. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 27 November 2016

Mengintimi Robo-Robo, Tradisi Budaya Khas Masyarakat Mempawah


Perahu Lancang Kuning bermuatan Raja Mempawah melaju tenang diatas permukaan air Sungai Mempawah. Perahu tradisional khas Melayu yang tersohor itu bertolak dari Istana Amantubillah. Setibanya di muara, seorang punggawa Keraton Mempawah mengumandangkan azan. Selepas itu, sang raja diikuti pengawalnya melakukan prosesi Buang-buang, dengan melempar ketupat.

Begitulah inti kegiatan Robo-Robo yang berlangsung di muara Sungai Mempawah atau Kuala Mempawah, seperti yang Travelplus Indonesia saksikan langsung ketika itu.

Robo-Robo merupakan cultural event yang diselenggarakan setiap tahun sebagai perayaan pengingat (tapak tilas) berdirinya Keraton/Kerajaan Mempawah sekaligus mengunat sejarah kedatangan Opu Daeng Menambon dari Kesutanan Luwu Bugis, Sulawesi Selatan (Sulsel) ke Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar).

Setibanya di Kuala Mempawah, ketika itu rombongan Opu disambut masyarakat penuh sukacita. Saat itulah rombongan Opu melemparkan ketupat, bekal perjalanannya ke masyarakat yang menyambutnya di tepi sungai (kemudian disebut ritual Buang-Buang).

Opu kemudian memimpin Kerajaan Mempawah yang semula berstatus kerajaan Hindu/Dayak menjadi kerajaan Islam, karena Opu seorang muslim. Opu menjadi Raja Mempawah dengan gelar Pangeran Mas Surya Negara pada era 1740-1787 M.

Kerajaan Mempawah merupakan cikal bakal wilayah Kota Mempawah sekarang ini. Nama Kota Mempawah konon kabarnya diambil dari nama Mempelam Paoh (sejenis pohon jenis asam) yang banyak tumbuh di tepian Sungai Mempawah.

Sisa peninggalan Opu, salah satunya berupa tradisi Robo-Robo yang selalu dilakoni oleh Raja Mempawah berikutnya dan masyarakat keturunan Bugis-Makassar di Kalimantan Barat khususnya di Mempawah setiap bulan Safar pada kalender Hijriah.

Tradisi ini biasanya dirangkai dengan berbagai acara seni budaya dalam bentuk festival beserta sejumlah lomba olahraga air seperti lomba sampan bidar dan dragon boat serta bermacam hiburan yang berlokasi di sekitar Pelabuhan Kuala Mempawah.

Festival Robo-Robo di Mempawah sudah menjadi kalender pariwisata andalan Kabupaten Mempawah, bahkan Provinsi Kalbar.

Setelah acara seremonial, prosesi Robo-Robo dilanjutkan dengan acara makan bersama atau orang Mempawah menyebutnya Saprahan yang berlangsung di Istana Amantubillah.

Saprahan dipimpin Pangeran Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim. Sang Raja Mempawah yang bergelar Panembahan XIII ini sudah memimpin Kerajaan Mempawah sejak tahun 2002 silam.

Setelah itu, Raja Mardan Adijaya dan rombongan menuju Desa Beteng dengan mobil. Di lokasi sudah disediakan perahu Lancang Kuning yang akan membawa sang raja melayari laut menuju Muara Mempawah.

Sementara dari arah lain, para pengawal yang terdiri dari laskar Kerajaan Mempawah dari Istana Amantubillah dengan perahu Lancang Kuning juga menyusuri Sungai Mempawah untuk menyambut kedatangan Raja Mempawah dan rombongan di Kuala Mempawah.

Saat kedua perahu bertemu, kemudian salah seorang punggawa kerajaan mengumandangkan azan, setelah itu prosesi Buang-Buang dimulai.

Selanjutnya perahu Raja Mardan Adijaya dan laskar Kerajaan Mempawah berlayar menuju Pelabuhan Kuala Mempawah beriringan. Sejumlah perahu masyarakat turut setia mengikuti perahu sang raja dari belakang.

Seperti perayaan tahun lalu, diperkirakan tahun ini pun masyarakat dan wisatawan bakal antusias menunggu dan melihat prosesi Buang-Buang yang menjadi acara utama Robo-Robo.

Ketika Lancang Kuning yang ditumpangi Raja Mardan Adijaya dan rombongan merapat ke Kuala Mempawah, warga dan pengunjung biasanya akan saling berebut untuk bersalaman dan mendapatkan ketupat pembagian langsung dari sang Raja Mempawah.

Biasanya dalam festival ini, Bupati Mempawah dan jajarannya selalu hadir. Tamu spesial yang datang antara lain sejumlah raja dari beberapa kesultanan/keraton di Nusantara bahkan dari negeri tetangga serta para pejabat provinsi dan perwakilan dari pusat.

Raja Mempawah, Mardan Adijaya beserta tamu undangan kemudian dihibur dengan serangkaian lagu daerah Mempawah seperti Bangsawan Mude dan Bedaulat Tuanku serta bermacam tarian utamanya dari etnis Melayu seperti Tarian Sekapur Sirih, lalu tarian dari etnis Bugis dan Dayak hingga Tionghoa.

Melihat festival ini secara langsung, atmosfir Bhinneka Tunggal Ika begitu terasa. Festival ini tidak memandang suku, agama, dan ras. Semua perbedaan itu larut dalam kebersamaan, kegembiraan, dan keseruan Robo-Robo.

Di ujung festival, para tamu, pengunjung, dan masyarakat dipersilahkan menikmati aneka hidangan Saprahan di lokasi acara, Pelabuhan Kuala Mempawah.

Usai Saprahan biasanya digelar acara lomba perahu naga atau dragon boat dan lomba berebut bebek, dimana masing-masing bebek ditandai dengan doorprize.

Selama berlangsungnya acara (seminggu sebelum dan sesudah puncak acara Robo-Robo), Pelabuhan Kuala Mempawah mendadak seperti pasar kaget.

Sejumlah pedagang membuka lapak di sana, meraup rezeki dengan berjualan bermacam barang seperti baju, celana, VCD, perabot rumah tangga, bermacam aksesoris serta aneka jajajan makanan dan minuman.

Sejak pagi, masyarakat berbondong-bondong memadati lapangan di tepi Sungai Mempawah, sekitar 200 meter dari muara. Menjelang siang pengunjung yang datang semakin membludak.

Bukan cuma warga Kuala Mempawah, tapi juga hanyak yang datang dari berbagai kampung di Kabupaten Mempawah dan Kabupaten Pontianak. Bahkan tak sedikit warga Kota Pontianak yang sengaja datang dengan menempuh perjalanan darat sekitar 2 jam.

Sejumlah pasangan muda-mudi datang menggunakan sepeda motor. Beberapa keluarga menggunakan mobil pribadi. Ada juga beberapa rombongan yang datang menggunakan mobil bak terbuka dan truk.

Alhasil, sekitar 200 meter dari mulut jalan menuju lokasi terjadi kemacetan.                                                                                 Kendati hari itu cuaca begitu panas, matahari bersinar terik, namun tak mengendurkan niat orang untuk datang. Beberapa turis asing pun nampak di antara ratusan pengunjung lokal.

Tujuan mereka satu, ingin menyaksikan Robo-Robo dan menyantap Saprahan atau sekadar bertemu dan bersalaman dengan Sang Raja, dan tentunya sekaligus berbelanja dan menikmati aneka lomba serta hiburan gratis.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji & mempawah-info

Read more...

Sabtu, 26 November 2016

Ayo ke Mempawah Lihat Festival Robo-Robo dan Beragam Pesonanya

Kapan waktu terbaik ke Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) tahun ini? Kapan saja boleh. Tapi bagusnya saat penyelenggaraan Festival Robo-Robo 2016 yang digelar dari tanggal 27 November dan puncaknya 1 Desember ini. Kenapa? Ya karena ada Ritual Buang-Buang, Saprahan dan bermacam lomba tradisional di antaranya sampan bidar dan sampan perahu naga atau dragon boat serta suguhan seni-budaya.

