20 Menu Kegiatan Wisata Pilihan 2015
Liburan akhir tahun 2014 baru saja berakhir. Liburan panjang tahun 2015 di depan telah menanti. Kendati masih lama, tak ada salahnya mulai mencari-cari informasi mengenai kegiatan wisata yang ingin sekali Anda lakukan, termasuk lokasi terbaiknya.
Berikut ini penulis rangkum 20 kegiatan wisata yang bisa Anda pilih untuk mengisi liburan tahun ini. Penulis juga mencantumkan tempat-tempat terbaik untuk mewujudkannya. Beberapa di antaranya objek yang masih jarang dikunjungi atau dengan kata lain belum begitu popular namun punya nilai lebih, baik dari segi daya tarik alam, budaya, dan lainnya.
Buat Anda yang senang menyelam (diving) dan bosan dengan spot diving itu-itu saja, cobalah ke Pulau Samber Dela di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Perairan di sekitar pulau ini disebut-sebut memiliki keindahan yang lebih menawan dibandingkan Derawan, Bunaken bahkan Raja Ampat.
Kegiatan yang didapat dilakukan di pulau seluas 5 hektar ini tentu saja diving dan snorkeling melihat langsung keberagaman terumbu dan biota laut dengan kedalaman 3 sampai 4 meter dari permukaan air laut yang jernih. Di samping itu bersantai, berjemur di pantai-pantainya yang boleh dibilang masih perawan dan berpasir putih serta melihat penyu bertelur.
Saat ini sudah banyak biro perjalanan wisata di Kota Banjarmasin yang menjual paket wisata ke Samber Gelap. Harga paketnya dari Banjarmasin Rp 1 jutaan sampai ke lokasi untuk beberapa orang dengan menyewa kapal.
Pulau yang dikelilingi oleh tiga pulau yakni Pulau Melangko, Sawa, dan Meraeng ini berjarak sekitar 20 mil laut dari ibukota kabupaten Kotabaru. Kalau naik kapal nelayan bisa sampai 6 jam. Tapi kalau dengan speedboat sekitar 2,5 jam dalam kondisi cuaca baik.
Buat yang gemar mendaki gunung (mountain hiking), pilihan yang menarik tahun ini mendaki gunung-gunung tak popular. Di Jawa Barat ada sejumlah gunung yang masuk kategori tersebut antara lain Beuti Canar, Rakutak, Puntang, dan Gunung Batu. Keistimewaan mendaki gunung tak popular, selain jalurnya relatif bersih dari sampah pendaki, pun lebih sepi, dan menawarkan trek serta pesona yang tak terduga.
Kelebihan lainnya, Anda bisa melakukan aktivitas lain di objek tersebut maupun di objek lain di sekitarnya. Di Gunung Rakutak misalnya, Anda bisa mampir ke danau di kakinya yang bernama Danau Ciharus, Di Gunung Batu, Anda bisa menjajal kemampuan panjat tebing atau bersantai di Air Terjun Cipamingkis. Di Gunung Puntang, Anda bisa berkunjung ke Kolam Cinta dan Air Terjun Siliwangi, sedangkan di Gunung Beuti Canar, bisa mandi air panas berlerang di Talaga Bodas.
Kalau Anda ingin menjajal panjat tebing alam (rock climbing), pergi saja ke kawasan tebing Pantai Siung di pesisir selatan Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Kelebihannya berpanorama pantai yang menawan juga memiliki jalur panjat tebing sebanyak 250 jalur, dan dilengkapi camping ground di sebelah Timur pantai.
Masih di Gunungkidul ada lokasi panjat tebing lainnya yakni Gunung Api Purba Desa Nglanggeran yang memiliki banyak jalur pemanjatan dengan tingkat kesulitan (grade) yang beragam.
Bagi yang senang menyusuri gua (caving), Leang Pete di Maros, Sulawesi Selatan bisa jadi pilihan menarik sekaligus menantang. Maklum gua vertikal ini masih berpredikat sebagai gua terdalam di Indonesia. Kedalamannya sekitar 260-270 meter. Pintu masuk gua ini terletak di Dusun Pattiro, Desa Labuaja namun jalur guanya lebih banyak berada di Desa Wisata Samangki, Kabupaten Maros. Dusun Pattiro merupakan tempat camp terdekat dari mulut gua.
Untuk mencapai lantai guanya, perlu sekitar lebih dari 1 jam bergelantungan di seutas tali. Dasar guanya hamper seluas stadion bola. Di dalam guanya dihuni berbagai hewan gua seperti katak, laba-laba, kaki seribu, ular, dan lainnya. Saat siang bercuara cerah, sinar matahari menembus ke dalam gua ini menawarkan pesona yang menakjubkan.
Jika Anda suka bersepeda (gowes), jajal beberapa jalur bersepeda di Aceh. Anda bisa mulai gowes jalur obyek-obyek tsunami di Kota Banda Aceh, seperti ke Kapal PLTU, Perahu di Atas Rumah, Museum Tsunami, dan Masjid Baiturrahman, serta beberapa kampung yang telah dibangun kembali. Panjang jalur ini sekitar 10 Km.
Kalau mau yang lebih jauh dan sulit, coba saja gowes ke Sabang, Pulau Weh menuju Tugu Nol Kilometer yang berjarak 56 Km dari Banda Aceh. Pilihan lain menyusuri pesisir Barat Aceh dari Banda Aceh-Calang (156 Km), Calang-Meulaboh (90 Km), dan Meulaboh-Blang Pidie sepanjang 130 Km. Di sepanjang jalur ini, jalannya beraspal sangat mulus dengan medan variatif mulai dari landai, lurus, berkelok-kelok, dan naik-turun.
Buat yang senang melihat hewan liar di habitatnya (animal watching), Anda bisa ke Papua Barat, tepatnya di Raja Ampat untuk melihat Cendrawasih, burung khas Papua atau menyaksikan lumba-lumba di Teluk Kiluan, Lampung serta Tarsius dan Monyet Hitam Sulawesi di hutan Cagar Alam Gunung Tangkoko, Kecamatan Bitung Utara, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Pilihan lainnya melihat biawak kuning hitam di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. Biawak berukuran besar ini dapat dijumpai di atas pohon waru sepanjang pesisir Sungai Mapilli, Desa Rumpa, Polman.
Ingin merasakan sensasi menjelejahi hutan dengan menunggang gajah? Kunjungi Tangkahan yang merupakan sebuah kawasan di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Keistimewaan Tangkahan yang diapit oleh Desa Namo Sialang dan Desa Sei Serdang ini merupakan kawasan hutan hujan tropis dengan topografi yang berbukit, Sungai Buluh dan Batang Serangan, dan tebing bercorak di sepanjang sungai.
Untuk menjangkaunya dari Terminal Pinang Baris di Kota Medan, menggunakan bis Pembangunan Semesta langsung menuju Tangkahan, melewati Stabat.
Perjalanan ke Tangkahan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 3-4 jam dari Kota Medan. Untuk menuju kawasan ekowisata, kita harus menyeberangi sungai. Sungai Batang Serangan cukup deras arusnya, sehingga harus menggunakan rakit.
Kalau ingin menjelajahi kawasannya dengan menunggang gajah, harga paketnya 550 Euro atau sekitar 6 juta rupiah per orang. Biaya itu sudah termasuk untuk makan dan berbagai keperluan lain selama perjalanan dan menginap di dalam hutan.
Bagi yang senang bersantai di pantai dan pulau, coba kunjungi Pulau Banyak Pulau Banyak di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh. Dinamakan begitu karena terdiri dari gugusan pulau- pulau berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, tepatnya di ujung sebelah barat Pulau Sumatera.
Sekurangnya ada 99 buah pulau di gugus Kepulauan Banyak ini yang layak dikembangkan menjadi objek wisata bahari andalan. Anda dapat menikmati pantai-pantainya bersih, berpasir putih dana keindahan alam bawah laut serta penyu hijaunya.
Pilihan lainnya 22 pulau baru di Kabupaten Simeulue, Aceh yang konon muncul akibat gempa dan tsunami dasyat 2014 silam.
Buat Anda yang senang berwisata religi, kunjungi saja masjid-masjid tua dan bersejarah di Aceh anata lain masjid Gunong Kleng di Kabupaten Aceh Barat, Masjid Tuha Manjing masih di Kabupaten Aceh Barat, Masjid Indrapuri di Kabupaten Aceh Besar, Guci Rumpong di Kabupaten Pidie, dan Masjid Madinah di Kabpupaten Pidie Jaya. Masing-masing masjid kuno ini memiliki sejarah dan arsitektur antik masing-masing.
Pilihan lain menjelajahi masjid/surau di kawasan non muslim, atau memasuki perkampungan muslim di Flores, Bali, dan Papua yang mayoritas masyarakatnya non muslim. Pasti Anda akan menemukan atmosfir yang beda.
Jika memilih wisata arkeologi, datangi Pulau Nias untuk melihat situs-situs megalitiknya yang tersebar di berbagai tempat. Salah satunya Situs Megalitik Bitaha di Desa Olayama, Kecamatan Lölöwa’u, Kabupaten Nias Selatan. Di Desa ini terdapat tiga situs, yakni Hilibadalu, Hili’ana’a dan Bitaha.
Kalau Anda bosan berselancar (surfing) di laut, sudah saatnya menjajal surfing Bono di Sungai Kampar, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Gelombangnya yang disebut bono oleh warga setempat sampai 7 lapis berketinggian hingga 6 meter. Orang bule menyebutnya Sevent Ghost.
Bagi surfer petualang, bono buka sekadar fenomena alam yang menakjubkan. Melainkan surga baru, untuk melampiaskan hasrat menari-nari di atas 7 lapis ombak dengan sebilah papan selancar. Anda bernyali lebih dan mau mencoba? Silahkan.
Untuk mencapai lokasi bono Sungai Kampar, dari Pekanbaru ibukota Provinsi Riau dengan transportasi darat ke Pangkalan Kerinci sekitar 70 Km selama sekitar 1,5 jam. Diteruskan ke Desa Teluk Meranti, Kecamatan Teluk Meranti melalui Kecamatan Bunut juga dengan angkutan darat sekitar 4 jam. Kalau dengan trasportasi air, dari Pangkalan Kerinci (pelabuhan di Jembatan Pangkalan Kerinci) dengan speedboat ke Desa Pulau Muda yang menjadi lokasi terbaik untuk melihat kedasyatan bono. Waktu tempuhnya sekitar 4.5 jam.
Buat yang gemar memacu adrenalin dengan budgy jumping, cobalah melakukannya di tempat-tempat baru seperti di Jembatan Kelok 9 yang terletak sekitar 30 km sebelah timur dar Kota Payakumbuh, Sumaatera Barat menuju Riau. Jalan ini membentang sepanjang 300 meter di Jorong Aie Putiah, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota. Usai melompat dari jembatan layang di Kelok 9 ini, Anda bisa berkunjung ke Cagar Alam Air Putih dan Cagar Alam Harau.
Jika ingin berwisata sungai, coba saja susuri Sungai Musi di Sumatera Selatan dengan perahu kayu. Pilihan lain menikmati Pasar Terapung di Kalimantan Selatan dan ke Kampung berua di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Suka berarung jeram (rafting)? Coba arungi jeram-jeram Sungai Way Besay di wilayah Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat. Sungai sepanjang sekitar 113 Km ini, 7 Km di antaranya telah dikembangkan sebagai jalur rafting. Start point untuk jalur rafting dimulai dari Pekon Sidang Jaya hingga finish di Pekon Sukananti, Kecamatan Sumber Jaya. Waktu tempuh untuk rafting sekitar 2,5 hingga 3 jam.
Di sepanjang jalur rafting terdapat sekitar 13 jeram dengan kategori grade II dan III jadi termasuk aman untuk diarungi. Kelebihan lainnya, Way Besay berpanorama menawan.
Doyan keluar masuk pasar tradisional? Pilih saja pasar yang tak biasa seperti Pasar Hewan Beriman di Tomohon, Sulawesi Utara. Tepatnya di Kelurahan Paslaten, Kecamatan Tomohon Timur, bersebelahan dengan terminal Pasar Hewan Beriman.
Tak biasa? Karena yang dijual di pasar hewan ini anatar lain kelalawar yang oleh masyarakat setempat disebut paniki, tikus hutan, ular piton, anjing (biasa disebut RW), babi, bahkan kera.
Ingin berwisata ke suku khas ataupun desa/perkampungan adat? Patut Anda datangi perkampungan Suku Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Banten. Perkampungannya terbagi dua, Baduy Luar dan Baduy Dalam. Anda hanya diperbolehkan bermalam di salah satu rumah di Baduy Luar atau Panamping, hanya semalam.
Baduy Dalam atau disebut Tangtu yang terdiri dari tiga desa inti yakni Cikartawarna, Cibeo, dan Cikeusik. Anda dilarang sama sekali bermalam. Hanya boleh singgah sejenak.
Tidak semua bangsa boleh masuk ke Tangtu. Ras keturunan Mongoloid, Negroid, dan Kaukasoid katanya dilarang masuk ke wilayah Tangtu. Dengan kata lain turis asing hanya diperbolehkan memasuki daerah Panamping. Wilayah Baduy hanya berjarak sekitar 165 km dari Jakarta.
Ada beberapa pintu masuk ke Baduy, namun yang paling umum lewat Ciboleger.
Pilihan lainnya Desa Adat Wae Rebo di pedalaman Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Tepatnya di Desa Satar Lenda, Kecamatan Satarmese Barat.
Buat yang suka berwisata kuliner, cobalah ke Kampung Cireundeu di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat. Lokasinya tak jauh dari kampung adalah bekas lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah.
Di kampung ini warganya sejak 1924 tidak pernah lagi makan nasi beras melainkan nasi. Anda dapat melihat pengolahan singkong setelah dipanen menjadi aci (sagu). Ampas singkong (setelah sagunya diambil) tidak dibuang tapi dibuat beras singkong (rasi) dan olahan aci oleh beberapa warganya kemudian diolah menjadi berbagai macam panganan bahkan dendeng dari singkong yang dapat dijadikan sebagai buah tangan sepulang dari kampung ini
Suka jalan-jalan dalam kota (city tour), cobalah keliling kota-kota kecil sepeerti ibukota kabupaten bukan ibukota provinsi. Misalnya ke Kota Sawahlunto. Sekurangnya ada 10 obyek wisata yang ada di kota ini yakni: Water Boom, Danau Kandi, Taman Safari Mini, Pacuan Kuda, Lubang Suro dan Gedung Info Box, Kereta Api Wisata Mak Itam dengan memasuki Lubang Kalam 800 meter, Gudang Ransum, Bangunan Tua dan Bersejarah serta Meseum Kereta Api.
Mak Itam julukan buat kereta api lokomotif antik peninggalan Belanda berbahan bakar batu bara yang kini berfungsi sebagai kereta api wisata di Sawahlunto. Mak Itam beroperasi setiap hari Minggu, dengan rute Sawahlunto-Muarakalaban-Sawahlunto dengan waktu tempuh sekitar 1 jam pulang pergi. Tarifya Rp 50.000 per orang.
Kereta api ini berangkat dari Padang Panjang pukul 8.30, melewati pinggiran Danau Singkarak yang berpanorama indah dan berakhir di Kota Sawahlunto yang berjarak 95 Km dari Kota Padang.
Mau menguji nyali dengan terjun bebas (freefall) dari atas air terjun? Coba saja ke Curug Gendang, Banten tepatnya di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang. Anda bisa menjajal freefall dari Curug Gendang, setinggi kurang lebih 7 meter ke dalam genangan kolam alami tumpahan curug itu yang dalamnya sekitar 10 meter.
Pilihan lokasi freefal lainnya di Green canton, Ciamis, Jawa Barat.
Suka berwisata ekologi (ecotourism) yang berkonsep konservasi? Lokasi yang patut Anda datangi tahun ini adalah Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan Tengah.
Salah satu tempat menarik di Tanjung Puting adalah Camp Leakey, tempat pelestarian orangutan terbesar yang diselamatkan dari perburuan liar.
Di Camp Leakey, Anda berkesempatan menyaksikan orangutan dari dekat. Tiba di sana Anda bakal dimanjakan dengan beragam pesona lain seperti menyususri Sungai Sekonyer sambil melihat Bekantan bergelantungan dan melompat-lompat dari pohon satu ke pohan lain.
Setiap pengunjung dikenakan biaya tiket masuk. Untuk wisatawan Nusantara, tarif tiketnya Rp 12.000/orang/hari. Sedangkan wisman Rp 120.000/orang/hari.
Pengunjung yang membawa kamera dan handycam juga dikenakan biaya termasuk tiket klotok (perahu kayu bermotor) dan tiket parkir klotok per klotok per harinya.
Itulah daftar 20 kegiatan wisata dengan beberapa lokasi terbaiknya yang dapat Anda lakukan untuk mengisi liburan tahun ini. Anda bisa memilih beberapa di antaranya sesuai minat dan dana Anda.
Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Captions:
1. Menyusuri Sungi Musi, Sumsel dengan perahu kayu antik.
2. Gunung Batu, salah satu gunung tak populer di Jabar.
3. Rumah-rumah khas Suku Baduy.
4. Terjun bebas (freefall) dari puncak Curug Gendang, Banten
0 komentar:
Posting Komentar