Kongres Kebudayaan Indonesia 2013 Digelar di Yogyakarta
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan menggelar Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2013 di Yogyakarta. KKI bertema Kebudayaan untuk Keindonesiaan ini akan berlangsung selama empat hari, dari tanggal 8-11 Oktober 2013.
Ketua Steering Committee Panitia KKI 2013, Muklis PaEni menjelaskan pemaparan tema KKI tahun ini akan disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti. “Selanjutnya, tema itu dijabarkan ke dalam lima subtema yang masing-masing akan dibahas oleh pembicara utama dari kalangan pakar dan pejabat,” jelasnya di Jakarta, Kamis (3/10/2013).
Kata Muklis PaEni, tema KKI 2013 dijabarkan ke dalam lima subtema yang masing-masing akan dibahas oleh pembicara utama dari kalangan pakar dan pejabat. Kelima subtema KKI 2013 Demokrasi Berkebudayaan dan Budaya Berdemokrasi, Warisan dan Pewarisan Budaya, Diplomasi Kebudayaan, Pengelolaan Kebudayaan, dan Sumber Daya Kebudayaan.
“Sebanyak 100 makalah diterima pada KKI 2013 yang terdiri atas 80 makalah yang akan dipresentasikan dan 20 makalah lainnya tidak dipresentasikan,” ungkapnya.
Peserta KKI terdiri atas pakar, budayawan, seniman, cendekiawan, tokoh masyarakat, wartawan, dan unsur pemerintah. “Pembicara kunci KKI 2013 adalah Wamendikbud Bidang Kebudayaan dan juga ada sebelas pembicara utama, baik dari individu maupun instansi,” jelasnya.
Kata Muklis PaEni lagi, dalam KKI 2013 nanti, Wamendikbud Bidang Kebudayaan akan memaparkan soal Kebijakan Kebudayaan, Menlu mengenai Diplomasi Budaya, Mendagri tentang Pengelolaan Kebudayaan di Era Otonomi Daerah, Kepala Bappenas soal Perencanaan Pembangunan Berwawasan Kebudayaan, dan Menparekraf mengenai Pariwisata Berbasis Budaya dan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya. “Sedangkan UNESCO Paris akan menyampaikan makalah berjudul Cultural Diversity: Problems and Challenges in 21st Century,” terangnya.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Kacung Marijan dalam pemberitahuan awal pelaksanaan KKI 2013 mengatakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi dewasa ini begitu pesat. Ini pula yang membuat hubungan antarbudaya semakin terbuka dan saling mempengaruhi. Sayangnya, terjadi pula kristalisasi kepentingan etnis atau daerah yang dapat mengancam upaya membangun keindonesiaan. Diperlukan penanganan yang tidak dapat dilakukan secara parsial dan sendiri-sendiri.
“Untuk memecahkan permasalahan itu diperlukan pembahasan secara menyeluruh, mendalam, dan tuntas dalam forum Kongres Kebudayaan Indonesia,” jelasnya.
Setdijen Kebudayaan, Kemdikbud, Gatot Ghautama menambahkan tujuan diselenggarakannya KKI 2013 oleh Kemdikbud atas permasalahan di atas adalah untuk membangun demokrasi yang berbudaya.
“Selain itu juga ada tujuan lain seperti menanamkan pemahaman multikulturalisme dalam konteks pluralisme, meningkatkan pengelolaan kebudayaan, meningkatkan diplomasi kebudayaan Indonesia di dunia Internasional, dan meningkatkan kemitraan di antara pemangku kepentingan kebudayaan, baik lembaga pemerintah maupun lembaga masyarakat,” terangnya.
Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: dok. Ist.
0 komentar:
Posting Komentar