Sabet Piala Citra, Film Ini Kian Lambungkan Pesona Sumba
Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak menyabet Piala Citra dalam ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2018 untuk kategori Film Panjang Terbaik yang diumumkan di Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Minggu (9/12) malam. Kemenangan itu tentu akan berdampak positif bagi pariwisata Sumba.
Pesona Bukit Merdeka dan Bukit Tananara di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi lokasi syuting film garapan Mouly Surya (sutradara terbaik FFI 2018) ini, diperkirakan bakal semakin melambung.
Sejak film yang dibintangi Marsha Timothy (Pemeran Utama Wanita Terbaik FFI 2018) ini beredar dan meraih berbagai penghargaan festival film di mancanegara, nama Bukit Merdeka dan Bukit Tananara ikut terangkat di berbagai media dan sering sekali diperbincangkan banyak kalangan sehingga menarik perhatian para traveler dan backpacker dalam dan luar negeri.
Untuk mencapai Bukit Merdeka melewati jalan yang berjurang di tepiannya. Namun pemandangan barisan bukitnya amat menawan berupa hamparan padang rumput atau savana nan hijau saat musim penghujan, bak perbukitan di New Zealand.
Sementara Bukit Tananara merupakan rangkaian perbukitan karang berselimut padang savana sangat luas.
Tanarara sendiri berarti tanah merah. Sebab tanah di perbukitan ini memang berwarna kemerah-merahan.
Seperti Bukit Merdeka, saat kemarau, warna bentangan savana-nya menjadi warna kuning keemasan.
Menariknya lagi akses jalannya berada di punggung-punggung bukit yang relatif datar dan sambung menyambung, bukan di lembah. Jadi bisa puas melihat pemandangan bukit-bukit, lekuk-lekuk, dan lembah-lembahnya.
Di atas Bukit Hiliwuku yang merupakan bagian dari Perbukitan Tanarara tersaji pesona lanskap tiada tara dari atas ketinggian, termasuk pemandangan menawan saat matahari terbenam.
Berkat kesuksesan film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak yang juga membawa pulang Piala Citra 2018 untuk Pengarah Sinematografi Terbaik: Yunus Pasolang, Pemeran Pendukung Wanita Terbaik: Dea Pamendra, Pengarah Artistik Terbaik: Frans XR Paat, Penata Suara Terbaik: Khikmawan Sangosa & Yusuf A Patawari, Penata Musik Terbaik: Zeke Khaseli & Yudhi Arfani, dan Penuli Skenario Asli Terbaik: Mouly Sufya & Rama Adi ini sepertinya bukan hanya Bukit Merseka san Bukit Tananara yang akan disambangi para traveler dan backpacker, pun sejumlah objek wisata lain di Sumba seperti Kampung Adat Pasunga, Air Terjun Koala, Bukit Wairinding, Pantai Mandorak, Laguna Weekuri, Bendungan Kambaniru, Air Terjun Tanggedu, dan Kampung Adat Ratenggaro.
Kampung Adat Pasunga yang terletak di Desa Anakalang, Waibakul, Sumba Tengah, tepatnya di pinggir jalan utama yang menghubungkan antar kota di Sumba memiliki rumah-rumah adat beratap tinggi dengan dinding dari kayu namun sudah beratap seng.
Selain itu ada, makam batu megalitik yang telah berusia puluhan atau ratusan tahun, yang diukir atau dipahat sesuai dengan kepercayaan tradisional mereka, yaitu Marapu.
Sementara kuda-kuda khas Sumba dibiarkan bebas berkeliaran dan merumput di halaman rumah.
Air Terjun Koala yang terletak di Desa Maidang, Kecamatan Kambata Mapambuhang, Sumba Timur dinamakan begitu karena ada susunan batu yang mirip dengan koala (satwa asal Australia) kalau dilihat dari atas.
Bukit Wairinding yang terletak di Desa Pambota Jara, Kecamatan Pandawai atau sekitar 30 menit perjalanan dari pusat Kota Waingapu, Sumba Timur, menjadi bukiy yang lebih dulu ngehits lantaran pernah menjadi salah satu lokasi syuting film Pendekar Tongkat Emas yang disutradarai Mira Lesmana.
Panorama Bukit Wairinding berupa hamparan padang savana yang juga berubah warna dan suasana saat musim kemarau dan penghujan.
Kalau ingin melihat bukit ini berubah eksotik menjadi savana kuning keemasan seperti di Afrika, datanglah antara Juli hingga Oktober.
Sebaliknya kalau mau mendapatkan suasana serba hijau segar laksana di perbukitan Selandia Baru, sambangi bukit ini saat musim penghujan.
Pantai Mandorak yang berlokasi di Desa Pero Batang, Kecamatan Kodi, Sumba Barat Daya pantainya berpasir putih bersih dengan sejumlah karang.
Laguna Weekuri yang berada di Desa Kalenarongo, Kecamatan Kodi Utara, Sumba Barat Daya merupakan kolam alami berair asin dengan keindahan dan suasana alamnya yang menawan.
Di laguna yang berjarak 42 Km dari Tambolaka, Ibukota Kabupaten Sumba Barat Daya ini, biasanya pengunjung melakukan kegiatan mandi dan berenang sambil menyaksikan pemandangan alam yang masih alami.
Bendungan Kambaniru di Kelurahan Lamba Napu, Kecamatan Kambera, Sumba Timur menawarkan pesona sungai yang menerobos bukit-bukit gersang.
Air Terjun Tanggedu di Desa Tanggedu sekitar 46 kilometer dari Waingapu, Sumba Timur memiliki air berwarna hampir toska di antara bebatuan coklat terang. Sekilas parasnya mirip Air Terjun Sri Gethuk di Gunung Kidul.
Kampung Adat Ratenggaro di Kecamatan Kodi yang berjarak 56 Km atau sekitar 1,5 jam dari Tambolaka, Sumba Barat Daya memiliki keunikan berupa sejumlah rumah adat (uma kelada) yang bermenara menjulang setinggi 15 meter.
Di Ratenggaro yang berarti Kubur Garo terdapat sekitar 304 buah kubur batu bersejarah berumur ribuan tahun, tiga di antaranya berbentuk unik yang terletak di tepi laut.
Letak Kampung Adat Ratenggaro yang berada dekat dengan Kampung Adat Wainyapu ini pun amat indah, di muara Sungai Waiha dan laut dengan bentangan pantainya yang berpasir putih.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji & dok. @marshatimothy
Captions:
1. Film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak turut lambungkan pesona bukit-bukit berselimut savana khas Sumba. (foto: dok. @marshatimothy)
2. Bukit Merdeka, Sumba Timur saat syuting film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak. (foto: dok. @marshatimothy)
3. Air Terjun Tanggedu.
4. Laguna Weekuri.
5. Kampung Adat Ratenggaro.
6. Kampung Adat Pasunga.
Pesona Bukit Merdeka dan Bukit Tananara di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi lokasi syuting film garapan Mouly Surya (sutradara terbaik FFI 2018) ini, diperkirakan bakal semakin melambung.
Sejak film yang dibintangi Marsha Timothy (Pemeran Utama Wanita Terbaik FFI 2018) ini beredar dan meraih berbagai penghargaan festival film di mancanegara, nama Bukit Merdeka dan Bukit Tananara ikut terangkat di berbagai media dan sering sekali diperbincangkan banyak kalangan sehingga menarik perhatian para traveler dan backpacker dalam dan luar negeri.
Untuk mencapai Bukit Merdeka melewati jalan yang berjurang di tepiannya. Namun pemandangan barisan bukitnya amat menawan berupa hamparan padang rumput atau savana nan hijau saat musim penghujan, bak perbukitan di New Zealand.
Sementara Bukit Tananara merupakan rangkaian perbukitan karang berselimut padang savana sangat luas.
Tanarara sendiri berarti tanah merah. Sebab tanah di perbukitan ini memang berwarna kemerah-merahan.
Seperti Bukit Merdeka, saat kemarau, warna bentangan savana-nya menjadi warna kuning keemasan.
Menariknya lagi akses jalannya berada di punggung-punggung bukit yang relatif datar dan sambung menyambung, bukan di lembah. Jadi bisa puas melihat pemandangan bukit-bukit, lekuk-lekuk, dan lembah-lembahnya.
Di atas Bukit Hiliwuku yang merupakan bagian dari Perbukitan Tanarara tersaji pesona lanskap tiada tara dari atas ketinggian, termasuk pemandangan menawan saat matahari terbenam.
Berkat kesuksesan film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak yang juga membawa pulang Piala Citra 2018 untuk Pengarah Sinematografi Terbaik: Yunus Pasolang, Pemeran Pendukung Wanita Terbaik: Dea Pamendra, Pengarah Artistik Terbaik: Frans XR Paat, Penata Suara Terbaik: Khikmawan Sangosa & Yusuf A Patawari, Penata Musik Terbaik: Zeke Khaseli & Yudhi Arfani, dan Penuli Skenario Asli Terbaik: Mouly Sufya & Rama Adi ini sepertinya bukan hanya Bukit Merseka san Bukit Tananara yang akan disambangi para traveler dan backpacker, pun sejumlah objek wisata lain di Sumba seperti Kampung Adat Pasunga, Air Terjun Koala, Bukit Wairinding, Pantai Mandorak, Laguna Weekuri, Bendungan Kambaniru, Air Terjun Tanggedu, dan Kampung Adat Ratenggaro.
Kampung Adat Pasunga yang terletak di Desa Anakalang, Waibakul, Sumba Tengah, tepatnya di pinggir jalan utama yang menghubungkan antar kota di Sumba memiliki rumah-rumah adat beratap tinggi dengan dinding dari kayu namun sudah beratap seng.
Selain itu ada, makam batu megalitik yang telah berusia puluhan atau ratusan tahun, yang diukir atau dipahat sesuai dengan kepercayaan tradisional mereka, yaitu Marapu.
Sementara kuda-kuda khas Sumba dibiarkan bebas berkeliaran dan merumput di halaman rumah.
Bukit Wairinding yang terletak di Desa Pambota Jara, Kecamatan Pandawai atau sekitar 30 menit perjalanan dari pusat Kota Waingapu, Sumba Timur, menjadi bukiy yang lebih dulu ngehits lantaran pernah menjadi salah satu lokasi syuting film Pendekar Tongkat Emas yang disutradarai Mira Lesmana.
Panorama Bukit Wairinding berupa hamparan padang savana yang juga berubah warna dan suasana saat musim kemarau dan penghujan.
Kalau ingin melihat bukit ini berubah eksotik menjadi savana kuning keemasan seperti di Afrika, datanglah antara Juli hingga Oktober.
Sebaliknya kalau mau mendapatkan suasana serba hijau segar laksana di perbukitan Selandia Baru, sambangi bukit ini saat musim penghujan.
Pantai Mandorak yang berlokasi di Desa Pero Batang, Kecamatan Kodi, Sumba Barat Daya pantainya berpasir putih bersih dengan sejumlah karang.
Laguna Weekuri yang berada di Desa Kalenarongo, Kecamatan Kodi Utara, Sumba Barat Daya merupakan kolam alami berair asin dengan keindahan dan suasana alamnya yang menawan.
Di laguna yang berjarak 42 Km dari Tambolaka, Ibukota Kabupaten Sumba Barat Daya ini, biasanya pengunjung melakukan kegiatan mandi dan berenang sambil menyaksikan pemandangan alam yang masih alami.
Bendungan Kambaniru di Kelurahan Lamba Napu, Kecamatan Kambera, Sumba Timur menawarkan pesona sungai yang menerobos bukit-bukit gersang.
Kampung Adat Ratenggaro di Kecamatan Kodi yang berjarak 56 Km atau sekitar 1,5 jam dari Tambolaka, Sumba Barat Daya memiliki keunikan berupa sejumlah rumah adat (uma kelada) yang bermenara menjulang setinggi 15 meter.
Di Ratenggaro yang berarti Kubur Garo terdapat sekitar 304 buah kubur batu bersejarah berumur ribuan tahun, tiga di antaranya berbentuk unik yang terletak di tepi laut.
Letak Kampung Adat Ratenggaro yang berada dekat dengan Kampung Adat Wainyapu ini pun amat indah, di muara Sungai Waiha dan laut dengan bentangan pantainya yang berpasir putih.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji & dok. @marshatimothy
Captions:
1. Film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak turut lambungkan pesona bukit-bukit berselimut savana khas Sumba. (foto: dok. @marshatimothy)
2. Bukit Merdeka, Sumba Timur saat syuting film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak. (foto: dok. @marshatimothy)
3. Air Terjun Tanggedu.
4. Laguna Weekuri.
5. Kampung Adat Ratenggaro.
6. Kampung Adat Pasunga.
0 komentar:
Posting Komentar