Bunga Raflesia dan Tabot Jadi Ikon Pariwisata Bengkulu
Bukti keduanya menjadi ikon pariwisata Provinsi Bengkulu ini terlihat nama-nama kegiatan pariwisata yang bakal digelar Pemprov Bengkulu tahun ini. Ketiga event utama itu namanya diambil dari kedua nama itu, yakni Festival Bumi Rafflesia, Festival Pantai Rafflesia, dan Festival Tabot.
Festival Bumi Rafflesia akan berlangsung pada 27-30 Juni 2013. Festival ini megutamakan penampilan keindahan alam Bengkulu, dengan dilatarbelakangi fakta sejarah bahwa bunga terbesar di dunia bernama Rafflesia arnoldi ini pertama kali ditemukan di Bengkulu.
Festival ini diisi bergam acara seperti membatik kolosal nasional, pergelaran seni budaya, lomba cipta lagu daerah, pemilihan putri pariwisata, pameran, dan bazaar produk ekonomi kreatif Bengkulu serta kompetisi olahraga antara lain lari marathon 10 Km nasional, triathlon, dan off road nasional.
Sedangkan Festival Pantai Rafflesia akan berlangsung 27-31 September 2013. Festival ini mengedepankan pesona keindahan pantai-pantai dan pulau-pulau kecilnya seperti Pantai Lais, Pantai Sungai Suci, Pantai Way Hang sebagai lokasi berselancar, dan tentu saja Pantai Panjang yang sangat popular serta beberpa pulau kecilnya antara lain Pulai Tikus yang bermecusuar tua dan Pulau Enggano yang merupakan salah satu pulau terluar Indonesia.
Dalam festival ini akan digelar sejumlah olaharaga air anatara lain lomba selancar nasional, voli pantai, dan sepeda lintas alam. Di samping itu dimeriahkan dengan pergelaran seni budaya. Pameran hasil perairan laut, perkebunan, produk peternakan dan hortikultura Bengkulu. Di luar festival ini juga berlangsung event Kemilau Sumatera yang akan berlangsung pada 27-30 September 2013.
Sementara Festival Tabot yang berlangsung setiap tahunnya pada 1-10 Muharram kalender Hijriah atau tahun ini jatuh pada 4-14 November 2013. Jadi berlangsung selama 10 hari. Festival budaya ini berlatarbelakang tradisi ritual Keluarga Kerukunan Tabot yang dikemas dalam bentuk festival ditambah dengan beberapa kegiatan penunjang berbasis kearifan lokal dan ekonomi kreatif seperti kuliner khas, permainan tradisional, pegelaran seni budaya, pameran cendera mata, seni karya, dan produk unggulan daerah.
Ketiga festival ini berskala nasional ini diharapkan dapat menarik perhatian wisatawan baik lokal, Nusantara maupun mancanegara untuk bertandang ke Bengkulu lebih banyak lagi tahun ini sesuai harapan yang dilontarkan Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah.
“Karena ini baru pertama dibuat secara nasional, kami belum bisa menargetkan berapa jumlah wisatawan yang ingin diraih. Untuk sementara kami hanya ingin mengenalkan potensi wisata Bengkulu ke seluruh masyarakat Indonesia,” akunya saat acara "Semarak Pesona Bumi Rafflesia", di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (14/3/2013) malam.
Bukti lain bunga Rafflesia dan Tabot jadi ikon pariwisata Bengkulu, pada acara Semarak Pesona Bumi Rafflesia di Jakarta itu ditampilkan replika bunga Rafflesia sebagai dekorasi. Sementara acaranya diramaikan dengan suguhan tradisi Tabot lengkap dengan menghadirkan replika Tabot-nya. “Kalau tabot aslinya di Bengkulu bisa mencapai 12 meter,” terang Junaidi.
Kemudian dilanjutkan dengan tarian Tabot Naek Pangkek yang diringi tetabuhan gendang Dol yang terbuat dari bongkol kelapa. Tarian tradisi Tabot yang telah dimodivikasi ini ditarikan oleh tiga lelaki yang membawa replika tabot berukuran kecil dan 4 perempuan yang membawa sulang, semacam tempat sirih.
“Ada 99 jenis variasi pukulan Dol ini sesuai Asmaul Husna mengingat masyarakat Bengkulu merupakan umat muslim yang taat. Alat musik perkusi asli Bengkulu ini pernah tampil di Istana Presiden. Sementara tariannya pernah ke China tahun 2012 untuk promosi wisata Bengkulu,” tutupnya.
Naskah & foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar