Intip Gaya Nyantai Penumpang Kapal Pesiar MV Albatros Selama 8 Jam di Sabang
Telentang di ayunan jaring dengan bertelanjang dada, hanya mengenakan kancut motif garis hitam putih, ah dia nampak begitu bahagia. Rebahan bebas dan lepas dari penat, santai ya di pantai...
Itulah yang dilakukan lelaki tua asal Eropa, salah satu turis bule penumpang kapal lesiar MV Albatros saat singgah di salah satu penginapan berkonsep beach resort di Sabang, Pulau Weh, Aceh, Kamis (11/4/2019).
Wajah pria berusia lebih dari setengah abad itu nampak ceria.
Kedua tangannya direbahkan di atas kepala. Matanya menatap ke langit yang biru. Senyumnya mengembang. Seolah dia berkata: "Ah akhirnya saya temukan juga sepotong surga yang hilang, di sini.., ya di Sabang ini".
Sementara 2 turis pria Eropa lainnya terlihat duduk di kursi hitam sambil menatap ke arah laut berair biru dan bersih.
Sejumlah orang Eropa lainnya, terutama ibu-ibu yang juga penumpang kapal pesiar berbendera Bahamas itu, terlihat bercengkerama usai menyantap aneka hidangan western food dan kuliner lokal yang serba lezat.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Sabang, Faisal membenarkan kalau wisatawan mancanegara (wisman) penumpang kapal pesiar MV Albatros yang bertolak dari Pelabuhan Langkawi, Malaysia itu selama singgah di Sabang melakukan berbagai aktivitas di sejumlah objek wisata.
"Ada yang bersantai menikmati panorama laut, ada berenang disekitaran pantai, ada yang duduk-duduk sambil menikmati bermacam kuliner yang di sediakan resort dan hotel," terang Faisal kepada TravelPlus Indonesia.
Salah satu resort yang disambangi penumpang kapal pesiar yang membawa membawa 900 wisman asal Eropa dan Asia itu, sambung Faisal bernama Casanemo Resort & Spa yang terletak di Jalan KH Agus Salim, Ie Meulee, Sumur Tiga, Kota Sabang.
"Keistimewaan resort pantai ini sudah 2 kali berturut-turut mendapatkan juara dalam ajang Indonesia Sustainable Tourism Award atau ISTA untuk katagori Green Hotel," ungkap Faisal.
Sejumlah wisman lainnya, lanjut Faisal, mengunjungi penginapan lainya seperti Hotel Freddies Santai Sumur Tiga sambil menikmati kuliner yang ada di tempat itu.
"Sebagian lagi menyambangi objek wisata unggulan lain di Kota Sabang seperti ke Pantai Iboih dan Pulau Rubiah untuk menikmati alam bawah laut," terang Faisal.
Banyak juga yang berkeliling di sekitaran Kota Sabang sambil berjalan kaki.
Sebelumnya, ketika tiba di Pelabuhan CT-3 Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Kota Sabang, penumpang kapal pesiar yang dinahkodai Kapten Elmar Muehlebach ini disuguhi atraksi seni berupa tarian.
Ada dua tarian yang ditampilkan yaitu Tari Ranup Lampuan sebagai tari persembahan atau penyambutan tamu dan Tari Tarik Pukat sebagai respentatif budaya daerah pesisir.
"Kedua tarian itu dibawakan oleh putra-putri asli Sabang dari Sanggar Kana Art yang dilatih Tanri, salah satu koreografer cukup ternama di Kota Sabang," jelas Faisal.
Di kesempatan itu, kapten kapal pesiar diberikan cenderamata berupa lukisan Teluk Sabang yang dilukis oleh Fadlan, pelukis andal Kota Sabang yang kebetulan suami dari penata tari tersebut.
Casanemo Resort & Spa yang disambangi wisman penumpang MV Albatros memiliki sejumlah kamar berdisain unik yang dominan terbuat dari material kayu.
Penginapan ini sudah didukung fasilitas seperti akses Wi-Fi, tempat tidur, kursi santai, meja, dispenser, hingga lemari pakaian. Beberapa unitnya juga memiliki teras dan/atau balkon.
Di resort yang letaknya di pantai Timur Pulau Weh, sekitar 15 menit dari Pelabuhan Balohan, Kota Sabang ini menyajikan sarapan kontinental atau sarapan prasmanan.
Resort ini juga menawarkan taman bermain anak-anak. Tamunya juga bisa ber-snorkeling, diving ataupun berselancar angin.
Sementara Freddies Santai Sumur Tiga yang beralamat di Jalan Kiai Haji Agus Salim, Ie Meulee menyediakan sejumlah kamar tipe bungalow dan family room.
Selain kedua penginapan itu, masih ada Rade Inn yang juga berada di Desa Ie Muelee dengan harga lebih terjangkau.
Kata Faisal, selama di Sabang para penumpang kapal pesiar MV Albatros tidak menginap.
"Mereka nyantai di Sabang hanya 8 jam. Setelah itu menuju Colombo, Srilangka," tutup Faisal.
Namun perlu diingat, even tersebut harus dipromosikan jauh-jauh hari ke setiap agen kapal pesiar, agar penumpangnya tertarik menginap di Sabang untuk melihat special event tersebut.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. Disparbud & Genpi Kota Sabang
Captions:
1. Turis bule asal Eropa salah satu penumpang kapal pesiar MV Albatros nyantai, rebahan di atas ayunan jaring.
2. Menyantap aneka western food dan kuliner lokal.
3. Acara penyambutan kedatangan MV Albatros di Sabang.
4. Berfoto bersama usai nyantai di salah satu beach resort kawasan Sumur Tiga, Sabang.
5. Suguhan Tari.Tarik Pukat oleh para penari sanggar Kana Art.
6. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Sabang, Faisal bersama Kapten Elmar Muehlebach sang nahkoda.
7. Ini wujud MV Albatros yang bersandar di Pelabuhan CT-3 BPKS, Kota Sabang, Kamis (11/4/2019).
8. Perlu upaya dan kreativitas lebih agar penumpang kapal pesiar tidak hanya nyantai selama beberapa jam, pun nginap minimal semalam di Sabang.
0 komentar:
Posting Komentar