April Ini Waktu Terbaik Nanjak Gunung Andong dan Prau, Ini Alasannya
Bulan April ini merupakan waktu terbaik buat para pemburu atap-atap bumi yang ingin mendaki dua gunung mungil namun berpanorama spektakuler di Jawa Tengah, yakni Gunung Andong dan Gunung Prau.
Kenapa? Karena berdasarkan informasi pemilik akun Instagram (IG) @andongviapendem selepas April, Gunung Andong bakal ditutup lama.
"Temen2 pingin naik Andong, silakan bulan April ini, dikarenakan Gunung Andong akan ditutup untuk semua jalur pendakian mulai 6 Mei sampai 5 Juni 2019," tulis akun tersebut baru-baru ini.
Di kolom komentar, akun tersebut menjelaskan Andong jarang sekali ditutup, bulan puasa nanti Perhutani mau menutupnya untuk memulihkan ekosistem.
"Tiap Minggu Andong dijejali ribuan pendaki jadi perlu istirahat, kasian dieksploitasi terus," terang akun itu.
Dengan penutupan itu, lanjut akun itu, ke depan Andong bisa lebih alami dan lestari rimbanya. "Sehingga lebih eksotis untuk dikunjungi," jelasnya.
Kalau tidak bisa/sempat mendaki Andong April ini, sambung akun itu, berarti mendakinya baru bisa nanti pas Lebaran 1 hari, tanggal 5 Juni, bisa sambil bawa kue kering.
Informasi penutupan Andong itu kemudian diteruskan oleh pemilik akun IG @pesonagunung.
"Ada yang rencana mau ke Gunung Andong? Bulan April ini dipuas2in, sebelum ditutup guys😊," tulis akun tersebut.
Seperti disebut di atas, kendati Andong yang berada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah merupakan gunung berukuran kecil hanya ketinggian 1.726 meter di atas permukaan laut (Mdpl), namun gunung bertipe perisai ini memiliki pemandangan yang amat menawan dari puncaknya.
Gunung ini disebut-sebut cocok untuk pendaki pemula karena jalur pendakiannya terbilang cukup mudah, sebab sudah dibuat berbentuk tangga oleh pengelola setempat.
Sekurangnya ada 2 jalur pendakian umum yang biasa digunakan para pendaki untuk mencapai puncak Andong, yaitu Jalur Sawit dan Jalur Pendem.
Via Jalur Sawit, pendaki cuma melewati 2 pos pendakian saja yaitu Pos 1 yang bernama Gili Cino dan Pos 2 yang disebut Watu Wayang.
Pendaki akan bertemu perkebunan warga di lereng Gunung Andong di awal perjalanan, lalu memasuki hutan pinus yang merupakan titik permulaan pendakian ke puncak.
Jalur tersebut sudah berbentuk tangga dan jelas arahannya sehingga tidak perlu khawatir tersesat.
Kendati begitu jalur itu cukup menguras tenaga lantaran hanya terdapat sedikit bonus (jalan datar). Selebihnya pendaki harus melewati tanjakan sampai puncak.
Di batas akhir hutan pinus, ada vegetasi semak di kanan kiri jalur pendakian sehingga pendaki bisa menyaksikan pemandangan ke arah bawah yang cukup indah.
Cuma butuh sekitar 2 jam dari titik permulaan pendakian untuk bisa sampai di puncak Gunung Andong.
Ada 4 puncak di atap gunung ini yaitu Puncak Makam yang ditandai sebuah makam, Puncak Jiwa yang kerap digunakan sebagai tempat berkemah, Puncak Alap-Alap, dan yang terakhir Puncak Andong yang merupakan puncak tertinggi.
Di puncaknya, pendaki bisa menikmati suguhan sejumlah gunung besar seperti Gunung Merapi dan Gunung Merbabu di sisi Timur, lalu Gunung Sumbing, Sindoro, dan Gunung Slamet jauh di sisi Barat.
Kalau ingin melihat sunset dan sunrise, disarankan pendaki naik saat sore hari. Sebaiknya membawa tenda dome untuk bermalam.
Kalau malas membawanya, bisa numpang di warung yang ada di puncak.
Di warung itu Anda bisa memesan minuman hangat dan camilan gorengan buat menghangatkan badan.
Kalau mau mendapatkan suasana yang agak tenang (tidak penuh sesak), disarankan mendaki Andong diluar akhir pekan.
Sementara Gunung Prau, setelah ditutup selama tiga bulan sejak Minggu, 6 Januari 2019 lalu, akan dibuka kembali pada Jumat, 5 April 2019.
Menurut petugas Basecamp Pendakian Gunung Prau via Patak Banteng, Mujib Syafii sebagaimana dikutip kompas.com, pembukaan kembali pendakian ke Prau setelah dilakukan sejumlah perbaikan.
Di area Basecamp Patak Banteng di Jalan Dieng Km 24, Desa Kejajar, Wonosobo, misalnya warung yang berada di tengah area parkir dipindahkan lalu dibangun taman yang berfungsi sebagai tempat briefing sebelum melakukan pendakian.
Selanjutnya perbaikan di jalur pendakian via Patak Banteng di antaranya Pos 3 sampai Plawangan atau camp ground, antara lain penambahan anak tangga agar mudah dilewati.
Selain itu penambahan kursi untuk istirahat pendaki. Total ada 60 kursi yang ditambahkan pihak basecamp di sepanjang jalur pendakian sampai area kemah. Sedangkan di area kemah juga ditambah lima paket kursi panjang.
Gunung Prau yang berada di Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateu), secara administratif masuk dalam tiga wilayah Kabupaten Kendal, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Batang di Jawa Tengah ini hanya berketinggian 2.565 Mdpl.
Kendati termasuk gunung berukuran kecil, namun memiliki pesona dari puncaknya yang luar biasa indah.
Dari atapnya, duabelas (12) gunung terlihat jelas, seolah memagari dan menjaganya.
Dari puncaknya ke arah Timur, selain pesona sunrise juga ada 9 gunung yang bersemayam di Jawa Tengah, 5 di antaranya gunung populer yakni Sindoro, Sumbing, Merapi, Merbabu, dan Unggaran.
Sisanya, 4 gunung yang tak populer yakni Kembang, Telomoyo, Tlerep, dan Bukit Batok.
Sementara ke arah Barat ada 3 gunung yang nampak, 2 di antaranya gunung yang sangat populer yakni Gunung Slamet dan Gunung Ceremai yang berada paling jauh
Sisanya Gunung Sikunir serta tentunya pesona sunset-nya. Ke arah ini juga terlihat jelas keseluruhan Dieng, dari teras-teras perkebunan kentang, kubis, dan bawah prei, rumah-rumah penduduk di sejumlah desa, masjid, dan tentu saja Telaga Warna dan Telaga Pengilon serta hutan yang semakin menyusut luasnya.
Untuk melihat panorama ke arah Barat, terlebih dulu meniti tanjakan ber-savana di kiri-kanannya, yang mirip sekali dengan "Tanjakan Cinta" di Gunung Semeru.
Yang menarik lagi, untuk menikmati 12 gunung dan obyek alam lain dari puncak gunung ini, tak perlu berjam-jam mendakinya. Dan medannya pun tidak terlalu sulit.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Sejumlah gunung bisa dilihat dari puncak Gunung Prau.
2. Pesona Gunung Andong (foto: dok.@andongviapendem)
3. Menikmati sunrise di puncak Gunung Prau.
0 komentar:
Posting Komentar