. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 13 Juni 2014

Ah Mesranya Masjid Al Hasanah Bertetangga dengan Gereja

Banyak orang bilang, orang Islam (muslim) yang berwisata ke daerah yang masyarakatnya mayoritas non muslim akan mendapatkan kesulitan, terutama soal mencari  masjid startegis untuk shalat berjamaah. Benarkah?

Tapi bila Anda bertandang ke Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, penilaian itu rasanya keliru.  Pasalnya,  sudah ada beberapa masjid di sana, meski tak sebanyak dii daerah lain. Salah satunya Masjid Al- Hasanah.

Mengapa masjid ini menjadi spesial? Mungkin lantaran berada di pulau di tengah Danau Toba yang dihuni suku Batak yang sebagian besar menganut Kristen..

Masjid sederhana yang berada di Jalan Danau Toba, Kecamatan Pangururan, Ibukota Kabupaten Samosir ini  juga menjadi spesial karena kerap didatangi bukan hanya orang muslim yang ada di Pangururan dan sekitarnya, pun wisatawan muslim yang tengah berkeliling obyek wisata di Pulau Samosir.

Secara arsitektur, masjid berukuran kecil ini (mungkin kalau di Jakarta seukuran mushola) ini tidak memiliki keistimewaan. Bentuknya pada dasarnya mengambil pola masjid tradisonal Jawa, atap bertingkat dengan satu kubah kecil di puncaknya.

Yang menjadi kelebihan masjid yang bercat hijau muda dengan atap berbahan seng ini, di dekatnya masih berdiri bangunan tua sisa-sisa peninggalan kolonial Belanda, di antaranya pesanggrahan atau rumah dinas Bupati. Bukan cuma itu, masjid yang berdampingan dengan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) cabang Kabupaten Samosir ini, pun bertetangga dengan Gereja HKBP Pangururan Kota.

Kondisi yang membuahkan kesejukkan itu menjadi perlambang bahwa kerukunan beragama di Pangururan cukup tinggi. Mengingat mayoritas penduduknya beragama Kristen dan menjadi salah satu kota yang menjadi pusat kebudayaan Batak Toba. 

Kondisi yang mesra  itu juga terjadi dengan Masjid Miftahul Huda di Desa Balun, Kecamatan Turi, Lamongan yang berarsitektur Timur Tengah. Masjid di Kota Soto tersebut berdiri berdampingan bukan hanya dengan gereja yakni Gereja Kristen Jawi Wetan pun dengan tempat ibadah umat Hindu, bernama Pura Sweta Maha Suci. 

Kelebihan lain Masjid Al-Hasanah, lokasinya berada bibir Danau Toba. Hanya dipisahkan dengan jalan raya. Di sepanjang jalan itu tumbuh pepohonan besar yang rindang.

Setiap hari banyak warga termasuk wisatawan menikmati pemandangan Danau Toba dengan deretan Bukit Barisan-nya di sebuah shelter batu berwarna biru, usai shalat di masjid mungil ini.

Dibangun oleh TNI
Menurut keterangan salah saeorang pengurus masjid, Masjid Al-Hasanah semula merupakan mushola yang ide pendiriannya berasal dari tentara. 

Saat masa pemberontakan, seorang anggota TNI Kodam Siliwangi, Jawa Barat yang betugas di Pangururan hendak sholat namun tidak ada mushola apalagi masjid. Tentara tersebut pun mengusulkan untuk mendirikan mushola di Kota Pangururan. Akhirnya idenya itu terealisasi sekitar tahun 1975.

Seiring bergulirnya waktu, tahap demi tahap mushola tersebut dibangun sehingga akhirnya seperti sekarang menjadi sebuah masjid. 

Jamaah di masjid ini setiap hari jumlahnya sekitar 100 orang. Pada hari biasa ataupun pas Jum'atan, jumlah perbedaannya tidak terlalu mencolok. Namun ketika Sholat Tarawih pada bulan Ramadhan dan Shalat Idul Fitri dan Idul Adha, jumlahnya membengkak, mengingat pun kaum perempuan, baik anak gadis maupun ibu-ibu ikut hadir.

Warga pendatang, musafir, dan wisatawan pun kerap singgah di masjid ini untuk shalat. Salah satunya rombongan peserta Lawatan Sejarah Daerah (Laseda) 2014 yang digelar Balai Pelestarian dan Nilai Budaya (BPNB) Banda Aceh di Samosir, 28 April sampai dengan 2 Mei lalu.

Pengurus masjid ini pun mengatakan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho pernah Sholat Jum’at saat berkunjung ke Samosir dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Samosir yang kes–X, sekaligus Pencanangan Tahun Kunjungan Wisata Samosir 2014 – 2015. 

Ketika itu Gatot didampingi Kapolres Samosir AKBP Andry Setiawan yang juga melakukan ramah tamah dengan masyarakat muslim di Samosir. 

Masjid Al-Hasanah memang menjadi satu-satunya masjid di Pangururan. Namun sebenarnya masih ada beberapa masjid lain di Kabupaten Samosir, antara lain Masjid Nusul Islam di Tambun Sukkean, Kecamatan Onan Runggu, Masjid Al Ikhlas di Tuk-tuk, Kecamatan Simanindo, Masjid Al Ikhwan di Desa Janji Martahan, Kecamatan Harian, Masjid Al Mubarok di Desa Holbung Janji Martahan, Kecamatan Harian, Masjid Nurul Iman di Ssihotang, dan Masjid Nurul Huda Sihotang di di Desa Turpuk Sihotang, Kecamatan Harian. 

Meski jumlahnya tak sebanyak di daerah lain, kehadiran masjid-masjid tersebut jelas sangat membantu wisatawan yang ingin tetap melaksanakan ibadah wajib shalat selama berwisata ke Kabupaten Samosir. 

Naskah & Foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com). 

Captions: 
1. Masjid Al-Hasanah, satu-satunya masjid di Pangururan, Ibukota Kabupaten Samosir, Sumut. 
2. Gereja HKBP Kota Pangururan yang bertetangga dengan Masjid Al-Hasanah. 
3. Menikmati pesona Danau Toba di seberang Masjid Al-Hasanah.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP