Indonesia Ikut Dua Creatif Events Internasional di Amerika, Ini Para Delegasinya
Melanjutkan kesuksesan sebelumnya, tahun ini Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) akan membawa sejumlah startup dan pelaku kreatif yang terpilih sebagai delegasi Indonesia untuk mengikuti rangkaian Archipelageek 2019 di Amerika.
Ada dua creatif events internasional di Amerika yang akan diikuti para delagasi Indonesia yaitu Festival South by Southwest (SXSW) dan Game Connection America (GCA).
Perwakilan Indonesia yang akan mengikuti Festival SXSW 2019 di Austin, Texas, AS pada 10-17 Maret nanti ada 9, terdiri atas 7 start-up, 1 program musik, dan 1 musisi.
Mereka akan memamerkan produk dan talenta kreatif mereka melalui booth dan Paviliun Archipelageek, tepatnya di Austin Convention Center.
Kesembilan delegasi Indonesia yang akan tampil di Festival SXSW 2019 sebagaimana tercantum dalam siaran pers, sebagai berikut:
Pertama, MTarget.co yaitu marketing automation software dan 100 persen karya Indonesia.
Sebagai satu-satunya marketing automation software berstandar global di Indonesia, MTarget.co memiliki fitur membuat website tanpa coding dan melakukan kegiatan email marketing serta manajemen media sosial.
Hadir sejak Februari 2017, perusahaan perintis ini telah 1.500 users dengan demografi beragam, mulai dari Indonesia, Asia Tenggara, Amerika Serikat, dan Eropa.
Mimpi terbesar dari MTarget.co adalah memasuki pasar global dan membantu para UKM di seluruh dunia agar dapat lebih maju dan berkembang.
Kedua, Dicoding yaitu platform yang menjembatani para developer tanah air dengan peluang pasar global melalui tiga pilar: Academy, Challenge, dan Event.
Dicoding mengapresiasi setiap langkah keberhasilan dalam perjalanan seorang developer melalui penghargaan berupa Dicoding Points.
Points dapat ditukar dengan berbagai rewards di platform Dicoding. Hal ini tentunya memberi kesempatan bagi 117 ribu member di seluruh Indonesia untuk terus belajar untuk akhirnya dapat membuat karya lebih baik.
Berkolaborasi dengan para mitra perusahaan IT dunia, Dicoding menawarkan kurikulum terdepan dalam bidang pemrograman IT, mulai dari materi Android pemula, pengembangan game, Artificial Intelligence, hingga Blokchain.
Pengembangan kurikulum ini memastikan Dicoding Academy mencetak lulusan developer unggul dengan karya digital berorientasi global.
Ketiga, Nodeflux yaitu platform Analisis Video Cerdas pertama milik Indonesia.
Salah satu solusi Nodeflux adalah teknologi pengenalan wajah (face recognition) yang dipasang di perangkat CCTV, yang terhubung dengan database pencarian sesuai fungsi.
Misalnya, data kependudukan atau data catatan kriminal. Saat ini Nodeflux terus mengembangkan berbagai produk sebagai solusi isu-isu populis yang masih menanti untuk dipecahkan, seperti pengelolaan sampah, pendataan kendaraan, keamanan, manajemen lalu-lintas, hingga layanan kota pintar terpadu (smart city).
Nodeflux tercatat berkontribusi dalam kesuksesan acara-acara penting berskala internasional antara lain Asian Games 2018, IMF-World Bank Group Annual Meeting 2018 di Bali, serta integrasi data kependudukan pertama di Indonesia menggunakan face matching technology secara menyeluruh oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
Keempat, Noore Sport Hijab yaitu kerudung untuk olah raga asli dari Indonesia.
Hadir sejak 2018 di Bandung, Noore Sport Jilbab didedikasikan untuk individu yang menginginkan baju olahraga muslim tetapi tidak membatasi gerakan dan ekspresi.
Noore telah menjadi Official Sport Hijab untuk atlet olahraga taekwondo, pencak silat, skateboard, handball, dan sport climbing, termasuk menjadi pilihan para atlet nasional, seperti Defia Rosmaniar, pemegang medali emas Cabang Taekwondo di Asian Games 2018.
Kelima, TeleCTG yakni perusahaan inovasi kesehatan yang menggunakan perangkat dan alat (IoT) berbasis teknologi, dan juga komunitas, baik online maupun offline, untuk berkolaborasi dalam satu ekosistem guna mewujudkan upaya pemerataan pelayanan kesehatan.
Keenam, Ars. yaitu platform global untuk arsitektur interior dan produk rumah.
Platform ini memiliki fitur Virtual Reality Experience dan memberikan informasi tren terkini untuk arsitektural di dunia dan memberikan kesempatan bagi para pelaku di industri ini untuk menampilkan karya dan produknya serta melakukan jejaring sosial.
Ketujuh, Knok Percussion yakni sebuah perusahaan yang memproduksi Cajon sebagai solusi dari permasalahan modernisasi.
Knok Percussion berfokus pada inovasi, fungsionalitas, dan kualitas.
Cajon dari Knok dapat menciptakan karakter suara modern dengan menggunakan bahan material yang jarang diketahui di Indonesia, serta ditunjang dengan desain spesial untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengguna.
Lebih jauh, Knok juga menambahkan fitur seperti handgrip, easy to reach adjustable switch, dan lubang filter suara yang memungkinkan pengguna menciptakan suara lebih halus.
Kedelapan, Hello Dangdut adalah debuah program yang di dukung oleh Bekraf untuk memperkenalkan Dangdut (genre musik dan budaya), menanamkan citra dangdut ke target pasar, dan membangun kesadaran di target pasar untuk mencari tahu lebih dalam “Apa itu Dangdut”.
Pemilik suara yang halus dan cakap memainkan instrument gitar ini mulai memperkenalkan musik bernuansa Explorative Pop Jazz sejak album pertamanya yang dirilis tahun 2013 “My Precious”.
Dia juga telah mengeluarkan album kedua di tahun 2016 bertajuk “Head Over Heels”.
Sedangkan delegasi Indonesia yang akan ikut GCA 2019 di San Fransisco, California, 18-21 Maret mendatang adalah para pelaku kreatif dari sub-sektor Aplikasi & Game Developer. Jumlahnya ada 11.
Pertama, Asosiasi Games Indonesia (AGI) yang merupakan wadah komunikasi dan pengembangan industri game di Indonesia.
AGI didirikan pada bulan Februari 2013 oleh 10 pendiri.
Perkembangan industri game di Indonesia yang cukup pesat akan memberikan dampak positif dan juga tantangan di masa yang akan datang.
Berkat adanya AGI maka seluruh pengusaha industri game akan berkumpul untuk menata dan mengatasi masalah yang akan dihadapi bersama-sama serta meningkatkan pengembangan industri game di masa depan.
Kedua, Agate yakni perusahaan pengembangan permainan video asal Indonesia yang berbasis di Bandung dan didirikan tahun 2009.
Permainan berbasis web sosial pertama mereka yang bernama Football Saga telah memiliki 58.000 pengguna aktif bulanan dan 10.000 pengguna aktif harian.
Ketiga, GameLevelOne yang didirikan tahun 2012.
GameLevelOne (GL1) adalah pengembang game seluler dari Indonesia yang berfokus pada branding, mempromosikan, dan mengiklankan produk atau bisnis melalui game.
Terkenal dengan game Football Clash dan proyek terbarunya adalah Javatale dan Pemburu Hantu.
Keempat, Semisoft yaitu perusahaan pengembang yang didirikan oleh gamer untuk gamer.
Memiliki visi untuk membuat ide-ide orisinil menjadi budaya pop mainstream dan misi mengembangkan game berkualitas yang menghibur, mendidik, dan memperkaya pemain di seluruh dunia.
Semisof saat ini sedang mengerjakan Legrand Legacy, RPG fantasi berbasis giliran yang membawa pemain dalam perjalanan melalui dunia fantasi epik yang diisi dengan pemandangan indah.
Kelima, MassHive Media yang idirikan pada awal 2014 adalah pengembang game indie dari Bandung.
Memiliki empat permainan, salah satunya adalah Azure Saga: Pathfinder di Nintendo Switch.
Keenam, Everidea Interactive yakni oerusahaan hiburan digital yang berspesialisasi dalam pengembangan game, VR, AR dan instalasi interaktif.
Memiliki misi memberikan dampak positif di dunia pendidikan, sosial budaya, dan lingkungan melalui media digital interaktif.
Ketujuh Ciayo Games yang dimulai sejak Januari 2017 adalah studio game mobile berasal dari Indonesia yang memiliki semangat untuk terus menciptakan mobile game yang segar dan sangat menghibur.
Dikenal dengan gim CHIPS: Monster Tap.
Kedelapan Wisageni Studio yang didirikan pada Januari 2015 berbasis di Yogyakarta.
Memulai kancahnya di web browser games, kini studio ini fokus pada mobile platform dan publishing games untuk Google Play Indonesia dan pasar global dengan produk Pirate Mobile War serta Water All.
Kesembilan, Arsanesia yang didirikan pada 2011adalah studio game dengan visi menyebarkan kebahagiaan di dunia melalui game.
Dengan pengalaman 8 tahun di industri game, Arsanesia telah mengembangkan game untuk berbagai klien seperti Nokia, Intel, Kompas Gramedia, dan banyak lagi.
Salah satu permainan Arsanesia yang populer adalah Roly Poly Penguin yang dirilis untuk Windows Phone dan Platform Android.
Adapun game terbaru Arsanesia dalam pengembangan adalah Summer Town dan Si Juki: Warteg Mania.
Kesepuluh, GameChanger Studio adalah studio video game muda yang berfokus pada pengembangan game unik.
Fokus pada game PC, GameChanger terkenal dengan game NSFW yang telah viral hingga mencapai 7,5 juta views.
Kesuksesan ini dikuti oleh produk berikutnya berjudul “My Lovely Daughter” yang sangat popular di Cina dan memiliki angka penjualan fantastis.
Kesebelas, Megaxus Infotech adalah penerbit dan perusahaan pengembangan game di Indonesia yang didirikan pada tahun 2006.
Megaxus Infotech telah menerbitkan 11 online game PC dan 7 mobile game.
Dengan pengalaman lebih dari 13 tahun dan lebih dari 20 juta pengguna PC dan 2,5 juta pengguna seluler (per Jan 2019), Megaxus menawarkan solusi total termasuk penerbitan game (PC & Mobile) untuk SEA dan pasar Global, pengembangan game, acara offline, atau manajemen turnamen e-sport dan solusi pembayaran.
Salah satu game paling terkenal rilisan perusahaan ini adalah Audisi Ayodance.
Saat acara press conference bertajuk 'Archipelageek, Reach the Global Market' di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (26/2/2019) siang, seluruh delagasi Indonesia tersebut hadir dan memberikan penjelasan tentang produk-nya dan kesuksesannya sampai terpilih mewakili Indonesia di 2 festival berkelas tersebut.
Kepala Badan Ekonimi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf pada kesempatan itu membenarkan kalau pihaknya akan membawa sejumlah startup dan pelaku kreatif yang sudah terpilih sebagai delegasi Indonesia untuk mengikuti rangkaian Archipelageek 2019 di Amerika.
Mengusung tema Archipelageek, Reach The Global Market, sambung Triawan Munaf, itu bermakna agar para delegasi Indonesia yang akan mengikuti Festival SXSW 2019 dan GCA 2019 dapat berkesempatan memiliki pengalaman mengenal pasar Amerika dan dunia serta sekaligus mendapatkan potensi pasar baru berskala internasional dan global.
"Saya berharap para delegasi Indonesia yang terpilih mengikuti kedua ajang tingkat dunia tersebut, sekembalinya dari dua international creatif events tersebut nanti bisa berbagi pengalaman. Begitupun setelah nanti sukses menembus pasar global," pesan Triawan Munaf.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Beberapa delagasi Indonesia yang akan ikut Festival SXSW di Amrik berfoto bersama kepala Bekraf Triawan Munaf.
2. Sesi pertama delegasi Indonesia menceritakan masing-masing produknya yang akan dibawa/tampilkan di Amerika.
3. Dhira Bongs, musisi perempuan Indonesia yang akan tampil di Fwstival SCSW 2019.
4. Kepala Bekraf Triawan Munaf memberikan pengarahan dan pesan dalam press conference bertajuk 'Archipelageek, Reach the Global Market' di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (26/2/2019).
0 komentar:
Posting Komentar