. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 29 November 2012

Batik Majapahitku Juara Lomba Cipta Seni Batik Nusantara 2012

Batik karya Canting Wira dan Wirasno, pelajar SMA 18 Surabaya yang berjudul “Batik Majapahitku” menyabet juara pertama lomba Cipta Seni Batik Nusantara (CSBN) 2012 untuk kategori fashion. Sementara di kategori batik interior atau house hold, juara pertamanya diraih Ary Widarto dari SMK 11 Surabaya dengan karya berjudul “ Satrio Piningit”. 

Pengumuman pemenang lomba CSBN 2012 yang digelar Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman (PKP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) ini berlangsung di Alun-Alun Indonesia, Grand Indonesia Jakarta, Rabu (28/11/2012). 

Direktur PKP, Kemdikbud Sulistyo S. Tirtokusumo dalam sambutannya mewakili Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti mengatakan dunia internasional melalui UNESCO telah mengakui batik sejak 2 Oktober 2009 sebagai The Intangible Cultural Heritage. UNESCO menilai batik sebagai ikon budaya bangsa Indonesia yang unik dan memiliki simbol serta filosofis kehidupan manusia.

Sebagai tanggungjawab atas pengakuan UNESCO tersebut, Indonesia harus menjaga kelestarian batik dan pengembangannya. Salah satu upaya melestarikan batik, Kemdikbud menggelar lomba CSBN ini.

Dengan ajang lomba ini, lanjut Sulistyo diharapkan tercipta regenerasi pebatik . “Dari lomba ini juga diharapkan muncul lebih banyak lagi karya sipta seni batik yang berkualitas dari pembatik-pebatik muda,” jelasnya.

Pemenang kedua karya batik kategori fashion diraih Dudung dan Dudung dari SMKN 3 Pekalongan berjudul “New 3 Negeri”. Ketiga, Ozzy dan Slamet Riyanto dari SMKN 1 Klaten (Panorama Bawah Laut. Harapan I, Aba Batik dan Amallilah dari SMUN 2 Pamekasan (Nusantara).Pemenang Harapan II, Made Malvinas dari SMAN 3 Probolinggo (Godong Pelem).

Dan pemenang Harapan III, Putra Jarum dan Slamet Riyanto dengan karya berjudul “Sekar Jagad Kombinasi Parang”.

Sedangkan pemenang kedua untuk kategori house hold disabet Batik Pohon dan Chandra Diana dari SMK 30 dan SMA 70 Jakarta dengan karya berjudul “Tiga Canting”. Ketiga, Creative Batik dan Khaleiv Nungki dari Vocation High School (Awan Penuh Harapan). 

Dan pemenang Harapan I, La Mentique Besurek dan Fasha dari SMAN 5 dan SMKN 5 Bengkulu dengan karya bertajuk “Besurek Kibut”. 

Semua karya pemenang lomba CSBN 2012 ini dipamerkan di Alun-Alun Indonesia, Grand Indonesia Jakarta, pada tanggal 29 – 30 November 2012. 

Pada hari pengumuman pemenang, sejumlah karya pemenang tersebut juga diperagakan oleh sejumlah peragawati ibukota. 

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 
Foto: ferry

Read more...

Rabu, 28 November 2012

Lomba Cipta Seni Batik Nusantara Mencetak Pebatik Muda

Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman (PKP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), menyelenggarakan Lomba Cipta Seni Batik Nusantara (CSBN) 2012 dengan tema “Melestarikan Warisan Batik Dalam Semangat Kolaborasi Antargenerasi”. Tujuannya bukan semata melestarikan batik sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia yang ditetapkan UNESCO pada 2009 lalu, pun mencetak pebatik-pebatik muda. 

Kasubdit Pebinaan Seni Rupa, Direktoret PKP, Kemdikbud Pustanto mengatakan lewat lomba batik sebagai upaya penguatan tradisi ini diharapkan melahirkan pebatik-pebatik baru dari kalangan pelajar SMU/SMK.

Lomba ini, lanjutnya sebagai salah satu langkah untuk menjaga proses regenerasi warisan seni batik dan mendorong terciptanya lebih banyak lagi karya cipta seni batik yang berkualitas. “Terbukti lomba ini telah melahirkan karya-karya luar biasa hasil kolaborasi pengrajin dan siswa SMA/SMK,” jelasnya di Hotel Amaris, Jakarta saat pembukaan penjurian lomba CSBN 2012 baru-baru ini.

Kata dia, lomba ini memiliki cita-cita mulia. Setelah penghargaan dari UNESCO, batik pun berkembang dimana-mana dalam berbagai bentuk dan fungsi. “Kita boleh bahagia tapi tidak boleh lengah. Kita harus melestarikannya dengan cara pembinaan yang serius,” paparnya.

Menurutnya, Batik perlu dilestarikan bersama-sama, mengingat batik berkontribusi sebagai jati diri dan karakter bangsa. “Budaya batik sudah meng-global. Jangan sampai kita kalah dengan budaya lain,” tegasnya.

Ketua Yayasan Batik Indonesia sekaligus juri CSBN 2012 Yultin Ginandjar Kartasasmita mengatakan UNESCO yang telah menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia terus memantau dan memeriksa keseriusan dan tanggungjawab Indonesia dalam pengembangan dan pelestarian batiknya. 

 “Lomba ini sebagai tanggung jawab Indonesia terhadap lembaga tersebut (UNESCO-red) karena setelah melihat ke daerah-daerah, pebatik yang ada justru lebih banyak generasi tua. Jumlahnya pun saat ini sangat terbatas,” ujarnya.

Oleh karena itu, sudah saatnya mencari bibit-bibit baru dari generasi muda yang mempunyai kreasi tinggi dalam membatik sebagai penerus. “Walaupun desain generasi tua cukup bagus, namun Indonesia tetap membutuhkan kreasi dan tren mode terbaru setiap saatnya. Maka Lomba CSBN ini rencananya akan diadakan setiap tahunnya sehingga muncul generasi baru pebatik Indonesia,” terangnya.

Lomba ini terselenggara dalam 4 bagian yakni sosialisasi, lomba, pemberian penghargaan untuk pemenang, dan pameran. Sosialisasi dilakukan di daerah Pekalongan, Yogyakarta, Surabaya, Cirebon, Lasem, dan Jakarta.

Sebelumnya peserta berjumlah 109 karya dengan 2 kategori, kain fashion dan  batik untuk interior (household). Setelah proses seleksi terpilih 22 nominator, dengan perincian 14 nominator kain dan 8 household yang ikut penjurian.

Penilaian atas karya cipta dalam lomba ini didasarkan pada kriteria kesesuaian tema, teknik membatik, komposisi desain, harmonisasi, dan kreativitas. Kategori lomba dibagi menjadi dua bagian, yaitu lomba cipta seni batik untuk fashion dan lomba cipta batik house hold.

Selain Yultin, tim juri CSBN 2012 lainnya adalah desainer batik Tuty Cholid, kolektor sekaligus praktisi batik sekaligus praktisi batik Hartono Edith Ratna, dan kepala Museum Teksil Jakarta Indra Wirawan.

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: dok. Kemdikbud

Read more...

Sabtu, 24 November 2012

Ratoh Duek Semarakkan Pembukaan Festival Seni Pertunjukan Tradisional Indonesia

Tari Ratoeh Duek dari Aceh mendapat sambutan paling meriah dari warga Solo dan sekitarnya pada malam pembukaan Festival Seni Tradisional Indonesia di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Solo, Sabtu malam (24/11/2012). Gerakan cepat dan variatif yang dibawakan 13 penari perempuan dengan iringan musik tradisional dan lantunan lagu oleh 2 pemain musik, menjadi kelebihan tarian ini

Tari Ratoh Duek sendiri berarti Ratoh artinya berbincang, Duek artinya duduk. Jadi Ratoh Duek ialah berbincang sambil duduk. Ini merupakan Tari Aceh yang dikolaborasikan dari tiga jenis tari yaitu Likok Pulo, Rateb Meusekat, dan Saman

Ratoh Duek ditarikan oleh perempuan, dengan dibantu alat musik Aceh bernama Rapai, dimainkan oleh laki-laki di luar penari. Ratoh Duek dinyanyikan oleh syeh yang melantukan pantun nasehat.

"Tari Saman ditarikan oleh laki-laki. Kalau saman lebih dominan memainkan gerakan kepala dibanding tangan. Sedangkan tarian ini kombinasi antara gerakan paha, tepukan lantai lebih variatif," kata Tantri salah seorang penari Ratoh Duek, sarjana seni lulusan ISI Solo.

Selain Ratoh Deuk, ada 2 kesenian lain yang tampil malam itu yakni Pakarena, tarian tradisional  dari Sulawesi Selatan dan  Lenong  kesenian khas Orang Betawai, Jakarta.

Festival Seni Tradisional Indonesia di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bekerjasama dengan TBJW, dan Pemprov Jateng ini berlangsung sampai 27 November 2012.

Masih ada 9 kelompok seni penyaji lainnya akan tampil, yakni Bali dengan Musik Gamelan Slonding, Banyumas (Wayang Jemblung), Kaltim (Tari Semangat Rindu), Surabaya (Ludruk), Prambanan (Srandul), Pati (Ketoprak), Pacitan (Wayang Beber), Papua (Armen Lagodura), dan Jogyakarta yang menyuguhkan Langen Mondro Ketoprak.


Menurut Kasubdit Pembinaan Seni Rupa, Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman, Kemdikbud Pustanto acara yang bertema “Tradisi Menjaga Harmoni” ini diharapkan dapat melestarikan kesenian tradisional sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia. Sekaligus menjadi ruang ekspresi kepada para seniman serta menumbuhkembangkan apresiasi masyarakat terhadap seni pertunjukan tradisi. 


Untuk menangkal serbuan budaya asing, lanjut Pustanto, harus ada upaya berkelanjutan untuk mengembangkan seni pertunjukan tradisional agar tetap hidup dan juga diminati. "Jangan sampai generasi muda kita hanya paham K-Pop dan budaya luar lainnya. Padahal kita punya budaya asli yang menjadi identitas bangsa kita," terangnya. 

Festival ini juga menyuguhkan Pameran Seni Rupa Tradisional, Sarasehan Seni Pertunjukan Tradisional, Workshop Seni Tradisional, dan Bazaar Seni.

Dalam Pameran Seni Rupa Tradisional yang berlangsung di Galeri Seni Rupa TBJT dipamerkan sejumlah karya seni rupa tradisional para perupa tradisional dari berbagai daerah, khususnya Jawa tengah.

Sementara workshop memberikan pengetahuan praktis secara langsug para pelaku seni Sungging, Topeng, dan Batik di Ruang Belajar Wisma Seni, TBJT. Sedangkan dalam Bazaar Seni, disajikan berbagai kerajinan seni tradisi dan cenderamata dari sejumlah home industry dan sekurangnya 15 kelompok pengrajin di wilayah Jawa Tengah.

Kepala TBJT Sujarwo mengatakan untuk meramaikan acara ini, panitia mengerahkan masa terutama pelajar SMU di Solo, instansi terkait seperti dari Pemprov Jateng dan dinas kebudaayan serta sejumlah dosen dan rektor. "Acara ini terbuka untuk umum dan gratis," jelasnya. 

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Jumat, 23 November 2012

Boys Of Rock Siap Panaskan Panggung Musik Rock Indonesia

Menyebut Boys Of Rock, tentu banyak orang yang belum kenal. Tapi kalau Thomas Ramdhan, pembetot bass GIGI, jelas banyak yang paham. Lalu apa hubungannya Boys of Rock dengan Thomas? 

Boys of Rock dipunggawai oleh Bounty (drum) yang kebetulan anak sulung Thomas sendiri dan Bamba (vokal) yang merupakan adik bungsu Pia, vokalis Utopia akhirnya menerbitkan debut album pertama bertajuk Weakness is for Sweetness yang diproduseri Thomas di bawah naungan LIVINK RECORDS

Album berisi 8 lagu ini resmi dirilis secara nasional di CafĂ© Rooling Stones, Jakarta Selatan, (23/11/2012). 

Hampir semua lagu di album ini ditulis Bounty yang rupanya mewarisi bakat ayahnya dalam bermusik dan menulis lagu. Kedelapan judul lagu dalam album ini adalah Pergi, Mimpi, Keputusanku, Weakness is For Sweetness, Kembalikan Jakarta, Rauneway, dan Khinatiku

Lagu Weakness is For Sweetness yang sama dengan judul album ini adalah verso lain dari lagu Keputusanku. Lagu tersebut menggunakan bahasa Inggris dengan tujuan untuk membuat ruh baru. 

Sementara lagu Khianatiku tampil dengan aroma rock yang penuh racun distorsi. Melihat potensi Boys Of Rock dan peluang genre musik yang diusung mereka, Thomas Ramdhan selaku produser Boys Of Rock sangat optimis bahwa lagu “Keputusanku” bisa menjadi pilihan pendengar dan pencinta musik Indonesia. 

Mampukah Boys Of Rock memanaskan panggung rock Tanah Air? Tunggu saja sepak terjangnya. 

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Karya Seni Perupa Indonesia Dikoleksi Sejumlah Museum Mancanegara

Karya seni perupa asal Indonesia banyak sudah banyak yang tersebar di sejumlah museum di mancanegara. Karya yang paling banyak dikoleksi adalah lukisan.  

Menurut Art Management, Satriagama Rekantaseta, museum yang mengoleksi karya perupa Indonesia merupakan museum-museum ternama antara lain museum di Singapura, Hongkong, dan beberapa di negara Eropa. 

“Dikoleksi berarti karya itu dibeli oleh masing-masing pengelola museum tersebut,” jelas Satriagama di acara Bincang Seni Rupa bertema Creatuvity Today sebagai bagian dari rangkaian Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) di kawasan Epicentrum Walk (epiwalk), Kuningan, Jakarta Selatan, Jum'at (23/11/2012). 

Selama ini informasi mengenai banyaknya perupa Indonesia yang karya-karya seninya di koleksi di sejumlah museum mancanegara itu diketahui secara terbatas di kalangan perupa dan kolektor saja. “Informasinya tidak terekspos besar-besaran oleh media, alhasil tidak diketahui masyarakat luas,” jelas Satriagama yang dipercaya menjadi konsultan bidang seni rupa di PPKI. 

Banyaknya hasil karya perupa Indonesia yang diminati sejumlah museum mancanegara asing, lanjutnya membuktikan bahwa potensi seni rupa Indonesia di pasar global sangat besar. "Sayangnya peluang ini belum tergarap secar optimal termasuk pasar domestiknya,”akunya. 

Selain memberikan kontribusi yang signifikan secara ekonomi, karya sperupa Indonesia yang dikoleksi di sejumlah museum tersebut bisa sekaligus sebagai wadah promosi Indonesia di luar negeri. 

Perupa Seni Patung dan dosen ITB, Joko Dwi Avianto, mengatakan penyebab mengapa banyak perupa Indonesia lebih dihargai di luar negeri disbanding dinegerinya sendiri adalah belum terbentuknya infrastruktur seni rupa dengan baik. 


“Infrastruktur ini bukan menyangkut bangunan pun penghargaan terhadap perupa itu sendiri. Di Indonesia apresiasi terhadap hasil karya seni rupa masih kecil. Sedangkan di beberapa negara lain lumayan besar. Bahkan di Prancis seniman itu digaji,” terang Joko yang menghadirkan karya instalasi dari material bambu selama PPKI berlangsung. 

Dia berharap, ke depan dengan adanya intansi pemerintah yang menangani bidang seni rupa, persoalan itu dapat teratasi. 

Direktur Seni Rupa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Watie Moerany menyadari infrastruktur dan tata niaga seni rupa di Indonesia masih lemah. Untuk itu kedepan dia akan mengajak sejumlah pihak untuk memperbaiki infrastruktur dan tata niaga seni rupa Indonesia menjadi lebih baik dan tertib," katanya. 

Pihaknya, lanjut Watie juga akan mendata semua karya seni perupa Indonesia yang dikoleksi museum di mancanegara. “Tahun ini data itu belum ada karena kami masih lembaga baru. Tahun depan mudah-mudahan kami juga akan mendata berapa nilai ekonomi dari karya-karya seni yang dikoleksi museum-museum di mancanegara,” tutupnya. 

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Rabu, 21 November 2012

Tujuh Keistimewaan Film Langit ke-7

Dari sekian film Indonesia bergenre drama romantis, Langit ke-7 punya beberapa keistimewaan yang membuatnya pantas untuk ditonton. Film yang digarap sutradara peraih citra Rudi Soedjarwo ini menawarkan sesuatu yang berbeda dengan film bertema serupa Ada Apa dengan Cinta? yang pernah digarapnya sepuluh tahun lalu

Sekurangnya penulis mencatat ada 7 (tujuh) keistimewaan dalam film yang didukung penuh sampho Clear, salah satu produk dari Uniliver ini. 

Keistimewaan pertama, film ini ringan dan mengalir. Secara penuturan pun tidak terlalu rumit. Dahi tak sampai berkerut untuk memahaminya. Namun MENYENTUH. Rangkaian gambar di awal cerita diulang kembali di akhir cerita sebagai penutup dengan penambahan adegan ending yang romantis. Cara seperti ini pun bukan sesuatu baru tapi sedikit yang menggunakannnya.

Rangkaian adegan Danian, perempun muda yang sukmanya susah payah berjuang mempertahankan hidup dari rencana jahat om-nya sendiri yang ingin membunuhnya, menumbuhkan empati. Sementara Denan, pemuda yang dikenalnya di Bali yang semula dibencinya ternyata mampu melihat dan berbicara dengan sukmanya, akhirnya bersedia menolongnya dengan berbagai cara agar orang-orang terdekat Danian tahu bahwa dia butuh pertolongan, itu pun menumbukan simpatik. Semua itu dikemas dengan menawan, mengaduk haru dan tawa.

Keistimewaan kedua, film ini menghadirkan aktivitas petualangan bawah air alias diving di salah satu spot diving ternama di Bali, tepatnya Tulamben. Kegiatan petualangan dunia bawah air ini bukan sekadar tempelan tapi digarap serius, melibatkan langsung para kru dan pemain langsung.

Kehadiran aktivitas diving di film ini tentu bakal berdampak positif buat perkembangan sport tourism khususnya diving di Indonesia termasuk terpromosikannya obyek wisata bahari di Bali, khususnya di Tulamben itu sendiri.

Keistimewaan ketiga, film ini menawarkan sinematografi yang menawan dan artistik. Gambar yang paling artisitik antara lain pemandangan pantai dengan sebuah pohon besar berdaun rimbun yang batangnya agak miring dan visual di depan rumah Denan pada malam hari. 

Belum lagi gambar-gambar pemandangan alam bawah laut Tulamben yang luar biasa indah, seolah kita ikut menyelam dan menikmati pesona alam bawah air yang berbeda itu.

Keistimewaan keempat, film ini dibintangi lima artis pendatang baru yang fresh talent dari ajang pemilihan Clear Hair Model (CHM) 2012 yakni Taskya Giantri (18 tahun) yang berperan sebagai Dania, Rechelle R. Rumawas (19) sebagai Visi, Bonita Lauwoie (23) sebagai Lintang, Atika Noviasti sebagai Indo, dan Maureen Irwinsyah (21) sebagai Angel. 

Selain berambut indah, sehat, dan tidak berketombe serta memiliki karakter wajah berbeda dan cukup kuat, mereka juga terlihat kompak. Kehadiran mereka menawarkan kesegaran baru sekaligus menumbuhkan rasa penasaran seperti apa totalitas mereka dalam berakting.

Yang menjadi nilai lebih lagi buat mereka, di film ini mereka berani melakukan adegan diving hingga dasar perairan Tulamben setelah dinyatakan lulus kursus diving di sana.

Keistimewaan kelima, music scoring yang menjadi original sound track film ini begitu pas. 

Lewat tangan dingin musisi hebat Andi Rianto, lagu lawas bertajuk Layu Sebelum Berkembang ciptaan almarhum A. Riyanto yang sebelumnya dipopulerkan oleh penyanyi perempuan senior Tetty Kadi dan Ruth Sahanaya, terasa memiliki ruh baru setelah dinyanyikan oleh penyanyi pria muda asal Singapura, Nathan Hartono yang menetap di Boston, AS. 

Berkat kepiawaian Andi Rianto, aransemen lagu ini menjadi begitu menyatu dengan cerita film ini. Suara Nathan dan pesona tampangnya makin memperkuat lagu ini.

Keistimewaan keenam, proses pembuatn film ini boleh dibilang beda dengan film-film lainnya. Pencarian para pemain intinya dimulai sejak Clear mencari CHM 2012. Selain Rudi, sutradara di film ini Kemal Arsjad serta Brand Ambassador Clear Sandra Dewi yang turut ambil bagian di film ini pun menjadi juri CHM 2012 hingga akhirnya ditemukan 5 pemenang CHM 2012 yang kemudian menjadi pemain inti film ini.

Penulisan naskah film dan music scoring-nya juga terbilang istimewa, hingga film ini disebut film lintas 3 negara 3 benua. Penulis naskah film ini Virra Dewi berada di Sydney, Australia dan dia hanya mengirimkan naskahnya lewat email ke Kemal kemudian diteruskan ke Rudi lalu diolah hingga menjadi scrip. 

Begitupun dengan penggarapan music scoring-nya. Andi Rianto berada di Jakarta, sementara Nathan menetap di Boston, AS. Namun semua itu tidak menjadi kendala.

Keistimewaan ketujuh, kendati ada pesan iklan dalam film ini, yakni iklan Shampo Clear namun tidak maksain. Kehadiran iklan Clear tidak sampai mengganggu alur cerita film ini. Masih nyambung, mengingat para pelakon utamanya perempuan-perempuan muda berambut sehat dan indah yang dinamis dan suka beraktivitas di pantai, laut, dan kolam.

Berdasarkan tujuh keistimewaan itu, rasanya film ini layak masuk dalam daftar film Indonesia yang kudu ditonton, bukan hanya sekali tapi berkali-kali karena tidak membosankan. Terlebih bagi mereka yang tengah tertarik dengan dunia bawah laut berikut aktivitas diving-nya.

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: Adji & dok. Ist

Read more...

Film Langit ke-7 Tawarkan Pesona Bawah Laut Bali

Film Indonesia yang menghadirkan keindahan dasar laut boleh dibilang hampir tidak ada. Kalau pun ada, itu pun cuma sisipan dan selintas. Tapi tidak dengan Langit ke-7. Film drama romantis terbaru garapan sutradara Rudi Soedjarwo ini memberi porsi lebih mengenai pesona bawah laut Bali, tepatnya Tulamben berikut kegiatan menyelam (diving) para pelakon utamanya. Karna itu film yang didukung penuh oleh Clear ini, bukan semata menjual produk sampho, pun menjual wisata bahari Pulau Dewata. 

Tentu ada alasan kuat mengapa Rudi mau memberi ruang lebih buat memperkenalkan Bali dari sudut berbeda. 

Selama ini Bali selain sebagai daerah tujuan wisata internasional juga menjadi lokasi syuting terfavorit di Indonesia. Bahkan film kelas dunia yang dibintangi aktris internasional Julia Robert pernah syuting di sini.

Kebanyakan yang ditonjolkan keindahan Bali yang ada di atas permukaan dengan kata yang ada di daratan, baik itu wisata alam, budaya, dan kehidupan para penghuninya, terutama kehidupan keseharian masyarakat asli Bali serta pendatang termasuk wisatawan.

Namun beda dengan film yang dibintangi lima wanita belia, pemenang Clear Hair Model 2012 yakni Rechelle Rumawas, Bonita Lauwoie, Atika Noviasti, Maureen Irwinsyah, dan Taskya Giantri ini, yang ditampilkan juga alam bawah laut Tulamben.

Rudi punya pendapat kuat mengapa memasukkan diving di dalam film bergenre drama love story yang touchy atau menyentuh ini. 

Dalam jumpa pers launching film Langit ke-7 di Jakarta, Selasa (20/11/2012), sutradara yang mencuat namanya setelah menyutradari film drama romantis pertamanya 10 tahun lalu yakni Ada Apa dengan Cinta? (A2dC?) ini mengatakan ingin mengajak penonton mendapatkan petualangan baru. 

Dengan diving, katanya, penonton film yang naskahnya ditulis oleh Virra Dewi dan music scoring-nya digarap musikus andal Andi Rianto dengan lagu Layu Sebelum Berkembang ini, diajak menikmati dan merasakan keindahan ciptaan tuhan yang ada di bawah laut yang luar biasa indah dengan beragam mahluknya.

Tulamben berada sebelah Timur laut Pulau Bali, sekitar 2-3 jam dari Denpasar. Lokasinya menghadap Selat Lombok yang sangat kaya plankton dan bahan makanan lain bagi biota laut.

Sejumlah penyelam yang pernah menyelam di perairannya mengaku pernah bertemu dengan Hiu Martil, Ikan Mola Mola, dan Paus Hiu serta bermacam biota laut. 

Keunikan lainnya, kata Rudi. ada bangkai kapal karam. Kapal itu adalah Kapal USS Liberty, yang tenggelam pada tahun 1963 akibat gempa bumi dan meletusnya Gunung Agung.

Dengan menghadirkan pesona keindahan bawah laut Bali di film Langit ke-7 yang diproduseri Kemal Arjsad ini, diperkirakan nama Tulamben yang sudah tersohor sebagai spot diving internasional bakal semakin mendunia. Dan orang Indonesia yang belum tahu, kemungkinan akan tertarik datang.

Namun sebelum ke Tulamben untuk menyelam, sebaiknya nonton film yang juga dibintangi oleh pemain senior seperti Pong Hardjatmo, Donny Damara, dan Sandra Dewi yang sudah lima tahun menjadi brand ambassador Clear ini. Setelah itu belajar diving.

Film yang penggarapannya lintas 3 negara di 3 benua ini, yakni Indonesia-Asia (Rudi, Kemal, dan kru-nya), Australia (Virra yang berada di Sidney), dan AS-Amerika (penyanyi Original Sound Track film ini, tepatnya di Boston) ini, tayang serempak di jaringan bioskop 21 di seluruh Indonesia mulai tanggal 22 November 2012.

Lewat film yang memakan waktu persiapan dan syuting selama 150 hari dengan memasang tagline di posternya berupa kalimat bertanya "Kamu Percaya Takdir?" ini membuktikan bahwa Clear yang meng-klaim sebagai shampo anti ketombe nomor satu di Indonesia ini turut mendukung perfilman nasional sebagaimana diutarakan Susi Bong selaku Senior Brand Manager Clear.

Mudah-mudahan saja langkah Clear pun diikuti produk Uniliver lain, termasuk menggugah perusahaan lain di Indonesia untuk membuat film yang berkualitas. Film yang bukan hanya sekadar mengejar pencitraan dan penjualan produknya, pun turut mempromosikan obyek dan aktivitas wisata di wilayah Indonesia lainnya.

Naskah dan Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Selasa, 20 November 2012

Tingkatkan Kualitas Batik Lewat Lomba Cipta Seni Batik Nusantara

Untuk meningkatkan kualitas produk batik nasional, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) berupaya terus mendorong pengembangan dan promosinya. Salah satu caranya dengan menggelar Lomba Cipta Seni Batik Nusantara 2012. 

 “Lomba ini untuk merangsang dan memberikan inspirasi lebih luas kepada pengrajin batik agar tercipta lebih banyak lagi karya cipta seni batik yang berkualitas,” kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti di Jakarta, Selasa (20/11/2012). 

Para pemenang lomba ini, tambahnya selain mendapatkan hadiah berupa dana pembinaan juga memiliki kesempatan pertama untuk berinteraksi dengan perusahan-perusahaan besar. “Supaya mereka mendapatkan kontrak sehingga manfaatnya langsung dirasakan pemenangnya,” jelasnya. 

Menurut konsultan Lomba Cipta Seni Batik Nusantara 2012, Edith Ratna S, penilaian karya cipta seni batik dalam lomba ini didasarkan atas kriteria kesesuaian tema, teknik membatik, komposisi desain, harmonisasi, dan kreativitas. 

Kasubdit Pembinaan Seni Rupa, Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman, Kemdikbud Pustanto mengatakan mengatakan  lomba batik ini juga sebagai upaya penguatan tradisi. 

Seluruh peserta lomba, lanjut Pustanto akan mengikuti seleksi awal pada tanggal 21-22 November 2012 untuk menentukan 10 nomintor.  "Masing-masing peserta terdiri 4 orang, yakni seorang perajin batik dengan 3 pelajar. Jadi ada sekitar 40 orang  yang akan dipanggil Jakarta untuk mengikuti workshop atau pembekalan dari para batik, " terangnya.

Edith menambahkan, acara penganugerahan penghargaan bagi para pemenang akan diselenggarakan pada 28 November 2012 di Galeri Alun-Alun Grand Indonesia, Jakarta.

“Masyarakat umum dapat melihat kasil karya peserta lomba dalam pameran karya peserta pada tanggal 29-30 November 2012  beserta peragaan busana di tempat yang sama serta ,” ujar Edith. 

Pascapenetapan Batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia oleh badan PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan (UNESCO) tahun 2009 lalu, ternyata membawa dampak yang luar biasa. 

Menurut Wiendu, omset penjualan batik nasional meningkat sampai 300 % atau mencapai lebih dari Rp 1 triliun selama kurun waktu 2 tahun saja dari tahun 2009 sampai 2011.

Dampak postif lainnya, daya serap tenaga kerja juga meningkat. “Keberadaan sentra kerajinan batik di berbagai daerah di Tanah Air terus menggeliat, mampu menyerap lapangan kerja cukup besar sehingga mampu mengurangi dampak pengangguran,” katanya. 

Batik sebagai produk bidaya asli Indonesia menurutnya sudah menjadi pilar kesejahteraan. Untuk terus menjadi pilar yang mensejahterahkan bangsa ini terutama kesejahteraan masyarakat pengrajin batik, industri berbasis budaya seperti batik juga harus melewati perencanaan, riset, dan konservasi serta promosi. "Batik kita sudah masuk dalam era industri budaya," jelasnya. 

Wiendu mengatakan sudah saatnya karya-karya batik tercipta melalui penelitian, baik itu penelitian perwarna alamnya, komposisi, motif, dan pola. “Batik hasil karya yang berbasis penelitian yang intensif hasilnya jauh lebih baik, berkualitas, dan mampu menerobos pasar global,” terangnya. 

Di samping itu, poduk batik juga harus kreatif dan inovatif. Batik tak cukup sekadar bahan atau baju. Tapi lebih jauh, bisa untuk perlengkapan interior dan sebagainya. “Bayangkan saja kalau setiap hotel di Indonesia menggunakan batik untuk gorden, taplak meja, batal, bad cover, dan sebagainya . Bertambah luar biasa industri batik kita,” paparnya. 

Soal semakin banyaknya negara lain yang menggeluti batik bahkan sudah dilombakan seperti lomba batik Jepang, Belanda, dan Amerika. Wiendu mengatakan Indonesia tidak perlu cemas karena tidak akan sampai menggempur apalagi mematikan industri batik nasional. “Soal batik, tidak ada yang bisa menyamai kehebatan Indonesia. Paling mereka masih seperti batik kita pada waktu 300 tahun lalu. Jadi kita paling unggul dari segi teknik, kualitas, motif, dan kreativitas,” tegasnya. 

Kata Wiendu, silahkan batik berkembang di manapun di dunia. Tapi Indonesia global home of batik atau rumah dunia dari batik adalah Indonesia. “Kita justru ingin batik mewabah ke penjuru dunia,” ujarnya. 

Dalam melindungi batik, lanjutnya Indonesia juga harus terbuka. Tidak perlu disembunyikan atau tidak boleh diintip. “Semakin kita terbuka, semakin kita canangkan bahwa kitalah pemilik asli batik dan di sinilah asal-usulnya,” tutupnya. 

Naskah & foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Senin, 19 November 2012

Rani Mandarinkan Lagu-Lagu Betawinya Benyamin S

Cukup lama tak mengeluarkan album berbahasa Mandarin, Meliana Pancarani atau yang lebih dikenal dengan sapaan Rani, bakal mengeluarkan tiga album berbahasa mandarin tahun depan. Salah satu album itu adalah lagu-lagu tersohor milik seniman besar Betawi, Benyamin S.

 “Saya kebetulan lagi senang lagu Benyamin S. Awalnya kebetulan dengarin Bens Radio yang sering memutar lagu-lagu Benyamin S. Lagu-lagunya kocak dan unik. Lalu Saya tertarik mentermahkannya ke dalam Bahasa Mandarin. Kebetulan saya sering bawa misi Kebudayaan Betawi ke RRC. Jadi sering nyanyikan lagu-lagu Betawi versi Mandarin,” akunya usai menyanyikan lagu Hujan Gerimis dan lagu betawi lainnya yang dimandarinkan dalam acara Silaturahmi Purnabakti PNS Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Jakarta, Senin (19/11/2012).

 Menurut penyanyi kelahiran Jakarta 22 Mei 1976 ini, album betawi versi China-nya itu kini masih dalam proses. “Sekarang masih berupa souvenir. Bulan Februari pas Imlek 2013 bakal saya luncurkan. Ada 12 lagu dalam album tersebut, “ terangnya.

Lagu Betawi milik Benyamin S yang nanti akan dimandarinkan lalu albumkannya itu antara lain ondel-ondel, hujan gerimis, sirih kuning, dan nonton bioskop. “Saya sendiri yang menterjemahkannya ke dalam Bahasa Mandarin. Dan ada 2-3 lagu yang nanti saya nyanyikan, sisanya anak-anak didik saya,” jelasnya.

Menurut Istri pesulap Adri Manan ini, dia sudah meminta izin kepada keluarga Benyamin S. “Saya mendekati keluarga almarhum Benyamin S seperti Biem Benyamin sejak setahun lalu. Mereka senang banget apalagi waktu itu Biem sedang mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Tapi saya menyanyikan lagu-lagu bapaknya itu, bukan untuk mendukung salah satu kandidat. Ini murni karena saya ingin memperkenalkan kebudayaan Betawi lewat lagu,” jelasnya.

Selain album lagu-lagu Betawi milik Benyamin S yang dimandarinkan, penyanyi yang kerap manggung di RCC minimal 4 kali dalam setahun ini juga akan mengeluarkan 2 album lagi . “Rencananya tahun depan saya akan merilis 3 album. Pertama album Betawa, lalu pop dan juga dangdut dalam Bahasa Mandarin, " akunya.

Rani mengaku didukung Cakrawala, radio berbahasa Mandarin tempat dia bekerja sebagai penyiar. “Radio Cakrawala mendukung saya dan bekerjasama untuk merekam dan mempromosikan lagu-lagu tersbut di radio,” terangnya.

Sementara kontirbusi dinas pariwisata DKI termasuk pemerintah RRC, menjembati soal perizinan memandarinkan lagu-lagu milik, Benyamin S tersebut mengingat penyanyi aslinya sudah meninggal dunia. 

Kuasai Bahasa Mandarin 

Kendati bukan keturunan Tionghoa, putri pasangan Pepen Supandi dan Ratna Sripuji ini lancar berbahasa Mandarin. Ayahnya, perwira tinggi di jajaran kemiliteran Indonesia yang pernah ditugaskan di Taipei, Taiwan. Itu sebabnya Rani sempat mengenyam Sekolah Dasar di Taiwan hingga menguasai bahasa Mandarin dengan fasih. Rani mulai terkenal berkat duetnya dengan Sarwana dalam Setangkai Angrek Bulan.

Sebelumnya dia dikenal sebagai penyanyi tembang-tembang lawas. Dia mengeluarkan 3 album lagu-lagu lama yang didaur ulang antara lain album Senja di Batas Kota tahun 1996, Setangkai Anggrek Bulan (1997), dan Berpisah di St. Carolus (1999).

Setelah belasan tahun wara-wiri di belantika musik Indonesia, akhirnya Rani mengeluarkan album Mandarin pertamanya berjudul Teratai (2007). Album tersebut memuat 10 lagu bertemakan cinta. Dari 10 lagu, 7 di antaranya ciptaan Rani, sedangkan 2 lagu lainnya adaptasi dari lagu dangdut Rindu Berat milik Camelia Malik dan Jangan Tunggu Lama Lagi-nya Cici Paramida. Kedua lagu tersebut diterjemahkan dalam bahasa Mandarin.

Setelah itu Rani kerap menterjemahkan lagu-lagu Indonesia lainnya ke dalam Bahasa Mandarin dan memnyanyikan diberbagai acara baik di dalam maupun luar negeri, mulai dari lagu daerah seperi Butet, Sing-sing So, Bengawan Solo, Cucok Rowo, dan Eis sampai lagu pop Indonesia seperti Madu & Racun serta Anak Singkong yang mendapat respon luar biasa di China dan Taiwan.

Ibu tiga anak ini berharap kelak semua toko CD di negeri ini dan mancanegara menjual album-album CD-nya yang berisi lagu-lagu Betawi, Sunda, Batak, Pop Indonesia, Dangdut dan lainnya dalam versi Bahasa Mandarin.

Naskah dan Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Pemerintah Selektif Memilih Keraton yang Layak Direvitalisasi

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan selektif memilih keraton yang pantas mendapatkan pembiayaan dalam program Ravitalisasi Keraton. “Hanya keraton-keraton yang benar-benar lulus kriteria yang masuk program revitalisasi ini,” Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti di Jakarta baru-baru ini. 

Saat ini, lanjutnya Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman, Kemdikbud tengah memetakan keraton sesuai dengan kriteria . “Setelah memetakan keraton kemudian memilih dan memilah keraton mana saja yang layak direvitalisasi," terangnya. Kriterianya antara lain harus ada keratonnya, rajanya, tradisinya dan tentu saja tidak bermasalah. 

Kata Wiendu, jumlah keraton di Indonesia kini mencapai 189 keraton. Namun tidak semuanya benar-benar disebut keraton. “Banyak juga keraton yang jadi-jadian. Misalnya tidak ada rajanya, tidak ada keratonnya, tidak ada wilayahnya, dan tidak ada ada tradisinya,” ungkapnya. 

Anggaran revitalisasi keraton ini, lanjutnya lebih besar dibanding anggaran program revitalisasi museum yang tahun depan dilanjutkan. “Mengingat bangunan keraton lebih besar dan lahannya pun luas dibanding museum. Tantu biayanya diperkirakan lebih besar. Seberapa besarnya kita belum tahu,” terangnya. 

Keraton yang direnovasi juga dipastikan tidak memiliki masalah. Dia mencontohkan beberapa keraton antara lain Istana Maimun di Medan, Sumatera Utara dan Keraton Solo yang semula mendapatkan alokasi dana revitalisasi akhirnya ditunda bahkan batal. 

"Tahun lalu, Istana Maimun sebenarnya mendapat dana revitalisasi museum bukan revitalisasi keraton tapi karena tengah terjadi sengketa, kalau tidak salah antara pemilik atau ahli warisnya dengan dinasnya, akhirnya kita mental,” jelasnya. 

Dana yang sudah dialokasikan, tambahnya akhirnya dikembalikan ke negara. Begitu juga dengan keraton di Solo. “Dulu masalahnya karena dua rajanya masih berbeda pendapat,” terangnya. 

Tahun depan, selain keraton, revitalisasi juga dilakukan untuk museum. “Biaya revitalisasi museum tahun 2013 sekitar Rp 100 miliar untuk lima hingga enam museum,” kata Wiendu lagi. 

Konsep revitalisasi keraton yang akan dilakukan mulai tahun 2013 akan sama dengan revitalisasi museum yakni tidak mengejar kuantitas atau jumlah melainkan kualitas. 

 “Revitalilasi tahun depan harus bersifat total. Jangan setengah-setangah. Kalau yang rusak misalnya atapnya , tidak cukup merenovasi dinding, lantai, lemari atau koleksi saja sementara atapnya tidak. Itu percuma, justru akan semakin parah rusaknya,” jelasnya. 

Pembiayaan revitalisasi masing-masing museum berbeda. “Ada yang Rp5 miliar dan seterusnya. Tergantung keusakaan dan kebutuhannya,” jelasnya. 

Dia mencontohkan biaya revitalisasi Museum Sangiran saja sudah menghabiskan depan Rp 35 miliar sampai tahun depan untuk menyelesaikan tahap akhir. 

 Perbedaan ini dikarenakan ada museum lama yang butuh renovasi besar. Bahkan ada yang membangun museum baru seperti Museum PDRI di Sumatera Barat dan Museum Mbah Maridjan di Jogja. 

Khusus untuk revitalisasi keraton, selain tengah memetakan sejumlah keraton yang pantas direvitalisasi, Kemdikbud juga telah melakukan kegiatan pengenalan revitalisasi seperti Gelar Lomba Cipta Seni Keraton Nusantara, Kirab Seni Keraton Nusantara serta Sarasehan Revitalisasi Sejarah dan Keraton Nusantara semuanya di Jakarta. 

Naskah & foto: Adji Kurniawan (adji-travelplus@yahoo.com)

Read more...

Outbound dari Sumut ke Malaysia Lebih Besar Dibanding Inbound

Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) Malaysia ke Sumatera Utara (Sumut) yang masuk melalui Bandara Polonia Medan selama periode Januari sampai September 2012 paling banyak dibanding wisman lainnya. Jumlahnya mencapai 96.706 orang. Tapi outbound-nya tetap lebih besar.  

Kendati wisman Malaysia paling banyak yang masuk lewat Polonia dibanding wisman lain. Tapi jumlahnya tidak seimbang antara inbound dengan outbound. “Outbound lebih besar, soalnya banyak orang Medan dan daerah Sumut lainnya yang berobat ke Malaysia,” jelas Direktur Pemasaran Pariwisata Dalam Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif M. Faried di Jakarta baru-baru ini. 

Total jumlah wisman ke Sumatera Utara (Sumut) yang masuk melalui Bandara Polonia Medan selama periode Januari sampai September 2012 mencapai 147.749 orang atau naik 9.40 % dibanding tahun lalu pada periode sama yang berjumlah 135.055 orang. 

Peningkatan ini dinilai luar biasa dan tertinggi kedua di antara pintu masuk bandara lain di Indonesia. “Peningkatan jumlah wisman di beberapa pintu masuk bandara selama periode tersebut ada yang tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan nasional, ada yang biasa-biasa saja, dan ada yang mengalami penurunan. Untuk Polonia terbilang menakjubkan peningkatannya,” kata Faried lagi. 

Berdasarkan data jumlah kunjungan wisman yang masuk lewat Polonia, wisman Malaysia berada diurutan terdepan, disusul Singapura (8.639), Belanda (5.682), China (4.386), dan Australia dengan jumlah 3.282 orang. Berikutnya wisman dari Jerman, Amerika, dan Inggris dengan jumlah di atas 2.000 orang. Serta Thailand, Perancis, Taiwan, Jepang, dan Hongkong di atas 1000 orang. 

Menurut Faried, Malaysia masih menjadi penyumbang wisman terbanyak ke Sumut lewat Bandara Polonia Medan karena ada conecting direct filgh dari Medan-Penang. “Begitu juga dengan Singapura, karena lokasinya dekat,” jelasnya. S

ementara kalau Wisman Belanda berarti masih pasar tradisionalnya Sumut. “Pasti mereka ke Danau Toba. Kalau wisman Australia pasti ke Nias untuk surving karena yang gila surving itu pasti para surver asal negeri Kangguru itu. Dan mereka juga senang mencari destinasi-destinasi baru,” jelasnya. 

Berdasar data kunjungan wisman menurut pintu masuk dan kebangsaan, Bandara Husein Sastranegara, Bandung yang mengalami peningkatan fantastik, tertinggi pertama sebesar 28, 68 %. Disusul di tempat kedua dan seterusnya Bandara Polonia (9,40 %), Adi Sucipto-Jogja (8,86%), Sepinggan-Balikpapan(7,66%), Adi Sumarmo-Semarang (7,19%), Juanda-Surabaya(6,34%), dan Bandasa Soekarno-Hatta, Jakarta yang meningkat sekitar 5,80 %. 

Sementara yang mengalami penurunan drastis adalah Bandara Internasional Lombok (BIL) sebesar -20,61. Disusul Sultan Syarif Kasim II (-6,72%), Sam Ratulangi-Manado (-4,50%), dan Bandara Sultan Hasanuddin-Makasar dengan penurunan sebesar -0,83 %. 

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 
Foto: dok. ist.

Read more...

Indonesia Ikut Konferensi Perubahan Iklim di Doha

Indonesia akan mengikuti Konferensi Perubahan Iklim yang bakal digelar di Doha, Qatar pada tanggal 26 November-7 Desember 2012. Delagasi Indonesia yang diwakilkan oleh Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) bukan saja berencana membawa keberlanjutan usia Protokol Kyoto dalam konferensi tersebut, pun mendesak agar negara maju menandatangani Protokol Kyoto periode komitmen kedua. 

Ketua Harian DNPI Rachmat Witoelar mengatakan Protokol Kyoto akan berakhir pada 2012. “Setelah selesai, protokol ini harus dilanjutkan untuk mendapatkan kesepakatan bersama," ujar Rachmat di Jakarta baru-baru ini. 

Protokol Kyoto, lanjutnya merupakan kesepakatan global di bawah United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) oleh negara-negara yang dikategorikan sebagai negara industri maju dan yang menghasilkan emisi gas rumah kaca ke atmosfir, penyebab terjadinya perubahan iklim. 

“Indonesia berharap Protokol Kyoto tahap kedua ini akan segera efektif per 1 Januari 2013,” kata Rachmat Witoelar yang juga sebagai ketua delegasi RI untuk konferensi di Doha nanti. 

Selain membahas kelanjutan Protokol Kyoto termasuk soal lamanya periode komitmen kedua yang hingga kini belum dicapai kesepakatan, konferensi di Doha nanti juga diharapkan akan menuntaskan pembahasan Bali Action Plan yang terdiri atas agenda peningkatan aksi penaggulangan iklim seperti mitigasi di negara maju dan berkembang, adaptasi di negara berkembang dan rentan serta penyediaan pendanaan dan investasi, teknologi, dan peningkatan kapasitas bagi negara berkembang. 

“Jika di Doha ada negara yang mengusulkan penggantian Protokol Kyoto, saya berharap isinya masih mengacu "Bali Road Map" dan "Bali Action Plan" yang disepakati negara-negara peserta Konferensi Perubahan Iklim di Bali pada Desember 2007,” kata Rachmat yang juga Utusan Khusus Presiden untuk Pengendalian Perubahan Iklim ini. 

"Bali Road Map" menyebutkan negara-negara maju penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar wajib membantu 120 negara berkembang. Namun sejumlah negara maju itu masih belum mendapat kesepakatan mengenai masalah pembiayaan itu. 


Amerika Serikat sebagai salah satu negara penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar berjanji mengupayakan pembiayaan dari negara maju ke negara berkembang sebesar 100 miliar dolar AS hingga 2020. 

“Kami berharap di konferensi Doha nanti juga ada ada kesepakatan mengenai hal itu," terangnya. Rachmat menambahkan di Doha nanti, Indonesia akan membawa serta sejumlah negosiator untuk memperjuangkan tahap dua Protokol Kyoto. 

Suzanty Sitorus, salah seorang negosiator yang akan ikut serta mengatakan poin-poin yang akan dibawa oleh negosiator Indonesia adalah siapa saja yang ikut bagian dalam Protokol Kyoto periode kedua. 

“Negosiator Indonesia juga akan mempertanyakan mengenai janji negara-negara maju dalam hal pengurangan adopsi, Sampai saat ini pun, bantuan yang diberikan untuk jangka panjang juga belum jelas,” ungkap Suzanty yang juga menjabat sebagai Sekretaris Kelompok Kerja Pendanaan DNPI. 

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 
Foto: dok.Ist

Read more...

Jaring Wisman, Sumut Jangan Terpaku Danau Toba

Jalan keluar menjaring wisnus dan wisman lebih banyak lagi ke Sumut dengan mengembangkan destinasi baru. Jangan hanya terpaku dengan romantisme kejayaan Danau Toba. Sumut khusunya Medan harus kreatif membuat local event yang menarik.  

“Sumut jangan cuma mengandalkan Danau Toba. Tapi bukan berarti melupakan pengembangan Danau Toba. Danau Toba boleh saja terus dikembangkan. Tapi harus juga dibuat destinasi lain biar lebih variatif,” kata Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif M Faried di Jakarta baru-baru ini. 

Sudah saatnya Sumut menciptakan terobosan baru dalam upaya menjaring wisatawan sebanyak mungkin. Faried menyebutkan di antara terobosan itu misalnya mengembangkan wisata kesehatan di Kota Medan untuk membendung warga Medan dan Sumut lainnya yang gemar berbondong-bondong berobat ke Malaysia. 

Selama ini kalau bicara Medan, jumlah antara inbound dan outbound dengan Malaysia sangat tidak seimbang. Jumlah outbond-nya lebih besar. 

Salah satu penyebabnya, banyak warga Medan dan sekitarnya yang berobat ke Malaysia. “Sakit pusing saja ada yang berobat ke Malaysia. Kan terlalu. Oleh karena itu Medan, khususnya harus menciptakan wisata kesehatan yang terjangkau dengan kualitas tak kalah dengan negara tetangga itu,” ungkapnya. 

Terobosan lainnya, Sumut harus sering menciptakan berbagai event budaya, hiburan dan sebagainya secara berkala dan rutin digelar khususnya di Medan. “Medan harus mencontoh Bandung yang rajin membuat local event dengan kemasan menarik hingga diminati turis Malaysia, Singapura dan lainnya. 

Jadi Medan harus rajin membuat atraksi-atraksi memikat mengingat Medan tidak punya atraksi. Bosan juga kan kalau ke Medan cuma lihat Masjid Raya dan Istana Maimun saja,” terangnya. Namun dengan catatan, dalam membuat atraksi-atraksi tersebut, Disbudpar terkait jangan selalu mengandalkan APBD dan APBN. 

“Teman-teman pariwisata di Medan harus mampu meng-creat partisipasi swasta. Misalnya dengan cara memberikan kemudahan, kalau perlu kompensasi. Oke, sekarang saya tunda restribusi Anda tapi pihak swasta harus bantu promosi dan lainnya,” terangnya. 

Soal persiapan pelaksanaan Festival Danau Toba, lanjut Faried sebenarnya kementerian pusat sudah jengkel dan jenuh. “Bayangin katanya awal Desember 2012 mau digelar . Tapi sampai sekarang konsepnya belum muncul,” akunya. 

Akhirnya kejengkelan kementerian berujung positif. “Kita berencana akan menggelar event di Tanjung Balai Asahan, Sumut yang memiliki connecting laut ke Pelabuhan Klang, Selangor, Malaysia. Pelaksanaan event tersebut pada tanggal 14 Desember mendatang,” terangnya. 

“Sebetulnya event itu merupakan sentilan kita. Kalau Sumut dan Medan tidak kreatif dan konsen lagi. Kita munculkan saja destinasi lain. Supaya mereka tergerak dan sadar bahwa destinasi Sumut bukan hanya Danau Toba,” ungkap Faried lagi. 

Selain Tanjung Balai Asahan, lanjut Faried daerah Balige, ibukota Kabupaten Toba Somasir, Sumut juga dinilai potensinya bagus dan pantas dikembangkan. “Saya pingin ada promosi di cluster ini,” jelasnya. 

Kata Faried lagi, semakin banyak destinasi baru di Sumut yang dirangkul dan dikembangkan, akan memunculkan semangat dan harapan baru. “Dengan begitu, kreativitas dan ekonomi masyarakat setempat makin tumbuh,” tutupnya. 

Naskah & foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Kamis, 15 November 2012

Tak Sabar Tunggu Film Habibie & Ainun Tayang

Di ujung tahun ini tambah satu lagi film Indonesia yang BEDA, bakal tayang serempak di seluruh kota besar di Tanah Air. Dibilang BEDA, karena film drama sejarah satu ini lebih menonjolkan jalinan kisah cinta antara Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie dengan mendiang istri tercinta, Hasri Ainun Besari. Sementara muatan politiknya, boleh dibilang cuma sisipan. Justru itu yang menjadi kekuatan film ini hingga banyak orang menanti-nanti. 

Ketika ada kabar film berjudul 'Habibie & Ainun' ini bakal tayang Desember 2012, banyak orang tak sabar ingin melihat kepiawaian Hanung Bramantyo menggarap film yang menggambarkan kisah nyata mengenai percintaan mantan orang nomor satu negeri ini.

Berhasilkan Hanung yang berkolaborasi dengan Manooj Punjabi (MD Pictures) ini menuangkan buku dengan judul yang sama ke media audio visual?

Seperti apa Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia 2005 ini menuangkan kisah saat Habibie dan Ainun muda, mapan dan tinggal di Jerman, namun rela meninggalkan semua itu demi Tanah Air?

Dan berhasilkan suami dari aktris Zaskia Adya Mecca ini mempercayakan aktor Reza Rahardian sebagai pemeran Habibie dan Bunga Citra Lestari (BCL) sebagai Ainun?

Ketidaksabaran lainnya juga mencuat, terutama menyangkut kemampuan Reza dan BCL memerankan Habibie & Ainun. Mengingat kesulitan dan beban yang diterima keduanya sama berat namun lagi-lagi BEDA.

Reza tentu bisa langsung bertemu dan bertanya dengan Habibie. Sementara BCL, tak ada cara lain selain mengeksplorasi sendiri dengan banyak bertanya kepada orang-orang yang telah mengenal dekat belahan jiwa Habibie itu. Sebab Ainun yang lahir di Semarang, 11 Agustus 1937 telah wafat di MĂĽnchen, Jerman, 22 Mei 2010 pada usia 72 tahun.

Dari potongan tayangan iklan film ini, akting Reza terlihat total. Kendati postur dan wajahnya jelas tak sama dengan Habibie saat muda dan tua. Tapi dia berhasil menghadirkan aura Habibie lewat mimik, bahasa tubuh, dan gaya bicara khasnya.

Rasanya lewat film yang akan dipasarkan ke Asia dan Eropa ini, Reza yang pernah menyabet dua piala citra sebagai Pemeran Pembantu Pria Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2009 lewat film Perempuan Berkalung Sorban dan Pemeran Utama Pria di 3 Hati, 2 Dunia, 1 Cinta di FFI 2010 ini, bakal meraih penghargaan itu lagi.

Benarkah prediksi itu dan bagaimana dengan akting BCL? Ini juga yang bikin banyak orang tak sabar ingin segera melihat film yang mengambil syuting di Jerman, Jakarta, Bandung, dan IPTN ini.

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto dok. MD Pictures

Read more...

Nonton “Atambua 39 Derajat Celsius” di Kotanya Langsung

Ingin melihat Kota Atambua, kota perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste sambil melihat pemutaran film terbaru garapan Mira Lesmana (Miles) dan Riri Riza yang bertajuk “Atambua 39 Derajat Celsius”? Datang saja ke Atambua Januari atau Februari 2013. Pasalnya pada rentang itu, Miles dan awaknya akan berkeliling Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memutar film tersebut dengan menggunakan media layar tancap. 

Riri Riza sutradara Atambua 39 Derajat Celsius  mengatakan film ini mengisahkan pertemuan keluarga yang telah berpisah dalam rentang waktu cukup lama, sekaligus memotret kehidupan kota Atambua setelah penentuan pendapat rakyat Timor Timur setelah referendum 1999. 

Joao (diperankan Gudino Soares) telah terpisah dari ibunya sejak berusia tujuh tahun. Anak muda pendiam ini dibawa eksodus ayahnya (diperankan Petrus Beyleto) pindah ke Atambua pasca referendum 1999. Ibu dan kedua adiknya tinggal di Liquica, Timor Leste.

Ronaldo, ayahnya, bekerja sebagai supir bis antarkota. Lantaran kerap mabuk dan tipa malam pulang dalam keadaan tak sadar diri, sampai akhirnya dipecat dari pekerjaan.

Satu hari gadis Nikia kembali ke Atambua untuk menyelesaikan ritual duka kematian kakeknya. Joao yang biasa menghabiskan waktu menjadi tukang ojek dan bermalasan bersama teman-teman remajanya berganti ritual mengikuti Nikia (diperankan Putri Moruk).

Perlahan Nikia mulai membuka hati pada Joao, sampai suatu hari Joao menunjukkan perasaannya dengan cara yang memaksa. Nikia pun pergi meninggalkan Atambua.

Ronaldo berkelahi di sebuah tempat bilyar hingga ia ditahan di kantor Polisi. Joao menebus ayahnya keluar dari tahanan, kemudian pergi untuk mencari Nikia.

Film ini tengah tayang di 20 bioskop di Indonesia sejak 8 November 2012, di antaranya di bioskop XXI Pondok Indah Mall dan Blok M Square, Jakarta Selatan.

Film yang digarap kurang lebih setahun ini sebelumnya tayang perdana dalam skala dunia (world premiere) di Tokyo International Film Festival (TIFF) Oktober 2012 lalu. TIFF barlangsung dari 20-28 Oktober 2012.

“Atambua 39 Derajat Celsius” juga akan diputar di Rotterdam International Film Festival, Belanda pada akhir Januari 2013.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com

Read more...

Rabu, 14 November 2012

Intip Perayaan Tahun Baru Islam Khas Indonesia

Tahun Baru Islam kali ini jatuh pada hari Kamis, 1 Muharram 1434 H, bertepatan  15 November 2012. Di Indonesia, Tahun Hijriyah dirayakan untuk memetik hikmah dari sejarah peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekah ke kota Madinah. Mesti tak semarak perayaan tahun Masehi, perayaan tahun hijriah tetap punya kekhasan tersendiri.  

Di Madura, Jawa Timur misalnya Ta'mir Masjid Al-Jihad Kelurahan Banyuanyar Kecamatan Kota Sampang bekerjasama dengan Disbudparpora setempat menggelar Pawai Gema Muharram pada Rabu malam (14/11/2012). 

Pawai dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1434 Hijriyah ini rutin digelar setiap tahun. Peserta pawai sekitar 950 orang terdiri atas becak berobor, sepeda praseno, drumband, musik dug-dug mini, dan pemain musik hadrah

Selain itu ada pawai obor tingkat SD, SMP dan SMA sederajat se-kecamatan kota Sampang. Pawai dilepas langsung oleh Bupati Noer Tjahja dari depan Pendopo dan berakhir di Pelabuhan Tanglok. 

Masih di Madura, warga Desa Blumbungan dan warga Desa Trasak, Kecamatan Larangan, Pamekasan, juga mengelar pawai obor pada Rabu malam. 

Pawai obor ini sengaja digelar untuk memeriahkan pergantian tahun, sekaligus sebagai salah satu syiar Islam pada masyarakat. 

Sedangkan di Kota Cirebon, Jawa Barat juga melakukan pawai obor untuk menyambut pergantian tahun baru Islam, 1 Muharam 1434 Hijriyah. Pawai obor ini pun digelar setiap pergantian tahun baru Islam oleh ribuan warga Kota Cirebon. Mereka berkeliling sambil membawa alat musik tradisional. 

Pawai obor dilaksanakan usai menjalankan shalat Magrib, keliling kampung dan sepanjang jalan utama Pantura, yakni di jalan Ahmad Yani lalu ditutup pengajian oleh masyarakat setempat. 

Warga Batam, juga menyambut datangnya Tahun Hijriah dengan meggelar pawai obor dan gema yang sejumlah majelis taklim dan Taman Pendidikan Alquran (TPA). Tepat pukul 19.30 WIB, ribuan peserta pawai obor dilepas oleh Camat Batu Ampar, Hendri. 

Pawai dimulai dari depan hotel Amir Jodoh lalu menyusuri sepanjang jalan depan hotel Pacifik, Novotel, dan berakhir di Taman Wisata Jodoh Boulevard Jodoh Batam untuk mengikuti pengajian jelang 1 Muharam. 

Pawai obor ini dilakukan setiap tahun sekali. Kegiatan ini sudah ke-11 kalinya. Tujuannya untuk menyambut pergantian tahun baru Islam 1 Muharam 1434 Hijriah dan mengingatkan masyarakat muslim di Batam agar paham bahwa awal tahun baru Islam itu 1 Muharam. 

Sedangkan di Kota Tenggarong, ibukota Kabupaten Kurai Kartenagara (Kukar) ribuan pelajar Muslim se-Tenggarong mengelar Pawai Taaruf sepanjang 5 Km melintasi jalan-jalan protokol di kota tersebut. 
 Kegiatan ini rutin digelar tiap tahun oleh Pemkab Kukar melalui Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kukar. 

Sementara masyarakat Jawa mengenal 1 Muharram ini dengan sebutan 1 Suro. Berbagai kegiatan ritual budaya kepercayaan dengan sebutan malam 1 Suro juga rutin digelar, seperti oleh sejumlah warga di Jogja dan Solo. 

Dalam islam sendiri selama tanggal 1 - 10 Muharam, dianjurkan memberikan sedekah kepada anak yatim piatu. Oleh karena itu bulan Muharam identik dengan lebaran anak yatim. Dan ada anjuran untuk mengusap seorang anak yatim pada tanggal 10 Muharam yang dikenal sebagai Asyura. 

Tentu ada makna tersirat dari seruan 'Mengusap' anak yatim itu, yakni memberi santunan dan bantuan kepada anak yatim dengan tulus. Selamat menyambut Tahun Baru 1434 Hijriah secara Islami. 

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Lomba Balap Sepeda Tour de Ijen Ramaikan Festival Banyuwangi 2012


Banyuwangi Festival yang akan berlangsung sebulan lebih dari tanggal 15 November hingga 22 Desember 2012 di Banyuwangi, Jawa Timur juga akan diramaikan dengan lomba balap sepeda tingkat internasional berlabel Banyuwangi Tour de Ijen (BTDI) dengan hadiah total Rp 300 juta.  

Lomba balap sepeda ini akan berlangsung selama 3 hari pada tanggal 7-9 Desember mendatang. Diperkirakan ada 10 tim luar negeri dan 10 tim dalam negeri yang akan berlomba dengan rute sepanjang 340 kilometer dalam tiga etape. 

Etape pertama sejauh 117 Km dari Kantor Bupati Banyuwangi ke Pulau Merah dengan pemandangan laut dan alam yang alami. Etape kedua (147,4 Km) dari Kalibaru ke Kawasan Wisata Alam Gunung Ijen dengan pemandangan perkebunan kopi. 

Sedangkan etape tiga (110 Km) di Banyuwangi Circuit Race sebanyak 10 laps. Yang menarik di etape ini para pesepeda akan menyusuri kota sembil menikmati taman-taman kota dengan sajian musiK dan tari khas Banyuwangi. 

Menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, lomba BTDI merupakan event internasional pertama yang digelar Kabupaten Banyuwangi. “BTDI sudah terdaftar dalam agenda rutin badan balap sepeda dunia Union Cycliste Internationale di Prancis,” jelasnya dalam jumpa pers Banyuwangi Festival di, Jakarta, Rabu (14/11/2012) yang juga dihadiri Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar, Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri M Faried dan Direktur Pencitraan Indonesia, Kemenparekraf Esthy Reko Astuty. 

Lomba sepeda ini, lanjut Anas akan mengenalkan pesona alam Banyuwangi, salah satunya menikmati pesona Kawah Ijen. 

Selain BTDI, lanjut Anas, selama dalam Banyuwangi Festival ke dua kali ini akan dimeriahkan pula dengan Parade Gandrung Sewu, Banyuwangi Etno Carnival (BEC), Pagelaran Wayang Kulit, International Power Cross Championship, hiburan Banyuwangi Jazz Festival, dan Konser Band Ungu serta Festival Kuwung.


Selain untuk memperingati Ulang Tahun Banyuwangi yang jatuh 17 Desember, Banyuwangi Festival juga untuk memperingati Tahun Baru Islam. Banyuwangi Festival ini akan diramaikan berbagai event kebudayaan dan amal. 

"Banyuwangi Festival akan dibuka Kamis, 15 November 2012 dengan Festival Anak Yatim. Sekitar 3.000 anak yatim akan mendapat hiburan," terangnya. 

Kata Anas lagi, pemkabnya mengagarkan biaya untuk festival kali ini sebesar Rp 6 miliar. “Sisanya dibantu oleh sejumlah swasta dan komunitas dalam bentuk promosi dan lainnya,” terangnya. 

Sapta Nirwandar mengatakan pihaknya mendukung event yang digelar Pemkab Banyuwangi. “Kami sambut positif ada kabupaten yang menggelar acara dengan melibatkan sejumlah swasta. Kami dukung dalam bentuk publikasi dan promosi seperti jumpa pers dan peliputan pas pelaksanaan acara,” jelasnya. 

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Selasa, 13 November 2012

Tiga Langkah Menghidupkan Museum Ala Kemendikbud

Sampai akhir tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berupaya ‘menghidupkan’ museum dengan tiga cara yakni Pemilihan Duta Museum 2012, pameran koleksi museum di lima mall di lima kota dengan kegiatan bernama Museum Masuk Mall, dan pameran koleksi museum berlabel Gelar Museum Nusantara di Jakarta Convention Center (JCC)

Semua cara itu untuk menghidupkan kembali museum. “Dengan begitu diharapkan masyarakat akan mengenal lebih jauh mengenai museum dan tertarik untuk datang,” jelas Wamendikbud Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti, di Jakarta, Selasa (13/11). 

Kegiatan pemilihan duta museum kedua ini sebagai tindak lanjut program revitalisasi museum pada 2010.

"Program ini bertujuan untuk mendekatkan museum ke masyarakat," ujar Wiendu. Selama ini, lanjutnya pendekatan museum dan masyarakat masih menggunakan cara-cara lama. “Saat ini pola tersebut diubah menjadi partisipasi aktif,” ungkapnya.

Pemilihan Duta Museum 2012 yang digelar Direktorat Pelesetarian Cagar Budaya dan Pemuseuman, Kemendikbud ini diikuti 66 peserta dari 33 provinsi. Proses pemilihannya berlangsung 6-25 November, meliputi sosialiasi ke Dinas Kebudayaan, pembekalan duta museum, malam inagurasi, dan museum mart.

Lisa Ayodya, penanggung jawab penyelenggaraan acara ini mengatakan seluruh peserta akan digembleng dan digali pengetahuannya tentang museum. “Semua peserta akan di-endorse untuk menyukseskan gerakan nasional cinta museum. Kalau dia tidak mengerti museum, bagaimana ia bisa menjadi duta museum,” katanya.

"Duta Museum kita tahun lalu Sigi Wimala. Hasilnya, masyarakat semakin mengenal museum," akunya.

Sesepuh Asosiasi Museum Indonesia Luthfi Asiarto menjelaskan tugas duta museum adalah sebagai penyambung lidah bagi museum-museum di daerah agar memiliki citra positif. Para duta ini akan dibekali pengetahuan tentang masalah museum secara umum dan masalah etika.

“Mereka adalah duta terbaik yang dikirim oleh provinsi, kami hanya memolesnya saja agar mereka lebih berkarakter,” katanya.

Sedangkan Gelar Museum Nusantara akan berlangsung di Cendrawasih Room, Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta mulai tanggal 22 – 25 November 2012 mendatang. 

Pameran bertajuk ‘Rumah Peradaban Nusantara’ ini disemarakkan dengan rangkaian acara yang menarik selama seminggu di antaranya Bursa Merchandise Ikon Museum (22 November), Talkshow ‘Ngobrol Santai Bareng Tokoh’, Pertunjukan Budaya, Kuis dan Games (22-25 November), Pemutaran Film-Film bertema Pelestarian Warisan (22-25 November), Pojok Museum Anak/Little Museum (22-25 November), Workshop Manajemen Permuseuman (digelar secara paralel pada 22 November), dan Seminar Museum (25 November). 

Selain itu ada beragam lomba antara lain Lomba Mirip Tokoh Pahlawan Indonesia, Lomba Photo via Instagram dan Lomba Edukatif . 

Sementara acara Museum Masuk Mall akan di gelar di lima (5) mall di lima kota. “Salah satu koleksi yang dipamerkan adalah koleksi dari Museum Sangiran, antara lain tengkorak manusia purba Pithecantropus Erectus,” terangnya. 

Museum masuk Mall merupakan langkah untuk mendekatkan koleksi museum ke mayarakat perkotaan. "Saat ini, masyarakat lebih cenderung memilih jalan ke mal dibandingkan ke museum. Karena itu benda-benda koleksi museum akan dipamerkan di mal," kata Wiendu. 

Dia berharap dengan ketiga acara ini diharapkan, masyarakat semakin mengenal dan mencintai museum hingga kunjungan ke museum terdongrak. 

Naskah & foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Aceh Jamin Keamanan dan Kenyamanan Wisatawan

Seiring dengan tahun kunjungan wisata, Visit Aceh 2013, mulai awal 2013 Aceh siap menyambut kedatangan wisatawan baik Nusantara maupun mancanegara. Selama berkunjung di Tanah Rencong ini, Pemerintah Aceh menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawan.  

“Kami menjamin keamanan wisatawan selama berada di Aceh. Kenyaman menjadi prioritas kami agar wisatawan mendapat kesan yang mendalam,” kata Gubernur Aceh dr. Zaini Abdullah saat launching Visit Aceh 2013 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Senin (12/11/2012). 

Untuk memberi kenyamanan kepada wisatawan, lanjut Zaini Aceh telah dan terus berbenah baik infrastruktur, pelatihan SDM pariwisata serta membuat beragam kegiatan budaya. 

Visit Aceh 2013, tambah Zaini merupakan kali pertama. Sebab sebelumnya Aceh dilanda konflik dan bencana yang hebat. Namun semua itu masa lalu. “Aceh yang sekarang jauh berbeda dengan Aceh yang dulu. Kami sudah berbenah menata wilayah dan masyarakat Aceh pun sudah kembali bersemangat dalam berkesenian dan berkreasi,” jelasnya. 

Di antara daerah lain di Indonesia, Aceh termasuk provinsi yang memiliki kawasan wisata yang sangat beragam. Mulai wisata bahari, budaya, religi, pegunungan, dan sebagainya. Paling tidak tercatat ada 476 wisata alam , 268 wisata budaya, dan 114 jenis wisata khusus yang dimiliki Aceh dan kesemuanya memiliki kekhasan tersendiri. “Bahkan wisatawan bisa menyaksikan wisata tsunami dan religi. Disamping itu bisa menikmati sensasi aneka kuliner khas Aceh,” terangnya. 

Oleh karena itu, Visit Aceh 2013 ini mengambil tema Serambi Mekkah Kaya Budayanya, Indah Alamnya. “Tema ini mengandung arti keenekaragaman budaya dan alam Aceh akan memberikan kesan mendalam bagi wisatawan,” ujarnya. 

Selama di Aceh, wisatawan bukan hanya dapat menikmati hiburan, budaya, dan keindahan alam. Pun ilmu pengetahuan berupa situs-situs sejarah yang belum terungkap ke permukaan, sejarah Islam dan lainnya. 

Pada masa Aceh bergejolak, lanjut Zaini sebagian dari kawasan wisata Aceh kurang mendapat perhatian. Aceh ketika itu belum memahami potensi parwisatanya. Tapi sejak perdamaian dan rekontruksi pascatsunami, kondisi Aceh sangat kondusif. “Kami menjanjikan keamanan bagi wisatawan selama berkunjung di Aceh, termasuk kemanan berbisnis bagi para pebisnis yang ingin mengembangkan bisnisnya di Aceh,” tegasnya. 

Hadir pula dalam peluncuran program Visit Aceh 2013 Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar dan para bupati serta walikota se-Aceh. 

Sapta berpendapat Aceh pantas menjadi destinasi intrnasional karena memiliki modal keindahan alam dan keanekaragaman budaya. “Alam Aceh dari Barat ke Timur sangat indah. Budayanya pun sangat unik yang juga mampu menjadi daya tarik baik wisnus maupun wisman,” jelasnya. 

Namun untuk mencapai itu, Aceh harus benar-benar kondusif. Oleh karenanya Sapta berharap dengan adanya Visit Aceh 2013, persepsi bahwa Aceh belum aman itu sirna.

“Mudah-mudahan lewat Tahun Kunjungan Aceh 2013, tidak ada lagi persepsi bahwa Aceh itu tidak aman. Justru pencanangan ini harus mampu meningkatkan kunjungan wisnus dan wisman,” tegasnya. 

Sejumlah acara digelar untuk mengisi Visit Aceh 2013, di antaranya diving di Sabang, kompetisi rafting internasional di Sungai Alas Aceh Tenggara, dan tour de Aceh Bicycle di Banda Aceh. Tak ketinggalan Festival Surfing Internasional di Pulau Semeulue dan seminar Tauhid Tasawuf Internasional di Bumi Tasawuf Aceh Selatan. 

Di Aceh Tengah yang dikenal dengan sebutan Bumi Gayo juga digelar rangkaian multievent Festival Danau Laut Tawar, Pacuan Kuda Tradisional, Gebyar Seni Budaya Gayo, dan Minum Kopi Massal. 

Kata Zaini lagi, sebagai tonggak diawalinya Tahun Kunjungan Aceh 2013, wisatawan yang datang ke Aceh pada 1 Januari 2013 melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda akan difasilitasi angkutan jemput gratis dari bandara ke kota Banda Aceh selama sepekan. 

“Khusus hari pertama kedatangan wisatawan akan dilayani dengan city tour free oleh pemerintah Aceh melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan,” tutupnya. 

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Senin, 12 November 2012

Itu Komodo Bukan Buaya

Kendati pemberitaan Komodo belakangan ini muncul di berbagai media ternyata belum semua pelajar anak-anak mengenal baik sosok biawak purba yang habitatnya berada di Taman Nasional Komodo, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini. Buktinya sewaktu replika Komodo raksasa dipajang di dekat pintu masuk Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Minggu (11/11/2012), masih banyak anak pelajar yang menyebutnya buaya, bukan Komodo.

“Bunda ada buaya raksasa tuh, foto di sana aja, keren banget,” kata Irna pelajar kelas 5 SD bersama dua teman sekolahnya. “Itu Komodo, bukan Buaya nak,” kata ibunya. 

Ini membuktikan bahwa sosialisasi mengenai Komodo belum menyentuh semua kalangan termasuk anak-anak pelajar. Padahal tepat di depan replika tersebut ada standing banner yang bertuliskan “Komodo Karnaval” yang akan digelar di Labuhan Bajo, Manggarai Barat, NTT pada 17-18 November 2012 mendatang.

Berdasarkan informasi dari event organizer-nya, replika komodo yang dipajang di Monas itu, sedianya akan diarak dari bundaran Hotel Indonesia menuju Monas. Akan tetapi karena izinnya belum keluar, akhirnya replika seberat lebih dari 200 kilogram ini hanya di pajang di dekat pintu masuk Monas.

Arak-arakan replika Komodo yang diinisiasi oleh Komunitas Masyarakat Flores NTT (Yayasan Genta Nusantara) sebagai soft launching event ”Komodo Karnaval”. Acara ini diharapkan dapat memperkenalkan Komodo kepada masyarakat Jakarta yang tengah beraktivitas olahraga pagi di kawasan Monas.

Kegiatan “Komodo Karnaval” di Labuhan Bajo nanti akan dimeriahkan dengan pagelaran seni dan budaya serta pameran produk kreatif masyarakat Manggarai Barat di antaranya tenun dan berbagai produk kerajinan khas dari daerah tersebut.

Menurut Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kemenparekraf, M. Farid dalam mempromosikan pariwisata NTT, selain Komodo Karnival, pihaknya juga mengelar berbagai event seperti "Konser Musik Sasando" dan "Festival Kelimutu". 

“Sebelumnya sudah digelar "Fesrival Wisata Perbatasan Timoresia" di Atambua. Semua itu untuk menggaungkan Sail Komodo sebagai sport tourism wisata bahari yang akan berlangsung tahun 2013 mendatang,” jelasnya.

Save Dagun, tokoh komunitas masyarakat Flores (NTT) yang bernaung di Yayasan Genta Nusantara berharap moment ini dapat menjadi motor penggerak semua potensi yang ada di Flores, NTT yang selama ini kurang optimal penggarapannnya. “Event Komodo Karnival diharapkan juga dapat membangkitkan pertumbuhan perekonomian dan kehidupan baru bagi masyarakat Flores,” jelasnya.

Save juga berharap acara “Komodo Karnaval” dapat dimasukkan ke dalam agenda tahunan hingga namanya mendunia. “Dalam karnaval ini nanti bukan hanya ada arak-arakan binatang purba seperti dinosourus, thyrex dan komodo, pun persembahan tarian caci dan lainnya,” terangnya.

Mengenai usulan sosialisasi Komodo ke sekolah-sekolah dasar, Faried mengatakan akan mengajak peran aktif kementerian terkait dalam hal ini Kementerian Pendididkan dan Kebudayaan. 

“Usulan memperkenalkan Komodo ke sekolah-sekolah dasar itu baik, nanti kita bicarakan bagaimana bentuk sosilaisasi yang tepat dengan Kemdikbud,” jelasnya.

Naskah & foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP