Efek Arborek Ditutup, Karang Tumbuh Pesat dan Paus Berdatangan
Kabar dampak positif penutupan sementara kawasan konservasi akibat pandemi Covid-19, juga dialami Arborek, salah satu pulau mungil di kawasan konservasi perairan Raja Ampat, Papua Barat.
Praktisi ekowisata, Githa Anathasia menilai penutupan sementara Arborek sangat berpengaruh positif terutama terhadap kelestarian lingkungannya, antara lain pertumbuhan karangnya semakin pesat dan jumlah ikannya meningkat.
Bukan cuma itu mamalia Paus jenis Bryde's Whale juga kerap terlihat, terutama di perairan Tanjung Putus, di depan Arborek, dan reef sekitaran Manta Point.
"Sayangnya saya ngga sempat foto Paus itu," terang Githa kepada TravelPlus Indonesia belum lama ini.
Intinya, keuntungan dari penutupan sementara Arborek lebih ke arah alamnya.
"Jumlah ikan pancingan warga pun meningkat, kualitas air juga bersih serta pertumbuhan habitat dan ekosistem sekitaran kampung juga meningkat," ungkap Ghita.
Jadi sementara ini warga Arborek beralih kegiatan dari pariwisata ke berkebun dan nelayan.
"Hasil pancingan warga kami bantu jual ke salah satu resort untuk didistribusikan ke Sorong," kata Githa.
Selain lingkungan, penutupan sementara ini juga berdampak baik terhadap kehidupan sosial masyarakatnya.
"Hubungan sosial antara masyarakat jadi makin erat," jelasnya lagi.
Interaksi sosial antara masyarakat lokal, lanjutnya jauh lebih meningkat.
"Sebelumnya karena sibuk dengan tamu, jarang ada waktu bagi anak anak duduk dengan orang tua, ngobrol di Jembatan Pelabuhan, dan lainnya," ungkap Githa yang juga pemilik dive center Arborek Dive Shop.
Kalau bicara kerugiannya, juga berdampak sangat besar terhadap penurunan perekonomian warga.
"Karena tidak ada lagi tamu yang datang dan stay di homestay lokal milik warga, membuat banyak pemilik homestay berhutang di kredit usaha kecil dan harus tetap membayar cicilan per bulan," ungkapnya.
Begitupun dengan pemilik speed boat rental, kehilangan pendapatan karena tidak ada yang pakai/sewa.
Dampak buruknya lagi, ada kegiatan memancing oleh sebagian orang dengan menggunakan kompresor, dan atau bagan besar. "Tetapi cepat ditindak oleh aparat terkait," jelasnya.
Saat ini, Arborek pelan-pelan akan dibuka kembali untuk kunjungan wisata terbatas. "Tapi secara keseluruhan Raja Ampat, masih belum reaktivasi," terang Githa.
Pulau Kecil Pesona Besar
Arborek sendiri merupakan salah satu pulau mungil di perairan Raja Ampat namun pesona atau daya tariknya amat besar.
Traveler bisa mengelilingi pulaunya berjalan kaki dari ujung satu ke lainnya tak sampai satu jam. Lalu menikmati panorama bawah lautnya yang amat menawan.
Bagian bawah Dermaga Arborek juga merupakan titik penyelaman yang bagus.
Treveler bisa melihat dengan jelas gerombolan ikan dan deretan karang lunak warna-warni.
Di desa wisata ini, juga ada sejumlah rumah makan dan warung yang menjual beragam makanan dan minuman dingin serta deretan homestay di area pantai.
Di sana, warganya kerap menggelar pertunjukan musik dan tarian khas Papua untuk menyambut dan menghibur pengunjung.
Cendera mata lokal yang bisa traveler beli untuk buah tangan di sana, antara lain noken (tas tali) atau topi warna-warni terbuat dari pandan.
Arborek merupakan desa terdekat dari titik penyelaman. Dari sini traveler bisa menuju ke dive spot terkenal Manta Point, lalu ke Teluk Gam, dan melihat panorama di Pulau Karst, serta menikmati keindahan bawah laut di Piaynemo.
Dari Waisai, Ibukota Raja Ampat, perjalanan menuju Arborek bisa ditempuh dengan menyewa perahu boat dalam waktu sekitar dua jam.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto. dok. githa
0 komentar:
Posting Komentar