. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 15 Juli 2025

Harus Punya Minimal Satu dari Tiga Daya: Tarik, Guna, dan Kreasi


Salah seorang pembaca setia TravelPlus Indonesia bertanya begini: "Saya lihat TravelPlus Indonesia kalau bikin tulisan atau konten video itu pilih-pilih acaranya, orangnya atau artisnya. Apakah ada kriteria/syaratnya? Kriteria atau syaratnya apa aja ya?  

Lewat tulisan ini, sekaligus saya menjawabnya. "Pilih-pilih atau lewat proses seleksi, itu jelas. Memenuhi kriteria/syaratnya, itu pun harus".

Sesuai judul tulisan ini, kriteria/syaratnya  minimal memenuhi satu dari tiga daya yakni daya guna, tarik, dan atau daya kreasi. Lebih bagus lagi bila terpenuhi tiga daya tersebut.

Daya tarik itu bila acara/kegiatan tersebut punya news value/nilai jual, antara lain dari aspek tujuan dan kreativitas. Bila orang/artis tersebut pun punya news value/nilai jual dari aspek prestasi, fisik, intelektual, dll atau dari kombinasi dari berbagai aspek tersebut. 

Daya guna (utility) itu bila acara/kegiatannya atau apa yang dilakukan/diperbuat orang/artis itu memberikan manfaat (bermanfaat/berfaedah) minimal buat satu sektor/bidang kehidupan, entah itu pariwisata, seni-budaya, ekraf, UMKM, lingkungan, olah raga, agama, sosial, kemanusiaan, dll.


Daya kreasi itu bila acara/kegiatan atau apa yang dilakukan/diperbuat orang/artis itu selain bermanfaat sesuai poin 2, pun inovatif atau mampu menciptakan sesuatu/hal yang baru.

Contohnya kenapa TravelPlus Indonesia membuat tulisan terbaru tentang keberhasilan Atiek CB menggapai puncak Gunung Rinjani? Ya karena Atiek CB sudah memenuhi beberapa kriteria/syarat versi TravelPlus Indonesia.

Pertama, dari kriteria daya tarik, Atiek CB jelas sudah memenuhi kriteria lantaran dia adalah artis dalam hal ini penyanyi yang  terbilang terkenal dan punya karier cukup bagus.

Kedua, kegiatan pendakian gunung yang dilakukan juga punya daya tarik tersendiri  apalagi dia memilih Gunung Rinjani, salah satu gunung terpopuler di Tanah Air dan mancanegara yang belakangan ini mendapat sorotan luas.

Ketiga, dari segi usia juga menarik, usia Atiek CB tak lagi muda saat sukses menggapai puncak Gunung Rinjani baru-baru ini, yakni 62 tahun. 

Keempat, dari kriteria daya guna, apa yang Atiek CB lakukan menggapai puncak Gunung Rinjani lalu foto-fotonya diunggah di akun Instagram (IG)-nya bikin publik tahu bahkan beberapa media membuat beritanya sehingga nama Gunung Rinjani makin terekspose luas. Dengan kata lain apa yang dilakukannya punya manfaat buat sektor pariwisata dalam negeri, dan lainnya.


Contoh lainnya, kenapa TravelPlus Indonesia kerap mengikuti aksi bela Palestina di Jabodetabek dan sekitarnya bahkan mengibarkan bendera Merah Putih beserta bendera Palestina di sejumlah puncak gunung di Tanah Air, kemudian membuat pula beberapa tulisan dan konten video bahkan sejumlah lagu terkait? 

Jawabannya ya karena kegiatan aksi bela Palestina itu bertujuan mulia yakni mendorong rasa kemanusiaan publik untuk mendukung perjuangan bangsa Palestina atas nama/dasar kemanusiaan, baik lewat donasi, aksi ataupun doa. Apalagi pemerintah Indonesia sejak dulu sudah tegas dan konsisten mendukung perjuangan bangsa Palestina.


Contoh berikutnya, kenapa TravelPlus Indonesia juga kerap membuat tulisan dan atau konten video tentang keberadaan masjid yang memiliki keistimewaan tertentu entah dari segi arsitektur, sejarah, peristiwa, konsep yang diusung, dan atau ragam kegiatannya sehingga masjid tersebut bukan saja makmur pun menjadi terkenal? 

Ya karena tujuannya selain untuk memajukan wisata religi yang berkenaan dengan masjid dan sekalian ber-syiar Islam, mengingatkan terutama kepada diri sendiri supaya senantiasa taat mengerjakan salat lima waktu secara berjemaah di masjid, dengan harapan mendapat berkah dari Allah SWT dan sekaligus menjadi ladang pahala.

Contoh selanjutnya, kenapa pula TravelPlus Indonesia meliput kegiatan 'Pagelaran Kampung Tugu' di kompleks Gereja Tugu, Cilincing, Jakarta Utara baru-baru ini, lalu membuat beberapa tulisan dan konten videonya? 


Ya karena kegiatan yang digelar oleh para mahasiswa Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR dari program Public Relations & Digital Communication kelas PRDC26-3SP tersebut bermanfaat untuk melestarikan sekaligus mengangkat daya tarik yang ada di Kampung Tugu seperti bangunan cagar budayanya, keseniannya (keroncong dan tarian), tradisinya, aneka kuliner khasnya, dan juga orang-orangnya yang masih tinggal di sana yang dikenal sebagai Orang Tugu, yang budayanya merupakan perpaduan antara Betawi dan Portugis.

Contoh lainnya lagi, kenapa TravelPlus Indonesia juga kerap membuat tulisan, konten video, dan bahkan sejumlah lagu terkait pendakian gunung atau kegiatan alam bebas bermuatan petualangan dengan menyertakan pesan senantiasa membawa pula bekal pro konservasi atau ramah/peduli lingkungan? 


Ya karena selain bertujuan untuk memajukan wisata alam minat khusus di Tanah Air seperti pendakian gunung dan lainnya pun sekalian mengingatkan pengelola maupun pengunjung/pegiat outdoor/wisatawan untuk tetap menjaga keasrian dan kebersihan alam lingkungan objek wisata alam yang dikelola/dikunjungi agar tetap asri, alami, indah, bersih, nyaman dan menyenangkan sehingga keberadaannya lestari/berkelanjutan.

Semoga bermanfaat πŸ™.

Naskah & foto: Adji Jaberio Tropis, IG @adjitropis, tiktok @faktawisata.id & YouTube @kelana180


Read more...

Gapai Puncak Gunung Rinjani Diusia 62 Tahun, Atiek CB Banjir Pujian


Berhasil menggapai puncak Gunung Rinjani pada usia 62 tahun, penyanyi-Atiek CB  kebanjiran pujian dari warganet.

Sejumlah pujian itu disampaikan warganet di kolom komentar atas unggahan 7 foto Atiek CB di akun Instagram (IG)-nya @atiek.cb.real, selepas sukses menggapai atap gunung api yang berada di Pulau Lombok, NTB tersebut.

"Embah-embah 62 tahun di puncak Rinjani". Begitu tulis Atiek CB sebagai captions foto-fotonya saat berada  di gunung berketinggian 3.726 Mdpl tersebut di IG-nya, beberapa hari lalu.

Unggahan penyanyi nyentrik yang selalu berkaca mata hitam itu pun kian menarik perhatian lantaran diberi audio lagunya sendiri yang berjudul 'Kau Dimana'.

Sampai TravelPlus Indonesia buat tulisan ini, unggahan itu sudah disukai hampir 8.000 dengan 490 komentar dan dibagikan lebih dari 400 kali.

Hampir semua warganet baik itu dari kalangan artis, sesama penyanyi, musisi , penggemar berat Atiek CB maupun dari kalangan umum yang memberi komentar, isinya pujian atau ucapan salut, keren, dan kagum.

Beberapa komentar warganet atas unggahan Atiek CB di Gunung Rinjani tersebut, TravelPlus Indonesia kutip, antara lain:

"Keren nih para lansia harus mencontoh supaya tetap bugar".

"Keran Atiek CB, ikut bangga sesama lansia".

"Keren betul, fisiknya nga kaleng2.., saluuut".

"Ini mah nenek2 berjiwa muda❤️πŸ”₯".

"Wow keren, sangat menginspirasi ".
"Pantesan sehat terusπŸ”₯".


Ada juga yang memuji pakaian dan sepatu gunung Yanga dikenakan Atiek CB.

"Outfitnya sempurna pake sepatu hiking dengan pelindung pasir... Dan keberaniannya πŸ‘πŸ‘πŸ‘".

"Kereeen jangan kalah sama pendaki fomo".

"Definisi umur hanyalah angka, semangat no 1, Iyo to mba?😍😍😍".

"Embah-embah seterong ini 😍" 

"Beberapa bulan lalu ketemu di Stasiun.
 Gambir. Gilaa keren benget, kyk cewe 30 thnanπŸ”₯πŸ”₯πŸ”₯πŸ”₯".

Mendapat banyak pujian, kemudian saya screenshot salah satu foto dari unggah. Atiek CB tersebut lalu saya kirim ke beberapa WAG dengan keterangan foto sebagai berikut.

"Melihat unggahan itu, terbersit kagum buatnya, lalu muncul kata2 ini: "Klo passion & kebahagiaannya emang begitu, biarpun sdh uzur tetep dilakoni. Klo passion & kesenangannya udeh begitu, biarpun dulunya mungkin bukan pelajar & mahasiswa pencinta alam ya tetap dilakoni. Klo passion & kegemarannya emang begitu, biarpun bertubi rintang (halangan) tetep dilakoni. Sebaliknya, klo emang bukan passion-nya disitu, ya paling ujung2nya cuma mengenang pendakian2 jadul sewaktu muda".


Tips Mendaki Diusia Senja
Kenapa Atiek CB bisa menggapai puncak Gunung Rinjani? Jawabannya mungkin karena mendaki gunung sudah menjadi passion-nya. Buktinya, mantan istri  penyanyi-Ronnie Sianturi ini sebelumnya juga berhasil mendaki beberapa gunung di Indonesia sebagaimana terlihat dibeberapa unggahan di akun IG-nya.

Cuma karena itu? Ya tentu tidak. Pastinya Atiek CB juga sudah mempersiapkan fisik dan mentalnya dengan baik.

Berdasarkan pengalaman TravelPlus Indonesia mendaki sejumlah gunung, sekurangnya ada beberapa kiat yang semestinya dilakukan seorang pendaki yang sudah tergolong senja, terlebih yang sudah lama vakum nanjak lalu ingin kembali menggapai puncak gunung lagi.

Kiat pertama, bulatkan niat kalau memang ingin melakukan pendakian gunung lagi. Niat adalah penguat upaya/ikhtiar yang akan dilakukan. Bila niat sudah teguh, apapun akan dilakukan untuk mewujudkan keinginan itu. 

Selanjutnya atau kiat kedua, mempersiapkan fisik kembali dengan berolahraga yang cocok buat pendaki gunung, antara lain jalan cepat dan jogging serta renang.


Seperti jalan cepat, sebaiknya jogging ini juga dilakukan berjenjang dari jarak pendek, sedang kemudian jauh sesuai kemampuan. Treknya usahakan bervariasi,  dari trek datar lalu trek alami berbukit-bukit yang mirip trek jalur pendakian (japen) gunung.

Kiat ketiga, persiapkan mental juga. Kenapa? Karena mendaki gunung bukan cuma butuh fisik yang siap pun mental yang tahan banting dengan kondisi alam, trek pendakian, dan lainnya.

Berikutnya atau kiat keempat, saat pendakian tidak membawa beban yang berlebihan bila memang tidak menggunakan jasa porter.

Bila sejak awal merasa tak sanggup membawa beban berat, pilihan yang tepat dengan menggunakan jasa porter. Anda cukup membawa ransel kecil yang berisi makanan kecil, air mineral, dan ponco/jas hujan serta tas pinggang yang memuat peralatan penting seperti HP, dompet, dan lainnya.

Semoga bermanfaat πŸ™.

Naskah: Adji Jaberio Tropis, IG @adjitropis, tiktok @faktawisata.id & YouTube @kelana180

Captions
1. Kolase 3 foto saat Atiek CB berada di puncak Gunung Rinjani. (foto: dok. IG @atiek.cb.real)
2. Kolase 4 foto saat Atiek di gerbang pendakian Gunung Rinjani ((foto: dok. IG @atiek.cb.real)
3. Kolase 3 foto saya saat di puncak Gunung Raung via Kalibaru yang berpredikat jalur pendakian terekstrem se-Jawa. (foto: dok. #alumniraung)
4. Kolase 3 foto saya sewaktu di Gunung Kerinci & puncaknya yang berjuluk atapnya Sumatra. (foto: dok. #alumnikerinci)

















Read more...

Senin, 14 Juli 2025

Tujuh Kiat Melestarikan dan Melangitkan Pusaka Kuliner Kampung Tugu


Di Kampung Tugu, bukan cuma ada keroncong, tarian, bangunan berstatus cagar budaya, tradisi, dan orang-orangnya yang masih tinggal di sana, pun ternyata juga memiliki pusaka kuliner atau culinary gem yang unik dan tak lekang waktu. Menariknya, kuliner khasnya tersebut merupakan hasil perpaduan budaya Betawi dan Portugis.

Amatan langsung TravelPlus Indonesia saat meliput acara budaya bertajuk 'Pagelaran Kampung Tugu' yang digelar oleh para mahasiswa Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR dari program Public Relations & Digital Communication kelas PRDC26-3SP di kompleks Gereja Tugu, Cilincing, Jakarta Utara baru-baru ini, ada juga bazar UMKM yang menjual kuliner khas Kampung Tugu.

Secara garis besar, kuliner khas Kampung Tugu yang dijual dalam bazar UMKM tersebut terdiri atas 2 jenis, yakni makanan berat (main course) seperti Pindang Serani (Ikan Bandeng kuah kecap) dan Gado-gado Siram (Gado-gado Tugu). Jenis lainnya berupa beberapa makanan penutup (dessert) atau panganan/kue seperti Pisang Udang, Ketan Unti, dan Apem Kinca.


Nah, supaya kuliner Orang Tugu atau lebih dikenal sebagai orang Betawi Portugis tersebut tetap lestari dan melangit (semakin dikenal luas) di Indonesia dan mancanegara, sekurangnya ada 7 kiat yang bisa dilakukan versi TravelPlus Indonesia.

Kiat pertama, membelinya saat ada acara khusus di Kampung Tugu yang biasanya bertempat di kompleks Gereja Tugu yang berada di sebelah perkampungan Orang Tugu, berseberangan dengan Sungai Gamati.

Berikutnya atau kiat kedua, lantaran ketersediaannya tidak setiap hari, alternatifnya memesan kuliner khas Kampung Tugu tersebut dengan pembuat atau penjualnya antara lain dengan Ibu Axcel yang membuat sekaligus menjual Gado-gado Siram.


Kalau ingin Pindang Serani dan beberapa panganan seperti Pisang Udang, Apem Kinca, dan Ketan Unti, antara lain bisa pesan dengan Ibu Ena.

Harga seporsi Gado-gado Siram buatan ibu Axcel Rp 25.000. Ada dua pilihan pakai nasi putih atau lontong. Adapun harga Pindang Serani buatan Ibu Ena seporsinya Rp 20.000 sudah termasuk dengan nasi putih. Sedangkan aneka panganannya seperti kue Pisang Udang, Ketan Unti, dan Apem Kinca (kuahnya bukan dari durian), harganya.  masing-masing Rp 5.000.

Menurut Ibu Ena dan Ibu Axcel yang sama-sama berjualan di bazar UMKM dalam acara Pagelaran Kampung Tugu, pemesanan atau order kuliner khas Tugu  minimal 3 hari sebelumnya supaya mereka mempunyai waktu untuk mempersiapkan bahan-bahannya dan kemudian mengolahnya.


"Kalau Gado-gado Siram jumlah pemesanannya minimal 25 porsi," ujar Ibu Axcel. "Kalau Pindang Serani minimal ordernya 10 porsi sedangkan kue-nya masing-masing minimal  50 piece ," terang Ibu Ena.

Kiat ketiga, membuat ragam konten seperti tulisan, foto maupun video tentang kuliner khas Kampung Tugu tersebut saat dijual dalam acara khusus yang berlangsung di Kampung Tugu ataupun di komplek Gereja Tugu seperti yang TravelPlus Indonesia lakukan ini.

Bisa juga bikin ragam konten tentang proses pembuatan kuliner khas Kampung Tugu, dan atau dari sisi lainnya. Kemudian ragam konten itu diunggah ke berbagai media online serta bermacam media sosial seperti Instagram, Tiktok, YouTube, dan lainnya. Tak lupa menyertakan sederet tagar terkait lalu link-linknya disebarluaskan ke WAG dan lainnya supaya semakin melangit (terekspos luas).


Snack Box & Lunch
Selanjutnya atau kiat keempat, menjadikan ragam kuliner khas Kampung Tugu sebagai isian snack box dan sajian santap siang (lunch).

Tiga jenis panganannya yakni Pisang Udang, Ketan Unti, dan Apem Kinca sangat cocok sebagai snack box. Sebaiknya snack box-nya diberi keterangan nama kue-kue tersebut agar tamu dari luar yang datang jadi paham. Sedangkan Gado-gado Siram dan Pindang Serani bisa dijadikan sebagai sajian untuk lunch buat para tamu dalam setiap acara yang diadakan di Kampung Tugu ataupun di kompleks Gereja Tugu.

Kiat kelima, sebaiknya rutin menggelar lomba memasak kuliner khas Kampung Tugu tersebut baik dari tingkat pelajar SD, SMP, SMK, mahasiswa maupun umum se-Jakarta Utara ataupun se-DKI Jakarta. Dengan begitu, keberadaan kuliner khas Kampung Tugu akan tetap lestari dan semakin dikenal banyak orang.


Berikutnya atau kiat keenam, memperbanyak kegiatan atau acara bermuatan budaya dan hiburan baik di Kampung Tugu ataupun di komplek Gereja Tugu dengan menyertakan bazar yang diikuti para pedagang/penjual kuliner khas Kampung Tugu tersebut serta mengundang sejumlah journalist/content creator terkait. Tak lupa rajin membawa serta bermacam kuliner khas Kampung Tugu tersebut untuk diperkenalkan pada acara-acara tingkat nasional maupun internasional di dalam maupun luar negeri.

Kiat terakhir atau ketujuh, terus mengimbau pihak-pihak pemerintah khususnya yang membidangi sektor kebudayaan, ekonomi kreatif, dan pariwisata maupun pihak swasta terkait untuk mendukung penuh setiap upaya atau kegiatan yang bertujuan melestarikan dan mengembangkan usaha kuliner khas Kampung Tugu, antara lain  menyediakan special booth kuliner khas Kampung Tugu di sentra-sentra kuliner, pameran, dan atau di beberapa titik/tempat strategis di Jakarta agar semakin melangit keberadaannya.

Semoga bermanfaat πŸ™. Salam lestari pusaka kuliner khas Kampung Tugu.

Naskah & foto: Adji Jaberio Tropis, IG @adjitropis, tiktok @faktawisata.id & YouTube @kelana180

Captions
1. Pedagang kuliner khas Kampung Tugu di bazar UMKM yang menjadi bagian dari acara Pagelaran Kampung Tugu di kompleks Gereja Tugu, Cilincing, Jakarta Utara, baru-baru ini.
2. Gado-gado Siram atau Gado-gado Tugu khas Kampung Tugu.
3. Pindang Serani (ikan bandeng kuah kecap) khas Kampung Tugu.
4. Ibu Axcel pembuat dan penjual Gado-gado Siram.
5. Tiga kuliner panganan khas Kampung Tugu yakni Ketan Unti (atas), Pisang Udang (kiri), dan Apem Kinca (kanan), sangat cocok buat isian snack box, dan lainnya.
6. Ibu Ena pembuat dan penjual Pindang Serani dan aneka panganan khas Kampung Tugu.



Read more...

Sabtu, 12 Juli 2025

10 Fakta Pagelaran Kampung Tugu, Nomor 8 Menampilkan Keroncong Tugu Anak-anak


Pagelaran Kampung Tugu di kompleks Gereja Tugu, Cilincing, Jakarta Utara pada Sabtu (12/7/2025) tak bisa dipungkiri turut mengangkat ragam daya tarik yang ada di kampung Betawi Portugis tersebut. 

Pasalnya, kegiatan budaya yang digelar oleh para mahasiswa Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR dari program Public Relations & Digital Communication kelas PRDC26-3SP ini diliput sejumlah media, termasuk TravelPlus Indonesia yang bukan hanya membuat tulisan pun konten video terkait pagelaran tersebut.


Itulah salah satu dari 10 fakta terkait Pagelaran Kampung Tugu hasil amatan langsung TravelPlus Indonesia

Sebelum TravelPlus Indonesia beberkan 9 fakta lainnya, ada baiknya kita pahami lebih dulu kenapa Kampung Tugu itu termasuk kampung bersejarah.

Kampung Tugu sejak dulu dihuni oleh sekelompok orang keturunan Portugis yang disebut Orang Tugu. Sedangkan Belanda kala itu menyebut mereka Mardikjers yang tinggal di Batavia.


Di kampung yang berada di tepi Sungai Gamati yang dulunya menjadi jalur transportasi utama tersebut, berdiri Gereja Tugu yang dibangun tahun 1744 dengan ciri khas terdapat lonceng tua-nya dan sudah berstatus cagar budaya.

Fakta kedua pagelaran Kampung Tugu yang dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya diisi juga dengan sesi konferensi pers yang menghadirkan 4 narasumber (narsum) antara lain ketua pelaksana acara, Raden Yudantyo Vito Adji yang menyampaikan bahwa acara ini bertujuan mengajak masyarakat untuk turut menjaga budaya warisan lewat pendekatan digital dan kreatif. Lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.


Fakta ketiga, dilanjutkan penayangan Website Kampung Tugu dan Buku Cerita Animasi Kampung Tugu serta pemotongan pita sebagai tanda dibukanya acara.

Fakta keempat, sejumlah media melakukan wawancara doorstop dengan para narsum di depan Gereja Tugu dan foto bersama.

Fakta kelima, media tour ke bagian dalam gereja dan melihat pameran mini (mini exhibition) di ruang sebelah gereja.


Fakta keenam, pagelaran juga menyuguhkan bazar UMKM yang menampilkan aneka kuliner khas Kampung Tugu seperti Gado-Gado Siram yang dijual oleh ibu Axcel dan  Pindang Serani serta aneka panganan antara lain Pisang Udang,  Ketan Unti, dan Apem Kinca yang dijual ibu Ena. 

Fakta ketujuh, pagelaran ini juga menghadirkan tarian khas Kampung Tugu  yakni tari Noni dan Sinyo serta tari Noni Tugu.


Keroncong Tugu 
Fakta kedelapan, usai ishoma pagelaran dilanjutkan dengan suguhan musik keroncong khas Kampung Tugu. 

Ada tiga sesi yakni penampilan Keroncong Tugu Yapendik yang dibawakan oleh anak-anak pelajar dengan penyanyinya kembar perempuan bernama Alena dan Areta yang masih duduk dikelas 5 SD. Lalu disambung penampilan Keroncong Tugu berkolaborasi dengan Ndaru Salma dan Aura Zakkaha, serta penampilan kelompok Keroncong Tugu dengan Santana sebagai vokalisnya.

Fakta kesembilan, sejumlah penonton terlihat ikut berjoget, berdansa, dan bernyanyi.


Terakhir atau fakta kesepuluh, pagelaran juga dimeriahkan dengan pementasan teater mini bertajuk "Kampung Tugu 1000 Cerita".

Naskah & foto: Adji Jaberio Tropis, IG @adjitropis, tiktok @faktawisata.id & YouTube @kelana180

Captions
1. Banner bertuliskan "Selamat Menikmati Pagelaran Kampung Tugu" terpasang dekat pintu masuk kompleks Gereja Tugu, Cilincing, Jakarta Utara.
2. Bangunan Gereja Tugu 
3. Berstatus Cagar Budaya.
4. Pemotongan pita tanda dimulainya acara Pagelaran Kampung Tugu.
5. Bazar UMKM makanan dan panganan khas Kampung Tugu.


6.  Si Kembar tampil bersama Keroncong Tugu Anak-anak Yapendik 
7. Santana, vokalis Keroncong Tugu tampil nyentrik dan komunikatif.
8. Penampilan tari Noni dan Sinyo.

Read more...

Senin, 07 Juli 2025

12 Fakta 'Jakarta dalam Warna', Nomor 3 Cetak Rekor MURI


Berpanggung besar outdoor, berlatar gedung-gedung jangkung ditambah ribuan pengisi acara atau penampilnya, bikin pertunjukan kolosal bertajuk 'Jakarta dalam Warna' di depan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (6/7/2025) bukan hanya spektakuler pun membuat nama dan pamor Jakarta dan Monumen Selamat Datang kian mendunia.

Disebut spektakuler karena pertunjukan kolosal gratis yang berlangsung bersamaan dengan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau car free day mulai pukul 06.00-10.00 WIB tersebut, begitu menarik perhatian, mencolok mata, penuh warna hingga mampu menjaring atau mendatangkan ribuan orang.

Dibilang nama dan pamor Jakarta dan Monumen Selamat Datang kian mendunia, lantaran panggungnya persis berlatar belakang monumen berupa patung sepasang manusia yang sedang menggenggam bunga dan melambaikan tangan tersebut. Alhasil, monumen yang menghadap ke utara menyambut orang-orang yang datang dari arah Monumen Nasional tersebut berikut nama Jakarta, terekspos luas baik dalam foto, video maupun tulisan di berbagai media, termasuk di website TravelPlus Indonesia ini dengan ragam medsos-nya.

