Wamen LHK Nilai Ekowisata di Desa-Desa Penyangga TNGL Sangat Progresif
Perkembangan ekowisata di desa-desa penyangga atau yang berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) sangat progresif.
Hal itu diungkapkan Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke lokasi wisata Tangkahan pada hari kedua, kunjungan kerja (kunker)-nya di Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Jumat (24/07/2020).
Lokasi wisata Tangkahan tersebut terletak di Desa Namo Sialang dan Desa Sei Serdang, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Sumut yang merupakan bagian dari dan berbatasan dengan TNGL.
"Desa-desa yang berbatasan dengan TNGL ini ekowisatanya berkembang sangat progresif khususnya sebelum adanya pandemi Covid-19, memanfaatkan scenic natural beauty dan satwa endemik Sumatera seperti orang utan, gajah, wisata susur sungai, scientific tourism dll, yang dikelola oleh desa-desa, pengelola wisata, dan TNGL," terang Wamen LHK di akun Instagram (IG)-nya @alue_dohong, Sabtu (25/7/2020).
Selain ke Tangkahan, orang nomor dua di KLHK ini sebelumnya juga mengunjungi Stasiun Konservasi Orang Utan Sumatera yang terletak di Bukit Lawang, Desa Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat.
Menurut Alue Dohong kunkernya kali ini antara lain untuk melihat kondisi terkini dan kesiapan pembukaan kembali obyek-obyek wisata potensial ini dengan penerapan protokol Covid-19.
Dia berharap dengan reaktivasi ini ekonomi masyarakat lokal mengalami pemulihan perlahan-lahan sementara pandemi ini bisa diatasi penyebarannya.
Hari Pertama
Sehari sebelumnya atau pada hari pertama kunkernya di Sumut, Kamis (23/7), Alue Dohong mengunjungi sekaligus melihat dari dekat kegiatan beberapa Ditjen lingkup KLHK antara lain ke Taman Wisata Alam (TWA) Sibolangit dan Daops MA Sibolangit di Kabupaten Deli Serdang.
Hasil kunjungan hari pertamanya itu juga dia unggah di IG-nya 2 hari lalu.
"Kunjungan ke TWA Sibolangit dalam rangka melihat kondisi terkini TWA, personil dan PPS. Begitu juga kunjungan ke Daops dalam rangka inspeksi pasukan/personil Manggala Agni, kesiapan peralatan dan pendukung lainnya dalam rangka antisipasi dan prevensi Karhutla tahun 2020," jelasnya.
Selanjutnya, dia melihat Kebun Bibit Desa (KBD) di Desa Pengambetan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo dan ke lokasi Silvopastura PT Ultra Sumatera Dairy Farm (USDF) di Desa Pertibi Tambe, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo.
"Kegiatan di KBD dalam rangka melihat kondisi bibit yang dikelola oleh Pokmas dan akan didistribusikan secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan," ungkapnya.
Sementara ke PT USDF, dia melihat Program Silvopastura berupa pengembangan susu sapi dgn teknologi modern dan rencana menjadi terbesar di Asia Tenggara.
Berikutnya Alue Dohong dan rombongan ke Aek Nauli Elephant Conservation Camp (ANECC) di KHDTK Aek Nauli, Kabupaten Simalungun.
ANECC merupakan tempat konservasi Gajak Jinak dan Primata yang dipadukan dengan litbang dan eduwisata.
Lokasi terakhir yang dia kunjungi pada hari pertama adalah Daops Manggal Agni Aek Nauli, Kabupaten Simalungun untuk melihat kesiapan personil, peralatan dan pendukung lainnya dalam rangka antisipasi da prevensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tahun 2020.
"Dalam kunker tersebut saya didampingi Dirjen PPI, Sesditjen PDASHL, Direktur PJLHK Ditjen KSDAE, Ka UPT/Ka Balai KLHK Sumut dan Perwakilan Pemprov Sumut," tutupnya.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, Ig: @adjitropis)
Foto: dok. @alue_dohong
0 komentar:
Posting Komentar