, dan lomba tari pergaulan yosim pancar.
Selain itu juga ada lomba kuliner khas Papua Barat hingga pameran benda-benda budaya (hasil kerajinan tangan khas Papua Barat).
Sementara di Festival Pesona Bahari Raja Ampat yang akan berlangsung di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC) Raja Ampat selama lima hari (18-22 Oktober 2019), traveler dapat melihat berbagai kegiatan antara lain Wild Life (mengenal lebih dekat flora dan fauna Raja Ampat); Water Activities (snorkling, diving); Island Hopping (mengunjungi pulau Piyainemo dan Kepulauan Fam); Opening-Closing Ceremony (rangkaian acara pembukaan dan penutupan Festival Pesona Bahari Raja Ampat) dengan menampilkan kesenian, budaya, dan produk ekonomi kreatif.
Festival Pesona Bahari Raja Ampat tahun ini mengusung tema ‘Exotic Raja Ampat, From Ridge to Reef’.
Wagub Papua Barat M. Lakotani menambahkan kearifkan budaya masyarakat dalam menjaga lingkungan alam membuat daya tarik wisata alam di Papua Barat, khususnya Raja Ampat, dapat terjaga dengan baik sampai saat ini.
Pariwisata Provinsi Papua Barat, lanjut Lakotani, sejak 2016 perkembangannya sangat pesat dengan kunjungan wisatawan naik hingga 45 persen pertahun.
“Pada 2018 kunjungan wisatawan ke Raja Ampat sebanyak 44 ribu terdiri atas 52 persen wisatawan mancanegara (wisman) dan 48 persen wisatawan nusantara (wisnus). Pasca-munculnya insiden baru-baru ini, kondisi Papua Barat saat ini sudah sangat kondusif untuk berbagai kunjungan,” ungkap Lakotani.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig @adjitropis)
Foto: dok.biro komlik kemenpar
Captions:
1. Menpar Arief Yahya didampingi Wagub Papua Barat M. Lakotani dan Kadispar Papua Barat saat menyampaikan keterangan kepada sejumlah awak media.
2. Menpar Arief Yahya saat memberi kata sambutan.
3. Menpar Arief Yahya me-launching CoE Papua Barat 2019 dengan memukul tifa.
0 komentar:
Posting Komentar