. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 29 April 2014

Asyiknya ke Obyek-Obyek Sejarah di Samosir Lewat LASEDA 2014

Belajar sejarah di kelas jelas membosankan. Apalagi cuma mendengar penjelasan guru, membaca buku, lalu disuruh menghapal. Tapi kalau belajar sejarah langsung mendatangi obyek-obyek sejarahnya ditambah dengan serangkaian acara menarik tentu jauh lebih mengasyikan. Itulah yang ditawarkan dalam Lawatan Sejarah Daerah (Laseda) yang digelar Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Banda Aceh. Kegiatan rutin tahunan yang berlangsung sejak 2002 lalu, tahun ini digelar di Pulau Samosir, tepatnya di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. 

“Laseda 2014 merupakan yang ke-13 kali. Berarti sudah ada 13 kabupaten/kota yang menjadi terpilih menjadi lokasi penyelenggaraannya di dua provinsi, Aceh dan Sumut. Tahun lalu Kabupaten Gayo Lues dan Aceh Tenggara, Provinsi Aceh yang menjadi tempat penyelenggaraan tahun ini,”kata Kepala BPNB Banda Aceh, Irini Dewi Wanti di Samosir, Selasa (29/4).

Lokasi penyelenggaran Laseda, menurutnya memang selalu bergantian di Aceh dan Sumut. “Jika tahun ini di Sumut, tepatnya di Kabupaten Samosir, berarti tahun 2015 nanti di Aceh. Dengan ketentuan tidak ada perubahan dari pusat,” jelasnya. 

Peserta Laseda kali terdiri dari 28 pelajar SMA dari 2 kota dan 2 kabupaten di Aceh yakni dari Kota Banda Aceh, Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Besar, dan Kabupaten Aceh Singkil. Sedangkan pelajar SMA dari Sumut berasal dari 3 kabupaten dan 2 kota yakni Kabupaten Samosir, Toba Samosir, dan Kabupaten Humbang Hasundutan serta Kota Gunung Sitoli, dan Kota Medan. “Selain pelajar SMA, peserta Laseda kali ini juga diikuti 7 orang guru pendamping dari masing-masing SMA serta ditambah dengan budayawan, sejarawan, arkeolog, seniman, perwakilan dari instansi terkait, dan beberapa wartawan yang konsen terhadap budaya,” ujarnya. 

Menurut Irini, tujuan Laseda 2014 yang bertema “Merajut Simpul-Simpul Keindonesian di Tano Batak” ini untuk memberi wawasan nilai-nilai budaya dan peninggalan budaya serta sejarah yang ada di Kabupaten Samosir kepada seluruh peserta agar cakrawala pemahamannya tentang keberagaman sejarah dan budaya negeri ini khususnya yang ada di Kabuputen Samosir menjadi semakin luas.

 “Dengan Laseda, pelajar yang ikut serta memperoleh pelajaran sejarah dan budaya dengan cara yang lebih menarik dan tidak membosankan, antara lain dengan diskusi dan melakukan a trip to histotical sites atau lawatan ke situs-situs sejarah yang ada di Kabupaten Samosir,” jelasnya. 

Sedangkan untuk guru pembimbing yang ikut Laseda 2104 ini, lanjutnya diberikan cara bagaimana mengembangkan pembelajaran sejarah dan pengayaan kurikulum yang berbasis sejarah dan budaya. 

Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Prof. Dr Susanto Zuhdi mengatakan perlu dicari alternatif untuk menarik minat pelajar mendalami pelajaran sejarah dan budaya, salah satunya dengan kegiatan Laseda ini.

Menurut Susanto yang juga penggagas Laseda ini, belajar sejarah dan budaya lewat Laseda akan jauh lebih menarik dan tidak membosankan dibanding hanya mendengar penjelasan guru di kelas. “Belajar sejarah juga bisa lewat lagu. Apalagi diajak jalan-jalan ke obtek-obyek sejarah, tentu lebih menarik dan berkesan,” ungkapnya. 

Pengetahuan sejarah dalam kontek Laseda tahun ini hendak diberi makna sebagai faktor perekat bangsa mengingat sejarah itu merupakan ingatan kolektif. Sebagai ingatan kolektif, sejarah menyuguhkan perjalanan bangsa yang hidup dalam alam penjajahan asing (Belanda dan Jepang) yang masih dikenang. Sebagai kenangan, sejarah pelajaran yang ingin dipetik. “Misalnya dengan mempelajari kepahlawanan lewat pahlawan daerah, seperti pahlawan Sisingamangaraja sebangai pengingat kolektif bangsa,” jelasnya. 


Bupati Samosir Ir. Mangindar Simbolon dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahli Bupati Samosir Bidang SDM, Purnamawan Malau mengatakan pemilihan Kabupaten Samosir sebagai lokasi Laseda 2014 amat tepat mengingat kabupaten yang baru dimekarkan tahun 2013 dari kabupaten induk Toba Samosir ini memiliki banyak deposit wisata yang berbasis budaya dan sejarah selain wisata alam, spiritual, dan agro.

 “Di sini banyak sekali obyek terkait peninggalan sejarah dan budaya Suku Batak seperti makam yang terbuat dari batu, tempat mengadili dan mengeksekusi para kriminal di masa lampau, dan museum tempat penyimpanan benda-benda kuno Suku Batak. 

Sedangkan kesenian Bataknya seperti berbentuk patung yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menari mengikuti irama musik tradisional Gondang dan berbagai atraksi budaya lainnya,” jelasnya sekaligus membuka kegiatan ini. 