Itulah fakta pertama dari 12 fakta terkait 'Jakarta dalam Warna' yang menjadi bagian dari upaya mendukung visi 'Jakarta Kota Global dan Berbudaya', sekaligus melestarikan dan mempromosikan budaya Betawi kepada masyarakat luas ini.

Hasil amatan langsung TravelPlus Indonesia, masih ada 11 fakta lain dari 'Jakarta dalam Warna', sebagaimana termuat dalam tulisan ini.


Fakta kedua, 'Jakarta dalam Warna' dihadiri Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno. Pramono Anung mengenakan kaos lengan pendek  berwarna putih dan celana panjang hitam sedangkan Rano Karno memakai baju lengan pendek berwarna putih juga celana panjang hitam.

Saat ditanya Maudy Koesnaedi apa harapan Pramono Anung dengan acara 'Jakarta dalam Warna' ini, dia berharap dapat membuat masyarakat mempunyai harapan untuk hidup lebih baik di Jakarta.

"Jakarta penuh warna itu menggambarkan harapan bagi semuanya. Sehingga dengan demikian, warna merah, biru, kuning, hijau, semuanya mempunyai harapan untuk hidup lebih baik di Jakarta," katanya di atas panggung didampingi Rano Karno.

Salah satu harapan tersebut, sambungnya tengah dilakukan bersama Bang Doel lewat penambahan rute Trans Jabodetabek seperti ke Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, dan sebagiannya. "Untuk memudahkan orang datang ke Jakarta, mencari kerja di Jakarta," jelasnya seraya mengimbau warga yang ada di Jakarta sendiri bersama-sama membuat Jakarta lebih semarak, menarik, penuh warna, dan mensejahterakan masyarakatnya.


Fakta kedua, 'Jakarta dalam Warna' dipandu Maudy Koesnaedi, Indra Herlambang, dan Mandra. Ketiganya tampil kompak dan menghibur, mengajak warga yang datang tetap betah menyaksikan kemeriahan rangkaian acara sampai selesai.

Fakta ketiga, raih penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) kategori kolaborasi peragaan pencak silat dan tari dengan peserta terbanyak sedunia. Tercatat sebanyak 5.000 pesilat dari berbagai padepokan dan lebih dari 2.000 penari  Betawi dari berbagai sanggar di Jakarta yang ikut serta dalam kolaborasi tersebut.

Fakta keempat, para penari Betawi begitu antusias tampil, ada yang sudah hadir di lokasi acara sejak dini hari. Salah satunya Naila, penari dari sanggar di Jakarta Timur. "Dari sanggar kami ada 20 penari, sudah di sini dari jam 4 pagi. Kebetulan kami inap di salah satu hotel dekat dengan Bundaran HI, terangnya dengan senyum sumringah.


Fakta kelima, ada sesi Mpok Zainab bertanya sama Bang Doel. Maudy Koesnaedi yang dikenal publik sebagai Zainab bertanya kepada Wagub DKI Rano Karno yang selama ini dikenal publik sebagai pemeran Doel dalam sinetron 'Si Doel Anak Sekolahan'. Pertanyaannya, mengapa budaya Betawi  yang ditampilkan dalam 'Jakarta dalam Warna' ini kolaborasi antara tari dengan pencak silat.

"Kekuatan Jakarta adalah di komponen silat. Silat bukan hanya ilmu bela diri tapi adalah penghargaan kepada budaya Betawi itu sendiri," jawab Bang Doel.

Selanjutnya Bang Doel tak lupa berucap terima kasih kepada seluruh sanggar penari dan padepokan-padepokan silat yang tampil. "Insyaallah inilah awal kita membangun Jakarta menuju 500 tahun pada tahun 2027," tutupnya.

Fakta keenam, ada sepasang ondel-ondel raksasa setinggi 5 meter berbaju hijau dengan hiasan kepala berwarna kuning, yang mengiringi kedatangan Gubernur Pramono Anung dan Wagub DKI Jakarta Rano Karno sampai menuju area panggung.

Fakta ketujuh, ada atraksi seorang pesilat dari Pencak silat Merpati Putih cabang khusus Kopassus mematahkan 85 hebel (sejenis batu bata) dalam sekali pukul di atas panggung. Aksi ini membuat banyak pengunjung berujar kagum.


Dua Magnet Utama 
Tak bisa dipungkiri Rossa dan Ayu Ting Ting menjadi magnet utama 'Jakarta dalam Warna'.

Fakta kedelapan, Rossa tampil memikat dan ceria dengan sederet lagu hit-nya antara lain Pudar, Ku Menunggu, dan Tegar. Penonton yang hapal lagu-lagu diva pop Indonesia ini ikut nyanyi bareng, bak paduan suara raksasa.

Menariknya disela-sela lagu Pudar, penyanyi asal Sumedang ini didampingi sejumlah penari melakukan aksi tren velocity yang belakangan ini viral di akun medsos terutama Tiktok. Meskipun panggungnya di ruang terbuka, vokal Rossa luar biasa tetap prima seperti konser di ruang tertutup (indoor).

Fakta kesembilan, Ayu Ting Ting berhasil menggoyang warga Jakarta lewat lagu-lagu dangdutnya yang berirama ceria dan musiknya memang bikin orang pingin joget seperti Sambalado, Sik Asik, dan Minyak Wangi. Penggemar Ayu Ting Ting banyak yang hapal lagu-lagu penyanyi asal Depok ini dan ikut nyanyi bareng sambil joget.


Jelang Ayu Ting Ting membawakan lagu terakhir, Rano Karno beserta beberapa kepala dinas naik ke panggung ikut berjoget. Hadir pula ayah dan bundanya Ayu Ting Ting.

Fakta kesepuluh, sederet artis lain juga ikut tampil antara lain Prisia Nasution yang unjuk kebolehan ber-pencak silat karena dia memang atlit pencak silat dan artis Happy Salma yang turut menari dengan luwesnya bersama instruktur tari, Ufa Sofura.

Fakta kesebelas, acara Jakarta dalam warna ditutup dengan penampilan Jiung Band, grup musik asal Jakarta yang dikenal karena membawakan lagu-lagu bernuansa Betawi, khususnya lagu-lagu dari Benyamin Suaeb.


Fakta terakhir atau keduabelas, MRT Jakarta menjadi salah satu moda transportasi umum pilihan warga untuk datang ke Bundaran HI, maupun pulang usai menyaksikan 'Jakarta dalam Warna'. Terpantau penumpang MRT di stasiun Bundaran HI menuju stasiun Asean atau sebaliknya, membeludak.

Naskah, foto & video: Adji Jaberio Tropis #adjitravelplus , IG @adjitropis , TikTok @FaktaWisata.id & YouTube @kelana180

Captions:
1. Kolase tiga foto (Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno; penampilan Ayu Ting Ting & aksi panggung Rossa bersama para penari)
2. Video Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan harapannya dari acara 'Jakarta dalam Warna'.
3. Video pengumuman kolaborasi ribuan penari Betawi dan pesilat pecahkan rekor MURI.
4. Video Wagub DKI Jakarta Rano Karno menyampaikan alasan kenapa Tari Betawi dikolaborasikan dengan Pencak Silat.
5. Penampilan diva pop Indonesia, Rossa.
6. Wagub DKI Jakarta Rano Karno ikut naik ke panggung saat Ayu Ting Ting membawakan lagu terakhir.
7. Acara 'Jakarta dalam Warna' jaring ribuan orang dari Jakarta dan sekitarnya.


Read more...

Minggu, 06 Juli 2025

AXEAN Festival 2025 Umumkan Line-up Gelombang Pertama


AXEAN Festival 2025 yang akan digelar pada tanggal 13-14 September mendatang di Jimbaran Hub, Bali mengumumkan Line-up gelombang pertama.

Di festival musik untuk kedua kalinya ini menjanjikan daftar musisi dinamis dan eklektik, yang mencerminkan beragam genre, budaya, dan gaya musik dari seluruh wilayah.

Gelombang pertama artis yang sudah terkonfirmasi termasuk band rock alternatif Jangar asal Bali;  trio rock psikedelik Kelompok Penerbang Roket; kuartet rock indie Ministry Of, band beranggotakan 
enam musisi L’alphalpha; dan produser serta penyanyi-penulis lagu yang sedang naik daun XANDEGA dari Indonesia.

Selain itu ada pelopor musik budots DJ Love dan grup alt-rock One Click Straight dari Filipina; artis dark pop yang sedang naik daun Su San dari Malaysia; penyanyi-penulis lagu pop/rock indie Shye; musisi serta produser elektronik produktif Fauxe dari Singapura; dan aksi rave n’ roll eksperimental S.O.L.E. serta alt rock band beranggotakan empat orang DOOR PLANT dari Thailand.

Dalam siaran pers yang TravelPlus Indonesia terima dari Creathink Publicist, salah satu pendiri AXEAN Festival, David Siow menjelaskan banyak dari musisi tersebut telah memiliki banyak pengikut lokal. "Dan kami di sini hadir untuk menghubungkan titik-titik tersebut secara global," terangnya

Salah satu pendiri AXEAN Festival, Piyapong Muenprasertdee mengungkapkan bahwa edisi tahun ini akan memperkenalkan Club SEA Showcase, panggung khusus di AXEAN yang menyoroti musik elektronik dan klub: genre yang lahir di sekitar kita yang siap diekspor dan perlahan menemukan 
gaungnya di seluruh dunia. 

“Tahun ini, kami ingin memperkenalkan artis yang memadukan suara lokal dan tekstur budaya dalam bentuk elektronik, yang sendirinya merupakan genre yang mendapatkan daya tarik serius secara internasional," jelasnya.

Dikurasi dengan mempertimbangkan audiens lokal, regional, dan internasional, proses seleksi artis AXEAN Festival menempatkan penekanan kuat pada profesionalisme, dampak pertunjukan langsung, dan visi artistik.

“Siap ekspor adalah prinsip utama dalam cara kami mengkurasi musisi untuk AXEAN. Namun, itu tidak berarti hanya memilih musisi yang sudah populer di luar negeri atau mereka yang bernyanyi dalam bahasa Inggris yang sempurna. Ini tentang memilih musisi yang secara profesional siap untuk menavigasi industri musik global saat ini—secara artistik, logistik, dan mental. Saya percaya genre tidak akan pernah menjadi penghalang jika anda dapat menemukan pasar yang tepat, ceruk yang tepat, komunitas yang tepat yang benar-benar terhubung dengan suara anda. Pada 
akhirnya, yang menentukan kesuksesan internasional adalah cara anda bekerja, cara anda terhubung, dan cara anda terus tumbuh secara kreatif," terang Piyapong.

Sejalan dengan filosofi yang mengutamakan musisi, AXEAN Festival 2025 akan menampilkan Music Conference dan Songwriting Camp yang menjadi ciri khas, keduanya dirancang untuk menciptakan 
peluang yang bermakna bagi dialog lintas batas, kolaborasi, dan kemitraan industri. 

Konferensi ini mencakup diskusi panel yang dikurasi, pertemuan bisnis, dan jaringan terstruktur antara delegasi regional dan internasional. 

Songwriting camp selama empat hari, yang diselenggarakan menjelang festival utama, mengundang musisi dan produser terpilih untuk berkreasi bersama dalam lingkungan yang kolaboratif dan lintas budaya.

Diselenggarakan melalui kerja sama dengan Jimbaran Hub, festival tahun ini akan menawarkan platform yang dinamis, inklusif, dan berwawasan ke depan bagi ekosistem musik dan kreatif Asia Tenggara. 

Tunecore, salah satu dari agregator musik dengan klientele global, turut mendukung AXEAN Festival sebagai sponsor panggung. 

“Lima tahun bersama AXEAN, termasuk tiga tahun sebagai sponsor panggung, bermula dari komitmen senada: memberdayakan musisi-musisi Asia Tenggara untuk 
menjangkau pendengar di seluruh dunia" ungkapnya.

Ketua Tunecore Asia Tenggara, Cyrus Chen menambahkan falsafah kurasi ‘siap-ekspor’ AXEAN selaras dengan misi Tunecore—menawarkan sarana dan platform bagi para musisi untuk dapat berkarya lintas batas. 

Menurutnya festival ini tidak hanya menampilkan bakat. "Festival ini turut membangun karier, dan itulah mengapa kita semua terlibat,” tutupnya.

Adji Jaberio Tropis #adjitravelplus , IG @adjitropis , TikTok @FaktaWisata.id & YouTube @kelana180

Sumber & poster: siaran pers dari Creathink Publicist

Captions:
1. Poster Line-up gelombang pertama AXEAN Festival 2025.

Read more...

Ivan Nestorman Rilis Lagu Berbahasa Jawa "Life Goes On (Ora Usah Mlayu)"


Ivan Nestorman kembali menunjukkan dedikasinya pada pelestarian bahasa dan budaya melalui musik. Kali ini,  pemusik asal Manggarai, Flores, NTT ini merilis lagu baru berbahasa Jawa yang berjudul "Life Goes On (Ora Usah Mlayu)".

Dalam siaran pers yang TravelPlus Indonesia terima via email, Ivan menjelaskan kalau lagu ini merupakan imbauan untuk tidak lari atau sembunyi dari masalah. "Hadapi saja, terima saja. Masih ada hari esok. Susah sehari cukup sehari, jangan sampai merasuk ke dalam hati," kata Ivan. 

Dengan menggunakan bahasa Jawa, ia ingin menunjukkan bahwa bahasa-bahasa daerah di Indonesia dapat menjadi media yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan positif.


"Saya ingin menunjukkan bahwa bahasa daerah tidak hanya sebagai simbol identitas, tetapi juga sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan yang bermakna," sambungnya.

Lagu "Life Goes On (Ora Usah Mlayu)" dirilis melalui Bahasa Ibu Records dan telah didistribusikan secara digital sejak tanggal 20 Juni 2025. Ivan berharap bahwa lagu ini dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian bahasa dan budaya.

"Musik memiliki kekuatan untuk menyatukan orang dan membangkitkan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya. Saya berharap bahwa lagu ini dapat menjadi inspirasi bagi orang-orang untuk lebih menghargai bahasa dan budaya daerah," tutur Ivan.


Selain merilis lagunya secara digital, Ivan Nestorman juga akan mengeluarkan video musik “Life Goes On (Ora Usah Mlayu)” pada hari Jumat, 27 Juni 2025 di kanal YouTube Nestornation Channel.

Ivan Nestorman juga berencana untuk melakukan serangkaian konser dan pertunjukan untuk mempromosikan lagu ini. "Saya ingin membawa lagu ini ke berbagai tempat di Indonesia dan membagikan pesan-pesan positif kepada masyarakat," bebernya.

Melalui perilisan lagu ini, Ivan berharap dapat mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap pelestarian bahasa dan budaya daerah. "Kita harus menyadari bahwa bahasa dan budaya daerah adalah bagian dari identitas kita sebagai bangsa." tutupnya. 

Adji Jaberio Tropis #adjitravelplus , IG @adjitropis , TikTok @FaktaWisata.id & YouTube @kelana180

Sumber & foto: siaran pers dari Bahasa Ibu Records

Captions:
1 -3: Ivan Nestorman, musisi asal Manggarai, Flores, NTT.




Read more...

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP