Film Langit ke-7 Tawarkan Pesona Bawah Laut Bali
Film Indonesia yang menghadirkan keindahan dasar laut boleh dibilang hampir tidak ada. Kalau pun ada, itu pun cuma sisipan dan selintas. Tapi tidak dengan Langit ke-7. Film drama romantis terbaru garapan sutradara Rudi Soedjarwo ini memberi porsi lebih mengenai pesona bawah laut Bali, tepatnya Tulamben berikut kegiatan menyelam (diving) para pelakon utamanya. Karna itu film yang didukung penuh oleh Clear ini, bukan semata menjual produk sampho, pun menjual wisata bahari Pulau Dewata.
Tentu ada alasan kuat mengapa Rudi mau memberi ruang lebih buat memperkenalkan Bali dari sudut berbeda.
Selama ini Bali selain sebagai daerah tujuan wisata internasional juga menjadi lokasi syuting terfavorit di Indonesia. Bahkan film kelas dunia yang dibintangi aktris internasional Julia Robert pernah syuting di sini.
Kebanyakan yang ditonjolkan keindahan Bali yang ada di atas permukaan dengan kata yang ada di daratan, baik itu wisata alam, budaya, dan kehidupan para penghuninya, terutama kehidupan keseharian masyarakat asli Bali serta pendatang termasuk wisatawan.
Namun beda dengan film yang dibintangi lima wanita belia, pemenang Clear Hair Model 2012 yakni Rechelle Rumawas, Bonita Lauwoie, Atika Noviasti, Maureen Irwinsyah, dan Taskya Giantri ini, yang ditampilkan juga alam bawah laut Tulamben.
Rudi punya pendapat kuat mengapa memasukkan diving di dalam film bergenre drama love story yang touchy atau menyentuh ini.
Dalam jumpa pers launching film Langit ke-7 di Jakarta, Selasa (20/11/2012), sutradara yang mencuat namanya setelah menyutradari film drama romantis pertamanya 10 tahun lalu yakni Ada Apa dengan Cinta? (A2dC?) ini mengatakan ingin mengajak penonton mendapatkan petualangan baru.
Dengan diving, katanya, penonton film yang naskahnya ditulis oleh Virra Dewi dan music scoring-nya digarap musikus andal Andi Rianto dengan lagu Layu Sebelum Berkembang ini, diajak menikmati dan merasakan keindahan ciptaan tuhan yang ada di bawah laut yang luar biasa indah dengan beragam mahluknya.
Tulamben berada sebelah Timur laut Pulau Bali, sekitar 2-3 jam dari Denpasar. Lokasinya menghadap Selat Lombok yang sangat kaya plankton dan bahan makanan lain bagi biota laut.
Sejumlah penyelam yang pernah menyelam di perairannya mengaku pernah bertemu dengan Hiu Martil, Ikan Mola Mola, dan Paus Hiu serta bermacam biota laut.
Keunikan lainnya, kata Rudi. ada bangkai kapal karam. Kapal itu adalah Kapal USS Liberty, yang tenggelam pada tahun 1963 akibat gempa bumi dan meletusnya Gunung Agung.
Dengan menghadirkan pesona keindahan bawah laut Bali di film Langit ke-7 yang diproduseri Kemal Arjsad ini, diperkirakan nama Tulamben yang sudah tersohor sebagai spot diving internasional bakal semakin mendunia. Dan orang Indonesia yang belum tahu, kemungkinan akan tertarik datang.
Namun sebelum ke Tulamben untuk menyelam, sebaiknya nonton film yang juga dibintangi oleh pemain senior seperti Pong Hardjatmo, Donny Damara, dan Sandra Dewi yang sudah lima tahun menjadi brand ambassador Clear ini. Setelah itu belajar diving.
Film yang penggarapannya lintas 3 negara di 3 benua ini, yakni Indonesia-Asia (Rudi, Kemal, dan kru-nya), Australia (Virra yang berada di Sidney), dan AS-Amerika (penyanyi Original Sound Track film ini, tepatnya di Boston) ini, tayang serempak di jaringan bioskop 21 di seluruh Indonesia mulai tanggal 22 November 2012.
Lewat film yang memakan waktu persiapan dan syuting selama 150 hari dengan memasang tagline di posternya berupa kalimat bertanya "Kamu Percaya Takdir?" ini membuktikan bahwa Clear yang meng-klaim sebagai shampo anti ketombe nomor satu di Indonesia ini turut mendukung perfilman nasional sebagaimana diutarakan Susi Bong selaku Senior Brand Manager Clear.
Mudah-mudahan saja langkah Clear pun diikuti produk Uniliver lain, termasuk menggugah perusahaan lain di Indonesia untuk membuat film yang berkualitas. Film yang bukan hanya sekadar mengejar pencitraan dan penjualan produknya, pun turut mempromosikan obyek dan aktivitas wisata di wilayah Indonesia lainnya.
Film yang penggarapannya lintas 3 negara di 3 benua ini, yakni Indonesia-Asia (Rudi, Kemal, dan kru-nya), Australia (Virra yang berada di Sidney), dan AS-Amerika (penyanyi Original Sound Track film ini, tepatnya di Boston) ini, tayang serempak di jaringan bioskop 21 di seluruh Indonesia mulai tanggal 22 November 2012.
Lewat film yang memakan waktu persiapan dan syuting selama 150 hari dengan memasang tagline di posternya berupa kalimat bertanya "Kamu Percaya Takdir?" ini membuktikan bahwa Clear yang meng-klaim sebagai shampo anti ketombe nomor satu di Indonesia ini turut mendukung perfilman nasional sebagaimana diutarakan Susi Bong selaku Senior Brand Manager Clear.
Mudah-mudahan saja langkah Clear pun diikuti produk Uniliver lain, termasuk menggugah perusahaan lain di Indonesia untuk membuat film yang berkualitas. Film yang bukan hanya sekadar mengejar pencitraan dan penjualan produknya, pun turut mempromosikan obyek dan aktivitas wisata di wilayah Indonesia lainnya.
Naskah dan Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar