Karnaval Budaya dan Forum Bisnis Bakal Ramaikan Konferensi Asia Afrika ke-60 Tahun
Peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 tahun ini akan digelar di Jakarta dan Bandung. Di Jakarta, tepatnya di Jakarta Convention Center (JCC) akan berlangsung pada 19 hingga 23 April 2015 sedangkan di Bandung pada tanggal 24 April 2015 sebagai acara puncak yang akan diramaikan dengan karnaval budaya dan forum bisnis.
109 negara dan 19 organisasi internasional diundang untukn hadir dalam perhelatan berbiaya Rp 200 miliar ini antara lain Malaysia, Kamboja, dan Pakistan.
Menteri Luar Negeri Retno P Marsudi mengatakan tema yang akan diusung dalam peringatan ke-60 tahun KAA ini adalah "Penguatan Kerjasama Negara Selatan-Selatan". “Tema yang akan kita jual dalam peringatan 60 tahun KAA adalah perkuatan, straigthening, kerjasama selatan-selatan. Akan tetapi, pada saat yang sama kita juga menginginkan agar kerjasama selatan-selatan ini juga memberikan kontribusi terhadap upaya untuk mempromosikan perdamaian dan kesejahteraan dunia,” jelas Retno di Jakarta belum lama ini.
Juru Bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir mengatakan KAA ke 60 Tahun ini akan membahas Bandung Message yang berisi satu visi kerja sama ke depan Asia afrika. “Bandung Message ini kemungkinan akan di elaborasi langkah konkrit dan global, kembali ke tiga pilar, solidoritas politik, kerja sama ekonomi dan hubungan sosial budaya," ujar Arrmanatha.
Selain itu juga akan dibahas New Asian African Strategic Patnership (NAASP) yang antara lain menyampaikan beberapa langkah keberhasilan kerja sama. Kerja sama ini akan membuat framework untuk kedepannya. Berikutnya Deklarasi Palestina sebagai bentukan dukungan politis terhadap upaya kemerdekaan Palestina.
Adapun rangkaian kegiatan KAA yang akan digelar di Jakarta meliputi pertemuan internal antarwakil negara pada 19-23 April 2015. Rencananya dimulai pertemuan tingkat pejabat tinggi, diteruskan dengan pertemuan tingkat menteri, dan diakhiri dengan pertemuan tingkat kepala negara/pemerintahannya.
Pada 19 April 2015 diisi dengana pertemuan pejabat tinggi. 20 April 2015 pertemuan menteri luar negeri, dan pada 21 April 2015 pertemuan bisnis. Selanjutnya 22 April 2015 adalah pertemuan KTT hari pertama, 23 April 2015 pertemuan KTT hari kedua.
Bandung menjadi lokasi puncak acara KAA 2015 pada 24 April 2015. tepatnya di Gedung Merdeka yang sekarang disebut sebagai Gedung Asia Afrika. Gedung tersebut adalah lokasi dimana Konferensi Asia Afrika dulu dilaksanakan pada 1955. Selain itu, ada beberapa acara besar lainnya yang akan digelar di Bandung seperti Asia Afrika Carnival dan Asia Afrika Forum Bisnis.
Menurut Arrmanatha, dalam rangka kegiatan ini akan ada 30 lebih kegiatan yang akan digelar di Bandung "Wali Kota akan mengerahkan 20 ribu pemain angklung secara bersamaan untuk memeriahkan puncak KAA," ujarnya.
Berbagai persiapan infrastruktur telah dilakukan oleh pemerintah kota Bandung, salah satunya mempercantik trotoar dan ruas jalan di seputar Gedung Merdeka, yang akan menjadi tempat perayaan tersebut. Walikota Bandung Ridwan Kamil mengatakan pihaknya melibatkan sekitar 12 perusahaan untuk mengerjakan proyek infrastruktur KAA tersebut.
Taman-taman tematik yang ada di Kota Bandung ikut dipercantik dan tiga monumen peringatan KAA pun dipasang di tiga tempat berbeda, salah satunya di sebelah Barat Gedung Merdeka.
Pemkot Bandung juga telah menyiapkan berbagai cenderamata untuk 109 pemimpin negara delegasi KAA. Salah satunya batu akik yang kini sedang naik daun di Indonesia dan Batik Bandung juga akan menjadi souvenir bagi para delegasi.
Menteri Sekertaris Negara (Menseneg) Pratikno menjelaskan biaya untuk pelaksanaan KAA kali ini Rp200 miliar yang sebagian besar terpakai untuk membiyai sejumlah perwakilan negara kategori tidak mampu, mulai dari tiba di Indonesia hingga pulang ke negaranya masing-masing. “Mungkin anggarannya ini sekitar Rp200-an miliar. Disini lah dana cukup besar bagi negara yang masuk kategori tidak mampu, semua ditanggung mulai dari landing hingga take off ke negaranya,” ujar Pratikno.
Dikesempatan lain pengamat luar negeri dari LIPI, Adriana Elizabeth mengatakan sebagai tuan rumah Indonesia harus memanfaatkan KAA ke 60 Tahun ini secara maksimal. “Indonesia bisa lebih berperan dalam mewarnai hubungan antar negara, meningkatkan peran Indonesia di level internasional,” kata Adriana.
Di bidang ekonomi, lanjut Adriana Indonesia dapat menunjukkan kepada negara-negara peserta bahwa pasar Indonesia berpengaruh besar terhadap pasar global. “Ini sebuah kesempatan bagus Indonesia untuk menjadi conceptual intellectual leadership di tingkat internasional, termasuk di dalam Konferensi Asia Afrika,” imbuhnya.
Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Captions:
1. Gedung Merdeka, lokasi penyelenggaraan KAA ke-60 tahun di Bandung.
0 komentar:
Posting Komentar