Mengembalikan Kejayaan Sorake, Surganya Peselancar Dunia
Pantai Sorake di Nias disebut-sebut sebagai tempat selancar terbaik kedua setelah pantai di Hawaii, Amerika. Tak heran pantai ini sejak lama menjadi surga bagi peselancar mancanegara untuk menaikan adrenalinnya dengan "berkelahi" dengan ombaknya.
Tinggi ombaknya sekitar 8-10 meter dan biasanya gelombang ini hanya terjadi pada bulan-bulan Juni dan Juli.
Kelebihan lainnya, Sorake memiliki 11 kali gelombang sebelum pecah dengan ketinggian gelombang antara 3 meter sampai dengan 5 meter. Ombaknya punya 5 tingkatan sehingga peselancar dapat beratraksi dengan berbagai gaya di setiap tingkatan.
Peselancar juga bisa menaiki ombak hingga mencapai jarak sejauh 200 meter karena memiliki karakter ombak yang panjang yang jarang ditemui dibelahan dunia manapun.
Wajah pantai Sorake cukup unik karena tidak ada pasir yang melandai. Pantainya berupa batu-batu karang yang menghampar bergam bentuk dan ukuran. Pinggiran batu-batu karang terluarnya langsung berhadapan dengan laut dalam yang berkedalaman 2 sampai 3 meter.
Dengan kondisi itu, peselancar yang ingin berselancar tidak perlu bersusah payah berenang sampai jauh ke tengah. Cukup berjalan kaki di pinggir pantai yang dipenuhi batu karang, lalu berenang sejauh 2 atau 3 meter ke dalam laut dan selanjutnya tinggal menunggu gulungan ombak untuk meluncur. Wuzzzz.., wuzzzzz...
Keistimewaan lainnya Pantai Sorake sudah difasilitasi penginapan dan warung atau café yang menyediakan anaka makanan dan minuman.
Home stay, sekelas penginapan melati dan cottages juga bertebaran di pantai ini. Ada yang tidak begitu jauh dari pantai, tak sedikit yang berada dekat dengan pemukiman penduduk. tari
Ada juga cottage yang mengambil model rumah tradisional Nisel. Tarifnya ada yang Rp 150.000 hingga Rp 500.000 per malam. Salah satunya penginapan Hash Family Surf Camp yang beroperasi sejak 2012, milik Hasrat Wau, orang Nias asli.
Pada hari libur terutama hari Sabtu dan Minggu, Pantai Sorake ramai dikunjungi masyarakat sekitar untuk sekadar refreshing menikmati keindahan laut dengan langit biru berhias gumpalan awan putih di atasnya atau berenang di pinggir laut.
Di Pantai Sorake sering diadakan kompetisi selancar, baik berskala lokal, Nasional maupun internasional. Nias Open, salah satu kejuaraan selancar yang diikuti oleh berbagai peselancar dari berbagai negara di pantai ini.
Kejuaraan selancar ini biasanya diadakan pada bulan Juni sampai Juli yaitu pada saat ombak sedang besar-besarnya.
Sayang, pascagempa Nias 2005, kejuaraan surfing hingga kini belum dilaksanakan di Sorake. Ini dituding menjadi salah satu penyebab penurunan jumlah pengunjungnya. Padahal kompetisi-kompetisi selancar dulunya rutin digelar sekali setahun.
Untuk mengangkat kembali Sorake harusnya kompetisi surfing dibuat 2-3 kali setahun yang dikemas dengan kegiatan budaya dan lainnya.
Penyebab penurunan wisatawan ke Sorake, bisa jadi juga karena kurang lengkap dan gencar informasinya, termasuk objek-objek wisata lain di Nias, baik menyangkut paket wisata, biaya dan lainnya. Ditambah kesadaran masyarakat dan pengunjung akan kebersihan, keamanan, dan kenyamanan yang dirasa masih kurang. Termasuk dukungan pemda setempat terkait infrastruktur, promosi, dan pelayanan.
Pemkab Nisel seharusnya menyediakan fasiltas kebersihan yang memadai di Sorake. Tak lupa membenahi fasilitas pendukungnya seperti toilet umum, pondok istirahat (selter), lokasi parkir, penjualan souvenir, petugas keamanan, penginapan yang memadai, dan berbagai fasilitas pendukung lainnya yang dapat memberikan kenyamanan bagi wisatawan dan pengunjungnya.
Dengan pembenahan semua itu, bukan mustahil Sorake yang dulu pernah digandrungi para surfer dunia, terutama dari Brazil, Australia, Amerika, Jepang, dan lainnya, perlahan akan kembali marak dan berjaya.
Selain Sorake, Nias yang terletak sekitar 85 mil dari Sibolga, daratan Sumatera Utara ini memiliki sekurangnya 14 pantai lainnya yang berpasir putih dan asri di sekeliling pulau.
Ada Pantai Lagundri yang berada di sekitaran Teluk Lagundri, Kecamatan Teluk Dalam. Pantai yang bertetanggaan dengan Pantai Sorake ini juga menjadi pantai favorit wisatawan terlebih para surfer.
Hamparan pantainya berpasir putih dihiasi deretan ribuan pohon kelapa yang tumbuh melambai persis di pesisirnya.
Objek wisata bahari Nias lainnya yang belakangan ini semakin diminati wisatawan ada di Kecamatan Sirombu, yakni Pulau Asu dan Pulau Bawah yang masih sepi.
Pulau Bawah jauh dari permukiman penduduk. Pantainya indah dan ombaknya besar sehingga menjadi lokasi selancar dengan tingkat kesulitan lebih tinggi karena banyak batu karangnya. Kelebihan lainnya, di tengah pulau ini terdapat Danau Kecil berair tawar.
Pulau Bawah jauh dari permukiman penduduk. Pantainya indah dan ombaknya besar sehingga menjadi lokasi selancar dengan tingkat kesulitan lebih tinggi karena banyak batu karangnya. Kelebihan lainnya, di tengah pulau ini terdapat Danau Kecil berair tawar.
Pulau Bawah dan Asu memiliki perbedaan musim ombak yang menyolok. Ketika angin Utara bertiup dari Januari sampai Mei, Pulau Bawah sangat baik berselancar di sana. Sebaliknya bila angin Selatan bertiup, Mei sampai Oktober Pulau Asu-lah sasarannya.
Pantai Lahewa yang terletak 60 Km di ujung paling Utara Nias dengan pantainya sepanjang sekitar 8 Km, juga manjadi pantai idaman Nias.
Di bawah lautnya, terdapat taman laut dengan beragam ikan hias dan terumbu karang yang cantik. Belum lagi keindahan Pantai Sirombu, Lahusa, Sipika, Hinako, Sibranon, Tanamasa, Tanabala, Nusa Lima dulu namanya Pantai Foa, Olora, Muara serta pantai Pulau Telo, dan pantai lainnya.
Keberagaman pantai Nias dengan ombak-ombaknya yang cocok untuk ber-surfing ria inilah yang membuat Nias identik dengan Pulau Bali dan punya kans besar seperti Bali dalam hal ini sektor pariwisatanya.
Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Captions:
1. Surfer bule usai berkelahi dengan ombak Pantai Sorake.
2. Sejumlah penginapan di Pantai Sorake.
3. Peselancar muda asli Nias usai menari-nari dengan ombak Sorake.
0 komentar:
Posting Komentar