Kepala Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Kabupaten Samosir, Ombang Siboro pun menambahkan di Kabupaten Samosir masih terdapat warisan sejarah seperti Terusan Tano Ponggol yang dibuat oleh Kolonial Belanda untuk memisahkan Pulau Samosir dengan Pulau Sumatera yang sampai sekarang masih berfungsi. Lalu ada Patung Liberty Malau yakni tugu peringatan perjuangan seorang pejuang angkatan ’45 dari Pulau Samosir yang turut membantu kemerdekaan RI.

“Disamping itu masih ada Batu Hobon, tempat penyimpanan barang pusaka dan Sugulatti yaitu tempat di pegunungan Pusuk Buhit yang diyakini sebagai asal mula orang Batak serta Batu Guru yakni sebuah batu dengan tiga pondasi yang diyakini menjadi slogan orang Batak Dalihan na Talu,” jelasnya.

Nanda Mulya Rosan, pelajar kelas satu SMA Negeri I Ingin Jaya, Aceh Besar mengaku senang terpilih dari sekolahnya mengikuti Laseda 2014 ini. “Saya jadi tahu Danau Toba dan Pulau Samosir serta kesenian dan budaya masyarakatnya. Selama ini saya cuma tahu dari buku, koran, internet dan TV saja. Pokoknya asyik dan seru,” aku Nanda yang juga wakil OSIS di sekolahnya. 

Hal senada juga diutarakan Susanti, pelajar kelas satu SMA Negeri I Kuta Baru, Aceh Besar yang menjadi peserta. Menurutnya dengan Laseda ini dia jadi tahu banyak obyek sejarah dan budaya orang Batak khususnya secara langsung yang menurutnya berbeda dengan budaya orang Aceh yang selama ini dia ketahui. “Pesertanya bukan sekadar jalan-jalan ke obyek wisata khususnya sejarah yang ada di Pulau Samosir tapi juga ditugaskan membuat tulisan essei hasil dari lawatan ini. Yang menarik lagi, saya jadi punya teman-teman baru baik dari Aceh maupun Sumut,” akunya. 

Laseda 2014 berlangsung mulai dari tanggal 28 April sampai dengan 2 Mei 2014. Usai pembukaan, dilanjutkan dengan diskusi bertema “Kesejarahan Batak” dengan menampilkan sejumlah nara sumber berkompeten antara lain Prof. M. Sorimangaraja Sitanggang yang juga merupakan Ketua Golongan Siraja Batak dan pendiri sekaligus Ketua Yayasan Pusuk Buhit. 

Acara menarik lainnya outbound dengan sejumlah fun games untuk membangun kebersamaan dan kerjasama. Tak ketinggalan lawatan ke sejumlah obyek wisata sejarah di Kabupaten Samosir, antara lain ke Batu Hobon, Rumah Si Raja Batak, Perkampungan Batak Sigulanti, dan Hutan Raja atau kampong Ulos. Sedangkan dari sisi budaya, selain menampilkan beberapa kesenian khas Batak, juga ada workshop mengenai tarian Tortor. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
  
Captions: 
1. Kepala BPNB Banda Aceh Irini Dewi Wanti berfoto bersama nara sumber diskusi dalam acara Laseda 2014 di Samosir.

2. Diskusi bertajuk Kesejarahan Batak usai pembukaan Laseda 2014.

3. Peserta mengikuti pembukaan dan diskusi dalam acara Laseda 2014. 

Read more...

Kamis, 24 April 2014

Lima Rahasia Sukses TMII Raup 300 Ribu Pengunjung Selama Perayaan HUT-nya yang ke-39

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sukses meraup ratusan pengunjung selama 10 hari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT)-nya yang ke-39 sejak 17 sampai dengan 27 April 2014. Ada lima rahasia suksesnya. 

Pengunjung terbanyak datang pada pada Minggu, 20 April 2014 bertepatan dengan puncak perayaan HUT TMII. “Sekitar seratus ribu orang datang ke TMII pas tanggal lahirnya TMII,” jelasnya kepada travelplusindonesia via telepon, Jum’at (25/4). 

Kata Suryandoro pengunjung yang datang bukan saja warga Jakarta dan sekitarnya tapi juga dari luar Jakarta. “Itu bisa dilihat dari plat nomor kendaraan yang digunakan pengunjung,” ungkapnya.

Apa yang diungkapkan Suryandoro bukan mengada-ada. Berdasarkan pantauan langsung travelplusindonesia ke TMII saat puncak acara HUT-nya itu, ribuan masyarakat sudah sejak pagi berbondong-bondong mendatangi taman rekreasi edukatif yang berada di Jakarta Timur ini. Ada yang menggunakan sepeda motor, mobil dan bis besar. Tak sedikit juga yang menggunakan kendaraan umum.

Membludaknya pengunjung hari itu dikarena pengelola TMII tidak memungut tiket masuk alias masuk. Pengunjung hanya dikenakan biaya parkir kendaraan yang masuk ke dalam kawasan TMII. Pengunjung yang menggunakan kendaraan sepeda motot dikenakan tarif Rp 6.000, Rp 10.000 untuk mobil, dan Rp 15.000 untuk bis.

Banyaknya pengunjung yang membawa kendaraan dan memaksa masuk ke dalam TMII menyebabkan kemacetan panjang. Kemacetan mulai terjadi sejak pukul 10.00 WIB dari depan lampu merah Tamini Square menuju gerbang TMII yang berjarak sekitar 2 Km.

Kemacetan semakin parah siang dan sore hari. Motor, mobil, dan bis mengekor panjang masuk sampai gerbang. Dan setibanya di dalam kawasan TMII, kendaraan pun merayap pelan bahkan sempat berhenti total saking padatnya.

Selain karena gratis yang membuat ribuan orang menyemut di TMII saat HUT-nya tahun ini, juga karena didukung informasi yang lumayan gencar, antara lain lewat media online terutama blogger.

Seperti kita ketahui berkaitan dengan perayaan HUT-nya yang ke-39, TMII mengelar sejumlah lomba salah satunya Lomba Menulis Blog dan Jurnalistik bertema “39 Tahun TMII” yang pengumpulan URL dan berkasnya sampai tanggal 30 April 2014.

Berkat sejumlah tulisan yang menginformasikan pelaksanaan HUT ke-39 TMII di blog dan media massa, masyarakat dengan cepat mengetahui informasi tersebut dan tertarik untuk datang.

Beberapa pengunjung yang berhasil travelplusindonesia temui mengaku mendapat informasi dari sejumlah blogspot.com yang dibacanya. “Aku datang ke TMII pas tanggal HUT-nya ini dari weblog,” aku Nita (25) warga dari Jakarta Barat yang datang bersama 4 rekannya.

Bahkan salah satu dari pengunjung di TMII mengaku dapat informasi dari weblog travelplusindonesia. “Ya benar, saya suka banget baca weblog travelplusindonesia. Tulisan-tulisannya lengkap, informatif, dan bagus-bagus. Informasi HUT TMII ini saja saya dapat dari weblog itu,” aku Hilman (35) dari Jakarta pusat yang datang bersama istri dan anaknya yang masih balita.

Rahasia sukses ketiga yang membuat pengunjung TMII melimpahruah, karena saat HUT-nya bertepatan dengan hari libur, masih berkaitan dengan long weekend Paskah. Namun yang menjadi catatan, membludaknya pengunjung saat HUT TMII ke-39 justru membuat beberapa pengunjung merasa tidak nyaman.

Travelplusindonesia menemui beberapa pemilik kendaraan yang marah-marah, lantaran sulit keluar dari parkirnya karena terhalang kendaraan. “Aku dah 2 jam nunggu pemilik mobil ini datang, biar biar cepat pulang,” aku Sofia (40) warga Tangerang yang datang bersama suami dan 3 anaknya.

Menurut Sofia, dia sengaja membawa ketiga anak dan suami ke TMII karena kebetulan libur sekolah dan gratis. “Gratis sih gratis tapi macetnya minta ampun. Jadianya cuma dapat capek di jalan,” gerutunya.

Hal senada juga diutarakan Amir (38), warga dari Jakarta Selatan yang dating ersama istri dan 2 anaknya. Dia mengaku sengaja datang karena TMII gratis sekaligus ingin memperkenalkan anjungan-anjungan yang ada. “Bukannya nyaman eh malah bikin pusing karea terjebak macet yang luar biasa” akunya.

Baik Sofia maupun Amir menyarankan pengelola TMII harus mencari solusi agar kondisi ini tak terulang lagi. Sofia berpendapat satu-satunya cara dengan tidak memperbolehkan kendaraan apapun masuk ke dalam TMII. “Hanya orang saja yang boleh masuk saat perayaan HUT-nya,” imbaunya.

Amir menghimbau pengelola TMII harus mencari cara lain untuk mendapatkan keuntungan saat pengunjung membludak namun tidak sampai membuat kemacetan baik saat menuju maupun di dalam TMII. “TMII harus menyiapkan lahan parkir yang cukup. Lalu menyediakan kendaraan massal menuju ke titik sentar TMII. Tentu armada yang disiapkan harus mencukupi, atau hanya diperuntukkan bagi orangtua dan anak-anak SD. Sementara SMP dan dewasa harus jalan kaki dari parkir. Jika cara ini dirasa kurang sempurna, ya harus semuanya terangkut,” harapnya.

Menyemut tapi Menyampah 
Menyemutnya pengunjung di TMII saat perayaan HUT-nya tahun ini, disatu sisi menguntungkan pengelola TMII, namun di sisi lain justru sebaliknya. Pasalnya ribuan orang yang datang jadi tak terkontrol, banyak yang menyampah. 

Pengunjung yang membawa bekal makanan dan minuman dari rumah terlihat membuang sampahnya sembarangan, bukan di tempat sampah seperti terlihat di bawah deretan pohon beringin dekat Tugu Api. Bahkan banyak pengunjung yang menggelar tikar lalu makan bersama di rerumputan yang sebenarnya dilarang diinjak. 

Pengunjung yang mengunakan bis pun sama saja, membuang sampah bekalnya di bawah bis di aspal jalanan. Sungguh bikin tak sedap dipandang mata. 

Banyaknya pengunjung yang membuang sampah bukan pada tempatnya di TMII yang nota bene obyek wisata bertaraf Nasional ini, membuktikan bahwa masyarakat kita masih belum melek sadar wisata terutama Sapta Pesona mengenai arti pentingnya menjaga kebersihan terlebih di kawasan obyek wisata. 

Ini tentu menjadi PEKERJAAN RUMAH buat pihak terkait terutama pengelola TMII, dinas pariwisata daerah, dan Kementerian Pariwisata yang membawahi masalah ini untuk terus mensosialisasikan sadar wisata dan sapta pesona lebih gencar dan tepat sasaran, bukan semata meraup wisatawan dalam dan luar negeri sebanyak-banyaknya. 

Meskipun sempat diguyur hujan lebat hampir satu jam lebih, pengunjung yang datang ke TMII terus bertambah hingga jelang malam. 

Rahasia ke empatnya, sebelumnya selama lima hari mulai tanggal 21 sampai 25 April 2014, TMII. Telah memberikan keuntungan bagi pengunjung yang membeli satu tiket dapat satu tiket gratis sehingga pengunjungpun ikut membengkak dibanding di luar program buy one get one itu.

Aneka Hiburan
Rahasia sukses kelima TMII meraup ratusan ribu pengunjungnya karena diramaikan sejumlah acara memikat. 

Pada puncak HUT TMII, misalnyai semua anjungan serentak menggelar acara hiburan mulai dari live music dan lainnya. 

Di Ajungan Sumatera Selatan misanya menyuguhkan sekitar 2.000 makan gratis empek-empek. Di Anjungan Aceh, pengunjung dihibur dengan hiburan musik dangdut dengan menampilkan penyanyi dangdut jebolan KDI dan Academy Dangdut Indonesia. Begitupun Anjungan Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Riau, dan  Anjungan Bengkulu, juga tak mau kalah menjaring pengunjung dengan hiburan musik. 

Begitupan pada penutupannya. Kata Suryandoro pada acara penutupan HUT ke-39 TMII yang jatuh pada Minggu, 27 Maret 2014 dimeriahkan dengan acara Pawai Budaya Nusantara dari 33 provinsi di tambah dengan Orkestra Musik Angklung, dan Gelar Tari Kembang Pesisiran Kolosal dari Banyuwangi, Jawa Timur di Plaza Tugu Api Pancasila, mulai siang hingga sore hari. “Diperkirakan pengunjung yang datang sekitar 40 ribu orang,” ungkapnya. 

Jadi bila ditotal pengunjungnya selama sepuluh hari perayaan HUT ke-39 TMII mencapai 300 ribu orang. “Jumlah tersebut sudah melebihi target,” akunya. 

Keberhasilan itu tentunya menguntungkan pengelola TMII. Namun sebaiknya saran-saran pengunjung seperti tersebut di atas harus didengar dan diindahkan agar pelaksanaan HUT ke-40 TMII tahun depan dan seterusnya serta perayaan besar lainnya menjadi lebih lancar dan sukses. Dengan begitu pengunjung yang datang walau ribuan, tetap merasakan kenyamanan dan kesenangan. Bukan justru hanya mendapat kelelahan dan kesemrautan karena terkena kemacetan yang luar biasa. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions: 
1. Pengunjung antri masuk pintu gerbang ingin menikmati HUT ke-39 TMII pada Minggu 20 April 2014.
2. Pengunjung menyemut sekaligus menyampah pas HUT ke-39 TMII.
3. Salah satu hiburan musik dangdut melayu di Anjungan Aceh saat HUT ke-39 TMII.

Read more...

Pemilihan Ratu Kopi ASEAN 2015 Bakal Digelar di Danau Toba

Daerah Tujuan Wisata (DTW) Danau Toba, Sumatera Utara masuk kandidat utama sebagai lokasi penyelenggaraan pemilihan Ratu Kopi ASEAN yang bakal digelar pada tahun 2015. Sejarah dan pesona danau terbesar se-Asia Tenggara ini menjadi salah satu faktor mengapa pihak penyelenggara tertarik menjadikannya sebagai venue atau tempat penyelenggaraan acara. 

Selain memiliki pemandangan indah, danau berukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer ini memiliki sejarah yang besar. Menurut peneliti diiperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan gunung berapi terbesar atau supervulcano. 

Hal tersebut disampaikan oleh pemrakarsa Ratu Kopi ASEAN, Rudi J. Persik di Jakarta baru-baru ini. Namun sebelum penyelenggaran ajang berskala internasional tersebut, Indonesia terlebih dulu akan menggelar pemilihan Putri Kopi Indonesia 2014 di Jakarta.

Setelah terpilih pemenang Putri Kopi Indonesia 2014, baru dia akan mewakili Indonesia di ajang tersebut. “Juara satu dan runner up selain akan dikirim ke ajang Ratu Kopi ASEAN, juga akan mewakili Indonesia dalam Reinado del Café, yakni ajang serupa tingkat dunia atau World Queen of Coffee di Kolombia,” jelas Rudi yang juga pemrakarsa pemilihan Putri Kopi Indonesia.

Ratu Kopi ASEAN merupakan ajang pemilihan ratu kopi pertama di kawasan Asia Tenggara. Indonesia selakua pemrakarasa akan menjadi tuan rumah. Venue penyelenggaraannya saat ini tertutju ke Danau Toba. “Alternatif lokasi kedua adalah Jogja dengan kelebihannya sebagai kota budaya dan wisata,” jelas Rudi.

Menurut Rudi ajang ini pantas diselenggarakan mengingat beberapa negara anggota ASEAN terutama Indonesia dan Vietnam merupakan dua negara produsen kopi terbesar di dunia. Vietnam dengan kontribusi 1.320.000 ton kopi menduduki urutan kedua sebagai negara produsen kopi. Sedangkan Indonesia berada di posisi ketiga dengan jumlah kontribusi 657.000 ton.

Negara lain di kawasan Asia Tenggara yang mulai terkenal sebagai penghasil kopi adalah Thailand, menyusul kemudian Filipina yang belakangan juga mulai memproduksi kopi luwak.

Penyelenggaraan Ratu Kopi ASEAN, lanjutnya juga searah dengan ASEAN Economic Community (AEC) atau mayarakat ekonomiASEAN yang berlaku mulai 2015. AEC dibentuk dengan misi menjadikan perekonomian di ASEAN menjadi lebih baik serta mampu bersaing dengan negara-negara lain yang perekonomiannya lebih maju dibandingkan dengan negara-negara ASEAN saat ini.

“Selain Ratu Kopi ASEAN, kami juga sekaligus menggelar Ratu Teh ASEAN dan Ratu KOTEKA atau kopi, teh, dan kakao). Semua itu untuk lebih mempromosikan ASEAN sebagai kawasan penting dalam produksi koteka," ungkapnya.

Menurut Rudi dengan penyelenggaraaan Ratu Kopi ASEAN dan lainnya di Danau Toba jika terpilih, tentunya akan mengangkat DTW ini lebih mendunia. “Nanti para putri kopi dan delegasi masing-masing negara peserta bisa menikmati pesona danau yang berada di ketinggian 900 mdpl ini sambil melihat bermacam kesenian tradisional Sumut,” ujarnya.

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Captions:
1. Pesona Danau Toba, Sumut.

Read more...

Rabu, 23 April 2014

Inilah Tiga Syarat Jadi Putri Kopi Indonesia

Pemilihan Putri Kopi Indonesia kembali digelar tahun ini setelah sempat vakum selama dua tahun. Yang menarik, pemenangnya selain akan mewakili Indonesia dalam pemlihan Ratu Kopi ASEAN yang rencananya akan digelar untuk kali pertama tahun depan, pun seperti biasa bakal dikirim ke Kolombia untuk mengikuti ajang pemilihan serupa tingkat dunia World Queen of Coffee. 

Namun untuk bisa menjadi pemenang Putri Kopi Indonesia tahun ini dan mengikuti dua ajang bertaraf internasional itu, ada tiga syarat yang harus dipenuhi oleh setiap peserta. 

Pemrakarsa pemilihan Putri Kopi Indonesia Rudi J. Pesik menjelaskan seorang duta kopi Indonesia harus memenuhi tiga syarat atau kriteria yang berbeda dengan pemilihan putri kecantikan lain, baik di tinggat nasional maupun dunia seperti miss world, dan lainnya.

Tiga syarat yang harus dipenuhi seorang duta kopi itu, pertama wanita belum menikah, berusia 18-24 tahun dengan penampilan cantik bertinggi badan minimal 170 Cm dan berberat badan proporsional. Pendidikannya minimal tamat SMA, mampua berbahasa Indonesia dan Inggris dengan baik.

“Tak bisa dipungkiri penampilan fisik masih menjadi syarat dengan prosentase yang lebih besar yakni 50 persen. Cantik dan menarik itu bikin enak dipandang. Syarat ini pun umumnya berlaku di ajang pemilihan putri-putri lainnya,” aku Rudi saat jumpa pers Pemilihan Putri Kopi Indonesia 2014, di Resto Rarampa, kawasan Mahakam, Jakarta Selatan, Rabu (23/4).

Dua syarat lainnya, memiliki pengetahuan luas mengenai kopi baik yang ada di daerahnya maupun di seluruh Indonesia dan mempunyai kemampuan mempromosikan kopi. Masing-masing prosentasenya 30 persen dan 20 persen.

Menurut Rudi kedua syarat itulah yang membedakan Putri Kopi Indonesia dengan ajang pemilihan putri-putri lainnya. “Percuma saja kalau sudah cantik dan mengetahui perihal kopi, tapi tidak bisa menjual atau menyampaikan kopi agar orang tahu dan tertarik membeli. Ya jadi harus cakap berpromosi,” ungkapnya. 

Saat ini, audisi pencarian Duta Kopi Daerah 2014 sudah mulai dibuka seperti di Bali dan Jambi. “Setiap daerah penghasil kopi bisa mengirimkan dua perwakilannya di ajang pemilihan Putri Kopi Indonesia 2014,” jelas Rudi yang selama ini dikenal sebagai Chairman dan CEO PT Birotika Semesta/DHL Express.

Menurutnya para Duta Kopi Daerah yang terpilih akan dikarantina pada tanggal 1-6 Oktober 2014 di Jakarta. Lalu mengikuti Grand Final Putri Kopi Indonesia 2014 pada 7 Oktober 2014.

Nantinya juara pertama dan runner up Putri Kopi Indonesia 2014 akan dikirim ke Kolombia untuk mengikuti ajang pemilihan World Queen of Coffee 2015. “Selain itu, mereka juga akan mewakili Indonesia dalam ajang Ratu Kopi ASEAN 2015,” tutup Rudi.

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Gerakan Indonesia Coffee for the World, Upaya Mengangkat Kopi Indonesia ke Tingkat Dunia

Usai sukses menggelar Putri Kopi Indonesia 2011, lalu mengirim pemenangnya ke ajang Reinado del Café 2012 di Kolombia, tahun ini Indonesia Kebanggaanku (IK) dan Induk Koperasi Pribumi Indonesia (Inkopi) serta didukung Lions Club Nastiti akan menyelenggarakan gerakan Indonesia Coffee for the World dengan serangkaian acara menarik.

“Tujuan penyelangaraan gerakan Indonesia Coffee for the World ini untuk mempromosikan dan mengakat kopi Indonesia agar lebih diakui dunia sebagai kopi terbaik di dunia sekaligus menarik wisatawan dunia ke Jakarta dan daerah-daerah lain di Indonesia,” kata Rudi J. Pesik selaku CEO PT IK di Resto Rarampa, Jakarta, Rabu (23/4). 

Menurut Rudi ada serangkaian acara yang bakal digelar terkait gerakan tersebut. Pertama, Pameran Nasional Industri Kopi 2014 di ajang Trade Expo Indonesia (TEI) yang akan berlangsung pada tanggal 8-12 Oktober 2014 di Jakarta. “Acara ini akan diikuti seluruh PUSKOPI dan pelaku industri kopi, asosiasi-asosiasi kopi, dan dihadiri pula para Duta Kopi dan Putri Kopi Indonesia 2014,” papar Ketua Umum Inkopi ini.

Selanjutnya akan diselenggarakan Pameran Nasional Kopi 2014 di ajang Interfood yang berlangsung pada tanggal 12-15 November di Jakarta. “Pesertanya para pelaku bisnis kopi Indonesia dan tak ketinggalan para Duta Kopi terpilih dan Putri Kopi Indonesia 2014,” terangnya.

Kata Rudi kedua pameran kopi tersebut menjadi ajang bagi para produsen kopi terkemuka di Indonesia untuk memamerkan produk-produk kopi unggulannya masing-masing.

Dalam pameran-pameran tersebut, lanjutnya juga akan diadakan Konferensi Kopi Nasional, seminar, dan workshop kopi Indonesia yang bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang jenis-jenis kopi dengan segala karakteristik dan kegunaannya serta cara pengolahan kopi yang baik sehingga dapat menghasilkan kopi yang terbaik.

Berikutnya akan diadakan Pemilihan Duta Kopi Daerah 2014 di masing-msing kabupaten dan atau kotamadya di seluruh Indonesia. Pesertanya putri-putri berbakat yang dipilih di setiap daerah. Final pemilihan Duta Kopi Daerah 2014 ini akan digelar pada 16 Agustus 2014, sebelumnya para pesertanya masuk karantina mulai tanggal 10-15 Agustus 2014.

Baru kemudian Grand Final Pemilihan Putri Kopi Indonesia 2014 yang akan berlangsung di Jakarta. Pesertanya para pemenang Duta Kopi Daerah dari masing-masing provinsi di Indonesia. Masa karantinanya 1-6 Oktober 2014, sedangkan finalnya pada 7 Oktoner 2014.

Para pemenang Putri Kopi Indonesia 2014 akan mengikuti road show di sejumlah kota di Indonesia dan luar negeri seperti ke Turki, Italia, Spanyol, dan Belanda serta seluruh Amerika Serikat. “Setelah itu mereka akan dipersiapkan lebih intens untuk mengikuti ajang Ratu Kopi Dunia di Kolombia pada Januari 2015 dan Ratu Kopi ASEAN 2015 serta Ratu Teh ASEAN 2015 yang rencananya akan diadakan di Danau Toba, Sumatera Utara,” jelas Rudi.

Sebagai catatan, pada pemilihan Putri Kopi Indonesia 2011, pemenangnya Laskary Andaly Metal Bitticaca atau biasa dipanggil Mela, asal Toraja, Sulawesi Selatan. Dia mengalahkan 30 Duta Kopi Daerah lainnya dari 14 provinsi penghasil kopi di Indonesia.

Mela pun mewakili Indonesia dalam kontes Reinaldo del Café 2012 di Manizales Kolombia pada 8 Januari 2012. Dia berhasil menyabet juara tiga World Queen of Coffee dan penghargaan khusus Rambut Terindah. 

Reinaldo del Café 2012 merupakan program tahunan yang telah diselenggarakan selama 41 tahun di Kolombia. Kendati Indonesia baru kali pertama mengikutinya, ternyata langsung menorehkan prestasi yang cukup membanggakan sekaligus mengharumkan nama Indonesia selaku negara produsen kopi terbesar ketiga di dunia.

Naskah & Foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Jumat, 18 April 2014

Festival Restoran “Eat Jakarta” Bakal Digelar Sebulan di Jakarta

Buat Anda yang doyan makan di luar rumah, baik sendiri, dengan teman, pacar, keluarga maupun kerabat, jangan lewatkan festival kuliner satu ini. Namanya Eat Jakarta. Festival aneka restoran yang baru pertama digelar ini akan diikuti lebih dari 100 restoran dengan  beragam menu andalan selama sebulan, mulai 21 April hingga 18 Mei 2014 mendatang di Jakarta.

Restoran yang akan ikut serta merupakan restoran-restoean mewah terpilih yang menyajikan berbagai menu masakan Asia, Eropa, Amerika ataupun kreasi menu baru Indonesia, seperti Restoran Harum Manis, Rosso, Potato Head, La Luce, Bistronomy, dan sejumlah restoran ternama lainnya. 

Project Manager Eat Jakarta, Ivan Aditya menjelaskan seluruh restoran yang terlibat dalam festival ini akan menyediakan set menu lengkap, terdiri atas appetizer, main course, dan desserts dengan harga terjangkau. “Yang menarik mereka juga akan menyediakan rangkaian menu mulai dari Rp 100 ribu rupiah untuk set menu yang terdiri atas dua-tiga jenis makanan,” jelasnya di Citywalk Sudirman, Jakarta Pusat baru-baru ini.

Ada juga set dengan harga Rp 200 ribu dan Rp 300 ribu. Dan tak sedikit restoran bintang lima terkemuka yang mendiskon harga set menunya. Salah satunya Restoran Amuz yang biasa menjual masakan Prancis dengan konsep fine dining di kawasan Sudirman. Resto ini bakal memberikan potongan harga untuk paket menu yang terdiri atas lima jenis makanan dengan harga Rp 600 ribu. Padahal, harga menu paling murah untuk makan siang di Amuz biasanya mencapai Rp 250 ribu untuk tiga macam menu.

Eat Jakarta diselenggrakana oleh situs Qraved.com, yaitu laman layanan pencarian dan reservasi terkemuka di Jakarta.

CEO Qraved.com, Steven Kim menjelaskan festival ini digagas juga berdasarkan maraknya tren social dining di kota-kota besar, terutama Jakarta. Berdasarkan riset terbaru Mc Kenzie dan Qraved.com tercatat kunjungan orang Indonesia ke restoran mencapai 380 juta kali dan mereka menghabiskan total 1,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp17 triliun hanya untuk makan sepanjang 2013.

Kegemaran ornag indonesia makan di luar rumah juga terlihat dari penggunaan media sosial ketika makan. Qraved.com mencatat sekitar 30 ribu pengguna terdaftar sejak akhir 2013. “Dari segi viewer website diperkirakan ada sekitar 500 ribu orang yang melihat web kami untukmengetahui review makanan ataupun menu yang ditawarkan restoran yang ada,” aku Steven.

Jakarta memiliki beragam restoran yang menyajikan bermacam kuliner Nusantara dan mancanegara yang menarik untuk dicicipi. Karena itu Jakarta bisa menjadi Kota Kuliner Dunia. “Lewat Eat Jakarta, kami berusaha memenuhi antusiasme masyarakat untuk menikmati limpahan pilihan sajian multikultural yang tersedia di Jakarta,” ungkap Steven lagi seraya menambahkan festival ini sebelumnya ada di London dan New York.

Kelebihan lain Eat Jakarta, akan diramaikan juga dengan beberapa kegiatan pelengkap, seperti Restaurant Bazaar yang bakal digelar pada 5-11 Mei 2014. Dalam event tersebut, sejumlah restoran pendukung akan menawarkan aneka menu favorit masing-masing sekaligus memberi kesempatan pengunjung mengetahui resep rahasianya.

Tak cuma itu, festival kuliner restoran satu ini juga akan dimerahkan dengan kontes foto di jejaring sosial instagram dan twitter dengan sejumlah hadiah menarik.

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Kamis, 17 April 2014

Jakarta Peringkat Pertama Menjadi Kota Global Bertaraf Dunia Masa Depan

Tahun ini, Jakarta terpilih menjadi kota terbaik yang memiliki potensi untuk dapat berkembang menjadi salah satu kota global atau kota bertaraf dunia. Pemilihan ini berdasarkan studi Global Cities Index 2014 yang memuat kategori Emerging Cities Outlook 2014, yakni pemetaan yang mengukur potensi kota-kota berkembang di dunia. 

Dalam studi yang dilakukan oleh salah satu perusahaan konsultansi manajemen global AT Kearney yang berbasis di Chicago, AS ini, Jakarta berhasil mengungguli 34 kota lain yang berasal dari negara-negara berpendapatan menengah ke bawah yang berpotensi menjadi kota global. Jakarta mengalahkan kota berkembang lain di Asia yakni Kuala Lumpur, Manila, dan New Delhi. 

Presiden Direktur sekaligus Kepala Divisi Asia Pasifik AT Kearney, John Kurtz mengatakan studi tersebut menguatkan posisi Jakarta sebagai kota yang penuh tantangan dan dinamika, namun telah berubah menjadi kota global dalam berbagai aspek. "Jakarta kini menjadi kota yang berdaya tarik tinggi, baik bagi sumber daya bisnis maupun budaya, dari dalam maupun global," jelasnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Menurutnya arah dan kepemimpinan Kota Jakarta yang baru telah membawa kredibilitas dan optimisme. Faktor pendukung laiannya para tenaga kerja mudanya mampu memikat sejumlah perusahaan asing, hingga membuat Jakarta sebagai kota dari negara berkembang terbaik yang memiliki peran ekonomi paling menonjol secara global.

Dengan total setengah populasi berusia di bawah 30 tahun, Indonesia berhasil menarik perusahaan-perusahaan asing seperti L'Oreal SA. Perusahaan komestik asal Prancis itu membuka pabrik terbesar dunia di Indonesia pada 2012. "Faktor demografis Jakarta juga cukup signifikan. Indonesia mulai dikenal perusahaan asing ternama di dunia seiring dengan peningkatan pengaruhnya di kancah politik dan bisnis global serta regional," ungkap John Kurtz.

Global Cities Index merupakan studi yang rutin digelar dua tahun sekali sejak 2008. Suti ini memetakan 84 kota di seluruh benua dengan menggunakan 26 parameter di lima dimensi, yaitu aktivitas bisnis, sumber daya manusia, pertukaran informasi, pengalaman budaya, dan kondisi politik.

Berdasarkan hasil studi tersebut, New York, London, Paris, Tokyo, dan Hong Kong menempati peringkat lima teratas sebagai kota global. Sedangkan Jakarta, Manilla, Addis Ababa, Sao Polo, dan New Delhi menempati posisi lima teratas sebagai kota yang dianggap mampu menyaingi kota-kota global di dunia dalam waktu sekitar 10 hingga 20 tahun ke depan.

Menurut John, Jakarta dan Manila mendapat keuntungan dari hadirnya ASEAN Economic Community. Para pejabat dari 10 negara ASEAN tengah bekerjasama mewujudkan pergerakan barang, jasa, investasi, modal, dan tenaga kerja terampil yang lebih bebas sebagai bagian dari rencana integrasi bergaya Uni Eropa. ASEAN juga diharapkan dapat bekerjasama menggunakan satu mata uang pada akhir 2015.

Dalam menentukan peringkat ke-34 ibukota itu, A.T Kearney Inc. fokus menilai aktivitas bisnis, sumber daya manusia, dan inovasi di sana. Alhasil, setengah dari ibukota di negara-negara berkembang Asia berhasil masuk ke daftar 20 besar dalam survei tersebut.

Berikut 10 kota terbaik di masa depan berdasarkan survei AT Kearney tahun 2014: 1. Jakarta 2. Manila 3. Addis Ababa 4. Sao Paulo 5. New Delhi 6. Rio de Janeiro 7. Bogota 8. Mumbai 9. Nairobi 10. Kuala Lumpur.

Naskah & foto: adji kuniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Captions: 
1. Jakarta terus menggeliat menuju kota global bertaraf dunia.

Read more...

Rabu, 16 April 2014

Woiii.., Taman Kota Bukan Tempat Mesum

Begitu teriak iseng seorang pengunjung di Taman Ayodia, ketika melihat sepasang muda-mudi peluk cium di salah satu sudut taman yang terhalang tanaman. Tapi yang diteriaki cuek saja. Padahal di taman itu banyak pasangan lain yang tengah bercengkerama, pun sesekali cipika-cipiki. 

