Intip Ragam Pesona Pariwisata Calon Ibukota Negara
Sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) di Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai lokasi calon ibu kota baru di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019), banyak traveler dari luar PPU terutama dari Jakarta yang penasaran ingin mengetahui ragam wisata, budaya, kuliner, dan iven apa saja yang ada disana.
Untuk memenuhi keingintahuan para traveler, sebagai media online yang konsen dan loyal mengupas hal-hal terkait kepariwisataan, TravelPlus Indonesia kali ini menyuguhkan tulisan khusus tentang ragam pesona pariwisata di kabupaten yang dipimpin bupati milenial Abdul Gafur Mas'ud (AGM) dan wakil bupati Hamdam ini, dari berbagai sumber.
Secara administratif, Kabupaten PPU terletak di antara Kabupaten Pasir, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Kertanegara, dan Kota Balikpapan.
Kabupaten yang terdiri atas 4 kecamatan yakni Babulu, Waru, Penajam, dan Sepaku ini memiliki wilayah seluas 3.333,06 kilometer persegi, terdiri dari 3.060,82 km persegi wilayah daratan, dan 272,24 km persegi wilayah lautan.
Jadi hampir separuh wilayah PPU dikelilingi oleh laut, karena itu kabupaten yang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar)-nya dikepalai Tita Deritayati ini terkenal dengan wisata pantainya.
Buat traveler yang senang berwisata bahari (marine tourism) seperti pantai, pulau, dan kehidupan nelayan di pesisir, bisa mengunjungi antara lain Pantai Nipah-nipah, Pantai Corong, Pantai Tanjung Jumlai, Ekowisata Mangrove Kampung Baru, dan Pulau Gusung.
Pantai Nipah-nipah terletak di Jalan Coastal Road, Kelurahan Nipah-nipah, Kecamatan Penajam atau sekitar 10 menit dari Pelabuhan Penajam.
Pantai Nipah-nipah atau yang sering disebut Pantai Sipakario menjadi salah satu objek wisata bahari andalan PPU.
Untuk masuk dan menikmati keindahan panorama Pantai Nipah-nipah, tiketnya sangat terjangkau, traveler cukup membayar Rp 2 ribu per orang.
Lokasi Pantai Nipah Nipah tidak begitu jauh dari pusat kota, sekitar 7 Km dari Kelurahan Nipah-nipah.
Pantai Corong yang tak kalah cantik berada di Kelurahan Tanjung Tengah, Kecamatan Penajam.
Setiap akhir pekan ataupun hari libur, banyak warga lokal yang datang bersama keluarga untuk bersantai menikmati keindahan Pantai Corong.
Lain lagi dengan Pantai Tanjung Jumlai yang terbentang dari Kelurahan Kampung baru, melewati Kelurahan Saloloang, sampai Kelurahan Tanjung Tengah.
Keistimewaan pantai dengan panjang garis pantainya sekitar 15 Km dan lebar bibir pantai sekitar sampai 150 M ini terdapat deretan pohon kelapa yang tumbuh di sepanjang bentangan pantainya yang menambah pesonanya.
Selain itu, di perairan pantai ini terdapat empat gugusan pantai atau timbunan pasir laut yang dikelilingi areal terumbu karang (coral reef). Salah satunya bernama Pulau Gusung.
Kalau traveler ingin menyelam (diving) bisa menyelami di sekitar pulau-pulau yang lokasi persisnya ada di perairan Pantai Tanjung Jumlai.
Sementara Ekowisata Mangrove Kampung Baru merupakan wisata hutan mangrove pertama di Penajam sekaligus Kaltim. Lokasinya di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Penajam.
Traveler bebas masuk tanpa dipungut biaya tiket masuk. Traveler bisa berjalan di jembatan dan melihat hijaunya magrove, dan bermacam hewan di sekitar lokasi.
Di pintu masuk ekowisata ini banyak pedagang yang berjualan.
Obyek wisata PPU bukan cuma bahari. Buat traveler yang menyukai wisata alam bisa menyambangi Air Terjun Tembinus yang berada di Kelurahan Maridan, Kecamatan Sepaku.
Air terjun setinggi sekitar 20 meter tersebut terletak di tengah hutan konservasi, tepatnya di kawasan Hak Guna Usaha (HGU) PT. ITCI Hutani Manunggal.
Untuk sampai ke Air Terjun Tembinus, traveler harus harus melewati jalan logging selama kurang lebih satu jam. Selanjutnya menyusuri jalan setapak sejauh kurang lebih 1 kilometer.
Jadi waktu yang diperlukan untuk sampai ke air terjun ini kurang lebih 3 jam dari Penajam, Ibukota Kabupaten PPU.
Pilihan lainnya, traveler bisa ke Penangkaran Rusa Penajam. Cukup dengan hanga membeli tiket masuk seharga Rp 2 ribu untuk hari biasa dan Rp 5 ribu untuk hari libur, traveler bisa melihat dari dekat bahkan memberi makan sejumlah rusa disana.
Traveler juga bisa menyambangi Waduk Sesulu yang berlokasi di Waru, dan juga ke Desa Wisata Mentawir di Kecamatan Sepaku, serta Taman Bunga Rozeline yang dibangun di dekat Kantor Bupati PPU.
Di bagian tengah taman tersebut juga ada danau. Traveler bisa foto di taman bunga itu dan tidak dikenakan biaya masuk alias gratis.
Pilihan lain berekowisata ke Kampung Tua Waru yang berada di Kelurahan Waru, Kecamatan Waru.
Aktivitas wisata yang bisa dilakukan antara lain wisata susur sungai, wisata sejarah kuburan, dan wisata kuliner tradisional.
Bermacam Iven
Jika traveler lebih senang melihat iven bisa menyaksikan berbagai culture event (iven budaya) antara lain Festival Seni & Budaya Belian Adat Paser Nondoi yang menampilkan ritual belian adat Paser, ritual larung jakit, festival kuliner, parade budaya, dan bermacam lomba.
Ada juga Festival Gilang Benuo Taka yang menyuguhkan tari jepen massal dan tari titi lenggang dayang.
Pilihan lain ada Pasar Malam Seni PPU Berbudaya di Pasar Induk Nenang dan Festival Olai di Kampung Waru Tua serta Festival Mangrove di Ekowisata Mangrove Kampung Baru.
Dalam Pasar Malam Seni biasanya ada suguhan seni tari, dongeng, musik tradisional, teater musikalisasi puisi, jajanan kuliner, dan lainnya.
Kalau suka sport tourism event (iven bernuansa olahraga dan budaya di lokasi wisata), bisa menonton Festival Layang-Layang bertaraf Internasional yang berlangsung di Pantai Corong dan Bepetik Petangai "Araungang Pammase" di Pantai Nipah-nipah.
Dalam Bepetik Petangai selain ritual budaya ada bermacam lomba antara lain lomba dayung, perahu sadek, belogo, boat race, dan lomba sepak takraw.
Ragam Kuliner
Seperti daerah lain, PPU juga punya banyak makanan tradisional sebagai kuliner khasnya.
Salah satu yang patut traveler santap jika berwisata ke PPU adalah Sop Tekalo.
Tekalo adalah tanaman hutan yang sejak ribuan tahun lalu dimanfaatkan masyarakat adat Paser sebagai bumbu tradisional untuk memasak daging rusa, kancil, sapi, ikan, dll.
Tanaman yang bercitra rasa asam segar ini diyakini berkhasiat menetralisir kolesterol/lemak dalam masakan.
Selain Sop Tekalo, traveler juga bisa mencicipi beberapa masakan khas Kaltim lainnya seperti Sate Payau, Ayam Cincane, Gence Ruan, Nasi Bekepor, Bubur Pedas, dan Sambal Raja.
Travel Tips
Traveler yang ingin menjelajahi PPU dari kota asal bisa naik pesawat berbagai maskapai penerbangan ke Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan International Airport.
Nah, dari bandara di Balikpapan tersebut, traveler dapat memilih salah satu dari tiga jenis transportasi laut yakni Kapal Feri jurusan Kariangau-PPU di Pelabuhan Kariangau, Balikpapan yang melayani selama 24 jam. Waktu tempuhnya sekitar 3 jam.
Pilihan kedua dengan Kapal Klotok, waktu tempuhnya sekitar 20 sampai 25 menit melalui Pelabuhan Kampung Baru, Balikpapan ke Pelabuhan Penajam, PPU.
Bisa juga dengan speedboat dari Kampung Baru maupun Pelabuhan Chevron, Balikpapan ke Pelabuhan Penajam dengan waktu tempuh sekitar 10 menit.
Traveler bisa men-carter speedboat tersebut sekitar Rp 120 ribu sampai Rp 150 ribu.
Alternatif lain overland atau lewat darat dengan menyewa mobil travel melalui Jalan Silkar-KM 38 Samboja, Kukar.
Di tahun-tahun mendatang, traveler bisa melewati Jembatan Tol Teluk Balikpapan yang menghubungkan Balikpapan dengan PPU.
Jembatan tol itu kabarnya ditargetkan akan dibangun pada tahun 2021.
Jembatan Tol Teluk Balikpapan itu merupakan jembatan tol pertama di Pulau Kalimantan yang dibangun sepanjang 7,35 Km dengan perkiraan biaya investasi sebesar Rp 15,53 triliun.
Jalan tol tersebut kabarnya juga akan dilengkapi dengan lajur motor sehingga akan menjadi jalan tol ketiga yang dapat dilalui oleh motor di Indonesia.
Jadi atau tidaknya PPU sebagai DKI atau Ibukota Negara tercinta ini, yang pasti kabupaten berjuluk Benuo Taka ini memiliki ragam pesona yang pantas traveler masukkan dalam daftar kunjungan destinasi wisata berikut.
Koe taka malan-malam mo PPU (Ayo kita jalan-jalan ke PPU).
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.@disbudpatppu
Captions:
1. Pantai Nipah-nipah atau yang sering disebut Pantai Sipakario.
2. Selfie bareng di Pulau Gusung.
3. Ekowisata Mangrove Kampung Baru.
4. Wisata susur sungai di Ekowisaya Kampung Tua Waru
5. Promosikan Sop Tekalo sebagai ikon kuliner Tradisional PPU.
6. Wisata kuliner tradisional di Ekowisaya Kampung Tua Waru
7. Bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud (AGM) yang berbaju hitam tak berpeci, usai mengikuti ritual tepung tawar sebagai bentuk rasa syukur agar dimudahkan segala urusan persiapan Ibukota.
0 komentar:
Posting Komentar