Dihujani Pertanyaan Seputar Libur Mudik dan Lebaran, Ini Jawaban Kemenparekraf
Menggelar Extended WBSU 2024 bertema "Mudik Aman, Tenang dan Nyaman untuk Parekraf yang berkelanjutan" di The Grand Capital Ballroom, Manhattan Hotel Jakarta, Senin (1/4/24), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) selaku pihak penyelenggara mendapat hujan pertanyaan terkait tema dari sejumlah media.
Apa saja pertanyaannya dan serinci apa jawaban Kemenparekraf? TravelPlus Indonesia menghimpun beberapa pertanyaan awak media dari data yang dikirim tim Komunikasi Publik Kemenparekraf, di antaranya langkah Kemenparekraf mengatur flow wisatawan agar tidak terjadi kepadatan yang berlebihan saat libur mudik dan lebaran 2024?
Jawaban Kemenparekraf antara lain berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memberikan imbauan (penulisan yang benar, bukan himbauan) kepada pengelola destinasi untuk
melakukan pengaturan dan pengawasan destinasi yang berpotensi dipadati masyarakat.
Sebagai contoh/best practice, di beberapa destinasi
Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat melakukan antisipasi kemacetan dengan menutup destinasinya selama 1-2 jam di pintu masuk dan
mengarahkan wisatawan ke destinasi sekitar. Jika sudah kondusif dan
kemacetan mereda, destinasi tersebut akan kembali dibuka.
Pertanyaan berikutnya, daerah mana saja yang rawan untuk didatangi
di musim libur lebaran? Kerawanan seperti apa yang jadi perhatian pemerintah?
Jawaban Kemenparekraf antara lain berdasarkan prediksi BMKG, prakiraan cuaca selama masa libur
lebaran yaitu kategori menengah-tinggi, beberapa lokasi seperti Kalimantan
Barat dan Kalimantan Tengah diperkirakan curah hujan masih tinggi, Pulau
Jawa diperkirakan hujan ringan dan sedang, sedangkan beberapa lokasi lain
cenderung cerah.
Musim penghujan disertai dengan perubahan cuaca dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, pohon
tumbang, banjir bandang, gelombang tinggi sehingga membahayakan pengunjung di tempat-tempat wisata outdoor pegunungan maupun pantai.
Karena itu, Kemenparekraf mengimbau (penulisan yang benar, bukan menghimbau) kepada seluruh pemerintah daerah, asosiasi usaha pariwisata, pengelola usaha pariwisata/pelaku usaha pariwisata, dan seluruh pihak agar bersama-sama berperan pada peningkatan pengamanan dan perencanaan mitigasi bencana di lokasi wisata.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana peluang yang bisa dimanfaatkan pelaku usaha pariwisata dan
ekonomi kreatif dengan peningkatan pemudik di 2024?
Jawaban Kemenparekraf antara lain, para pelaku usaha sektor parekraf seperti pengelola destinasi, pelaku
akomodasi/hotel, pusat kuliner dan oleh-oleh di jalur perlintasan mudik
Lebaran 2024 memiliki peluang besar dalam meningkatkan penjualan
mereka.
Beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha seperti paket wisata khusus pemudik. Jadi penyedia jasa pariwisata dapat mengembangkan paket-paket wisata khusus untuk pemudik,
termasuk destinasi dan aktivitas yang menarik untuk mereka kunjungi selama masa mudik.
Pertanyaan lainnya, apakah Kemenparekraf punya kebijakan khusus untuk
menekan harga transportasi domestik yang kian tinggi saat libur mudik dan lebaran?
Jawabannya, Kemenparekraf, mengimbau kepada masyarakat pengguna jasa transportasi
umum untuk memesan dan membeli tiket pada waktu yang tepat, guna menghindari lonjakan harga menjelang puncak mudik lebaran.
Pihaknya juga selalu berkomunikasi dengan Kementerian/Lembaga (Kepolisian Republik Indonesia,
Kementerian Perhubungan, Jasa Marga, dll) terkait untuk kelancaran
para pemudik sekaligus calon wisatawan yang akan memanfaatkan waktu libur lebaran mereka.
Pertanyaan berikutnya, bagaimana Kemenparekraf mengantisipasi insiden getok
harga makanan untuk wisatawan dan juga parkir liar yang sering juga
digetok harganya pada musim mudik lebaran ini?
Jawaban Kemenparekraf antara lain, dalam menghadapi lonjakan pengunjung di tempat-tempat wisata yang
diprediksi akan meningkat di tahun ini, Kemenparekraf melakukan
langkah antisipatif dengan melakukan Sosialisasi dan Koordinasi Keselamatan dan Keamanan di beberapa provinsi, dimana salah satunya
adalah terkait koordinasi dengan aparat setempat dalam mengantisipasi
pungli/parkir liar di destinasi wisata serta mengimbau pengelola
destinasi untuk memberdayakan UMKM lokal dan memastikan tidak melakukan getok harga makanan untuk wisatawan.
Selain itu pemda dan pengelola destinasi melakukan pengaturan parkir bekerjasama dengan Dinas Perhubungan
setempat;
menyediakan call centre pariwisata;
menyampaikan informasi secara up to date kepada wisatawan
melalui media sosial;
melengkapi perizinan berusaha dan kelayakan sarpras; serta berkoordinasi dengan dinas yang menangani permasalahan
sampah.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana prediksi peningkatan kawasan wisata? berapa persen
peningkatannya saat mudik lebaran?
Jawaban Kemenparekraf, periode cuti bersama yang lebih panjang serta peningkatan perkiraan
pergerakan dapat berpotensi meningkatkan wisatawan nusantara hingga
50%.
Berdasarkan observasi yang kami lakukan, puncak aktivitas wisata akan terjadi pada H+1 hingga H+3 lebaran. Mayoritas akan berasal dari intra-provinsi serta provinsi terdekatnya.
Tingkat okupansi berpotensi naik hingga 10%, dimana rata-rata okupansi diprediksi mencapai 80%, bahkan 100% di beberapa destinasi favorit.
Hari raya yang jatuh pada weekday juga dapat berdampak pada
peningkatan Length of Stay (LoS) hingga H+5 lebaran.
Pertanyaan lainnya, keamanan dan kenyamanan terutama overload akibat banyaknya
penumpang/pengunjung, selalu menjadi permasalahan yang berulang dalam musim mudik lebaran. Lantas melihat permasalahan yang terulang
tersebut apakah ada S.O.P dari Kemenparekraf untuk mengantisipasinya?
Jawaban Kemenparekraf antara lain,
untuk mengurai permasalahan kunjungan yang berlebih di
destinasi wisata, Kemenparekraf mengimbau pemda untuk bekerja
sama dengan kepolisian setempat dalam mengurai titik keramaian dan kemacetan di destinasi pariwisata yang berpotensi tingginya lonjakan
jumlah wisatawan seperti di Jawa Barat (Puncak Bogor, Cipanas Cianjur,
Tangkuban Perahu, Kawah Putih, Ciwidey, Pantai Pangandaran).
Pada
wilayah Jawa Tengah dan DIY lokasi wisata yang menjadi atensi pada saat mudik lebaran, di antaranya lokasi wisata Dieng, Batu Raden, Bandungan
Semarang, Candi Borobudur, Candi Prambanan, dsb.
Untuk lokasi
wisata di Jawa Timur, di antaranya seperti lokasi Wisata Gunung Bromo,
Wisata Jatim Park Batu, Taman Kebun Binatang, dan lainnya.
Pertanyaan berikutnya, adakah antisipasi, imbauan hingga hukuman
dari Kemenparekraf ke pengelola yang destinasinya kotor dan harga makanan serta oleh-olehnya mahal?
Jawaban Kemenparekraf antara lain,
menaikkan harga makanan, minuman, dan oleh-oleh di tempat wisata
pada libur Lebaran 2024 dalam angka yang wajar sekitar 10% hingga
15% masih dapat dimaklumi.
Pihaknya juga menekankan pada pengelola destinasi wisata dan tempat wisata (taman rekreasi) untuk tidak melakukan praktik getok harga (pada makanan,
minuman, dan tarif parkir) yang merugikan wisatawan sekaligus
mencoreng citra destinasi wisata.
Pihaknya akan memberikan peringatan hingga teguran, kepada pengelola destinasi yang belum dapat menjaga destinasi wisata tetap kondusif, termasuk dalam menjaga kebersihan lingkungannya guna menjaga
kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan.
Pertanyaan selanjutnya
, apa saja dukungan Kemenparekraf untuk meningkatkan jumlah pergerakan
wisatawan yang memanfaatkan waktu libur lebaran?
Jawaban Kemenparekraf antara lain, potensi pergerakan wisnus selama mudik Lebaran 2024
diperkirakan mencapai 193,6 juta orang atau 71,7 persen dari total populasi penduduk Indonesia.
Kemenparekraf mendukung dan mempersiapkan sejumlah event
pariwisata berskala regional dan nasional saat Ramadan dan Idul Fitri tahun 2024 antara lain
Batam Wonderfood & Art Ramadhan (9 - 30 Maret 2024) di kota
Batam;
Indonesia Fashion Week (27-31 Maret 2024) di Jakarta;
Aceh Ramadhan Festival (28 Maret - 1 April 2024) di Kota Banda
Aceh; Ramadan Jazz Festival (29-30 Maret 2024) di Jakarta; Mudik Bareng Ms Glow (8 April 2024) di Jakarta; Festival Tumbilotohe (6 - 9 April 2024) di Kota Gorontalo; dan Bakdan Neng Solo (12 April 2024).
Selain itu, Kemenparekraf bekerjasama dengan PT KAI/ KA Wisata dan
ASTINDO telah menghadirkan program "Bundling Paket Wisata dengan
Kereta Api" dalam menyambut momentum libur lebaran, sehingga
diharapkan program ini dapat menambah jumlah pergerakan wisnus selama periode libur lebaran dan semakin banyak wisnus yang tertarik dalam mengunakan kereta atau kereta wisata dalam memanfaatkan libur lebaran kali ini.
Pertanyaan lainnya,
apakah Kemenparekraf membuat buku panduan wisata mudik, termasuk
di dalamnya info terkait mitigasi bencana karena belakangan ada sejumlah daerah terkena musibah kebencanaan?
Jawaban Kemenparekraf,
saat ini Kemenparekraf belum menyusun buku panduan wisata mudik, akan
tetapi bagi calon pemudik yang ingin mengetahui berbagai informasi lengkap
seputar mudik Hari Raya Idul Fitri 2024, termasuk informasi prakiraan cuaca,
dapat mengakses kanal informasi yang telah disiapkan Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui kanal https://s.id/mudikpedia.
Pertanyaan berikutnya, daerah wisata mana saja yang akan menjadi favorit pengunjung pada libur mudik dan lebaran tahun ini?
Jawaban
Kemenparekraf, berdasarkan survei yang dilakukan Kemenparekraf secara online terkait pemetaan
preferensi aktivitas wisatawan nusantara di libur lebaran 2024 yang
masih berjalan hingga saat ini, hasil sementara per 31 Maret 2024 menunjukkan beberapa destinasi
yang akan dituju wisatawan tahun ini antara lain DIY (Malioboro &
Parangtritis), Jawa Tengah (Borobudur), Jawa Timur (Bromo), Jawa Barat (Ciwidey, Pangandaran, Lembang), dan Jabodetabek (Puncak
Bogor, Ragunan dan Ancol).
Untuk pulau Sumatera, destinasi yang dituju
adalah Sumatera Utara (Danau Toba) dan Sumatera Barat (Jam Gadang Bukittinggi) dan Lampung (TN Way Kambas).
Semua jawaban Kemenparekraf tersebut diolah Tim Biro Komunikasi dengan sumber dari siaran pers, artikel berita, dan data dari
satuan kerja serta atas pengetahuan I.G.A Dewi Hendriyani selaku Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf.
Naskah: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id, foto: dok. Biro Komunikasi Kemenparekraf.
Captions:
1. Suasana Extended WBSU 2024 bertema "Mudik Aman, Tenang dan Nyaman untuk Parekraf yang berkelanjutan" yang digelar Kemenparekraf di The Grand Capital Ballroom, Manhattan Hotel Jakarta, Senin (1/4/24).
2. Wisatawan berbelanja kerajinan tangan lokal.
3. Menparekraf Sandiaga Uno di Aceh Ramadhan Festival salah satu event saat Ramadan dan Idul Fitri tahun 2024 yang didukung Kemenparekraf.
0 komentar:
Posting Komentar