Festival Robo-Robo 2016 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Mempawah, seluruh rangkaian acaranya dipusatkan di arena Robo-Robo, komplek pelabuhan muara Sungai Mempawah atau Kuala Mempawah.

Rangkaian lomba yang akan digelar antara lain sampan bidar dengan 8 pendayung dan sampan dragon boat dengan 22 pendayung. Selain itu ada lomba motor air hias, panjat pinang, layangan,  lomba uri gasing, dan pangkak gasing.

Lomba layangan akan dilaksanakan pada 27 November. Sementara lomba motor air hias, panjat pinang, dan lomba pangkak-uri gasing dihelat pada tanggal 30 November. Lomba sampan bidar lokasinya di Kuala Mempawah juga pada tanggal 30 November, sedangkan lomba sampan dragon boat berlangsung pada tanggal 1 Desember 2016.

Jumlah satu tim sampan bidar terdiri atas 8 pendayung utama dan 4 pendayung cadangan. Sedangkan dragon boat sebanyak 24 orang terdiri atas 22 pendayung utama dan 2 pendayung cadangan.

Acara utama Festival Robo-Robo adalah makan bersama atau Saprahan dan prosesi Ritual Buang-Buang yang dilakukan Raja Mempawah beserta rombongan dengan mengunakan perahu tradisional khas Melayu, Lancang Kuning.

Masyarakat dan pengunjung yang berada di tepian Kuala Mempawah kemudian saling berebutan untuk mendapatkan ketupat yang dibuang (dibagikan) raja dan juga bersalaman dengan sang raja.

Kuliner dan Objek Wisata
Selagi berkunjung ke Mempawah yang berjuluk Kota Bestari atau Bumi Galaherang, jangan lupamencicipi aneka kulinernya.

Pengunjung bisa mampir ke Rumah Makan Galaherang di Desa Penibung Jalan Trans Kalimantan yang menyajikan aneka masakan khas Mempawah.


Pilihan lain ke Rumah Makan Asam Pedas Pak Wahab di kompleks Pelabuhan Kuala Mempawah dan Toko Mie Goreng Bu Sri di Pulau Pedalaman.

Tak ketinggalan ke Pondok Pengkang yang menyajikan Pengkang (panganan khas Mempawah semacam ketan bakar isi yang dibungkus daun lontar dan dijapit bilahan bamboo, lalu dipanggang di api arang) di Kecamatan Segedong.

Singgah pula ke pusat kuliner di Terminal Mempawah untuk menikmati Ikan Malong Asap, aneka tambol (kue) antara lain geto’, gule tare’, lepat, dan bingke.

Mempawah, salah satu kota kecil berluas 264,40Km persegi yang bisa dikatakan kota Transit sebelum menuju ke Singkawang, Pemangkat, Sambas dan daerah lainnya di jalur pantai ke Utara Kalbar atau jalan Trans Kalimantan.

Kota yang terdiri dari 2 kecamatan yakni Mempawah Hilir dan Mempawah Timur yang dibelah Sungai Mempawah ini berjarak sekitar 78 Km dari Ibukota Kalbar, Pontianak atau sekitar 2 jam. Dari Bandara Internasional Supadio, Pontianak bisa naik taksi atau sewa mobil travel langsung ke Mempawah.

Kalau backpacker-an dari bandara naik ojek atau bis ke Kota Pontianak sekitar 20 menit, baru naik bus tujuan Singkawang, Sambas, dan Mempawah turun di Terminal Mempawah yang pada malam hari berubah menjadi sentra kuliner khas Mempawah.

Selain Robo-Robo, ada festival lain yang bisa disaksikan di Mempawah yakni Fetival Sahur-Sahur. Festival Islami tahunan ini biasanya diselenggarakan pada hari ke-25 Ramadhan.

Objek wisata yang bisa dikunjungi di Mempawah antara lain Istana Amantubillah, yakni Istana Kerajaan Mempawah yang masih berdiri kokoh di Kelurahan Pulau Pedalaman, Kecamatan Mempawah Timur.

Lalu ke Sebukit Rama di Desa Pasir, tak jauh dari pusat Kota Mempawah.

Di atas bukit ini ada makam Opu Daeng Menambon yang pernah menjadi Raja Mempawah, beserta kerabatnya.

Lanjutkan ke Pantai Ancol yang berpanorama sunset menawan di Desa Sengkubang, tepat di tepi jalan menuju Kota Singkawang.

Tak lupa ke Wisata Nusantara di Desa Penibung Jalan Trans Kalimantan yang menawarkan bermacam hotel, pantai, karoke keluarga, taman hiburan, dan kolam renang.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji, mempawahtourism & wisatapontianak

Read more...

Jumat, 25 November 2016

Festival Pahawang Teluk Ratai 2016, Angkat Potensi Wisata Lampung ke Tingkat Internasional

Nama Pahawang sebagai objek wisata bahari di Provinsi Lampung, belakangan ini diminati wisatawan nusantara utamanya dari sejumlah daerah di Lampung, Jabodetabek dan Bandung. Untuk lebih menggaungkan namanya, termasuk Teluk Ratai ke tingkat Nasional bahkan internasional, Pemkab Pesawaran menggelar Festival Pahawang Teluk Ratai 2016.

Festival yang baru perma kali digelar Pemkab Pesawaran ini resmi dibuka di Pantai Marinir Eco Park, Piabung, Pesawaran, Lampung, Jumat (25/11) siang. Dan akan berakhir Minggu (27/11).

Pada pembukaan festival diawali dengan parade peserta Jelajah Pulau, Fotografi Contest, Blog Writing Competition, dan Lomba Perahu Hias yang dimulai dari Ketapang.

Acara pembukaan juga disemarakkan dengan atraksi Terjun Payung oleh Korps Marinir di pengunjung acara pembukaan.

Acara pembukaan berlangsung sangat meriah. Ratusan pengunjung memadati Pantai Marinir Eco Park (MEP). Mulai dari warga lokal, wisatawan, peserfta, dan tamu undangan antusias menyaksikan jalannya acara pembukaan festival. S

taf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Theresia Sormin SH yang Mewakili Gubernur Lampung menjelaskan Festival Pahawang merupakan bagian promosi yang menonjolkan sisi lain Pesawaran.

Lewat festival ini, Pemkab Pesawaran dapat memperkenalkan ke masyarakat luas apa saja potensi seni, budaya dan potensi wisata bahari yang ada di kabupaten ini sehingga dapat memicu kreatifitas para pelaku seni dan budaya serta pelaku usaha wisata di Pesawaran.

Menurut Theresia objek-objek wisata di Pesawaran memiliki pangsapasar yang luas hingga ke mancanegara sehingga kawasan ini harus dikerahkan secara komprehensif dengan melibatkan masyarakat.

Bupati Pesawaran H. Dendi Ramadhona, ST menambahkan festival perdana ini menciptakan manfaat ganda (multiplier effect) amtar lain peningkatan ekonomi dengan adanya pendapatan penghasilan bagi masyarakat Pesawaran dengan kehadiran pengunjung dari berbagai daerah.

Kalau ada 1.000 orang yang datang di festival ini, kemudian berbelanja untuk makan makanan ringan, menginap di cottege, menyewa perahu, dan lainnya, tentu memberi pendapatan tambahan bagi masyarakat setempat dan para pelaku usaha.


Tak kalah penting, lewat festival ini bisa menumbuhkan kesadaran masyrakat untuk menjaga kelastarian dan lingkungan kawasan pesisir, pantai, dan pulau-pulaunya.

Pada hari kedua, Sabtu (26/11), Festival Pahawang Teluk Ratai 2016 dimeriahkan dengan acara Pahawang Island Adventure Trail (PIAT) pada pagi hari. Loksi start dan finishnya di MEP.

Setelah itu, Wing Day Krakatoa Bike Week 2016 sampai sore. Malamnya pembagian door prize untuk peserta PIAT.

Sementara acara Bazaar Ekraf dan Display Foto pariwisata berlangsung dari hari pertama sampai hari ketiga di lapangan parkir MEP.

Hari ketiga atau hari terakhir festival, Minggu (27/11) akan disemarakkan dengan Festival Layang-Layang Tradisional yang terdiri atas pameran layang-layang, melukis layang-layang, dan tips membuat layang-layang. Festival ini ditutup dengan acara hiburan live music.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. adji & Festival Pahawang 2016

Read more...

Punya Banyak Potensi, Pesawaran Dicanangkan Jadi Kabupaten Pariwisata di Lampung

Pesawaran resmi dicanangkan menjadi kabupaten pariwsata, karena telah memilih pariwisata sebagai lokomotif pembangunan atau andalan (leading sector) atau sebagai pemasok utama Pendapatn Asli Daerah (PAD). Faktor pendukungnya, salah satu kabupaten di Provinsi Lampung ini memiliki banyak potensi wisatanya, antara lain puluhan pulau.

Pencanangan Pesawaran sebagai kabupaten pariwisata dilakukan bersamaan dengan pembukaan Festival Pahawang Teluk Ratai 2016 yang berlangsung di Marine Eco Park, Piabung, Pahawang, Pesawaran, Lampung pada Jumat (25/11).

Keputusan pencanangan Pesawaran sebagai kabupaten pariwisata menurut Bupati Pesawaran Dendi Romadhona berdasarkan potensi wisatanya.

Di kabupaten bahari ini ada 37 pulau yang layak dikembangkan jadi kawasan wisata. Tiga di antaranya pulau terbesar yakni Pahawang, Kelagian, dan Legundi yang tengah dikembangkan jadi destinasi wisata.

Kabupaten berpulau-pulau ini juga mempunyai Teluk Ratai yang indah dan dekat dengan ibukota Provinsi Lampung yakni Bandar Lampung, karenanya festival ini dinamakan Festival Pahawang Teluk Ratai.

Selain wisata bahari, Pesawaran juga mengembangkan kerajinan daerah dengan menjadikan Kecamatan Negeri Katon sebagai sentra tapis, tenun asli Lampung.

Acara pencanangan Pesawaran menjadi kabupaten pariwisata ditandai dengan penyerahan 45 unit sarana mandi, cuci, dan kakus (MCK) dari Perum Damri mewakili Kementerian BUMN kepada Pemkab Pesawaran untuk mendukung sarana kebersihan di berbagai destinasi wisata.

Festival Pahawang Teluk Ratai kali pertama ini diselenggarakan untuk membuktikan bahwa Pesawaran bukan sekadar destinasi wisata melainkan juga ingin menjadikan pariwisata sebagai pendulang pendapatan asli daerah (PAD).

Festival yang disemarakkan dengan berbagai lomba ini juga bertujuan untuk mempromosikan potensi pariwisata Pahawang dan Teluk Ratai ke tingkat Nasional dan internasional.

Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo menilai pencanangan Pesawaran sebagai kabupaten pariwisata ini amat tepat karena sejalan dengan program pariwisata Provinsi Lampung.

Menurut Ridho dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Theresia Sormin, ada delapan prioritas pembangunan wisata Lampung, sebagian ada di Pesawaran seperti pengembangan kawasan maritim Teluk Lampung dan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman.

Pengembangan destinasi wisata lain juga sedang dilakukan, antara lain Teluk Kiluan yang menjadi habitat lumba-lumba, kawasan Teluk Nipah, kawasan wisata pantai barat Lampung, dan Taman Nasional Way Kambas yang memiliki populasi gajah terbesar di Indonesia.

Festival Pahawang Teluk Ratai perdana ini akan berakhir Minggu (27/11). Rangkaian acaranya antar lain Jelajah Pulau, Trip Fotografi dan Blog Writing, Lomba Perahu Hias, Pahawang Adventure Trail, Pahawang Bike Week, Festival Layang-Layang Tradisional, Bazar Ekonomi Kreatif dan Display Foto Pariwisata, serta penampilan spesial Akraksi Terjun Payung oleh Korps Marinir.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Read more...

Tingkatkan Performance Pariwisata, Presiden Jokowi Janji Tambah Anggaran Marketing Sampai 5 Kali Lipat

Di sektor pariwisata, Indonesia memiliki potensi kekuatan atraksi yang besar. Seharusnya sektor ini yang dikembangkan sebagai daya tarik bagi wisatawan. Namun faktanya, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara jauh tertinggal. Tahun 2015 yang sudah naik 10,3 persen saja masih di angka 10,4 juta. Masih kalah dari Malaysia 25 juta dan Thailand 30 juta.

Begitu ungkap Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berbicara di sebuah forum yang diikuti sejumlah CEO di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (24/11).

Jokowi menjelaskan mengapa selama ini performance pariwisata Indonesia masih jauh dibandingkan negara-negara tetangga. Menurutnya karena selama ini tidak pernah dikemas dengan baik. “Tidak pernah ditarik positioning-nya di mana, tidak pernah jelas diferensiasinya seperti apa, tidak pernah kita mem-brand setiap lokasi-lokasi itu seperti apa,” ungkap Presiden.

Presiden Jokowi menegaskan bahwa dirinya telah menginstruksikan kepada kementerian terkait untuk segera membenahi hal-hal tersebut. Promosi pun disebutnya juga sedang digalakkan secara besar-besaran.

“Saya sudah janjian sama Pak Menteri Pariwisata minta anggaran marketing bisa ditambah 4 sampai 5 kali lipat dari anggaran yang sebelumnya,” ujarnya.

Selain persoalan pemasaran, menurut presiden  hal-hal detail sekecil apapun yang menyangkut kenyamanan wisatawan harus diperhatikan.

Wisata yang baik mulai dari ketibaan sampai dengan kepulangan. Ini menyangkut semua aspek: aspek konektivitas, mobile internet 3G dan 4G, sampai kebersihan.

"Selalu saya sampaikan kepada menteri hal-hal seperti ini kita bekerjanya harus detail,” tegas presiden yang sudah menetapkan 5 program prioritas di kabinet kerjanya yakni, infrastruktur, pangan, energi, maritim, dan pariwisata.

Presiden Jokowi optimistik, Indonesia mampu meraih sejumlah capaian positif di saat lesunya ekonomi dunia. Dan pariwisata bisa menjadi andalan kekuatan Indonesia di pentas dunia.

Karena itu, untuk menjadi global player, harus senantiasa menggunakan global standart. Baik buruk itu bukan atas penilaian kita sendiri yang kadang subjektif, tapi harus di-calibration dengan standard dunia yang sudah diakui dan dipakai oleh semua negara.

“Saya ingin menyampaikan satu kata, yaitu optimisme. Jangan sampai kita kehilangan satu kata tadi saya sampaikan meskipun faktor-faktor eksternal tidak mendukung ke arah sana,” imbau Sang Presiden.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)
Foto: zona-humas kemenpar

Read more...

Arief Yahya Optimis Target 20 Juta Wisman Tembus dengan Cara Digital

Melihat sejumlah prestasi tingkat dunia yang sudah diperoleh Indonesia di bidang pariwisata dan meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya optimis target 20 juta yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tahun 2019 akan tembus dengan penerapanan secara digital.

“More digital more global, more digital more personal, dan more digital more professional,” kata Arief Yah sesusai rilis yang Travelplus Indonesia terima di Jakarta, Kamis (24/11).

Kata dia, pada tahun depan, selling platform-nya juga sudah digital. Juga menggunakan ITX (Indonesia Travel Xchange), yakni sebuah digital market place yang mempertemukan antara demand and supplay ke dalam satu platform.

“Jadi semacam mall-nya industri pariwisata di digital online, yang lengkap dari searching, booking sampai ke payment,” terangnya.

Berdasarkan pengamatan Travelplus Indonesia, sejak kementerian yang membidani pariwisata ini dipegang lalu dibangun Arief Yahya dengan Go Digital terlihat lebih mentereng hasilnya.

Strategi promosi dengan Branding, Advertising, and Selling (BAS) dengan sentuhan digital yang diterapkannya terasa impact-nya.

Begitupun strategi media dengan Paid Media, Own Media, Social Media dan Endorser (POSE) yang dikemas dalam Pre, On, Post Event (POP) dengan melihat Destinasi (produk), Originasi (customer), dan Timeline (DOT).

Lihat saja Branding Wonderful Indonesia pun sudah tampil di mana-mana. Di media Digital seperti Google, Trip Advisor, Baidu, CTrip, dan lainnya.

Di jaringan TV internasional, seperti CNN Travel, CCTV China, BBC, Discovery Channel, CNBC, NHK, Astro, Aljazeera, dan lainnya.

Begitu pun di media luar ruang seperti yang menempel di bus pariwisata di Paris saat Piala Eropa (Euro Cup) sedang berlangsung. Lalu 400 black cab taxi London, bus double decker London, semua bus stop di Singapore, MRT dan Fery Penyeberangan Singapore Batam, semua dibungkus Brand Wonderful Indonesia.

Alhasil Awareness Brand Wonderful Indonesia terdongkrak dari NA (not available) dan tidak masuk hitungan, sekarang melompat ke ranking 47 dunia, melewati Truly Asia-nya Malaysia di papan 96 dan Amazing Thailand di nomor 83.

Pemeringkat itu bukan mengada-ada, melainkan berdasarkan Tourist and Travel Competitiaveness Index (TTCI), World Economic Forum (WEF).

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)
Foto: zona-humas kemenpar & adji

Read more...

Presiden Jokowi: Bisnis Waralaba Cocok Buat Masyarakat Indonesia, Banyak Keuntungannya

Bosan jadi karyawan, kerja kantoran atau tak mau lagi jadi bawahan orang lain? Pingin berbisnis sendiri sebagai pengusaha lokal yang sukses? Rasanya bisnis sistem warlaba bisa jadi pilihan karena banyak keuntungan.

Orang nomor satu di negeri ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan mengakui usaha dengan sistem waralaba (franchise) banyak keuntungannya dan sangat cocok untuk Indonesia.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat membuka Pameran Waralaba dan UKM Indonesia 2016 (Indonesia Franchise & SME Expo atau IFSE), di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (25/11) pagi.

Selama ini masyarakat Indonesia terbiasa buka usaha sendiri seperti membuka warung, rumah makan, toko, dan lainnya. Menurutnya sekitar 80 persen dari lapangan kerja di Indonesia ada di Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Kata Jokowi keuntungan berbisnis dengan mengambil konsep waralaba akan menaikan kelas bisnisnya mengingat paket waralaba biasanya sudah berpegang pada standar yang sudah ditetapkan. Standarisasi tersebut, lanjut Jokowi berujung pada efisiensi dan penghematan biaya.

Berkat standarisasi tersebut, calan pengusaha tidak perlu repot membuat spek sendiri. Keuntungan berbisnis waralaba lainnya, calon pengusaha bisa langsung membuat café, resto, gerai dan lainnya dengan standar nasional atau bahkan standar internasional.

Presiden Jokowi melihat banyak pengusaha lokal yang sukses dengan menerapkan konsep waralaba. Dia menyebut Baksi Alex yang sudah memiliki 10-15 gerai, Coffee Toffee 160 gerai, dan Es Teler 77 yang sudah punya 180 gerai di seluruh Tanah Air.

Keuntungan waralaba berikutnya, lanjut Jokowi potensi pengembangan domestiknya luar biasa sangat besar karena negara kita memiliki 34 provinsi dengan 516 kabupaten/kota.

Pameran IFSE ini diikuti berbagai perusahaan waralaba yang telah melalui proses kurasi dari Asosiasi Franchise Indonesia (AFI). Pameran ini merupakan bagian kegiatan World Franchise Summit Indonesia (WFSI) yang berjalan sejak 22 November 2016.

Usai meresmikan pembukaan IFSE 2016 Jumat pagi, Presiden Jokowi kemudian menerima pelaku UMKM di Istana Merdeka, Jakarta.

Ada sekitar 30 pengusaha UKM dari berbagai jenis dan bidang usaha dari berbagai daerah di Tanah Air, di antaranya Ketut Dharma Eka Putra Siadja seorang pengusaha handycraft dari Bali, Sundari pengusaha furniture bambu dari Banten, dan Siti Nur Kholifah pengusaha batik Jakarta.

Selian itu ada Wartono pengusaha boneka dari Bekasi, Salis Sirojudin pengusaha produk kerajinan kayu dan besi ‎dari Yogyakarta, Didik Mardiono pengusaha perikanan dari Pati Jawa Tengah, dan Awang Dodi Kardeli pengusaha kerajinan kulit dari Bandung.

Plus Franchise
Seperti dilansir the companywarehouse.co.uk, bisnis waralaba memang memiliki banyak keuntungan, antara lain manajemen bisnisnya sudah terbangun.

Bisnis waralaba memberikan keuntungan untuk berbisnis di bawah bendera bisnis lain yang sudah memiliki reputasi yang bagus. Sudah teruji dan siap diimplementasikan di lokasi yang baru.

Keuntungan lain brand-nya pun sudah dikenal masyarakat sehingga pemasarannya lebih mudah.

Biaya dan tenaga yang diperlukan untuk membangun reputasi bisnis pun menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan membangun bisnis baru.

Berikutnya, manajemen finansialnya lebih mudah. Investor cenderung lebih suka untuk memberikan modal pada bisnis yang telah kokoh dari segi finansial dan jaringan pemasaran.

Sistem manajemen finansialnya telah ditetapkan oleh pemilik waralaba utama, jadi kita tidak perlu dipusingkan lagi hal itu untuk membangun bisnis baru.

Selain itu, kerjasama bisnisnya telah terbangun. Jadi kita bisa mendapatkan keuntungan kerjasama yang telah terbangun sebelumnya oleh pemilik waralaba. Misalnya kerjasama dengan pemasok bahan baku, pihak periklanan, pemasaran, dan lainnya.

Keuntungan lainnya, dukungan dan keamanannya lebih kuat. Pemilik waralaba biasanya akan memberikan pelatihan seperti manajemen finansial, pemasaran, periklanan dan lain lain. Hal-hal seperti ini biasanya sudah termasuk dalam paket pembelian waralaba.

Pendiri lembaga konsultasi franchise Ben WarG Consulting, Bije Widjajanto mengungkapkan sedikitnya ada lima keuntungan berbisnis dengan sistem waralaba. Kelima keuntungan tersebut yaitu Profitable, Sistematis, Branded, Network, dan Support.

Menurut Bije calon investor beruntung karena dapat melihat model bisnis dan outlet yang sudah terbukti mampu menghasilkan keuntungan. Kata dia, waralaba merupakan sistem bisnis yang sudah terbukti efektif. Jenis usaha ini sudah didukung brand awareness yang lebih tinggi sehingga lebih mungkin mendapatkan customer.

Kelebihan lainnya sudah tergabung dalam jaringan bisnis yang lebih luas. Dan terakhir ada dukungan manajemen yang diberikan oleh franchisor atau pemilik merek kepada franchisee termasuk konsultasi ketika ada masalah yang dihadapi dalam menjalankan bisnis.

Cecep Satia, pengusaha pizza rocket dengan konsep waralaba mengamini keuntungan yang dibeber di atas. “Usaha dengan sistem franchise itu lebih praktis dan menguntungkan dibanding usaha secara konvensional atau non franchise,” ujar Cecep yang juga PNS di Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

Pengusaha juga berbisnis air mineral kangen water, ayam potong, dan nasi ini menjelaskan usaha secara waralaba, investornya tidak harus setiap hari mengawasi usahanya.

“Kita bisa memperkerjakan orang lain yang kita percaya, lalu orang itu melaporkan keuangan setiap bulan,” ungkap Cecep. 

Nah, anda tertarik berbisnis waralaba? Datang saja ke pameran IFSE 2016 di JCC, Senayan. Acaranya sampai Minggu (27/11).

Pameran ini dibuka mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB setiap hari dengan tiket masuk sebesar Rp 50.000.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji & @sekretariat.kabinet

Read more...

Kamis, 24 November 2016

Aksi Peduli Pendaki Indonesia Peringati Hari Gunung Internasional 2016 di Sumbing, Merbabu, dan Rinjani

Hari Gunung Sedunia tanggal 11 Desember 2016, tinggal menghitung hari. Seperti biasa dalam rangka memperingati special moment terkait International Mountain Day (IMD) tersebut, para pendaki Indonesia menggelar beberapa aksi peduli di sejumlah gunung, utamanya gunung populer.

Travelplus Indonesia mencatat sekurangnya ada tiga gunung yang dipilih sejumlah komunitas penggiat alam bebas dan indie travel sebagai lokasi penyelenggaraan IMD 2016 yang sudah disebarluaskan ke media sosial (medsos), terutama instagram, yaitu Gunung rinjani, Sumbing, dan Merbabu.

Indie travel berbasis komunitas pendaki gunung, Rinjani Trekker misalnya mengadakan aksi simpatik bertajuk Rinjani Clean Up di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) selama 3 hari, 9-13 Desember mendatang.

Dalam postingan di akun instagramnya @rinjanitrekker pada tanggal 9 November 2016 kemudian diulang kembali tanggal 22 November 2016, dijelaskan peserta kegiatan ini terbuka umum untuk perorangan maupun kelompok/organisasi, baik yang berada di dalam maupun di luar wilayah NTB.

Pendakian aksi bersih di gunung berketinggian 3.726 Meter di atas permukaan laut (Mdpl) ini melewati dua jalur umum, yakni Sembalun dan Senaru. Masing-masing jalur memiliki beberapa titik yang menjadi lokasi aksi pembersihan.

Di Jalur Sembalun ada 7 pos yang akan dibersihkan yakni Pos Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sembalun, Pintu Masuk Bawak Nao, Pos 1 Pemantauan, Pos 2 Tengengean, Pos 3 Kalimati, Plawangan Sembalaun (ada 3 spot), dan Danau Segara Anak (2 spot).

Di Jalur Senaru ada 6 pos yaitu Pos TNGR Senaru, Pos 1, pos 2, Pos 3, Plawangan Senaru, dan Batu Ceper. Penentuan jalur pendakian dan lokasi aksi bersih di gunung berstatus taman nasional ini akan diputuskan kemudian.

Peserta Rinjani Clean Up ini terlebih dulu harus mengisi form registrasi. Peserta diwajibkan membawa perlengkapan standar pendakian dan logistik masing-masing. Setiap perwakilan kelompok/organisasi/komunitas diharapkan membawa sapu lidi, sarung tangan plastik, dan sekop lipat.

Seluruh peserta baik perorangan maupun kelompok juga diharapkan membawa baju layak pakai atau buku baca yang akan dibagikan untuk yang membutuhkan. Peserta perorangan/kelompok dari luar NTB dikenakan biaya registrasi (untuk donasi) Rp 50.000/orang. Selain itu ada biaya tambahan terdiri atas biaya transportasi Rp 100.000 per orang dan kaos Rinjani Clean Up Rp 100.000 per orang. Tapi biaya tambahan ini bersifat tidak wajib.

Batas terakhir pendaftarannya sampai tanggal 1 Desember 2016. Adapun tempat pendaftaran dan meeting point di BACA PESAT/ Trashbag Community DPD NTB di Perempatan SMP 5 Mataram, Jalan Candi Roro Jongrang Babakan Timur, Sandubaya, Mataram, Lombok.

Salah seorang panitia, Asep Noorman menjelaskan target jumlah peserta Rinjani Clean Up 2016 sebesar 300 orang sama seperti tahun lalu.

Menurut Asep pelaksanaan kegiatan untuk tahun ini masih menunggu rekomendasi dari TNGR, karena pendakian ke puncak Rinjani masih ditutup sampai saat ini. “Kalau ternyata Rinjani masih ditutup, acara kita tunda dan rencana diadakan bulan April 2017,” terangnya kepada Travelplus Indonesia lewat pesan WA, Kamis (24/11).

Tiga komunitas penggiat alam bebas, pencinta alam, dan pendaki gunung di Jawa yakni Grama Buana Adventure, Garda Atas Awan, dan LMDH Sumbing Lestari bersinergi memperingati Hari Gunung Internasional dalam aksi peduli bertajuk “Bakti Untuk Alam” di Gunung Sumbing, lewat Jalur Butuh Kaliangkrik, Magelang, Jawa tengah (Jateng).

Acara yang akan mereka lakukan selama 3 hari, tanggal 9-11 Desember 2016, terbagi dua. Pada hari pertama, Jumat (9/12) malam ada sarasehan dan talk show.

Keesokannya, Sabtu (10/12) ada 4 aksi yang akan dilakukan yakni Hapus Vandalisme, Bersih Sampah, Tanam Pohon, dan Pipanisasi Mata Air dari Pos 1- 4. Pada hari ketiga, Minggu (11/12), aksi tersebut dilanjutkan hingga puncak, lalu membawa turun sampah ke basecamp.

Aksi peduli di Gunung Sumbing yang berketinggian 3.371 Mdpl atau gunung tertinggi kedua di Jateng ini, terbuka untuk umum. Setiap peserta dikenai biaya sebesar Rp 140 ribu sudah termasuk makan 3X, simaksi, tenda, alat masak, t’shirt, slayer, stiker, pin, dan sertifikat.

Pendaftaran peserta masih dibuka sampai tanggal 30 November 2016. Calon peserta bisa mendapat info detilnya di akun instagram @sindoro_sumbing yang di-posting tanggal 11 November 2016.

Salah seorang panitia Bakti Untuk Alam di Gunung Sumbing, Katon mengatakan aksi ini memang untuk memperingati IMD 2016. “Sampai hari ini pendaftaran masih dibuka. Peserta bisa langsung ke basecamp Butuh Kaliangkrik. Kalau dari Jogja bisa kumpul di Paten Triadi Sleman, belakang Lapangan Dengung. Lalu berangkat bersama ke Sumbing,” terang Katon.

Sejumah komunitas pendaki gunung lainnya di Jateng antara lain Mitapasa, Mahesapala, AGMM, dan Mitra Gahana juga melakukan aksi peduli gunung bertajuk “1001 Pendaki Tanam Pohon” di Gunung Merbabu, Jateng.

Penanaman pohon secara massal kali ketiga di gunung berketingian 3.145 Mdpl ini akan berlangsung tanggal 17 Desember 2016. Lokasinya di 4 jalur resmi pendakian Merbabu yang berstatus taman nasional ini yakni Jalur Selo, Wekas, Cunthel, dan Jalur Thekelan.

Salah satu panitia, Anwar membenarkan kegiatan bertema “Aksi Kita Halau Bencana” ini masih terkait dengan perayaan IMD 2016. “Kegiatan ini memang sekalian untuk memperingati Hasi Gunung Sedunia, dan kita melaksanakan setiap tahun,” terang Anwar yang bertugas sebagai chapter di Jalur Cunthel-Merbabu.

Sebelum acara puncak, terlebih dahulu diadakan 2 kegiatan pendukung. Pertama, Workshop Daur Ulang Limbah yang akan diadakan pada tanggal 2 Desember 2016 pukul 13.00 s/d selesai di Rumah Bibit Salatiga Peduli, Jalan Osamaliki samping RSUD Salatiga. Kedua, Workshop Pembenihan/Pembibitan pada Sabtu, 10 Desember, di waktu dan tempat yang sama.

Kegiatan menanam pohon di lereng gunung yang memiliki 7 puncak gunung atau disebut sevent summits ini juga terbuka untuk umum. Pendaftaran terakhir peserta sampai tanggal 16 Desember 2016.

Hasil technical meeting yang dikirim Anwar ke Travelplus Indonesia lewat pesan WA, menyebutkan kuota peserta dibatasi 500 peserta per jalur. Jadi total pesertanya di 4 jalur sekitar 2.000 pendaki.

Setiap peserta dikenai biaya sesuai paket yang dipilih. Ada paket I dengan biaya Rp 100.000 per orang, sudah termausk t’shirt lengan pendek berbagai size, pin, emblem bordir, cup/mug, dan gantungan kunci akrilic. Sedangkan paket 2 (Rp 110.000 / orang) sudah termasuk t’shirt lengan panjang seusai ukuran yang tersedia dan lainnya.

Peserta yang ingin mengikuti aksi peduli ini, info detilnya bisa dilihat di akun instagram @gunungindonesia yang diposting 20 November 2016.

Dalam technical meeting, juga dijelaskan tentang teknis penanaman dalam aksi ini. Panitia menyediakan bibit pohon, pupuk, acir, dan marker untuk adopsi. Namun bibit pohon yang akan ditanam harus dibawa sendiri ke lokasi tanam oleh masing-masing peserta. Area tanamnya seluas 100 cm per bibit, lubang tanamnya minimal 30 Cm, lalu diberi pupuk. Setelah selesai ditanam, tanaman diadopsi dengan memberi nama sesuai nama masing-masing peserta.

“Target jumlah pohon yang akan ditanam dalam aksi kali ini, setiap jalurnya ada 2.000 lebih bibit pohon,” aku Anwar. Peserta juga diwajibkan memungut sampah sewaktu turun ke base camp semula.


Itulah berbagai kegiatan yang akan dilakukan para pendaki Indonesia dalam rangka memperingati Hari Gunung Sedunia di Tanah Air tahun ini.

Salut.., have a great IMD 2016, dan semoga kegiatan-kegiatan tersebut kian menyadarkan pendaki-pendaki Indonesia dimanapun, untuk senantiasa mendaki gunung-gunung di Ibu Pertiwi ini dengan bekal peduli agar tetap terjaga kebersihan, kealamian, dan keasrian hutan dan gunung yang menjadi wahana ‘bermain’ mereka.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji, dok. arif, awalinfo & @rinjanitrekker

Read more...

Rabu, 23 November 2016

Tinggal Besok Vote-nya, Ayo Menangkan Indonesia di World Halal Tourism Award 2016

E-voting World Halal Tourism Award (WHTA) 2016 hanya satu hari lagi alias tinggal besok. Ayo vote untuk Indonesia. Sungguh terlalu, kalau Indonesia tidak menang!

Di putaran kedua ini, Indonesia berhasil memasukan 12 kategori. Masing-masing kategori akan bersaing dengan sejumlah negara lain yang masuk putaran ini.

Supaya Indonesia menang di 12 kategori tersebut dan menjadi juara umum, tak ada pilihan lain, kecuali mem-vote sebanyak-banyaknya, sampai batas hari Kamis, 24 November 2016.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya sampai menghimbau supaya masyarakat Indonesia membantu meng-klik www.voteindonesia.com, kemudian memilih 12 nominator Indonesia yang lolos ke kompetisi pariwisata halal tingkat dunia itu.

"Tinggal satu hari lagi, batas akhir waktu vote untuk memenangkan Indonesia di pentas wisata halal dunia, World Halal Tourism Award 2016! Ayo vote ramai-ramai, sebanyak-banyaknya,” ungkapnya sesuai rilis yang Travelplus Indonesia terima di Jakarta, Rabu (23/11).

Menurutnya kemenangan itu bisa direncanakan. “Kemenangan itu harus kita rebut! Tetapi semangat saja tidak cukup, harus didukung oleh semua pihak, karena sistem penilaian mereka dengan e-vote, berbasis pada email dan voting,” akunya.

Travelplus Indonesia memprediksi prestasi Indonesia di WHTA 2016 ini bakal lebih tinggi dibanding WHTA 2015 yang hanya membawa pulang 3 kategori yakni destinasi halal (Lombok), destinasi bulan madu halal (Lombok), dan hotel keluarga halal (Hotel Sofyan Betawi-Jakarta).

WHTA tahun ini, Indonesia bisa mengantongi lebih dari tiga dan mengulang sukses menjadi juara umum seperti tahun lalu, asalkan rakyat Indonesia kompak mem-vote atau memilih 12 kategori yang berhasil diloloskan Indonesia di putaran kedua ini.

Untuk mengalahkan Malaysia, mudah saja. Kalau saja seluruh warga Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatera Barat (Sumbar), dan Aceh sepakat mem-vote, Indonesia sudah dipastikan menang dengan Malaysia dan negara lain.

Belum lagi kalau semua PNS di Kementerian Pariwisata (Kemenpar) juga kompak mem-vote, ditambah seluruh PNS di Disparprov, Disparkab, dan Disparkot serta semua anggota organisasi yang terkait dengan pariwisata termasuk, kalangan industri wisata, dan lainnya.

Apalagi kalau seluruh bangsa Indonesia turut memilih 12 kategori dari Indonesia di ajang tersebut, Indonesia dipastikan bakal keluar sebagai juara umum lagi.

Seperti dikabarkan sebelumnya, e-voting Putaran I pada 24 Oktober samapi 7 November sudah sukses, meloloskan ke-12 nominator ke putaran final.

Ke-12 kategori tersebut adalah: 1. World’s Best Airline for Halal Travellers - Garuda Indonesia, 2. World’s Best Airport for Halal Travellers - Sultan Iskandar Muda International Airport, Aceh, 3. World’s Best Family Friendly Hotel - The Rhadana Hotel, Kuta-Bali, dank ke-4. World’s Most Luxurious Family Friendly Hotel - Trans Luxury Hotel Bandung-Jawa Barat.

Kategori ke-5, World’s Best Halal Beach Resort - Novotel Lombok Resort & Villas, Lombok, NTB, 6. World’s Best Halal Tour Operator - Ero Tour, Sumbar, 7. World’s Best Halal Tourism Website www.wonderfullomboksumbawa.com NTB, 8. World’s Best Halal Honeymoon Destination - Sembalun Village Region, Lombok, NTB, dan ke-9. World’s Best Hajj & Umrah Operator - ESQ Tours & Travel, Jakarta.


Selanjutnya ke-10, World’s Best Halal Destination - Sumbar, 11. World’s Best Halal Culinary Destination - Sumbar, dan kategori terakhir ke-12, World’s Best Halal Cultural Destination – Aceh.

Let's vote for Indonesia now, supaya Indonesia memboyong predikat juara umum WHTA 2016. Ayo majukan pariwisata halal Indonesia agar lebih berkelas dan mendunia.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. kemenpar & shabibah

Read more...

Ini Keuntungan Indonesia Jika Juara Umum World Halal Tourism Award 2016

Mengapa Indonesia harus memenangkan 12 katergori di ajang World Halal Tourism Award 2016 atau menjadi juara umum? Jawabannya karena banyak keuntungan yang bakal diperoleh Indonesia jika menyabet pnghargaan pariwisata tingkat dunia tersebut. Salah satunya gengsi Indonesia sebagai destinasi wisata halal dunia akan semakin terangkat dan bakal diminati wisatawan bukan hanya dari Nusantara pun mancanegara. 

Selain keuntungan di atas, Travelplus Indonesia mencatat masih ada sejumlah keuntungan lain jika Indonesia berhasil memenangkan penghargaan World Halal Tourism Award (WHAT) 2016 yang akan diumumkan 7 Desember mendatang di Abu Dhabi, UEA. Apalagi kalau Indonesia berhasil menyandang juara umum dengan menggondol sebanyak mugkin kategori yang dikompetisikan. 

Citra positif Indonesia sebagai destinasi wisata halal dunia baik dari dalam (Nasional) maupun luar negeri (internasional) akan meningkat, artinya imejnya akan semakin berkelas.

Seqmen pasarnya pun bertambah luas. Jika dulu mungkin hanya segelintir negara, dengan merebut penghargaan tersebut akan bertambah dengan kehadiran wisatawan muslim dari sejumlah negara muslim bahkan nonmuslim di dunia. 

Keuntungan lain, akan semakin dilirik investor domestik dan asing yang tertarik membangun hotel, resto/café, objek wisata, dan lainnya yang berkonsep halal serta fasilitas pendukung lain yang ramah bagi wisatawan muslim (moslem friendly). 

Berkat kehadiran investasi di sekor pariwisata halal, otomatis meningkatkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Efek positif lainnya, menambah pendapatan kas daerah/kota berkat semakin meningkatnya kunjungan wisatawan muslim dan seiring bertambahnya sarana-prasarana berkonsep halal. 

Kesadaraan masyarakat tentang wisata, terutama wisata halal dengan sendirinya akan semakin meningkat. Termasuk sadar bahwa pasar terbesar wisatawan dalam negeri kita adalah wisnus muslim mengingat kita adalah salah satu negara berpenduduk mayoritas muslim terbesar di dunia dan juga wisman muslim dari sejumlah negara muslim dan nonmuslim. 

Kemenangan WHTA 2016, juga akan menjadi penahan laju peningkatan wisnus muslim Tanah Air yang bangga berwisata ke negara-negara lain, lalu akhirnya berangsur-angsur mau memilih berwisata di dalam negeri termasuk ke sejumlah provinsi yang sudah ditetapkan/menjadi pemenang destinasi halal tingkat Nasional maupun internasional seperti Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatera Barat (Sumbar), dan Aceh. 

Melihat sejumlah keuntungan itu, sudah sepatutnya, seluruh warga Indonesia terlebih masyarakat NTB, Sumbar, Aceh dan seluruh bangsa Indonesia kompak mem-vote 12 kategori asal Indonesia yang masuk putaran kedua. 

Tak usah ragu dan tunda-tunda waktu lagi. Soalnya batas terakhir e-voting putaran kedua ini tinggal sehari lagi. Terakhir besok, tanggal 24 November 2016.

Jadi yang belum mem-vote, detik ini juga klik-lah www.voteindonesia.com, lalu registrasi dengan data-data yang lengkap, dan jangan lupa ke-12 kategori asal Indonesia yang dipilih.

Ke-12 kategori itu adalah: 1. World’s Best Airline for Halal Travellers - Garuda Indonesia, 2. World’s Best Airport for Halal Travellers - Sultan Iskandar Muda International Airport, Aceh, 3. World’s Best Family Friendly Hotel - The Rhadana Hotel, Kuta, Bali, 4. World’s Most Luxurious Family Friendly Hotel - Trans Luxury Hotel Bandung, Jawa Barat, dan 5. World’s Best Halal Beach Resort - Novotel Lombok Resort & Villas, Lombok, NTB. 

Berikutnya kategori ke-6, World’s Best Halal Tour Operator - Ero Tour, Sumbar, 7. World’s Best Halal Tourism Website www.wonderfullomboksumbawa.com, NTB, 8. World’s Best Halal Honeymoon Destination - Sembalun Village Region, Lombok, NTB, dan 9. World’s Best Hajj & Umrah Operator - ESQ Tours & Travel, Jakarta.

Selanjutnya kategori ke-10, World’s Best Halal Destination - Sumbar, 11. World’s Best Halal Culinary Destination - Sumbar, dan kategori terakhir ke-12, World’s Best Halal Cultural Destination - Aceh.

Bacalah Bismillah dan berdoalah supaya Indonesia sukses memboyong penghargaan WHTA 2016 sebagai juara umum.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo, ig: @adjitropis)
Foto: adji & dok. kemenpar

Read more...

Selasa, 22 November 2016

Manado Bisa Menyalip 10 Destinasi Prioritas dalam Menjaring Wisman, Asalkan...

Ada yang menarik dari acara launching Kalender Wisata Pesona Manado 2017 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Senin (21/11) malam.

Menteri Pariwisata (menpar) Arief Yahya yang merilis Calender of Events Kota Manado 2017 bersama Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey dan Walikota Manado Vicky Lumentut mengatakan dari prestasi Manado dalam mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) terutama asal China tahun ini, bahkan sudah melampau target awal, Manado bisa mengungguli 10 destinasi prioritas yang tengah digenjot pemerintah untuk turut menjaring wisatawan agar tercapai 20 juta wisman dan 260 juta perjalanan wisnus tahun 2019.

“Melihat hasil nyata yang dibuktikan Manado, Kemungkinan Manado bisa menyalip dan mengalahkan 10 destinasi prioritas dalam perolehan wisman, karena Gubernur Sulut dan Walikota Manado sangat committed dengan pariwisata,” ujarnya.

Apa yang diutarakan Arief Yahya bisa jadi benar. Lihat saja pada Juli-Agustus 2016 yang lalu, kunjungan turis Tiongkok ke Manado naik hingga 1.000 persen karena ada direct flight dari empat provinsi dan enam kota di Tiongkok. “Target wisman ke Manado tahun 2016 ini 30 ribu, sampai Oktober sudah 40 ribu,” terangnya.

Kata Arief Yahya, keberhasilan itu berkat gencarnya promosi yang dilakukan di antaranya ke Tiongkok sebagai pasar utama. “Hasilnya Manado belakangan ini menjadi salah satu destinasi favorit di kalangan wisatawan Tiongkok,” ungkapnya.

Kesuksesan itu juga berkat keunggulan Manado di tiga A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas). Dari sisi atraksi, Manado memiliki antara lain Taman Nasional Bunaken, Pulau Manado Tua, Pulau Siladen, Kawasan Gunung Tumpa, Kawasan Kampung Cina, Kawasan Kampung Arab, kawasan kuliner Jalan Wakeke, seni budaya seperti berbagai tarian tradisional, tradisi unik, dan jugu musik tradisional kolintang.

Untuk aksesibilitas, Manado memiliki Bandara Internasional Samratulangi sebagai northern hub yang melayani 15 tujuan penerbangan domestik dan 9 penerbangan internasional yakni satu ke Singapura dan 8 kota di Tiongkok ( Chengdu, Chongqing, Guangzou, Hongkong, Wuhan, Nanchang, Changsha, dan Macau).

Dari segi amenitas, Manado memiliki fasilitas wisata yang lengkap di antaranya jasa perjalanan wisata, wisata tirta, usaha hiburan dan rekreasi, dan MICE serta didukung dengan fasilitas akomodasi sebanyak 129 hotel bintang dan non-bintang dengan total 5.000 kamar.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey menambahkan tahun ini ada penambahan 2 hotel baru dengan, 400 kamar yang akan beroperasi awal tahun depan, sekitar bulan Januari atau Februari.

Menurut Aref Yahya, Manado sudah di trek yang benar menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan (leading sector) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kalau tourism maju, maka dengan sendirinya trade dan investment-nya juga maju.

“Buktinya pada tahun 2015 sektor pariwisata memberikan kontribusi sebesar 28,17% dari total PDRB Kota Manado, mengalahkan Nasional yang hanya menyumbang 10% PDB Nasional,” terangnya.

Pantas rasanya kalau target kunjungan wisatawan Kota Manado ditingkatkan. Tahun ini Manado ditargetkan menjaring 46.464 wisman dan 1,27 juta wisnus, sedangkan tahun 2017 targetnya dinaikan menjadi 51.110 wisman dan 1,37 juta wisnus. “Target hingga 2019, harus meraup 1 juta wisman dan 1,5 wisnus,” ujar Arief Yahya.

Walikota Manado Vicky Lumentut turut menambahkan bahwa Kalender Wisata Pesona Manado 2017 yang di-launching hari ini di Jakarta,  selain sebagai wadah untuk mempromosikan semua potensi wisata di Manado sekaligus diharapkan menjadi salah satu daya tarik untuk meningkatkan kunjungan wisnus dan wisman ke Manado tahun depan dan seterusnya.

Arief Yahya menjelaskan untuk mencapi target 1 juta wisman, upaya lain harus segera dilakukan antar lain dengan menambah kapasitas tampung Bandara Internasional Samratulangi. “Bandara Samratulangi harus menjadi torusim hub ke daerah-daerah lain di Sulut dan kota atau provinsi lain di kawasan Indonesia Timur,” imbau Arief Yahya.

Tak kalah penting menambah direct flight baik domestik mapun internasional ke Samratulangi-Manado. “Jumlah 15 direct flight domestik dan 9 internasional itu belum cukup. Perlu tambahan 18 direct flight domestik dan 26 internasional untuk mencapai target 1 juta wisman ke Manado hingga 2019,” terang Arief Yahya.

Saat ini, Lion akan menambah 4 direct flight per Minggu dan akan ada direct flight ke Davao, Filivina dan Korea, selanjutnya ke Jepang dan Brunei.


Olly Dondokambey menambahkan lagi bahwa mulai Januari 2017 ada 10 direct flight dan target sampai Juli 2017 ada 15 direct flight ke Samratulangi-Manado.

Menurut Arief Yahya kondisi master plan Bandara Samratulangi yang dikelola Angkasa Pura I, saat ini hanya mampu menampung 1,5 wisnus dan 500 wisman.

Master plan-nya harus diubah agar bisa menampung lebih banyak pesawat dengan kapasiatas 1,5 juta wisnus dan 1 juta wisman nanti,” terangnya.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: agung-humas kemenpar

Read more...

Senin, 21 November 2016

Pesona Manado Kini Bukan Cuma 4B Tapi Juga 7F

Manado, Ibukouta Sulawesi Utara (Sulut) sejak dulu identik dengan 4B yakni Bunaken, Boulevard, Bubur, dan Bibir. Kini julukan itu sudah bertambah menjadi 7F. Apa pula itu jo?

Julukan baru 7F itu terkait dengan event Manado Fantastic Festival, salah satu dari Calender of Events Kota Manado 2017 yang di-launching di Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Senin (21/11) malam.

Event Manado Fantastic Festival itu memuat rangkaian tujuh festival (7F) spektakuler yakni Festival Fish And Coral (Manado Under The Sea Carnival), Festival Fashion Manado (Manado Fashion Week), Festival Food berupa gelar Kuliner Khas Manado, Festival Flying (olahraga dirgantara atau terbang deperti Paragliding, Paramotor dan Parachuting/terjun parasut), Festival Fun Music (Konser Musik Tradisional) berikut Manado Jazz By The Sea, dan Festival Fair (Pameran Manado Fair 2017), serta Festival Faith (Kerohanian) dengan puncak acaranya Thanks Giving Manado.

Manado Fantastic Festival  yang akan berlangsung selama 10 hari, dan beberapa di antara akan memecahkan rekor MURI itu jelas menambah predikat Manado yang semula berlabel 4B menjadi 7F.

Kenapa julukan 4B itu bisa menempel di Manado? B pertama yakni Bunaken, karena Manado memiliki Taman Laut Bunaken di seberang daratan Kota Manado. Taman laut tersebut menjadi daya pikat utama kota ini sejak lama. Kawasan perairan yang pernah menjadi spot diving kelas dunia ini memiliki tebing karang yang menakjubkan dengan keberagaman ikan hias dan terumbu karangnya.

B kedua, Boulevard karena Manado mempunyai kawasan pusat perbelanjaan modern, mall, toko, resto dan café yang berada di sepanjang Jalan Boulevard. Kawasan yang disebut-sebut pusat perbelanjaan terpanjang di Indonesia bahkan Asia Tenggara ini selalu ramai setiap hari terlebih sore dan malam hari. Tak heran lalu-lintasnya kerap macet.

B ketiga: Bubur Manado. Berwisata ke Manado, rasanya kurang lengkap kalau belum mencicipi bubur nasinya yang oleh warga setempat dinamakan Tinutu’an.

Mulai dari hotel berbintang sampai resto di mall dan warung-warung pinggir jalan menyediakan bubur khas satu ini.

Dibilang begitu karena bubur yang menjadi makanan khas Sulut ini berbahan utama beras dicampur dengan aneka umbi dan sayuran antara lain ubi, singkong, kentang, kangkung, bayam, jagung, dan daun kemangi.

Bumbunya bawang putih, garam, penyedap rasa, sedikit gula. Lalu sajiannya ditambah bawang goreng, ikan asin yang diiris kecil-kecil, dan sambal cabe tumis serta kerupuk. Ooh do do eeh, sadap nyo...!

Jika di Manado dan daerah lain di Sulut, bubur ini biasanya dijadikan sebagai menu sarapan, beda halnya di Jakarta, warga ibukota yang menyukainya justru menjadikannya juga sebagai makan siang dan makan malam.

Di Manado, warung yang menyediakan bubur Manado antara lain di Restoran Wakeke Pojok di Jalan Wakeke No.1 dan Warung DeTe No.8. Sementara di Jakarta, antara lain di Warong Tinu’tu’an di Jalan Utama Raya No.1, Perumahan Utama, Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Di tempat asalnya, bubur ini bukan cuma ada di Kota Manado, di luar Manado seperti di Tomohon, ini juga tersedia. Salah satunya di Resort Lokon yang berpanorama indah berlatarbelakang kaki Gunung Lokon yang kerap bergejolak.

Setiap sarapan di resort yang rumah-rumahnya dari kayu khas Minahasa ini, menu andalannya jelas saja Bubur Manado. Udara yang dingin di kawasan ini membuat bubur ini terasa begitu nikmat disantap selagi hangat. Apalagi diiringi musik kolintang, hmmm.. nuansanya jadi begitu kental Sulut. 

B terakhir atau keempat, Bibir Manado. Predikat ini merujuk pada perempuan muda Manado berparas cantik, semampai,  dan berkulit putih yang senantiasa murah senyum dan ramah saat menyapa tamu di penginapan, hotel, dan lainnya. Mereka nampak supel alias mudah bergaul.

Bibir Manado disini merupakan keindahan ragawi terutama senyum yang tulus dan tutur kata yang santun. Intinya keramahan perempuan Manado jadi pesona tersediri sebagai daya tarik masyarakat lokal yang kemudian menjadi daya pikat yang disuguhkan dalam industri pariwisata.

Jadi istilah “Bibir” Manado dalam konotasi negatif, buang saja jauh-jauh. Itu cuma ada di otak orang-orang yang pikirannya tidak jauh dari Sekwildasel (sekitar wilayah dada dan selangkangan).

Bibir Manado yang ditujukan kepada perempuan berdarah Manado ini sejak lama banyak yang berprestasi ditingkat nasional dan internasional, di antaranya ada yang menjadi artis, pemain sinetron/film, dan penyanyi tersohor di Ibukota, termasuk Putri Pariwisata Indonesia 2016, Lois Merry Tangel yang berasal dari Manado

Berkat 4B (Bubur, Bunaken, Boulevard, dan Bibir), tak bisa dipungkiri menambah daya pesona Manado sehingga masyarakat dari luar Sulut termasuk mancanegara tertarik untuk datang ke ranah Kanawua ini. Apalagi sekarang ini ditambah dengan predikat F7, makin memesonalah Manado.

Selamat menikmati pesona 4B dan 7F di Manado, tahun datang ya Jo.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
foto: adji & agung-humas kemenpar

Read more...

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP