Ini Strategi Jepang dan Malaysia Jaring Lebih Banyak Lagi Turis 2020
Baik Jepang maupun Malaysia sudah menyiapkan strategi khusus untuk menjaring lebih banyak lagi kunjungan wisata turis asing tahun 2020 ini.
Tiket tersebut berlaku untuk musim panas 2020 mendatang, tepatnya selama berlangsungnya Olimpiade Musim Panas 2020 yang akan berlangsung di Tokyo, Jepang.
JAL membuka pendaftaran tiket tersebut mulai Februari 2020. Sedangkan penggunaannya baru bisa saat peak season liburan di Jepang, mulai awal Juli 2020 hingga akhir September 2020. Sementara Olimpiade Musim Panas sendiri akan dilaksanakan pada 24 Juli - 9 Agustus 2020.
Kabarnya Jepang membuat strategi itu supaya wisatawan mancanegara (wiaman) yang datang untuk menyaksikan olimpiade tidak hanya menikmati Tokyo, melainkan juga wilayah lain di Jepang, jauh diluar Tokyo atau Kyoto.
JAL akan menunjukkan empat destinasi yang akan dituju.
Diharapkan dengan strategi itu, wisman bisa menjelajahi lebih banyak lagi destinasi wisata di Jepang. Dengan kata lain Jepang ingin memperkenalkan destinasi alternatif yang kurang terpublikasikan namun potensial mendunia dan menjaring wisman kelak.
Tanpa Visa Turis
Lain lagi dengan strategi Malaysia. Untuk menambah pundi-pundi wismannya tahun ini, traveler asal China dan India bisa mengunjungi Malaysia tanpa visa turis per 1 Januari 2020.
Kabarnya strategi itu dibuat untuk mendukung progam Visit Malaysia Year (VMY) 2020 yang memasang target kunjungan wisata 30 juta international travelers dengan target penerimaan RM100 miliar atau setara dengan Rp 399,9 triliun.
Banyak pihak memperkirakan jumlah kedatangan travelers dari China dan India ke Malaysia akan meningkat menyusul langkah pemerintah Negeri Jiran itu menerapkan aturan bebas visa.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya Noor Zari Hamat menjelaskan Singapura dan Indonesia saat ini masih menjadi pemasok traveler ke Malaysia. Diikuti travelers dari China, India, dan Thailand.
Hot Deals
Bagaimana dengan strategi yang diterapkan Indonesia? Tahun 2018, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang dipimpin Menpar Arief Yahya ketika itu menerbitkan program paket wisata hot deals untuk wilayah Kepulauan Riau (Kepri), terutama di Batam dan Bintan.
Paket itu ditujukan buat membidik travelers Singapura sebagai sasaran pasar potensial mengingat Singapura masih menjadi negara penyumbang wisman tertinggi bagi Indonesia.
Tak disangka paket wisata yang memberikan potongan harga kepada wisman saat musim rendah kunjungan (low season) dan mendapat dukungan dari penyelenggara transportasi (pengusaha fery), akomodasi (hotel dan restoran), dan atraksi (spa, golf, dan atraksi lainnya) itu berhasil terjual hampir 700 ribu paket.
Alhasil, tahun berikutnya Kemenpar kembali meluncurkan Hot Deals Kepri 2019 dengan target bisa terjual 1 juta paket.
Data dari Kemenpar dari Januari, hingga akhir September 2019, sudah terjual 911,67 ribu paket hot deals.
Nah, untuk tahun 2020 ini akankah Kemenparekraf yang dipimpin Menparekraf Wishnutama tetap menerapkan penjualan paket hot deals sebagai salah satu strategi andalan untuk menjaring travelers dari Singapura? Kita tunggu saja jawabannya.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Jembatan Barelang, salah satu ikon wisata di Batam.
0 komentar:
Posting Komentar