Bukan Cuma Kolaborasi Wayang Golek dan Kulit di SWPI 2017
Nonton pagelaran wayang semalam suntuk cuma satu jenis wayang dengan seorang dalang, itu biasa. Tapi kalau ada dua jenis wayang yang dikolaborasikan itu dan dimainkan oleh dua dalang berbeda genre, itu baru tak biasa, dan rasanya sayang kalau dilewatkan.
Menurut ayah tiga putri ini, even SWPI 2017 yang terbagi dua yakni Workshop Dalang dan Pertunjukan Kolaborasi Wayang dengan total 6 dalang ini terbuka untuk umum dan gratis alias tidak dipungut tiket.
Anno dari IMA menambahkan kegiatan Workshop Dalang di SWIP 2017 pesertanya anak-anak atau pelajar sekolah.
“Malamnya pas acara pembukaan Pertunjukan Kolaborasi Wayang akan dihadiri dan dibuka oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Ibu Esthy Reko Astuty,” terangnya.
Travel Plus Indonesia mencatat, SWPI 2017 merupakan even kali kedua. Pertama kali even yang digelar Kemenpar sekaligus untuk mempromosikan branding Pesona Indonesia dan menjaring wisatawan nusantara (wisnus) lewat Workshop Dalang dan Pertunjukan Kolaborasi Wayang ini pada tahun 2016, tepatnya tanggal 26 Maret dengan organizer-nya IMA juga.
Di acara bertajuk Semarak Wayang Pesona Indonesia (SWPI) 2017, kolaborasi dua jenis wayang dengan dua dalang yang berbeda itu dapat disaksikan di Tugu API Pancasila, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur pada Jumat, (24/3), mulai pukul 19.30 sampai 01.00 WIB.
Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya dan Religi, Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Wawan Gunawan menjelaskan alasan memilih TMII sebagai lokasi acara karena taman rekreasi ternama itu merupakan salah destinasi wisata budaya di Jakarta.
“Namanya sudah populer juga, komunitas dan masyarakat pengunjung minat khusus untuk wayang juga sudah terbentuk di sana,” terang Wawan yang juga berprofesi sebagai dalang sekaligus pendiri kelompok Wayang Kulit Sunda Wayang Ajen kepada Travel Plus Indonesia lewat pesan WA di Jakarta, Rabu (22/3).
Menurut Wawan yang pernah mendalang di hampir 50 negara ini, semula prioritas lokasi acara SWPI 2017 mau di Taman Fatahillah, Kota Tua, namun tidak mendapat izin. “Katanya tidak boleh dipakai untuk keramaian,” akunya.
Kata
Wawan even SWPI 2017 ini murni untuk promosi wisata budaya bukan unjuk ajang kampanye (politik). “SWPI tidak seperti pentas wayang yang dilakukan di beberapa titik di DKI Jakarta yang dilaksanakan oleh tim sukses belakangan ini, wallahualam Om,” ungkapnya.
Jenis wayang yang akan ditampilkan di SWPI 2017 ini, lanjut Wawan adalah Wayang Kulit Dermayon dari Indramayu dengan dalangnya Ki Dalang H. Rusdi dan Wayang Golek Banten yang dibawakan Ki Dalang Mursidin.
“Keduanya akan membawakan lakon berjudul Palagan Alengka. Kebetulan naskah dan sutradaranya saya sendiri. Sedangkan penata musik gamelannya Agus Rustandi dan Adhi Subrata,” terang Wawan seraya menambahkan sebagian tim Wayang Ajen juga membantu pelaksanaan SWPI 2017 ini terutama untuk dekorasinya.
Wawan menambahkan SWPI 2017 yang diorganisir oleh Inke Marris Associates (IMA) ini bukan mempersembahkan Pertunjukan Kolaborasi Wayang Golek dan Wayang Kulit saja, melainkan pula Workshop Wayang yang berlangsung pada hari yang sama, Jumat sore harinya, pukul 16.00-17.00 WIB.
“Ada 4 dalang yang akan berkolaborasi memberikan workshop dalang kali ini, yakni Ki Dalang Yudhi dan Bayu dari Wayang Banten, lalu Ki Dalang Anom Dian Pradita Kusuma dari Wayang Kulit Indramayu, dan Dalang cilik Aming,” ujar Wawan.
“Ada 4 dalang yang akan berkolaborasi memberikan workshop dalang kali ini, yakni Ki Dalang Yudhi dan Bayu dari Wayang Banten, lalu Ki Dalang Anom Dian Pradita Kusuma dari Wayang Kulit Indramayu, dan Dalang cilik Aming,” ujar Wawan.
Menurut ayah tiga putri ini, even SWPI 2017 yang terbagi dua yakni Workshop Dalang dan Pertunjukan Kolaborasi Wayang dengan total 6 dalang ini terbuka untuk umum dan gratis alias tidak dipungut tiket.
Anno dari IMA menambahkan kegiatan Workshop Dalang di SWIP 2017 pesertanya anak-anak atau pelajar sekolah.
“Malamnya pas acara pembukaan Pertunjukan Kolaborasi Wayang akan dihadiri dan dibuka oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Ibu Esthy Reko Astuty,” terangnya.
Travel Plus Indonesia mencatat, SWPI 2017 merupakan even kali kedua. Pertama kali even yang digelar Kemenpar sekaligus untuk mempromosikan branding Pesona Indonesia dan menjaring wisatawan nusantara (wisnus) lewat Workshop Dalang dan Pertunjukan Kolaborasi Wayang ini pada tahun 2016, tepatnya tanggal 26 Maret dengan organizer-nya IMA juga.
Ketika itu lokasi acaranya di Lapangan Parkir Timur, Senayan, Jakarta, dengan menampilkan kolaborasi 3 jenis wayang, yakni Wayang Golek Sunda Wayang Ajen, Wayang Kulit Langen Budaya Indramayu, dan Wayang Kulit Tuton Jawa, serta Workshop Dalang oleh Wayang Golek Mursidin Banten. SWPI 2016 saat itu pun berhasil menjaring ratusan pengunjung terutama dari kalangan anak muda.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: @wawanajen
0 komentar:
Posting Komentar