Dua Gajah Way Kambas Ramaikan Parade Budaya Festival Krakatau ke-23
Dua gajah asal Taman Nasional Way Kambas bernama Redho dan Moni ikut meramaikan Parade Budaya dalam pembukaan Festival Krakatau 2013. Sebelum pawai dimulai, kehadiran kedua gajah yang masing-masing ditunggangi pawangnya itu sudah menarik perhatian ribuan masyarakat yang memadati jalan hingga lokasi acara di halaman kompleks Kantor Bupati Lampung Selatan di Kota Kalianda.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Sapta Nirwandar didampingi oleh Gubernur Lampung Drs Sjahroedin ZP,SH dan Bupati Lampung Selatan H Rycko Menoza SZC, MBA membuka Festival Krakatau ke-23 ini. Pembukaan ditandai dengan pemukulan Gamolan atau cetik Lampung yang merupakan alat musik tradisional asal Lampung.
Sebanyak 13 Duta Besar dan 9 Wakil Duta Besar negara sahabat ikut membunyikan gamelan tersebut. "Lampung memiliki segalanya termasuk budaya dan alam. Dengan festival ini kita pantas memperkenalkan pariwisata serta kebudayaannya kepada wisatawan asing melalui Duta-duta Besar yang hadir saat ini," ujar Sapta Nirwandar, Sabtu (19/10/2013).
Sapta berharap semakin banyak orang mengetahui kebudayaan Lampung. Akhirnya mereka pun berbondong-bondong untuk berwisata ke Lampung. “Saya pikir tepat sekali bahwa hari ini kita mempertontonkan sebagian kecil dari budaya Lampung karena melalui festival kita memperkenalkan budaya itu dan sekaligus mempromosikan kepada tamu-tamu kita,” jelasnya.
Sebelumnya Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP dalam sambutannya mengatakan Festival Kakatau ini dilaksanakan setiap tahun. Tahun ini tempat penyelengaraanya sengaja berpusat di Kalianda, Lampung Selatan. “Supaya festival ini menberikan a suasana baru, berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.
Sjachroedin ZP menambahkan Festival Krakatau ke-23 dilaksanakan pada 19-20 Oktober 2013 dengan mengangkat tema "The Mask of United Colours". “Salah satu agenda utama festival ini adalah kunjungan ke Anak Gunung Krakatau yang berlangsung pada hari kedua perayaan,” terangnya.
Pembukaan Festival Krakatau diawali dengan parade penampilan kain tapis yang merupakan kain khas asal Lampung. Setelah itu dilanjutkan dengan Parade Budaya dan Topeng Lampung dari masing-masing kabupaten yang ada di Provinsi Lampung.
Parade Budaya diibuka oleh Polisi Cilik Polda Lampung, Marching Band Gita Praja Saburai, juga atraksi Moni dan Redho dua Gajah Lampung dari Taman Nasional Way Kambas.
Menurut Zainal Arifin, salah satu pawang gajah tersebut, Moni gajah betina berusia 19 tahun dengan bobot hampir 2 ton dan Redho gajah jantan berusia 21 tahun berbobot 2 ton diangkut dengan truk fuso dari Way Kambas ke Kalianda selama 3 jam perjalanan.
Setibanya di Kalianda, kedua gajah ini langsung menarik perhatian masyarakat. Bak model, keduanya terus diabadikan atau difoto.
Selain dua gajah itu ada beberapa peserta pawai yang menarik perhatian antara lain Payung Agung, Kereta Kencana, Marvelous Tapis Lampung, Eksotik Batik Lampung, Tuping Lelawa atau Topeng Raksasa, Tuping Penawas (Topeng masyarakat adat Lampung), dan Tuping Babay atau Topeng Jenaka yang digendong. Parade budaya ditutup dengan arak-arakan dari 14 kabupaten/ kota Lampung.
Naskah & foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar