. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 19 Juni 2014

Tak Sabar Menanti Wajah Baru Graha Wisnu Kencana

Patung Graha Wisnu Kencana (GWK) di daerah bukit kapur Tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali Selatan, kembali “dihidupkan” lagi setelah 16 tahun mati (baca terlantar pembangunannya). Kalau tidak ada aral rintang tahun 2016 nanti, patung ini akan berdiri utuh. Yang menarik, patung ini dibangun dengan wajah baru, sementara yang lama dibiarkan apa adanya. Dua tahun lagi penampilan GWK baru ini, baru bisa dinikmati. Duh, tak sabar menanti.

Areal patung GWK baru masih di tempat semula di dalam areal seluas sekitar 80 hektar namun tepatnya sekitar 300 meter sebelah Selatan patung GWK lama yang digarap sejak 8 Juni 1997. Sampai saat ini, masih banyak lahan yang kosong dan tengah dilakukan pembangunan, termasuk hotel dan tempat wisata lainnya. 

GWK yang baru nanti tingginya mencapai 127 meter, mengalahkan ketinggian Patung Liberty di Amerika Serikat yang hanya 93 meter. Sementara struktur patung dibangun dari stainless steel, sehingga GWK akan memiliki daya tahan terhadap kekuatan gempa berskala 7,5 SR. Ini jelas menjadi kebanggaan tersendiri, terlebih GWK merupakan karya bangsa tersendiri yang dibangun oleh seniman I Nyoman Nuarta.

Kehadiran GWK baru diperkirakan bakal menyedot lebih banyak lagi wisatawan baik Nusantara maupun mancanegara ke Pulau Dewata ini. Pasalnya selain patungnya yang bakal menjadi daya tarik utama, pemandangan di areal GWK ini juga terbilang eksotis.

Kendati dipenuhi bebatuan kapar yang tandus menghadirkan pesona yang beda dengan alam Bali di belahan lain, seperti berada dalam benteng raksasa.

Dari kawasannya kita bisa melihat pemandangan jalan tol di atas laut, Bali Mandara yang menghubungkan Bandara Ngurah Rai-Pelabuhan Benoa-Nusa Dua. Tak heran di areal ini, khususnya Lotus Pond yang merupakan areal outdoor terluas di GWK yang mampu menampung 7000 orang ini kerap diselanggarakan event berskala internasional.

Belum lama ini di sini menjadi lokasi pelaksanaan acara Miss World yang sempat menau kontroversi itu. Sebelumnya pernah digunakan sebagai penyelenggaraan konser musik berskala internasional, salah satunya raksasa metal asal Amerika Serikat, Iron Maiden pada 2010 lalu.

Di sini juga ada berbagai fasilitas kebudayaan dan pariwisata, seperti museum kebudayaan, galeri seni, ruang pameran, toko penjual cenderamata dan “convention hall” berkapasitas 700 orang. Kawasan ini juga dilengkapi dengan arena bermain, restoran, sejumlah panggung pertunjukan, dan danau.

Di ujung Lotus Pond, tergeletak patung kepala Garuda. Tempat ini kerap diabadikan wisatawan sekalian untuk ajang selfie dan ber-narsis ria. Patung Garuda merupakan kendaraan Dewa Wisnu. Tempat lain yang menjadi lokasi favorit wisatawan adalah kepala Dewa Wisnu. Untuk mencapainya, terlebih dulu pengunjung harus menapaki anak tangga.

Kalau ingin memotret patung tersebut dalam keadaan sepi, perlu sabar menanti. Maklumlah banyak wisatawan yang ber-pose berlatar patung Wisnu tersebut dengan beragam tingkah yang menggelikan. Setiap hari kawasan GWK ini mampu menyerap 2.000-3.000 wisatawan.

Setelah puas memotret patung wisnu, biasanya pengunjung ke Amphitheatre untuk menyaksikan pertunjukan khusus dengan akustik yang dirancang dengan baik. Di sini, setiap sore digelar Tari Kecak yang dikolaborasikan dengan tarian daerah lain.

Penggarapan megaproyek GWK baru dengan totol berat 3.000 ton kembali dilakukan sejak Maret 2013 dengan melibatkan 200 pekerja di Bandung, tepatnya di NuArt Studio di kawasan Setra Duta, Sarijadi, milik I Nyoman Nuarta. Peletakan batu pertama pembangunan GWK baru dilakukan 23 Agustus 2013 lalu. 

Bila GWK baru yang berbiaya Rp307 miliar terdiri atas pembuatan patung Rp 150 miliar dan biaya pemasangan Rp157 miliar mulai dari peletakan fondasi atau pedestal hinga tubuh patung ini rampung, dipastikan bakal menjadi landmark pariwisata Indonesia abad modern. 

Patung yang berada sekitar 40 Km Selatan Kota Denpasar ini bakal menjadi salah satu bangunan yang identik dengan Bali. Sama halnya dengan Tugu Monas (Monumen Nasional) di Jakarta, Jam Gadang di Bukittinggi, Sumatera Barat, dan atau Gedung Sate di Bandung, Jawa Barat. 

Rasanya tak sabar ingin menikmati GWK yang baru. Kabarnya, nanti di dalam tubuh patung GWK baru, pengunjung bisa naik dengan menggunakan lift khusus sampai setinggi dada patung tersebut. Dari ketinggian di dalam rongga GWK baru, pengunjung dapat menikmati keindahan panorama alam Pulau Seribu Pura ini serta kemelokan Gunung Agung di kejauhan Timur Laut Pulau Para Dewa ini. Ah, bikin penasaran. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Captions: 
1.Patung GWK lama menjadi lokasi selfie dan narsis ribuan pengunjung setiap hari.
2. Formasi tebing kapur di GWK.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP