. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 30 Juni 2014

Sembilan Masjid Favorit Buat Ngabuburit di Ibukota

Di Jakarta ada ratusan masjid. Namun yang kerap didatangi banyak orang untuk ngabuburit selama Ramadhan hanya ada dalam hitungan jari, jumlahnya sekitar 9 (sembilan). Masjid-masjid tersebut jadi pilihan tempat ngabuburit warga Jakarta dan sekitarnya lantaran strategis dan banyak pedagang aneka kuliner di dekat atau di sekitarnya. 

Di Jakarta Selatan, misalnya Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru. Masjid ini kerap menjadi lokasi ngabuburit karena memliki sentra aneka kuliner untuk berbuka puasa. Tempatnya berada di belakang Masjid Agung Al Azhar yang di luar bulan puasa dikenal sebagai tempat nongkrong anak muda. 

Dari sekian pedagang kaki lima yang ada di sisi kantor Departemen Pekerjaan Umum ini, Roti Bakar Edi Blok M yang paling tersohor. Usai membatalkan puasa dengan ta’jil dan shalat maghrib di Masjid Al Azhar, tinggal jalan kaki, tak sampai 3 menit sudah sampai di deretan warung tenda Roti Bakar Edi dan lainnya. Setelah berbuka, lanjutkan saja shalat Isya dan Taraweh di Masjid Al Azhar.

Di Jakarta Pusat lebih banyak pilihan. Yang paling ramai Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK), Menteng. Maklum di sekitar depan masjid ini juga terdapat sentra aneka kuliner dan minuman untuk berbuka puasa. Ada gudeg Jogja, sate dan soto Padang, mendoan Purwokerto, serabi Bandung, bakwan Malang, dan bubur ayam.

Sedangkan minumannya antara lain es kelapa, sup buah, es buah, aneka jus buah, es teler, kolak, es krim, es cingcau, es cendol, dan dawet ayu.

Pada bulan puasa, orang mulai berdatangan pukul 16.00 untuk duduk di dalam masjid atau di taman, dan di sentra kulinernya sambil menunggu magrib. Setelah azan magrib pengunjung biasanya menikmati air kelapa kemudian shalat magrib dan dilanjutkan berbuka di pedagang kaki lima setempat.

Masih di Menteng, ada Masjid Al Hakim, Jalan HOS Cokroaminoto. Di seberang masjid ini ada tempat makan yang tertata rapi yang ramai dikunjungi penggila kuliner untuk ngabuburit dan berbuka puasa. 

Ada sekitar 20 gerobak penjual makanan di tempat ini lengkap dengan meja dan bangku serta payung tenda. Makanan yang dijual sangat variatif antara lain sate padang, bubur ayam, nasi goreng gila, dim sum, siomay, aneka jus, dan lainnya. 

Pilihan lainnya Masjid Cut Mutia, Menteng yang suasananya teduh dengan kerindangan pohon-pohon besar di halaman masjid. Pengunjung kerap ngabuburit disini karena ada beberapa pedagang kuliner di tepi masjid atau di Stasiun Gondangdia yang terletak hanya beberapa puluh meter dari masjid ini. Salah satu kuliner yang ramai peminatnya Bakmi Jawa-nya. 

Selain itu ada Masjid Al Hikmah Sarinah, belakang Jakarta Teater, Jakarta Pusat. Pasalnya masjid ini berad dekat Jalan Sabang yang terkenal sebagai kawasan wisata kuliner, mulai dari aneka street food seperti sate dan soto ceker ayam Bu Gendut, juga sejumlah resto antara lain restoran Ampera, Eatology, dan lainnya. 

Masjid Akbar Kota Bandar Baru di Kemayoran juga ramai dijadikan tempat ngabuburit lantaran di samping masjid dan sepanjang trotoarnya, ada sederet warung makan dan minum untuk berbuka puasa. 

Masjid yang juga ramai saa Ramadhan adalah Masjid Al-Falah di Benhil, Jakarta Pusat. Pasalnya masjid ini berada dekat dengan sentra kuliner dan Pasar Ta’jil Benhil yang tersohor. Setelah berbuka di sentra kuliner di depan Pasar Benhil, biasanya pengunjung ke masjid ini untuk menunaikan sholat Maghrib dilanjutkan Isya dan Teraweh. Tapi ada juga yang memilih maghriban terlebih dulu baru kemudian berbuka di sentra kuliner tersebut.

Masjid Jakarta Islamic Center (JIC) juga kerap dijadikan tempa ngabuburit khususnya warga Koja dan sekitarnya. Maklum di depan masjid yang berada di Jalan Kramat Jaya RW 019, Kelurahan Tugu Utara, kecamatan Koja, Jakarta Utara ini banyak pedagang makanan dan minuman untuk berbuka puasa. 

Di trotoar depan gapura atau pintu gerbang masjid yang berdiri di eks lokalisasi Kramat Tunggak ini ada sejumlah pedagang kaki lima yang menjual aneka makanan dan minuman seperti soto ayam, bubur nasi, sate padang, es kelapa dan lainnya. 

Biasanya pengunjung berbuka dulu baru kemudian sholat magrib di masjid ini. Ada juga yang lebih mendahulukan sholat Magrib berjama'ah baru kemudian berbuka. 

Masjid Istiqlal juga menjadi lokasi ngabuburit warga jakarta dan luar jakarta. Di sebelah barat masjid ini ada penjual makanan dan minuman antara lain nasi pecel dan nasi rames. Sementara di Jalan Veteran di samping masjid terbesar di Asia tenggara ini ada resto Ice Cream Robusta, pempek merdeka, dan sejumlah cafĂ© & resto. 

Sedangkan di Jalan Juanda, seberang masjid ini ada restoran padang, mie ayam, warung sederhana, tukang es kelapa muda, dan lainnya. 

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions: 
1. Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng. 
2. Masjid Al-Hakim, Menteng. 
3. Masjid Jakarta Islamic Center.

Read more...

Jumat, 27 Juni 2014

Beragamnya Tradisi Jelang Ramadhan Khas Indonesia

Syukuran jelang Ramadhan merupakan salah satu tradisi lama yang masih hidup hingga sekarang. Selain syukuran, masih ada tradisi jelang Ramadhan lainnya yang hingga kini masih dijalani warga di sejumlah daerah di Tanah Air. 

Di Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung warganya menggelar tradisi Sedekah Ruah. Tradisi ini biasanya dilakukan pertengahan bulan Sya’ban, sebagai tanda puji syukur kepada Allah SWT. 

Isi acaranya doa dan makan bersama di rumah dengan cara mengundang tetangga terdekat, keluarga, dan teman-teman. Di akhiri saling memaafkan agar bersih jiwa sebelum memasuki bulan suci.

Ada juga yang melanjutkan berziarah ke kuburan keluarga untuk mendoakan yang sudah meninggal dunia dan membersihkan pusara. Sementara di Bangka Barat, masyarakatnya mengadakan kegiatan perang ketupat menjelang Ramadhan.

Di Sumatera Barat ada tradisi tradisi Balimau yakni mandi basamo (bersama) untuk menyucikan diri dengan limau (jeruk nipis), ditambah ramuan alami beraroma wangi dari daun pandan wangi, bunga kenanga, dan akar tanaman gambelu yang direndam dalam air hangat kemudian dioleskan ke kepala. Konon, ramuan tradisional untuk balimau tersebut adalah warisan turun-temurun sejak ratusan tahun silam.

Sebelumnya para perempuan Minang melakukan manjalang mintuo alias mengunjungi mertua dengan membawa hantaran berupa ketupat atau lainnya disertai limau ukur untuk keperluan mandi balimau.

Ujung dari tradisi itu adalah kedua belah pihak saling bersalaman dan maaf-maafan untuk mensucikan hati sebelum memasuki bulan puasa. Biasanya digelar bulan Sya’ban, satu minggu sebelum Ramadhan.

Kalangan alim ulama di Ranah Minang menganggap tradisi ini perbuatan bid’ah bahkan ada yang mengharamkan. Di pihak lain ngotot ingin melestarikannya. Yang pasti, pro-kontra Balimau ini tak menyurutkan sejumlah masyarakat untuk melakukannya hingga kini.

Penduduk lokal di Telung Betung, Lampung pun punya tradisi serupa, mandi massal tapi di tepi Kali Akar. Penduduk setempat yakin dengan mandi bersama ini dapat membuang sifat buruk dan memberi ketenangan dalam beribadah puasa.

Selain dalam rangka menyambut datangnya Ramadhan. Masyarakat menganggap tradisi mandi massal ini sebagai tradisi melepas masa lajang atau gadis.

Sedangkan masyarakat Tangerang, Banten, memiliki tradisi unik yakni keramas bersama di pinggir Sungai (Kali) Cisadane. Tua-muda, lelaki-perempuan tumpah ruah menceburkan diri di sungai terbesar di Tangerang ini.

Ritual ini diyakini warga dapat menyehatkan badan dan membersihkan kotoran dalam tubuh. Padahal penggunaan shampoo di sungai ini jelas berdampak pada kualitas air sungai ini.

Lain lagi dengan masyarakat di sejumlah daerah di Aceh memiliki tradisi Meugang atau potong sapi. Warga bersama-sama menyembeli dan membeli daging sapi sebagai simbol dipenuhinya kewajiban sebagai kepala keluarga menyediakan makanan bergizi selama bulan puasa.

Para suami berusaha membeli daging sapi untuk menu sahur dan buka puasa keluarga tercinta. Selain tradisi Meugang, sejumlah warga Aceh pun ada yang melakukan mandi di laut. Tujuannya untuk membersihkan diri. Tapi juga ada yang beralasan karena kalau di bulan puasa tidak bisa mandi di laut, jadi ini kesempatan terakhir mandi sebelum puasa.

Di Semarang, tepatnya di Kampung Bustaman RT 04 dan RT 05 RW 03 Kelurahan Purwodinatan, Kecamatan Semarang Tengah, Jawa Tengah, warganya biasa menggelar tradisi Tawur Banyu alias perang air setiap menjelang Ramadhan. Karena digelar di Kampung Bustaman, tradisi ini juga disebut Gebyuran Bustaman. Acara ini bertujuan untuk saling mengikatkan tali silaturahmi ini selain membersihkan diri.

Sebelum tradisi gebyuran air ini dimulai, dua sesepuh Kampung Bustaman yang telah berusia 70 tahun secara simbolis menyiramkan air ke dua balita setempat. Gebyuran pertama merujuk pada kebiasaan Kyai Kerto Bustam, sang pendiri kampung ini, yang selalu nggebyur (menyiram) cucunya di sumur saat dimandikan.

Setelah itu, warga langsung melakukan perang air ke warga lainnya. Pria, wanita, tua, muda saling membaur dalam gang sempit tersebut. Ritual ini menekankan setiap warga yang terkena siraman air tidak boleh marah terhadap sesama.

Aksi tersebut dilakukan sekitar mushola tua yang berada di salah satu kampung khas Semarang ini. Sebab, warga setempat meyakini, bahwa air sumur mushola ini merupakan petilasan Kyai Kerto Bustam.

Nyadran di Lereng Sumbing
Lain lagi dengan warga lereng Gunung Sumbing Desa Jetis, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah yang menggelar tradisi Nyadran atau Sadranan.

Tradisi ini dilakukan dengan membawa ratusan tenongan berisi aneka makanan seperti tumpeng, lingkung ayam, tempe bacem, sayur-sayuran, dan pisang serta jajanan pasar yang dibawa dalam tempat berbentuk bulat bernama tenong makam leluhur, Nyai Nondo sebagai sesepuh desa.

Puncak ritualnya, warga memanjatkan doa untuk keselamatan keluarganya, dan kelancaran dalam mencari rejeki sekaligus. Biasa tradisi yang digelar sebagai wujud syukur kepada Tuhan sekaligus membersihkan diri sebelum menunaikan ibadah puasa ini berlangsung setiap bulan Sya'ban atau dalam kalender jawa disebut juga bulan Ruwah.

Sementara di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, warganya membakar lilin pada malam hari di seluruh sudut rumah dan pekarangan. Mitosnya, tradisi ini untuk mengusir setan selama bulan Ramadhan. 

Sedangkan warga Jakarta dan beberapa daerah lainnya, selain menggelar syukuran juga melakukan nyekar ke makam orang tua atau kerabat. Di makam, warga membaca Surat Yasin. Ada juga yang sengaja meminta pengurus makam atau ustad untuk mempimpin doa dan membacakan Surat Yasin.

Setelah itu peziarah menaburkan bunga dan menyirami makan dengan air. Tujuan tradisi nyekar ini untuk mendoakan ahli kubur agar diampunkan dosanya dan mendapat tempat terbaik di sisi-Nya.

Jelang Ramadhan ini, sejumlah Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Jakarta ramai di datangi peziarah, sehingga mengakibatkan kemacetan. Tapi disisi lain membawa berkah bagi para pedagang bunga tabur. Salah satu TPU yang padat peziarahnya antara lain TPU Karet Bivak dan TPU Kalibata.

Naskah & Foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Captions: 
1. Nyekar salah satu tradisi warga Jakarta jelang Ramadhan.
2. Nyekar ke makam fans berat di TPU Karet Bivak, Jakarta.

Read more...

Kamis, 26 Juni 2014

Tarif Jalan Berbayar Berlaku Penuh di Jakarta 2015

Mulai awal Juli 2014, uji coba penerapan Electronic Road Pricing (ERP) akan dilakukan Jakarta. Uji coba akan dilakukan pada 30 sampai 50 mobil secara acak yang sering melintasi Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin. Sebelumnya kaca mobil-mobil tersebut telah dipasangi sebuah chip dalam on board unit (OBU). 

 Uji coba sistem tarif jalanan berbayar itu dilakukan untuk mengecek apakah komunikasi antara mesin ERP dengan OBU yang dipasang di kendaraan dapat terdeteksi. 

Selain itu, apakah gerbang (gate) ERP juga bisa mendeteksi kendaraan-kendaraan yang tidak menggunakan OBU.

Dalam uji coba yang akan berlangsung selama 3 bulan itu, OBU akan diberikan secara gratis dan belum dikenakan tilang kepada kendaraan yang belum memiliki OBU.

Penerapan penuh ERP di Jakarta ditargetkan mulai pada awal 2015. Selain di Jalan Sudirman dan Thamrin, Pemprov DKI Jakarta berencana memberlakukan ERP di sejumlah ruas jalan protokol lain di Jakarta, terutama di lokasi jalan three in one atau kendaraan berpenumpang minimal tiga orang lainnya seperti di Jalan HR Rasuna Said dan Jalan Gatot Soebroto.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan kelak bila sistem ERP sudah berjalan maka kendaraan yang tidak memiliki OBU namun nekat melewati jalur ERP akan terkena tilang oleh pihak kepolisian atau kendaraan sudah habis tarifnya.

VR sensor atau kamera yang bisa mengambil gambar plat nomor kendaraan di gate ERP, akan memfoto nomor polisi kendaraan yang melanggar aturan. Penilangan tak akan dilakukan secara manual tetapi menggunakan sistem elektronik (electronic law enforcement).

"Bukti tilangnya akan dikirim ke rumah. Nanti akan ada data, kendaraannya melanggar jam dan tanggal berapa. Kalau mereka tidak bayar nanti bisa ditunggu pada pembayaran pajak setahun sekali," ujarnya di Jakarta belum lama ini.

Menurutnya selama masa uji coba tak akan ada tilang bagi kendaraan tanpa OBU yang melintasi Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin.

Untuk kendaraan roda dua sendiri berdasarkan sistem ERP sendiri masih bisa dilintasi. Namun, berdasarkan Undang-undang no 22 tahun 2012, pihak Dishub DKI bisa mengatur kendaraan yang bisa melintasi kawasan tersebut. "Jadi kemungkinan kendaraan roda dua tidak boleh melintasi kawasan berbayar ini," kata Akbar.

Terkait rencana penerapan ERP tersebut, Pemprov DKI menggalang kerja sama dengan kepolisian untuk membangun sistem pendataan kendaraan bermotor berbasis elektronik, yaitu electronic registration and identification (ERI).

Dengan sistem ERP yang meniru Kota Stockholm di Swedia dan Singapura ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di Jakarta yang semakin parah. Lewat sistim ini juga diharapkan bisa mendorong masyarakat di ibukota menggunakan transportasi umum, bukan kendaraan pribadi.

Bentuk OBU sendiri persegi panjang dengan ukuran 3 Cm x 5 Cm. OBU itu dilapisi sebuah gambar yaitu ikon Ibu Kota, Monumen Nasional (Monas).

Ada beberapa opsi mengenai pengisian saldo di OBU tersebut. Opsi pertama adalah ada nomor ID khusus di dalam alat OBU ini yang dihubungkan ke rekening bank yang dimiliki pengendara mobil. Sehingga pengendara tinggal mengisi rekening saja dan nanti jumlah uangnya akan langsung terpotong saat melintas di jalur ERP.

"Pilihan kedua adalah di dalam OBU ini ada nilai uangnya sehingga nanti pemilik mobil tinggal mengisinya lewat mekanisme yang kita atur nanti," kata Akbar lagi.

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Captions: 
1. Kemacetan Jakarta semakin parah, sistem ERP solusinya.

Read more...

Jakarta Tiru Singapura Terapkan ERP, Bisa Raup Rp 4 Miliar Sehari

Penerapan Electronic Road Pricing (ERP) di Jakarta tahun depan memang terbilang terlambat. Karena itu untuk mengejar keterlambatan itu Jakarta tak perlu lagi memakai teknologi ERP lama melainkan langsung menggunakan teknologi ERP terbaru yang sekarang dipakai kota-kota besar lain. 

Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok teknologi ERP lama menggunakan kartu yang dipegang pengemudi mobil untuk memasuki gerbang elektronik. Sedangkan teknologi ERP terbaru dengan memasang on board unit (OBU) yang menyatu dengan badan mobil.

OBU berfungsi sebagai sensor saat mobil melintasi gerbang elektronik. Tarif ERP yang akan berlaku di Jakarta diperkirakan adalah Rp 20.000 untuk sekali lewat per kendaraan. Pada tahap awal, ERP akan diterapkan di sepanjang Jalan Sudirman hingga Jalan MH Thamrin.

Tarif tersebut kemungkinan berubah, tergantung situasi dan kondisi. Misalnya kalau penerapan tarif Rp 20.000 sekali lewat per kendaraan itu tak membuat jumlah pengguna kendaraan pribadi yang melintas berkurang, maka tarif bisa dinaikkan menjadi Rp 30.000 untuk sekali lewat per kendaraan. Bila tarif itu masih juga tak mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, tarifnya akan naik lagi menjadi Rp 40.000, dan seterusnya.

"Pokoknya sampai jumlah mobil pribadi di Jakarta mencapai jumlah ideal yakni 1.500 unit per jamnya," ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.

Menurut Ahok lagi dengan pemberlakuan ERP nanti, maka kebijakan 3 in 1 yang selama ini diterapkan akan dihapus. Kata Ahok, penerapan 3 in 1 di beberapa ruas jalan di Jakarta sudah tidak efektif lagi. “Banyak penyimpangan yang terjadi misalnya pemilik kendaraan pribadi roda empat memanfaatkan jasa 'Joki',” akunya.

Berdasarkan data Dinas Perhubungan, ada 200 ribu unit mobil melintas per hari di jalan utama di ibukota ini. Jika tarif ERP yang diterapkan Rp 20.000 dikalikan 200.000 maka potensi pendapatan dari ERP mencapai Rp 4 miliar sehari.

Ahok menjelaskan uang yang didapat dari ERP disetorkan oleh Bank ke Badan Layanan Umum (BLU) yang akan berada di bawah Dinas Pelayanan Pajak (DPP) DKI Jakarta. Uang ini dapat dikelola BLU untuk memperkuat kondisi pelayanan angkutan umum di Jakarta dan fasilitas transportasi publik lainnya, seperti membeli bus angkutan umum baru dan lain sebagainya.

Selain itu, perbankan akan menyediakan jasa penjualan saldo di dalam chip di alat OBU. “Saldo uang di OBU ini akan dipotong setiap kendaraan melintas di area ERP. Dalam pembelian saldo ERP ini bisa saja melibatkan semua bank, karena masyarakat Jakarta ini memiliki rekening bank yang berbeda-beda,” jelasnya.

Staf Ahli Menteri Perhubungan, Iskandar Abubakar menghimbau penerapan tarif ERP perlu dicermati dengan belajar dari pengalaman negara-negara lain yang sudah lebih dulu menerapkan sistem ini. "Makin tinggi tarif dikenakan, maka akan semakin besar pengaruhnya.

Namun, pertimbangan keekonomian secara menyeluruh perlu dipertimbangkan pula," imbaunya. Penerapan ERP di Jakarta masih terhambat oleh ketersediaan transportasi massal. Padahal salah satu persyaratan sebuah kota menggunakan ERP adalah transportasi massal-nya sudah memadai, baik transportasi massal yang berbasis jalan atau berbasis rel, Mass Rapid Transit (MRT).

Namun menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar, penerapan ERP nanti tidak akan menunggu proses pembenahan sarana transportasi massal bagi masyarakat. Sistem transportasi seperti busway yang ada saat ini dinilainya sudah ideal untuk memenuhi pra syarat pelaksanaan ERP. "Busway sudah cukup ideal tapi tentu saja harus steril," ujarnya.

 Kata Akbar, dulu sewaktu Singapura menerapkan ERP, transportasi massalnya lebih buruk dibanding busway.

Banyak keuntungan dengan menggunakan ERP. Menurut hasil penelitian di London, Inggris yang lebih dulu menerapkan ERP, sistem ini mampu mengurangi volume lalu lintas dan otomatis mengurangi kemacetan hingga 30 persen.

Di London, ERP per kendaraan diterapkan sebesar 8 poundsterling atau sekitar Rp 120 ribu. “Tarif tersebut membuat arus lalu lintas turun hingga 15 persen dan kemacetan berkurang 30 persen," paparnya.

Berdasarkan pengamatan Travelplusindonesia, gerbang (gate) ERP akan dibangun Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan PT Kapsch, perusahaan swasta asal Swedia. 

Salah satunya di depan gedung Panin Bank di Jalan Sudirman atau dekat halte bis Transjakarta, depan Mall Ratu Plaza, Jakarta Pusat. 

Tinggi tiang gate diperkirakan sekitar 7 meter dengan lebar 14 meter, dilengkapi oleh tiga mesin canggih sudah terpasang di median Jalan Sudirman sejak awal Juni lalu. 

Tiga mesin yang berada di ERP meliputi VDC Passage (sensor untuk mendeteksi jenis kendaraan), VR sensor (kamera yang bisa mengambil gambar plat nomor kendaraan kalau melanggar aturan atau sisi pengawasan), dan yang terakhir adalah Transceivers (penerima data dari OBU). Tiga mesin itu untuk satu set pendeteksi ERP. 

Akankah ERP benar-benar ampuh mengurangi kemacetan di Jakarta? Dan apakah sistem tarif jalanan berbayar ini mampu mendorong warga Jakarta beralih ke angkutan umum? Semua itu bisa terjawab tahun depan. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions: 
1. Kemacetan Jakarta semakin parah, mungkinkah sistem ERP solusinya. 
2. Pembangunan gate ERP di Jakarta.

Read more...

Pasar Bebas ASEAN Gairahkan Pertumbuhan Apartemen

Pertumbuhan apartemen di Jakarta dan sekitarnya diprediksi bakal kian marak pada tahun depan, bersamaan dengan berlakunya Masyakarat Ekonomi ASEAN (MEA) atau pasar bebas antarnegara di Asia Tenggara.

Soalnya, mulai 2015 nanti makin banyak orang-orang dari kawasan ASEAN tersebut yang akan menetap di Indonesia untuk bekerja maupun berbisnis. Dampaknya permintaan akan tempat tinggal terutama di hunian jangkung akan semakin tinggi. 

Real Estat Indonesia (REI) memprediksi angka penjualan apartemen bakal tumbuh di atas 20 persen pada 2015. Bukan cuma itu, pembangunan tempat tinggal vertikal yang selama ini berpusat di ibukota, belakangan mulai bergeser ke pinggiran Jakarta. Padahal selama ini kawasan itu identik sebagai lokasi perumahan.

Fenomena pesatnya pembangunan hunian menjulang di Jakarta coret atau pinggiran Ibukota, selain karena potensi pasar, juga dipengaruhi harga lahan.

Berdasarkan hasil penelitian Colliers International Indonesia, dari sejumlah proyek di pinggiran Jakarta, terdapat sekitar 11.300 unit pasokan apartemen baru. Pasokan terbesar masuk pasar pada 2013 dengan jumlah 6.600 unit, disusul tahun 2015 sekitar 3.100 unit.

Colliers International merupakan salah satu konsultan terbesar di dunia dengan 482 kantor di 62 negara. Di Indonesia sendiri, Colliers hadir sejak tahun 1988, dan saat ini memiliki hampir 400 orang karyawan yang menjadikan Colliers International Indonesia sebagai konsultan properti terbesar di Indonesia.

Menurut data Colliers International Indonesia, di wilayah pinggiran Selatan dan Timur Jakarta, bakal dipadati sekitar 20.962 unit dari total 18 proyek apartemen berbagai kelas.

Tingginya serbuan investasi apartemen membuat kawasan pinggiran Jakarta menjadi lahan yang paling diminati. Faktornya, di samping harga yang masih rendah, di kawasan pinggiran Jakarta juga menyediakan lahan yang cukup.

Untuk kawasan pinggiran Selatan dan Barat Jakarta saja hingga 2016 mendatang, terdapat 21 proyek apartemen.

Associate Director Residential Sales Colliers International Indonesia, Ali Viery Akbar mengatakan jika harga lahan dianggap terlalu mahal, pengembang akan menahan untuk membangun klaster baru. Mereka memilih melansir klaster premium atau membangun apartemen. “Apalagi ada izin pembangunan lantai yang tinggi, memungkinkan pengembang membangun apartemen setinggi mungkin. Sehingga, margin pun bisa diperoleh semakin tinggi,” jelasnya di Jakarta belum lama ini.

Menurut laporan konsultan properti Cushman & Wakefield, selama kuartal I-2014, sudah ada empat apartemen baru yang dibangun di daerah pinggiran Jakarta yakni Serpong. Keempat hunian jangkung itu adalah K2 Park, Parkland Avenue, Tree Park dari Pohon Group, dan Amazana Serpong Residence buatan Amazana Kencana.

Senior Associate Director Research & Advisory Cushman & Wakefield, Arief Rahardjo memproyeksikan capital gain apartemen di Serpong bisa berkisar antara 20%-25% selama 2014 ini. Sedangkan di daerah lain antara 15%-20%. Sementara Bekasi, mendapat pasokan dua apartemen teranyar yakni Spring Lake di Summarecon Bekasi dan Grand Cut Mutia.

Sekjen REI Hari Raharta membenarkan akan adanya peningkatan apartemen di tahun depan. 

Menurutnya para pekerja dari negara-negara ASEAN yang bakal menyerbu Jakarta tentunya akan mencari tempat tinggal yang strategis dekat dengan lokasi bosnis atau temlpat kerjanya. 

“Pilihannya tentu cuma satu yaitu sewa apartemen yang dekat dengan kantornya biar tidak terjebak kemacetan dan menghindari transportasi umum yang belum terlalu bagus di negeri ini,” ungkapnya.

Kata Hari, para ekspatriat dari kawasan ASEAN yang akan menyerbu Jakarta dipastikan lebih memilih menyewa apartemen karena biayanya jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan membeli properti semacam rumah yang harganya sangat mahal. 

Menyewa apartemen juga lebih praktis ketimbang membeli rumah. ”Peminatnya cukup menyiapkan uang muka. Cicilannya bayar pakai duit sewa,” ungkapnya. 

Melihat dua keuntungan itu, tak heran proyek-proyek apartemen baru di kawasan Jakarta coret lainnya, seperti di Karawaci hingga Tangerang langsung ludes terjual, bahkan sebelum groundbreaking. ”Semua unit yang kita tawarkan telah habis terjual sebelum groundbreaking,” aku CEO PT MAP, Hendra Murdianto. 

Kata Hendra, larisnya penjualan apartemen dan kondotel didukung lokasi yang strategis, kemudahan pembayaran, dan pembeli mendapatkan jaminan return of investment (RoI). 

”Kami memberi kemudahan pembayaran cicilan 24 kali tanpa bunga dan skema pembayaran uang muka 50 persen. Jaminan RoI-nya sebesar 16 persen untuk dua tahun pertama dan akan dibayar dimuka,” jelasnya. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions: 
1. Pasar bebas ASEAN gairahkan pertumbuhan apartemen di Jakarta dan sekitarnya. 
2. Apartemen di Jakarta dan sekitarnya bakal jadi pilihan ekspatriat dari kawasan ASEAN.

Read more...

Senin, 23 Juni 2014

Topeng-Topeng Ajaib Semarakkan Jakarnaval 2014

“Tapi buka dulu topengmu. Buka dulu topengmu. Biar ku lihat warnamu. Kan ku lihat warnamu”. Begitu lirik reffrein milik band papan atas Peterpan yang kini berganti menjadi Noah yang diteriakan sekelompok pengunjung saat melihat wajah-wajah bertopeng berpawai di jalan protokol d Jakarta, Minggu (22/6).

Manusia-manusia bertopeng itu memeriahkan kegiatan Jakarnaval 2014 yang digelar dalam rangka merayakan HUT ke-487 Kota Jakarta. 

Karnaval budaya yang mengangkat tema “Keajaiban Topeng Nusantara” ini menampilkan 1.200 peserta jalan kaki. Mereka berpawai sejak pukul 15.00-18.00 WIB di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat.

Selain mereka, lima topeng raksasa  juga menjadi pusat perhatian, termasuk beberapa grup kesenian dari Solo, Indramayu, Kalimantan Timur, Bali, dan Ponorogo serta 30 unit mobil hias yang bertema Topeng Nusantara.

Kepala Bidang Pengelolaan Daya Tarik Destinasi Wisata Disparbud DKI Ida Zubaidah menjelaskan Festival Topeng ini bertujuan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai seni budaya topeng yang tersebar di seluruh Nusantara.

“Festival ini juga bertujuan melestarikan tradisi topeng dengan menciptakan kreasi baru agar topeng menjadi warisan budaya Nasional yang nantinya mudah-mudah terdaftar di UNESCO sebagai warisan budaya dunia,” jelasnya.

Perayaan HUT DKI tahun ini dimulai sejak Sabtu (21/6) malam dengan pergelaran Jakarta Night Festival (JNF). Ajang ini menampilkan atraksi perkusi yang digelar di sepanjang Jalan MH Thamrin. Tepatnya dari lapangan Monas hingga ke Bundaran HI, sejak pukul 18.00-23.00 WIB.

Ida pun berharap lewat pertunjukan ini musik perkusi pun bisa memperoleh apresiasi yang semakin baik, mengingat Indonesia juga memiliki bermacam alat musik pukul tradisonal yang tersebar di sejumlah daerah.

Berdasarkan Travelplusindonesia. kedua kegiatan Festival Topeng dan Atraksi Perkusi dalam Jakarnaval tahun ini berhasil membetot perhatian bukan cuma warga Jakarta dan sekitarnya, pun wisatawan mancanegara yang tengah berwisata di Jakarta.

Naskah: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: dok.topengnusantara dan adji k.

Read more...

Kembangkan Potensi Wisata Indonesia Timur Via “Indonesia Bergerak”

Potensi wisata Indonesia Timur amat besar. Sayang belum tergarap optimal. Melihat kondisi itu, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) meluncurkan program “Indonesia Bergerak” dengan tujuan untuk menggerakkan ekonomi di kawasan yang sebenarnya memiliki keunggulan di sektor pariwisata tersebut, namun anehnya masih masuk dalam kategori daerah tertinggal. 

Lewat program ini, KPDT bersinergi dengan Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) untuk mendukung pergerakan operator trip indie untuk membuat paket-paket wisata menarik ke Indonesia Timur agar terjadi pergerakan wisatawan ke wilayah tersebut hingga akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonominya. 

Staf Ahli Bidang Politik KPDT Rahmat Tatang Baharudin mengatakan pihaknya siap melaksanakan pengembangan dan promosi wisata sejalan dengan program yang dilakukan BPPI. Menurutnya program KPDT saat ini terfokus pada pengembangan Produk Unggulan Kabupaten (PRUKAB) antara lain, kopi, karet, perikanan, rumput laut, dan kakao di sejumlah daerah yang juga memiliki potensi wisata.

Oleh karena itu KPDT juga mempunyai program terkait pengembangan pariwisata, terutama agro wisata, misalnya agrowisata kopi di Toraja Utara yang menjadi salah satu daerah binaan KPDT.

Dengan program bersinergi ini, KPDT mengajak masyarakat untuk bergerak dan berpartisipasi aktif membangun Indonesia Timur anatar lain dengan melakukan perjalanan wisata ke kawasan tersebut.

KPDT mencatat jumlah penduduk di wilayah Timur Indonesia bila dibandingkan dengan luas daerahnya baru 30 persen. Itu berbanding terbalik dengan kawasan Barat Indonesia dengan penduduk 70 persen sedangkan luas kawasan hanya 30 persen

“Dengan kondisi seperti itu, kawasan Timur bisa menjadi pariwisata masa depan Indonesia bila berhasil dikembangkan dengan bijak”, jelasnya dalam diskusi bertajuk "Peranserta Media Massa dalam Mendorong Potensi Wisata Indonesia", di Jakarta, Minggu (22/6/2014). 

Menurutnya bila sinergi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat sudah berjalan, baru diadakan promosi maksimal. “Di sini peran media massa khususnya jurnalis pariwisata sangat diharapkan,” imbaunya. 

Tatang berharap BPPI dalam pengembangan Indonesia Timur harus memperhatikan kearifan lokal setempat. “Infrastruktur maupun fasilitas wisata jangan sampai merusak kearifan lokal masyarakatnya. Jangan sampai pula mengurangi keindahan dan ciri khas alam dan budayanya,” jelasnya. 

Kata Tatang lagi, sejumlah provinsi di Indonesia Timur antara lain NTT dan NTB masih termasuk dalam kategori daerah tertinggal. Namun kedua provinsi tersebut punya potensi wisata alam yang luar biasa. “Kalau potensi wisata di daerah-daerah tersebut terus dikembangkan akan mendongkrak perekonomian masyarakat setempat,” ujarnya. 

Hal senada juga diungkap ketua BPPI Yanti Soekamdani. Menurutnya untuk memajukan pariwisata khusus di Indonesia Timur dan daerah-daerah yang masih tertinggal butuh sinergi program dari semua pihak terkait baik itu pemerintah, lembaga, asosiasi, komunitas, dan masyarakat. 

Menurut Yanti destinasi wisata bahari menjadi andalan kawasan Indonesia Timur, seperti wisata menyelam (diving) dan snorkeling. “Namun kendalanya masih minim infrastruktur termasuk kesiapan masyarakatnya,” akunya. 

Dalam diskusi yang digelar BPPI dan Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Fowarparekraf) ini, hadir pula Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf ) Sapta Nirwandar yang ikut meluncurkan “Indonesia Bergerak” dengan memecahkan kendi tanah liat bersama Yanti dan Tatang. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions: 
1. Yanti Soekamdani, Sapta Nirwandar, dan Rahmat Tatang Baharudin meluncurkan program “Indonesia Bergerak” dengan memecahkan kendi tanah liat di Jakarta. 
2. Wisatawan menyukai aktivitas wisata bahari di Indonesia Timur.

Read more...

INDIE TRAVEL MART 2014 Jual Bukan Paket Wisata Biasa

Dalam rangka mengajak masyarakat untuk mengenali wisata Indonesia yang tidak biasa, sekalgus menyongsong liburan sekolah Juni-Juli 2014, DESTINASI Indonesia bekerja sama dengan TripTrus.com menyelenggarakan Indie Travel Mart 20 – 22 Juni 2014 di Lantai 3 FX Sudirman, Jakarta. 

Sesuai dengan namanya, pameran wisata yang didukung Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dan Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) ini rupanya untuk mempertemukan operator trip indie dan masyarakat. 

Buktinya yang ikut dalam pameran ini ada16 operator trip indie, antara lain Campa Tour, Tukangjalan, Rajawisata, LareAngon Indonesia, DAL Adventure, Smarttrip, Iniindonesia, dan lainnya. 

Maklum selama ini, mereka memasarkan paket perjalanan dengan basis komunitas ini lewat mulut ke mulut dan melalui media sosial dengan sistem open trip. Pesertanya boleh siapa saja sesuai batas umur yang ditentukan. Namun rata-rata anak muda, eksekutif muda, ekspatriat yang berjiwa petualang. Namun belakangan ini juga mulai merambah ke keluarga muda.

Masing-masing menawarkan paket-paket perjalanan yang diklaim panitianya bukan paket biasa. Operator trip indie Campa Tour misalnya menawarkan paket Kelimuti Festival 2014 dengan tujuan wisata antara lain Danau Kelimutu, Pulau Komodo, Waerebo, dan Ende. Selain itu paket Rote dengan tujuan wisata Ba’a Oepao, Mulut Seribu, Pulau Ndana, dan Nemberala.

Sedangkan DAL Adventure menawarkan paket-paket yang kental petualangannya seperti paket Waerobo di Kabupaten Manggarai, Flores, NTT, paket Gunung Bukit Raya di Kalimantan, Paket Gunung Rantenario di Sulawesi Selatan, dan paket Puncak Cartenz Pyramid di Papua. 

Sementara Tukangjalan menawarkan paket Mollucas dengan tujuan wisata Pantai Ora, Desa Saleman, dan ditambah  city tour Kota Ambon. Selain itu ada paket Kepulauan Togean (Sulawei Tengah) dan Paket Orangutan plus Rivers Curises di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah. 

Beberapa operator trip indie lainnya menjual paket Teluk Kiluan di Lampung, Derawan (Kalimantan), Belitung, Bangka (Kab. Babel), Tanjung Bira (Sulsel), Ujung Genteng (Jabar), Sawarna dan Baduy Dalam (Banten), Explore Sumatera Barat, Kepulauan Banyak di Aceh, dan masih banyak lagi. 

Harga paket yang ditawarkan pun tidak biasa, terbilang miring, bervariasi mulai dari Rp100.000 hingga jutaan rupiah per orang per paket. 

Indie Travel Mart 2014 juga diramaikan dengan berbagai talkshow berkaitan dengan traveling antara lain bertema “Menguak Keindahan Taman Nasional Alas Purwo”, “Jelajah Flores”, “Wisata Sejarah Nusantara”, “Memperkenalkan Destinasi Wisata BaruWayang Village Kepuhsari, Wonogiri”,  ”Raja Ampat 101" dan talkshow "Ekowisata” serta workshop bertajuk “Travel Photography”.

Tak ketinggalan talkshow serius bertajuk “Mengembangkan dan Menggerakkan Pariwisata Indonesia Timur” dengan pembicara: Yanti Soekamdani (Ketua BPPI) dan Rahmat Tatang Baharudin (Staf Ahli Bidang Politik, KPDT) serta Wamenparekraf Sapta Nirwandar.

Pameran ini juga menampilkan edukasi seputar ular dengan tema “Mengenal Karakter dan Penanganan Ular Indonesia” oleh Yayasan SIOUX Indonesia serta hiburan live music yang menampilkan beberapa penyanyi solo antara lain Tongam Valentiono dan Bilanova serta band-band indie antara lain Duo Journey, Softcase, dan Joy Climax . 

KPDT di Indie Travel Mart yang rencananya akan digelar tiap tahun ini juga menyuguhkan taste cupping bersama Alexander Merdeka. 

Dalam taste cupping, pengunjung bisa belajar mengenal jenis kopi Nusantara dan cara menyeduh kopi dengan benar. 

Berdasarkan pantauan Travelplusindonesia, pameran Indie Travel Mart pertama ini kurang bergaung informasinya sehingga masyarakat belum banyak yang tahu. Pengunjungnya umumnya mereka yang tengah berkunjung ke mall. 

Sebenarnya lokasi penyelenggaran di mall sudah cukup tepat untuk menjaring pengunjung mall tersebut. Hanya yang menjadi catatan kecil, kalau untuk tempat talkshow di panggung sekalipun di dalam mall, terasa mengganggu. Perlu ada ruang khusus agar lebih nyaman namun ruangan itu tetap dikemas dengan gaya santai seperti tengah berwisata. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions: 
1. Indie Travel Mart 2014 di FX, Jakarta. 
 2. Salah satu stan operator indie dalam Indie Travel Mart 2014 di Jakarta. 
3. Edukasi ular dalam Indie Travel Mart 2014.

Read more...

Sabtu, 21 Juni 2014

Ayo Belajar Banyak Tentang Teh di Festival Teh Nusantara 2014

Teh Indonesia rupanya tak mau kalah dengan kopi. Jika kopi sudah memiliki event festival kopi dan bahkan sudah ada pemilihan putri kopi Indonesia, kini giliran teh unjuk gigi dengan event Festival Teh Nusantara. Dalam festival teh bertaraf international ini, bukan hanya memamerkan beragam produk teh dari Indonesia dan mancanegara, pun menampilkan workshop menyeduh, menyuguhkan, dan meminum teh yang benar. 

Teh merupakan salah satu jenih meinuman minuman yang digemari banyak orang di dunia. Sampai saat ini lebih dari tiga miliar orang minum teh setiap hari di dunia. 

Teh juga menjadi salah satu minuman favorit bangsa Indonesia sejak lama. Bahkan Indonesia merupakan negara penghasil teh nomor empat di dunia. Indonesia memiliki sekitar 120 ribu hektar perkebunan teh dengan produksi per tahun mencapai 136.800 ton daun teh.

Sebagai apresiasi terhadap teh yang sudah membudaya di kalangan masyarakat baik di Tanah Air khususnya maupun global, Festival Teh Nusantara 2014 pun digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) DKI Jakarta.

Festival yang diadakan untuk merayakan ulang tahun Jakarta ke-487 ini berlangsung di pelataran Museum Fatahillah, kawasan kota Tua, Jakarta selama 4 hari sejak Kamis, (19/6) sampai Minggu (22/6). Tujuannya mengembangkan industri kreatif di bidang teh di Indonesia.

Menurut Deputi Bidang Pariwisata dan Budaya DKI Jakarta sekaligus inisiator festival, Sylviana Murni, festival ini juga sekaligus bertujuan mendorong budaya minum teh di Indonesia serta menjadikan Kota Tua Jakarta sebagai pusat kegiatan kebudayaan di Jakarta.

Penikmat teh sekaligus perwakilan dari Perusahaan Perkebunan Teh PT Pagilaran, Saiful Hafidz mengatakan kebanyakan orang Indonesia mengkonsumsi teh yang kualitas paling rendah dari semua tingkatan jenis teh di dunia.

 “Ciri minuman teh yang buruk atau berkualitas rendah masih adanya batang-batang tehnya. Padahal teh yang bermutu premium adalah yang terdiri dari pucuk,” jelasnya di Jakarta, Jum’at (20/6). 

 Di festival berjudul "Art of Tea" ini selain memamerkan sejarah teh di Indonesia dan perdagangan teh di dunia berikut jenis dan khasiatnya, juga menampilkan sejarah teh dari China berikut bermacam produk tehnya serta tak ketinggalan ritual minum teh ala Jepang. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions: 
1. Festival Teh Nusantara 2014 pun menampilkan workshop menyeduh, menyuguhkan, dan meminim teh yang benar. 
2. Aneka produk teh dari China yang dipamerkan di Festival Teh Nusantara 2014 di Jakarta. 

Read more...

Karaoke Buka, Diskotik Tutup Selama Ramadhan 2014

Buat Anda yang doyan karaokean, selama Ramadhan 2014 masih bisa “konser” bareng teman-teman sepuasnya di tempat-tempat karaokean favorit. Tapi buat yang senang “ajip-ajip”, harus “puasa” sebulan penuh dulu yah. 

Diskotik merupakan satu dari 446 tempat hiburan di Jakarta yang WAJIB tutup sementara selama Ramadhan 2014. Artinya, sekitar 32,7% dari total tempat hiburan sebanyak 1.361, tidak boleh beroperasi selama sebulan penuh. 

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengawasi secara ketat jam operasional tempat hiburan pada malam hari selama bulan suci bagi umat Islam tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Arie Budhiman mengatakan selain diskotik, jenis tempat hiburan lain yang ditutup sementara selama bulan puasa adalah klub malam, tempat mandi uap, griya pijat, dan permainan mesin keeping jenis bola ketangkasan serta usaha bar yang berdiri sendiri atau tidak berada di dalam hotel.

Sementara tempat hiburan yang boleh buka selain karaoke, juga ada musik hidup (live music), bola sodok (biliar) yang menjadi fasilitas di karaoke dan live music, bioskop, bola gelinding (bowling), seluncur, pusat kebugaran fitness, golf, driving range, pangkas rambut, gelanggang renang, taman margasatwa, pagelaran kesenian, pertunjukan temporer, dan kolam pancing.  “Tapi waktu bukanya tetap diatur,” jelasnya di di Hotel Grand Mercure, Jakarta baru-baru ini.

Kebijakan ini mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 19 Tahun 2004 tentang Kepariwisataan dan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 98 Tahun 2004 tentang Waktu Penyelenggaraan Industri Pariwisata di DKI Jakarta serta Surat Edaran Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Nomor 15/SE/2014 per tanggal 23 Mei 2014.

Jenis tempat hiburan yang diatur jam operasionalnya hanya ada 915 tempat hiburan atau sekitar 67,3% dari total jumlah tempat hiburan di Jakarta. Ini mengacu Peraturan Daerah No. 19 tahun 2004 tentang Kepariwisataan dan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 98 tahun 2004.

"Jam operasional tempat hiburan yang diperbolehkan beroperasi diatur mulai buka pukul 20.30 WIB dan tutup pada 01.30 WIB," jelasnya.

Namun seluruh tempat hiburan diwajibkan tutup pada hari-hari tertentu seperti satu hari sebelum Ramadan, hari pertama Ramadan, dan pada malam Nuzulul Qur’an serta satu hari sebelum hari raya Idul Fitri hingga hari kedua dan satu hari setelahnya.

Sedangkan pengaturan waktu untuk jenis tempat hiburan di hotel berbintang, berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 98 tahun 2004 pasal 2 ayat 4 dan 5.

Tempat hiburan lain yang masih diperbolehkan tetap buka adalah usaha akomodasi seperti resort, hotel, motel, losmen, wisma, penginapan remaja, hunian wisata, caravan, dan pondok wisata serta usaha penyediaan makan dan minum seperti café, restoran, pusat jajan, jasa boga, dan bakeri. Begitupun dengan usaha jasa pariwisata seperti agen perjalanan, pramuwisata, konsultasi, informasi, manajemen hotel, dan ruang pertemuan.

Disparbud DKI Jakarta akan menempelkan stiker bertuliskan "TUTUP" bagi tempat hiburan yang ditutup sementara selama bulan puasa. Sedangkan stiker bertuliskan "BUKA" bagi tempat hiburan yang boleh buka dengan syarat diatur jam operasionalnya.  
Menurut Arie berdasarkan pengalaman-pengalaman tahun sebelumnya, kebanyakan para pengelola tempat hiburan menuruti peraturan. 

“Tapi jika ada pengelola tempat hiburan yang melanggar aturan tersebut akan diberikan sanksi berupa teguran lisan hingga disegel tempat usahanya,” tegas Arie. 

Berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan Disparbud DKI Jakarta terkait jam operasional tempat hiburan di Jakarta pada Ramadhan tahun lalu, tercatat ada lima tempat hiburan yang melanggar aturan. Di antaranya dua usaha bar dangdut dan satu usaha karaoke. Dua tempat usaha bar dangdut tersebut beroperasi tanpa izin penyelenggaraan dari Disparbud, berlokasi di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. 

Sanksi yang diberikan kepada dua tempat usaha ini adalah melakukan penghentian kegiatan. Sedangkan satu usaha lainnya berjenis karaoke berlokasi di kawasan Jembatan Tiga, Jakarta Utara, melanggar jam operasional. 

Menurut Arie tingkat pelanggaran jam operasional tempat hiburan berkurang tiap tahunnya. Pada 2010 pelanggaran jam operasional terjadi di 28 tempat hiburan. Semuanya hanya diberi peringatan, tidak ada yang menerima sanksi penyegelan. 

Lalu pada 2011, jumlah tempat hiburan yang melanggar jam operasional ada delapan tempat hiburan. Tujuh tempat hiburan mendapat peringatan dan satu tempat hiburan disegel atau ditutup sementara. 

Kemudian pada 2012, ada tujuh tempat hiburan yang melanggar ketentuan tersebut. Enam tempat hiburan mendapat peringatan dan satu tempat hiburan disegel. "Tempat hiburan yang paling banyak melanggar adalah jenis griya pijat, karaoke, dan bar. 

Ketiga jenis hiburan ini termasuk tempat hiburan yang tidak boleh beroperasi selama Ramadhan tahun-tahun sebelumnya," papar mantan Kepala Biro Humas DKI Jakarta ini. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions: 
1. Karoake jalan terus selama Ramadhan 2014. 
2. Unjuk suara emas di ajang karokean.

Read more...

Jumat, 20 Juni 2014

Festival Kreatif Kota Tua, Gaya Jakarta Pamer Kreativitas

Warga Jakarta punya gaya sendiri dalam memamerkan beragam kreativitasnya. Ada yang berani tampil per kelompok bahkan per orang di ruang publik secara spontan, apa adanya, tanpa ada campur tangan pemerintah maupun swasta. Tapi ada juga yang membuat wadah untuk pamer kreativitas secara bersama di tempat dan waktu yang sama, tentu dengan dukungan berbagai pihak. 

Gaya terakhir kali ini baru diterapkan Creative Public Spaces Program (Program Ruang Publik Kreatif) dengan menggelar acara Kota Tua Creative Festival (KTCF) di seputar Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta selama dua hari, 21-22 Juni 2014. 

Acara yang digelar dalam rangka memperingati hari jadi Kota Jakarta yang ke-487 ini berisi pameran seni kontemporer, arsitektur, instalasi, dan fotografi. Selain di di Taman Fatahillah, acara ini juga digelar di Gedung Tjipta Niaga, Gedung Kerta Niaga, Gedung Samudera, dan Stasiun Kota yang masih kawasan Kota Tua.

Festival yang baru kali pertama digelar ini juga melibatkan komunitas pecinta sejarah, kereta api, dan seniman jalanan. 

Beberapa musisi muda berbakat dan artis kenamaan juga akan mengisi acara ini antara lain Payung Teduh, Daniel Sahuleka, Float, dan Jubing Kristianto. Tak ketinggalan pertunjukan khusus oleh Abang None Jakarta. 

Sejumlah desainer muda juga akan memamerkan beragam karya rancangan mereka di festival ini. 

Aneka kuliner tradisional juga akan ditampilkan berikut workshop serta beragam kreativitas dari berbagai komunitas yang kerap bergiat di kawasan Kota Tua. 

Ada juga pentas teater yang menampilkan Teater Koma di Museum Sejarah Jakarta dari pukul 13.30 WIB hingga 15.30 WIB. Buat yang gemar bersepeda, ada tur sepeda bertajuk Kelana Kota Tua dan Museum Walk tapi pesertanya tak boleh lebih dari 100. 

Salah satu penggagas acara sekaligus Direktur SHAU, Daliana Suryawinata dalam jumpa pers di Kota Tua, Kamis (19/6) menjelaskan festival ini bertujuan menghidupkan kembali kawasan Kota Tua. 

Berdasarkan pantauan travelplusindonesia selama ini,  kawasan Kota Tua, sudah lama menggeliat sejak tahun 90-an dan sampai kini semakin meriah dengan kehadiran beragam komunitas yang setiap hari berkreativitas di kawasan ini. Jadi sebenarnya dengan atau festival ini, kawasan Kota Tua Jakarta sudah hidup. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions: 
1. Suasana Taman Fatahillah lokasi penyelnggaran Festival Kreatif Kota Tua 2014. 
2. Bersepeda onthel, salah satu aktivitas di Kota tua. 

Read more...

Kamis, 19 Juni 2014

Tak Sabar Menanti Wajah Baru Graha Wisnu Kencana

Patung Graha Wisnu Kencana (GWK) di daerah bukit kapur Tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali Selatan, kembali “dihidupkan” lagi setelah 16 tahun mati (baca terlantar pembangunannya). Kalau tidak ada aral rintang tahun 2016 nanti, patung ini akan berdiri utuh. Yang menarik, patung ini dibangun dengan wajah baru, sementara yang lama dibiarkan apa adanya. Dua tahun lagi penampilan GWK baru ini, baru bisa dinikmati. Duh, tak sabar menanti.

Areal patung GWK baru masih di tempat semula di dalam areal seluas sekitar 80 hektar namun tepatnya sekitar 300 meter sebelah Selatan patung GWK lama yang digarap sejak 8 Juni 1997. Sampai saat ini, masih banyak lahan yang kosong dan tengah dilakukan pembangunan, termasuk hotel dan tempat wisata lainnya. 

GWK yang baru nanti tingginya mencapai 127 meter, mengalahkan ketinggian Patung Liberty di Amerika Serikat yang hanya 93 meter. Sementara struktur patung dibangun dari stainless steel, sehingga GWK akan memiliki daya tahan terhadap kekuatan gempa berskala 7,5 SR. Ini jelas menjadi kebanggaan tersendiri, terlebih GWK merupakan karya bangsa tersendiri yang dibangun oleh seniman I Nyoman Nuarta.

Kehadiran GWK baru diperkirakan bakal menyedot lebih banyak lagi wisatawan baik Nusantara maupun mancanegara ke Pulau Dewata ini. Pasalnya selain patungnya yang bakal menjadi daya tarik utama, pemandangan di areal GWK ini juga terbilang eksotis.

Kendati dipenuhi bebatuan kapar yang tandus menghadirkan pesona yang beda dengan alam Bali di belahan lain, seperti berada dalam benteng raksasa.

Dari kawasannya kita bisa melihat pemandangan jalan tol di atas laut, Bali Mandara yang menghubungkan Bandara Ngurah Rai-Pelabuhan Benoa-Nusa Dua. Tak heran di areal ini, khususnya Lotus Pond yang merupakan areal outdoor terluas di GWK yang mampu menampung 7000 orang ini kerap diselanggarakan event berskala internasional.

Belum lama ini di sini menjadi lokasi pelaksanaan acara Miss World yang sempat menau kontroversi itu. Sebelumnya pernah digunakan sebagai penyelenggaraan konser musik berskala internasional, salah satunya raksasa metal asal Amerika Serikat, Iron Maiden pada 2010 lalu.

Di sini juga ada berbagai fasilitas kebudayaan dan pariwisata, seperti museum kebudayaan, galeri seni, ruang pameran, toko penjual cenderamata dan “convention hall” berkapasitas 700 orang. Kawasan ini juga dilengkapi dengan arena bermain, restoran, sejumlah panggung pertunjukan, dan danau.

Di ujung Lotus Pond, tergeletak patung kepala Garuda. Tempat ini kerap diabadikan wisatawan sekalian untuk ajang selfie dan ber-narsis ria. Patung Garuda merupakan kendaraan Dewa Wisnu. Tempat lain yang menjadi lokasi favorit wisatawan adalah kepala Dewa Wisnu. Untuk mencapainya, terlebih dulu pengunjung harus menapaki anak tangga.

Kalau ingin memotret patung tersebut dalam keadaan sepi, perlu sabar menanti. Maklumlah banyak wisatawan yang ber-pose berlatar patung Wisnu tersebut dengan beragam tingkah yang menggelikan. Setiap hari kawasan GWK ini mampu menyerap 2.000-3.000 wisatawan.

Setelah puas memotret patung wisnu, biasanya pengunjung ke Amphitheatre untuk menyaksikan pertunjukan khusus dengan akustik yang dirancang dengan baik. Di sini, setiap sore digelar Tari Kecak yang dikolaborasikan dengan tarian daerah lain.

Penggarapan megaproyek GWK baru dengan totol berat 3.000 ton kembali dilakukan sejak Maret 2013 dengan melibatkan 200 pekerja di Bandung, tepatnya di NuArt Studio di kawasan Setra Duta, Sarijadi, milik I Nyoman Nuarta. Peletakan batu pertama pembangunan GWK baru dilakukan 23 Agustus 2013 lalu. 

Bila GWK baru yang berbiaya Rp307 miliar terdiri atas pembuatan patung Rp 150 miliar dan biaya pemasangan Rp157 miliar mulai dari peletakan fondasi atau pedestal hinga tubuh patung ini rampung, dipastikan bakal menjadi landmark pariwisata Indonesia abad modern. 

Patung yang berada sekitar 40 Km Selatan Kota Denpasar ini bakal menjadi salah satu bangunan yang identik dengan Bali. Sama halnya dengan Tugu Monas (Monumen Nasional) di Jakarta, Jam Gadang di Bukittinggi, Sumatera Barat, dan atau Gedung Sate di Bandung, Jawa Barat. 

Rasanya tak sabar ingin menikmati GWK yang baru. Kabarnya, nanti di dalam tubuh patung GWK baru, pengunjung bisa naik dengan menggunakan lift khusus sampai setinggi dada patung tersebut. Dari ketinggian di dalam rongga GWK baru, pengunjung dapat menikmati keindahan panorama alam Pulau Seribu Pura ini serta kemelokan Gunung Agung di kejauhan Timur Laut Pulau Para Dewa ini. Ah, bikin penasaran. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Captions: 
1.Patung GWK lama menjadi lokasi selfie dan narsis ribuan pengunjung setiap hari.
2. Formasi tebing kapur di GWK.

Read more...

Rabu, 18 Juni 2014

Menikmati Danau Sentani dalam Kemasan Festival

Danau Sentani merupakan salah satu ikon wisata milik Kabupaten Jayapura, Papua. Dalam waktu dekat di tempat ini bakal diselenggarakan Festival Danau Sentani 2014, tepatnya pada 19-23 Juni ini. Event tahunan yang memasuki kali ke tujuh ini akan menghadirkan beragam acara menarik berupa pameran budaya dan kuliner dari 19 distrik di Papua. 

Festival yang akan menghadirkan pesta rakyat dan pagelaran seni budaya dengan tema “Budayaku Hidupku” ini akan berpusat di Kawasan Wisata Khalkote, Sentani Timur. 

Dari Bandara Sentani, Jayapura hanya memerlukan waktu sekitar 15 menit dengan taksi, rental mobil, ataupun ojeg sepeda motor. Tidak ada tiket masuk ke lokasi acara, hanya ongkos parkir sebesar Rp 10.000 bila masuk ke area dengan mobil.

Festival kali ini juga akan berupaya memecahkan rekor MURI yaitu melukis di atas kayu. Sebelumnya ada Pawai Budaya dari Kelompok Etnik Budaya dan Nusantara di Jayapura.

Ada juga Pertunjukan Isilo, yaitu tarian tradisional di atas perahu, musik rakyat, dan cerita rakyat. Tak ketinggalan gelaran tifa bertema “Tifa Gema Kemakmuran” yang dimainkan 500 orang berpakaian adat.

Festival ini juga akan dimeriahkan dengan beragam lomba selama empat hari festival berlangsung, di antaranya lomba dayung perahu untuk laki-laki dan perempuan, lomba suling tambur, dan lomba folk song dengan lagu khusus dari Tanah Tabi.

Tahun ini festival juga akan mengagendakan tur wisata ke Pulau Asei dan Pulau Ajun yang menampilkan tarian dan ritual budaya setempat.

Selama acara festival akan diikuti promosi daya tarik wisata Papua dalam bentuk slide di area festival setiap harinya, bersama promosi PON 2020 dimana Papua akan menjadi tuan rumahnya.

Danau Sentani merupakan salah satu danau terbesar di Papua. Danau sepanjang 30 Km ini berada di ketinggian 75 mdpl. Di perairan danau ini ada 22 pulau kecil yang tersebar di seluruh danau yang terbagi jadi tiga wilayah yakni Timur, Tengah, dan Barat. Ada 24 Kampung adat yang masuk ke tiga wilayah ini yang dibedakan berdasarkan dialek bahasa Papua.

Lokasi danau ini dekat dengan Jayapura, ibu kota Papua. Danau ini menjadi tempat tinggal sekurangnya 33 jenis ikan yang hampir separuhnya adalah penghuni asli danau ini, salah satunya Hiu Sentani atau Pritis microdon yang memiliki keunikan berupa moncong berbentuk gergaji sehingga dijuluki juga Hiu Gergaji. 

Beragam aktivitas menarik yang biasanya dilakukan wisatawan di danau ini antara lain melihat dan mengabadikan panarorama danau dengan bukit-bukitnya, bersampan, dan atau kalau berani bisa berenang di danau.

Tak kalah menarik melihat kegiatan warga lokal yang ramah sambil mencoba proses pembuatan sagu, makan papeda disantap dengan lauk kuah kuning ikan gabus yang ditangkap di Danau Sentani, atau mencicipi buah matoa yang biasa dijajakan di pinggir jalan atau di pasar tradisional. Harganya mulai dari Rp 30.000 per buah.

Lalu membeli lukisan kulit kayu di Desa Asei yang masyarakatnya ahli membuat lukisan di atas kulit kayu dengan beragam motif lokal yang khas. Harganya ini mulai dari Rp 10.000.

Selanjutnya mampir ke Desa Yobeh untuk melihat tifa keramat. Desa Yobeh merupakan salah satu kampung dari 24 kampung adat yang ada di Danau Sentani. Gendang khas Papua di desa ini konon sudah berumur lebih dari 200 tahun. Keunikan tifa yang satu ini terbuat dari kulit manusia dan bisa berbunyi sendiri. Masyarakat setempat mempercayai, kalau tifa ini berbunyi menandakan ada warga yang akan meninggal. 

Wisatawan pun ada yang suka mengayam atau mengepang rambutnya dengan gaya kepangan ala Papua. Biasanya mereka meminta bantuan perempuan Suku Sentani untuk mengayam rambutnya.

Mumpung disana, wisatawan juga kerap mencoba sensasi menginang atau makan pinang khas orang Papua. Tradisi menginang di Papua hingga kini masih semarak. Yang melakukannya juga dari berbagai kalangan usia, mulai remaja orang dewasa sampai orangtua. Yang menarik lagi, penjual pinang dan sirih juga bertebaran di mana-mana, bukan hanya di pasar tradisional. Sirih dan pinang di Papua sudah seperti rokok kalau di pulau-pulau besar lain. Nah, Anda patut mencobanya.

Selama di sana, wisatawan biasanya bermalam di salah satu hotel berbintang yakni Travellers Hotel dengan tarif kamar mulai Rp 900.000 per malam. Pilihan lain yang lebih murah namun tidak mengecewakan ada Sentani Indah Hotel dan Ratna Indah Hotel. Harganya mulai dari Rp 300.000 per malam. Hotel-hotel ini berada di dekat dengan Pantai Khalkote, hanya sekitar 10-15 menit perjalanan darat dengan mobil. Kalau mau hotel yang lebih mentereng ada di Jayapura seperti Swiisbell dan Aston Jayapura namun jaraknya sekitara satu jam ke Danau Sentani.

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Captions:
1. Pesona Danau Sentani dengan perbukitan dan pulau-pulau kecilnya.

Read more...

Jumat, 13 Juni 2014

Balap Sepeda Gunung Tingkat Asia Bakal Digelar di Lubuklinggau

Sumatera Selatan bakal menjadi tuan rumah penyelenggaraan dua sport tourism berskala internasional sekaligus yakni 20th Asia Mountain Bike Championship dan 6th Asia Junior MTB Championship. Kejuaraan balap sepeda gunung tingkat Asia tersebut akan berlangsung di kawasan wisata alam Bukit Sulap, Kota Lubuklinggau pada 1-2 November mendatang. 

Tujuan event ini, salah satunya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik Nusantara maupun mancanegara ke Sumatera Selatan, khususnya ke Lubuklinggau. 

Sebanyak14 dari 16 negara di Asia dipastikan bakal mengirimkan atlet-atlet terbaiknya untuk mengikuti ajang ini. Setiap negara akan mengirimkan 20 sampai 25 atlitnya untuk mengikuti cabang men elite, women elite,  junior, down hill, dan cross country. Asian MTB Championship terakhir dilaksanakan di Bali pada tahun 2006.

Ajang balap sepeda gunung tingkat Asia ke-20 ini menjadi salah satu langkah mewujudkan impian Goes to Visit Lubuklinggau pada tahun 2015.

Lintasan track di Bukit Sulap sangat menantang bagi para atlit MTB. Di sana ada lintasan bebatuan, tanah, akar, pohon, dan lainnya yang alami. Sebelumnya, bukit yang berada di sebelah Tenggara Kota Lubuklinggau ini kerap menjadi lokasi pelaksanaan beberapa event sepeda gunung tingkat lokal maupun Nasional.

Untuk mensukseskan event tersebut Pemkot Lubuklinggau, terus menyiapkan sarana dan prasarananya, baik itu akomodasi, transportasi, dan pusat perbelanjaan serta infrastrukturnya antara lain pembangunan beberapa hotel seperti Hotel Burza, Aston, dan Linggau Lippo Mall setinggi 14 lantai.

Perbaikan Bandar Udara Silampari juga tengah dilakukan. Jumlah penerbangan yang melayani Jakarta-Linggau pada setiap harinya rencananya juga akan ditambah.

Kota Lubuklinggau terdiri dari 8 kecamatan dan 72 kelurahan dengan masyarakat berasal dari Musi Rawas, mayoritasnya memeluk agama Islam. Di alun-alun kota dan jalan-jalan kota terdapat banyak papan Asmaul Husna.

Kota Lubuklnggau dapat ditempuh sekitar 6,5 jam dengan kendaraan bermotor dari Palembang. Lokasi penyelenggaraan event ini, yakni Bukit Sulap merupakan satu dari tiga obyek wisata yang akan dijadikan maskot bagi Lubuklinggau.

Dua obyek lainnya yakni Air Terjun Temam dan Watervang. Air Terjun Temam yang berketinggian sekitar 12 m dan lebar 25 m terletak di Kelurahan Air Temam, Kecamatan Lubuklinggau Selatan I. Berjarak 11 Km dari pusat kota Lubuklinggau ke arah Selatan atau sekitar ± 30 menit dengan kendaraan bermotor.

Di atas air terjun yang berada di aliran Sungai Temam ini terdapat jembatan gantung yang melintang sepanjang 100 m, jadi pengunjung dapat melihat air terjun ini dari atas dari jarak sekitar 50 m.

Watervang merupakan bangunan bendungan air Sungai Kelingi yang dibangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1941. Lokasinya sekitar 5 Km ke arah Timur pusat Kota Lubuklinggau atau sekitar 15 menit dengan kendaraan roda roda empat.

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Ah Mesranya Masjid Al Hasanah Bertetangga dengan Gereja

Banyak orang bilang, orang Islam (muslim) yang berwisata ke daerah yang masyarakatnya mayoritas non muslim akan mendapatkan kesulitan, terutama soal mencari  masjid startegis untuk shalat berjamaah. Benarkah?

Tapi bila Anda bertandang ke Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, penilaian itu rasanya keliru.  Pasalnya,  sudah ada beberapa masjid di sana, meski tak sebanyak dii daerah lain. Salah satunya Masjid Al- Hasanah.

Mengapa masjid ini menjadi spesial? Mungkin lantaran berada di pulau di tengah Danau Toba yang dihuni suku Batak yang sebagian besar menganut Kristen..

Masjid sederhana yang berada di Jalan Danau Toba, Kecamatan Pangururan, Ibukota Kabupaten Samosir ini  juga menjadi spesial karena kerap didatangi bukan hanya orang muslim yang ada di Pangururan dan sekitarnya, pun wisatawan muslim yang tengah berkeliling obyek wisata di Pulau Samosir.

Secara arsitektur, masjid berukuran kecil ini (mungkin kalau di Jakarta seukuran mushola) ini tidak memiliki keistimewaan. Bentuknya pada dasarnya mengambil pola masjid tradisonal Jawa, atap bertingkat dengan satu kubah kecil di puncaknya.

Yang menjadi kelebihan masjid yang bercat hijau muda dengan atap berbahan seng ini, di dekatnya masih berdiri bangunan tua sisa-sisa peninggalan kolonial Belanda, di antaranya pesanggrahan atau rumah dinas Bupati. Bukan cuma itu, masjid yang berdampingan dengan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) cabang Kabupaten Samosir ini, pun bertetangga dengan Gereja HKBP Pangururan Kota.

Kondisi yang membuahkan kesejukkan itu menjadi perlambang bahwa kerukunan beragama di Pangururan cukup tinggi. Mengingat mayoritas penduduknya beragama Kristen dan menjadi salah satu kota yang menjadi pusat kebudayaan Batak Toba. 

Kondisi yang mesra  itu juga terjadi dengan Masjid Miftahul Huda di Desa Balun, Kecamatan Turi, Lamongan yang berarsitektur Timur Tengah. Masjid di Kota Soto tersebut berdiri berdampingan bukan hanya dengan gereja yakni Gereja Kristen Jawi Wetan pun dengan tempat ibadah umat Hindu, bernama Pura Sweta Maha Suci. 

Kelebihan lain Masjid Al-Hasanah, lokasinya berada bibir Danau Toba. Hanya dipisahkan dengan jalan raya. Di sepanjang jalan itu tumbuh pepohonan besar yang rindang.

Setiap hari banyak warga termasuk wisatawan menikmati pemandangan Danau Toba dengan deretan Bukit Barisan-nya di sebuah shelter batu berwarna biru, usai shalat di masjid mungil ini.

Dibangun oleh TNI
Menurut keterangan salah saeorang pengurus masjid, Masjid Al-Hasanah semula merupakan mushola yang ide pendiriannya berasal dari tentara. 

Saat masa pemberontakan, seorang anggota TNI Kodam Siliwangi, Jawa Barat yang betugas di Pangururan hendak sholat namun tidak ada mushola apalagi masjid. Tentara tersebut pun mengusulkan untuk mendirikan mushola di Kota Pangururan. Akhirnya idenya itu terealisasi sekitar tahun 1975.

Seiring bergulirnya waktu, tahap demi tahap mushola tersebut dibangun sehingga akhirnya seperti sekarang menjadi sebuah masjid. 

Jamaah di masjid ini setiap hari jumlahnya sekitar 100 orang. Pada hari biasa ataupun pas Jum'atan, jumlah perbedaannya tidak terlalu mencolok. Namun ketika Sholat Tarawih pada bulan Ramadhan dan Shalat Idul Fitri dan Idul Adha, jumlahnya membengkak, mengingat pun kaum perempuan, baik anak gadis maupun ibu-ibu ikut hadir.

Warga pendatang, musafir, dan wisatawan pun kerap singgah di masjid ini untuk shalat. Salah satunya rombongan peserta Lawatan Sejarah Daerah (Laseda) 2014 yang digelar Balai Pelestarian dan Nilai Budaya (BPNB) Banda Aceh di Samosir, 28 April sampai dengan 2 Mei lalu.

Pengurus masjid ini pun mengatakan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho pernah Sholat Jum’at saat berkunjung ke Samosir dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Samosir yang kes–X, sekaligus Pencanangan Tahun Kunjungan Wisata Samosir 2014 – 2015. 

Ketika itu Gatot didampingi Kapolres Samosir AKBP Andry Setiawan yang juga melakukan ramah tamah dengan masyarakat muslim di Samosir. 

Masjid Al-Hasanah memang menjadi satu-satunya masjid di Pangururan. Namun sebenarnya masih ada beberapa masjid lain di Kabupaten Samosir, antara lain Masjid Nusul Islam di Tambun Sukkean, Kecamatan Onan Runggu, Masjid Al Ikhlas di Tuk-tuk, Kecamatan Simanindo, Masjid Al Ikhwan di Desa Janji Martahan, Kecamatan Harian, Masjid Al Mubarok di Desa Holbung Janji Martahan, Kecamatan Harian, Masjid Nurul Iman di Ssihotang, dan Masjid Nurul Huda Sihotang di di Desa Turpuk Sihotang, Kecamatan Harian. 

Meski jumlahnya tak sebanyak di daerah lain, kehadiran masjid-masjid tersebut jelas sangat membantu wisatawan yang ingin tetap melaksanakan ibadah wajib shalat selama berwisata ke Kabupaten Samosir. 

Naskah & Foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com). 

Captions: 
1. Masjid Al-Hasanah, satu-satunya masjid di Pangururan, Ibukota Kabupaten Samosir, Sumut. 
2. Gereja HKBP Kota Pangururan yang bertetangga dengan Masjid Al-Hasanah. 
3. Menikmati pesona Danau Toba di seberang Masjid Al-Hasanah.

Read more...

Kamis, 12 Juni 2014

Capoeira dan J-Lo Panaskan Pembukaan Piala Dunia 2014

Olah raga bela diri asal Brasil, Capoeira yang lebih menyerupai tarian ini turut memeriahkan Pembukaan Piala Dunia 2014 yang berlangsung di Stadion Sao Paulo, Brasil, Kamis (12/6) atau Jumat (13/6) dini hari WIB. Acara pembukaan yang mengambil tema sepakbola, alam, musim, dan keragaman budaya peserta 32 kontestan Piala Dunia ini juga dipanaskan Jennifer Lopez atau J-lo yang tampil seksi eksotis. 

Capoeira yang dikembangkan oleh para budak Afrika yang dibawa oleh orang-orang Portugis ke Brasil pada sekitar tahun 1500-an. 

Pada zaman dulu budak-budak Afrika bekerja di perkebunan-perkebunan besar di Brasil. Mereka melalukan latihan dengan diiringi oleh alat-alat musik tradisional seperti berimbau, yakni sebuah lengkungan kayu dengan tali senar yang dipukul dengan sebuah kayu kecil untuk menggetarkannya, dan atanaque atau gendang besar.

Capoeira inilah jadi senjata andalan satu-satunya mereka untuk mempertahankan diri saat melarikan diri jika tertangkap oleh penjaga budak. Pertarungan biasanya terjadi di tempat lapang dalam hutan yang dalam bahasa tupi-guarani (salah satu bahasa pribumi di Brasil) disebut caá-puêra. Dari situlah istilah nama seni bela diri tersebut diambil.

Saat ini, gerakan bela diri tradisional Brasil ini bertitik berat pada tendangan. Pertarungan dalam capoeira biasanya diiringi oleh musik dan disebut jogo.

Capoeira sengaja ditampil di pembukaan Piala Dunia 2014 oleh panitia penyelanggara tak lain, tak bukan untuk memperkuat aura Brasil sebagai tuan rumah.

Disamping Capoeira yang dibawakan sekelompok penari pria, beberapa tarian lainnya yang menggambarkan keeksotisan dan kekayaan budaya dan alam Tanah Air Pele ini, juga ditampilkan.

Ada kelompok penari yang menjadi nelayan yang mengendarai perahu, menggambarkan Brasil juga memiliki wilayah perairan tersohor antara lain Sungai Amazon. Ada juga sekelompok penari yang mengenakan kostum aneka bunga dan tanaman untuk menggambarkan kekayaan flora Brasil yang menawan.

Untuk memperkuat kesan sepakbola, ditampilkan sekelompok penari berbaju seperti bola berwarna hitam putih. Tak cuma itu, bola kristal pun dihadirkan di tengah lapangan. Kemudian bola LED itu terbuka menjadi 8 bilah. Dari bagian bawah LED muncul Jennifer Lopez, Pitbull, dan aktris lokal Brasil, Claudia Leitte. Ketiga penyanyti tersebut membawakan lagu tema Piala Dunia berjudul We Are One (Ole Ole).

J-Lo seperti biasa, tampil seksi dan eksotik dengan belahan dada rendah berwarna hijau. Aura penyanyi dan bintang film tersohor ini berhasil memanaskan suasana Pembukaan Piala Dunia 2014. 

Sedangkan Pitbull mengenakan polo-shirt kuning bertuliskan "Brasil" di bagian dada. Sedangkan, Leitte memakai baju ketat seperti swimsuit berwarna biru dengan logo federasi sepakbola Brasil di dada kiri. 

Ribuan pentonton tumpah ruah di stadion yang terletak di Kota Sao Paulo ini. Acara pembukaannya menjadi tontonan menarik bagi semua penggila bola, termasuk perempuan-perempuan muda dan anak-anak. 

Acara pembukaan kali ini berhasil menjaring wisatawan dari mancanegara. Terbukti, penontonnya bukan cuma orang Brasil, orang-orang dari Meksiko dan negara lain pun turut bergembira di upacara pembukaan dengan atribut khas negaranya.

Penampilan penontonnya pun tak kalah menarik dibanding pengisi acara. Mereka mengenakan atribut kesebelasan Nasional Brasil. Bahkan ada yang membawa replika trofi Piala Dunia. 

Selesai pembukaan, para penonton tak sabar menanti pertandingan Brasil versus Kroasia. Walau sempat tertinggal karena Kroasia memberikan perlawanan di awal pertandingan, akhirnya Brasil berhasil mengalahkan Kroasia dengan skor 3-1. 

Keberhasilan Brasil pada laga pembuka Grup A, melengkapi kesempurnaan acara pembukaan Piala Dunia 2014 yang berdurasi selama 25 menit dengan melibatkan sekitar 1200 orang penari.

Meskipun acara pembukaan tak semegah pembukaan Piala Dunia sebelumnya karena tanpa permainan laser mengingat waktu pelaksanaanya siang hari, namun justru mendapat banyak pujian karena dinilai lebih hemat energi. 

Stadion Sao Paulo yang berkapasitas 65.807 penonton dengan 20.000 tempat duduk di antaranya bersifat sementara ini diperkirakan bakal gegap gempita lagi karena akan menggelar satu pertandingan semi final dan 3 pertandingan lainnya. 

Akankah pertandingan Final Piala Dunia 2014 dan acara penutupan pada 13 Juli mendatang di Stadion Maracana, Kota Rio de Janeiro yang berkapasitas 76.804 penonton, akan berlangsung lebih panas? Kita lihat saja nanti. 

Naskah: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: dok. Ist.

Read more...

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP