Kemenparekraf Akan Kirim Tim Khusus ke Manado
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berencana akan mengirim tim khusus ke Manado. Tim tersebut ditugaskan untuk mendata kerusakan terkait obyek-obyek wisata dan fasilitas pendukungnya serta dampak dari bencana tersebut terhadap sektor pariwisata.
Demikian disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu usai melantik pejabat II di jajaran kementerian tersebut di Jakarta, Jum’at (17/1) .
Menurut Mari, Kemenparekraf sementara ini belum melihat sejauh mana pengaruh bencana banjir bandang di Manado terhadap kunjungan wisatawan baik Nusantara maupun mancanegara. “Saya kira mereka bakal cepat pulih kembali, airport-nya sudah dibuka,” terangnya.
“Dalam koordinasi pemerintahan biasanya akan dilakukan inventarisasi perbaikan-perbaikan apa yang diperlukan. Terkait jembatan yang putus ataupun jalan yang rusak, itu pasti Kementerian Pekerjaan Umum atau Kementerian Perhubungan yang menanganinya termasuk pemerintah daerah setempat,” tambahnya.
Sementara Kemenparekraf, lanjutnya berada pada posisi mempelajari di titik-titik wisata yang terkena kerusakan. “Kalau memang ternyata ada kerusakan di obyek-obyek wisata, tentu kita akan dorong supaya bisa segera mungkin dilakukan perbaikan,” jelasnya.
“Sekarang ini kami belum mempelajarinya karena Manado baru saja terjadi. Kita akan kirim tim kesana sekaligus untuk menilai dampaknya,” jelasnya.
Manado menjadi salah satu kota penting bagi pariwisata Indonesia. Pasalnya kota pesisir ini merupakan gerbang wisman ke Sulawesi Utara (Sulut) lewat pintu masuk Bandara Sam Ratulangi (Samrat).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, pada November 2013 tercatat 1.627 orang yang datang. Wisman yang datang didominasi oleh warga Jerman sebanyak 209 orang atau 12,85 persen, diikuti Singapura berjumlah 114 orang atau sebesar 7,01 persen dan warga Amerka sebanyak 111 orang atau sebesar 6,82 persen. Jumlah itu meningkat hingga tutup tahun 2013.
Berkaitan dengan pelantikan pejabat eselon II, Marie berharap seluruh karyawan Kemenparekraf benar-benar menunjukkan sikap dan prilaku jujur, disiplin, dan bertanggungjawab serta dapat membangun kemitraan yang harmonis dengan pemangku kepentingan untuk mewujudkan good govermance terkaitan dengan program kerja Kemenparekraf tahun 2014 yanga semakin meningkat.
“Harapan saya dalam rangka mendorong kinerja kementerian ini, akuntabel dan transparan diharapkan terciptanya budaya kerja instansi.
Kepada pejabat yang baru dilantik jadikan pelantikan ini memontun untuk meningkatkan etos kerja sebagai persiapan diri menjadi pempinpin yang kuat, tegar, bersih, dan berdedikasi,” imbaunya.
Pejabat Eselon II Kemenparekraf yang dilantik Mari adalah Lokot Ahmad Enda sebagai Sekretaris Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf, Oneng Setyaharini (Direktur Pemberdayaan Masyarakat Destinasi Pariwisata pada Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf), Tazbir (Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri pada Ditjen Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf), M Iqbal Alamsjah (Direktur Pengembangan Ekraf Berbasis Media pada Ditjen Ekraf berbasis Media Desain dan IPTEK Kemenparekraf), Putu Ngurah (Inspektur I pada Inspektorat Jendereral Kemenparekraf), Raseno Arya (Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Ekraf pada Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekraf Kemenparekraf), Wisnu Bawa Tarunajaya (Kepala Pusat Litbang Kebijakan Kepariwisataan pada Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekraf Kemenparekraf), dan Anang Sutono sebagai Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung pada Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekraf Kemenparekraf.
Sehari sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memprakirakan cuaca memperkiraan cuaca satu dua tiga bulan ke depan di wilayah yang terkena bencana agar dapat diantisipasi secepatnya.
“Saya mendengar ada banjir di Sulawesi Utara karena tipologi ini diakibatkan oleh iklim,” kata SBY saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden.
Di kesempatan lain, Manager Penanganan Bencana WALHI Nasional, Mukri Friatna mengatakan banjir bandang yang menerjang Manado terjadi lantaran kawasan perbukitan dan pergunungan di Manado gundul. Bahkan, tanahnya diambil untuk menutupi pesisir pantai yang akan dijadikan reklamasi perumahan sehingga kondisi sungai yang menyerupai katapel meluap kedataran rendah yakni ke kawasan kota.
Naskah: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: Puskompublik, Kemenparekraf
0 komentar:
Posting Komentar