. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 22 November 2016

Manado Bisa Menyalip 10 Destinasi Prioritas dalam Menjaring Wisman, Asalkan...

Ada yang menarik dari acara launching Kalender Wisata Pesona Manado 2017 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Senin (21/11) malam.

Menteri Pariwisata (menpar) Arief Yahya yang merilis Calender of Events Kota Manado 2017 bersama Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey dan Walikota Manado Vicky Lumentut mengatakan dari prestasi Manado dalam mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) terutama asal China tahun ini, bahkan sudah melampau target awal, Manado bisa mengungguli 10 destinasi prioritas yang tengah digenjot pemerintah untuk turut menjaring wisatawan agar tercapai 20 juta wisman dan 260 juta perjalanan wisnus tahun 2019.

“Melihat hasil nyata yang dibuktikan Manado, Kemungkinan Manado bisa menyalip dan mengalahkan 10 destinasi prioritas dalam perolehan wisman, karena Gubernur Sulut dan Walikota Manado sangat committed dengan pariwisata,” ujarnya.

Apa yang diutarakan Arief Yahya bisa jadi benar. Lihat saja pada Juli-Agustus 2016 yang lalu, kunjungan turis Tiongkok ke Manado naik hingga 1.000 persen karena ada direct flight dari empat provinsi dan enam kota di Tiongkok. “Target wisman ke Manado tahun 2016 ini 30 ribu, sampai Oktober sudah 40 ribu,” terangnya.

Kata Arief Yahya, keberhasilan itu berkat gencarnya promosi yang dilakukan di antaranya ke Tiongkok sebagai pasar utama. “Hasilnya Manado belakangan ini menjadi salah satu destinasi favorit di kalangan wisatawan Tiongkok,” ungkapnya.

Kesuksesan itu juga berkat keunggulan Manado di tiga A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas). Dari sisi atraksi, Manado memiliki antara lain Taman Nasional Bunaken, Pulau Manado Tua, Pulau Siladen, Kawasan Gunung Tumpa, Kawasan Kampung Cina, Kawasan Kampung Arab, kawasan kuliner Jalan Wakeke, seni budaya seperti berbagai tarian tradisional, tradisi unik, dan jugu musik tradisional kolintang.

Untuk aksesibilitas, Manado memiliki Bandara Internasional Samratulangi sebagai northern hub yang melayani 15 tujuan penerbangan domestik dan 9 penerbangan internasional yakni satu ke Singapura dan 8 kota di Tiongkok ( Chengdu, Chongqing, Guangzou, Hongkong, Wuhan, Nanchang, Changsha, dan Macau).

Dari segi amenitas, Manado memiliki fasilitas wisata yang lengkap di antaranya jasa perjalanan wisata, wisata tirta, usaha hiburan dan rekreasi, dan MICE serta didukung dengan fasilitas akomodasi sebanyak 129 hotel bintang dan non-bintang dengan total 5.000 kamar.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey menambahkan tahun ini ada penambahan 2 hotel baru dengan, 400 kamar yang akan beroperasi awal tahun depan, sekitar bulan Januari atau Februari.

Menurut Aref Yahya, Manado sudah di trek yang benar menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan (leading sector) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kalau tourism maju, maka dengan sendirinya trade dan investment-nya juga maju.

“Buktinya pada tahun 2015 sektor pariwisata memberikan kontribusi sebesar 28,17% dari total PDRB Kota Manado, mengalahkan Nasional yang hanya menyumbang 10% PDB Nasional,” terangnya.

Pantas rasanya kalau target kunjungan wisatawan Kota Manado ditingkatkan. Tahun ini Manado ditargetkan menjaring 46.464 wisman dan 1,27 juta wisnus, sedangkan tahun 2017 targetnya dinaikan menjadi 51.110 wisman dan 1,37 juta wisnus. “Target hingga 2019, harus meraup 1 juta wisman dan 1,5 wisnus,” ujar Arief Yahya.

Walikota Manado Vicky Lumentut turut menambahkan bahwa Kalender Wisata Pesona Manado 2017 yang di-launching hari ini di Jakarta,  selain sebagai wadah untuk mempromosikan semua potensi wisata di Manado sekaligus diharapkan menjadi salah satu daya tarik untuk meningkatkan kunjungan wisnus dan wisman ke Manado tahun depan dan seterusnya.

Arief Yahya menjelaskan untuk mencapi target 1 juta wisman, upaya lain harus segera dilakukan antar lain dengan menambah kapasitas tampung Bandara Internasional Samratulangi. “Bandara Samratulangi harus menjadi torusim hub ke daerah-daerah lain di Sulut dan kota atau provinsi lain di kawasan Indonesia Timur,” imbau Arief Yahya.

Tak kalah penting menambah direct flight baik domestik mapun internasional ke Samratulangi-Manado. “Jumlah 15 direct flight domestik dan 9 internasional itu belum cukup. Perlu tambahan 18 direct flight domestik dan 26 internasional untuk mencapai target 1 juta wisman ke Manado hingga 2019,” terang Arief Yahya.

Saat ini, Lion akan menambah 4 direct flight per Minggu dan akan ada direct flight ke Davao, Filivina dan Korea, selanjutnya ke Jepang dan Brunei.


Olly Dondokambey menambahkan lagi bahwa mulai Januari 2017 ada 10 direct flight dan target sampai Juli 2017 ada 15 direct flight ke Samratulangi-Manado.

Menurut Arief Yahya kondisi master plan Bandara Samratulangi yang dikelola Angkasa Pura I, saat ini hanya mampu menampung 1,5 wisnus dan 500 wisman.

Master plan-nya harus diubah agar bisa menampung lebih banyak pesawat dengan kapasiatas 1,5 juta wisnus dan 1 juta wisman nanti,” terangnya.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: agung-humas kemenpar

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP