10 Destinasi Wisata Halal Ini Berstandar GMTI
Indonesia kini memiliki 10 detinasi wisata halal unggulan. Semuanya dipilih dan dibina dalam bimbingan teknik menggunakan standar Global Muslim Travel Index atau GMTI.
Kesepuluh detinasi wisata halal itu terdiri atas 3 destinasi di Sumatera yakni Aceh, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat.
Lalu 5 di Jawa yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur (Malang Raya).
Dua lagi NTB (Lombok), dan Sulawesi Selatan (Makassar dan sekitarnya).
Kesepuluh destinasi tersebut kabarnya diberi bimbingan teknis (bimtek) dan lokakarya serta pelatihan, selanjutnya dimonitoring dan juga dievaluasi.
Bimtek dan lokakarya itu berlangsung dua hari oleh Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal, Crescentrating.com, dan HalalTrip.com.
Tujuannya agar mampu bersaing dalam ajang GMTI yang akan digelar pada pertegahan tahun ini.
Berdasarkan ranking GMTI, posisi Indonesia pada GMTI tahun lalu berada di peringkat kedua bersama Uni Emirat Arab.
Di peringkat pertama diduduki Malaysia sebagai negara dengan pariwisata halal terbaik dunia 2018.
Urutan keempat Turki, kemudian kelima dan seterusnya ditempati Arab Saudi, Singapura, Qatar, Bahrain, Oman, dan Maroko.
Tahun ini, pemerintah dalam hal ini Kemenpar menargetkan Indonesia harus mampu menduduki posisi pertama GMTI 2019.
Sementara berdasarkan peringkat Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) tahun lalu, Lombok NTB berada di puncak indeks, lalu Aceh di peringkat kedua dan Jakarta di posisi ketiga.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Caption:
1. Masjid Rahmatullah Lhampuuk tak jauh dari Pantai Lhampuuk, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, salah satu masjid perkasa dari terjangan tsunami di Aceh 2004 silam.
Kesepuluh detinasi wisata halal itu terdiri atas 3 destinasi di Sumatera yakni Aceh, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat.
Lalu 5 di Jawa yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur (Malang Raya).
Dua lagi NTB (Lombok), dan Sulawesi Selatan (Makassar dan sekitarnya).
Kesepuluh destinasi tersebut kabarnya diberi bimbingan teknis (bimtek) dan lokakarya serta pelatihan, selanjutnya dimonitoring dan juga dievaluasi.
Bimtek dan lokakarya itu berlangsung dua hari oleh Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal, Crescentrating.com, dan HalalTrip.com.
Tujuannya agar mampu bersaing dalam ajang GMTI yang akan digelar pada pertegahan tahun ini.
Berdasarkan ranking GMTI, posisi Indonesia pada GMTI tahun lalu berada di peringkat kedua bersama Uni Emirat Arab.
Di peringkat pertama diduduki Malaysia sebagai negara dengan pariwisata halal terbaik dunia 2018.
Urutan keempat Turki, kemudian kelima dan seterusnya ditempati Arab Saudi, Singapura, Qatar, Bahrain, Oman, dan Maroko.
Tahun ini, pemerintah dalam hal ini Kemenpar menargetkan Indonesia harus mampu menduduki posisi pertama GMTI 2019.
Sementara berdasarkan peringkat Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) tahun lalu, Lombok NTB berada di puncak indeks, lalu Aceh di peringkat kedua dan Jakarta di posisi ketiga.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Caption:
1. Masjid Rahmatullah Lhampuuk tak jauh dari Pantai Lhampuuk, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, salah satu masjid perkasa dari terjangan tsunami di Aceh 2004 silam.
0 komentar:
Posting Komentar