Begitulah suasana taman kota yang terletak di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Hampir tiap malam dipenuhi muda-mudi yang tengah dimabuk cinta. Kondisi serupa juga terjadi di taman yang ada di Banjir Kanal Timur (BKT), Klender, Jakarta Timur. 

Hampir setiap malam terlebih akhir pekan, taman di BKT ini dipenuhi pasangan muda yang asyik berpacaran hingga tengah malam. Begitupun dengan Taman Spathodea di Jalan Kebagusan Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Taman lama yang dipercantik oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta pada 2011 lalu ini telah menjelma menjadi tempat idola masyarakat sekitar.

Semula banyak orang yang memanfaatkan taman ini untuk senam, jogging, jalan-jalan, dan bersantai bersama keluarga. Namun belakangan juga mulai berdatangan pasangan muda-mudi yang tengah dimabuk cinta untuk berpacaran hingga malam hari.

Bahkan sejumlah taman di Jakarta Utara beralih fungsi menjadi lokasi mangkal Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) karena minimnya pengawasan, seperti di Taman Gorontalo di Sungai Bambu, Tanjung Priuk dan Taman Sulawesi di Koja, Kecamatan Koja.

Sedangkan taman yang dimanfaatkan sebagai lokasi mangkal Pekerja Seks Komersial (PSK) di antaranya Taman Terminal Tanjung Priok dan Taman Tablo. Khusus di Taman Tablo yang terletak di Jalan Yos Sudarso, Kelapa Gading Barat, setiap malam, taman ini berubah menjadi lokasi PSK mencari mangsa. Mereka mulai mangkal mulai pukul 9 malam hingga subuh.

Menurut Agus (45) seorang warga setempat, sudah berulangkali taman ini dirahazia petugas Kamtib namun setelah itu banyak PSK yang kembali mangkal. "Kayaknya harus dipasang kamera CCTV, biar saat PSK mulai beroperasi, langsung ketahuan petugas dan cepat-cepat disergap,” imbaunya.

Cemas dengan keberadaan sejumlah taman yang disalahgunakan oleh masyarakat, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta berencana menempatkan 550 petugas Polisi Khusus atau Polsus untuk mengawasi taman-taman tersebut. Seluruh polsus personil polsus tersebut nantinya akan bertugas secara bergantian selama 24 jam non stop.

Para personel Polsus tersebut ditugaskan menjaga taman dari penyerobotan lahan, penggunaan fasilitas umum bukan pada fungsinya, dan kegiatan amoral pengunjung serta pengrusakan fasilitas umum (falsum), seperti bangku taman.

Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta sebelum mencatat kejadian pengrusakan bangku taman di kawasan Dukuh Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan. Beberapa bangku taman digergaji dan dicuri oknum tak bertanggung jawab.

Seperti diketahui sejak tahun lalu, Pemprov DKI memasang sebanyak 340 bangku taman di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin sampai Jalan Medan Merdeka Barat. Pengadaan bangku taman itu didanai oleh swasta swasta lewat program corporate social responsibility (CSR). Rencananya, jumlah bangku taman akan terus ditambah, serta dipasang di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat.

Kepala Seksi Pengamanan dan Penertiban Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Salim menjelaskan Polsus yang mengawasi setiap taman dibagi dalam beberapa tim patroli. "Setiap tim itu ada 6 hingga 9 personel. Waktu kerjanya dibagi 3 shift, jadi benar-benar full dijaga 24 jam," jelasnya di Jakarta belum lama ini.

Menurutnya personil Polsus yang bertugas di Taman Monumen Nasional (Monas) berjumlah 165 orang mengingat luasanya taman ini. Sedangkan sisanya berpatroli di disejumlah taman lainnya di Jakarta. Salim menjelaskan pengamanan taman saat ini terfokus pada taman-taman yang berada di kawasan jalan protokol ataupun wilayah unggulan. Sebab selain ramai, taman-tamannya sudah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas yang rawan dirusak pengunjung,

Taman yang dimaksud Salim antara lain Taman Menteng, Taman Ayodia, Taman Suropati, Taman Situ Lembang, Taman Katalia (Kampung Sawah), Taman M Kahfi 1, dan Taman Jagakarsa. “Pokoknya taman yang baru dan bagus," terangnya.

Salim berharap pihak kepolisian bisa bekerja sama lebih aktif. Karena banyak laporan beberapa taman mulai rawan aksi kejahatan. "Seperti di Taman Ayodia di Kebayoran Baru beberapa waktu lalu ada penodongan dan personil kita yang usir. Kita ingin kerja sama aktif dengan kepolisian untuk tindak pidana seperti ini," imbuhnya.

Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Nandar Sunandar menambahkan selain Polsus berseragam yang rutin berpatroli, pihaknya menempatkan petugas yang melakukan penyamaran. "Semua ini kami lakukan demi kenyamanan pengunjung taman," katanya.

Menurut Nandar sampai saat ini sudah ada enam pasangan muda-mudi yang diamankan saat kepergok tengah berbuat asusila di areal Taman Katlea, Kampung Sawah, Srengseng, Jakarta Barat, Desember tahun lalu. "Mereka tertangkap basah berbuat tidak senonoh di taman. Kami sudah memanggil orangtuanya masing-masing. Katanya empat pasangan akan dinikahkan, sedangkan dua pasangan lagi akan dibina," ujarnya.

Untuk pengrusakan falsum seperti bangku taman menurut Nandar termasuk dalam tindak kriminal. "Pelakunya harus ditangkap dan dikenakan sanksi agar jera," tegasnya.

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Captions: 

1. Taman Ayodia, salah satu taman kota yang kerap dijadikan lokasi memadu kasih pasangan muda-mudi Jakarta yang tengah kasmaran sampai larut malam. Foto adji k.

Read more...

Mengusir Penat di Taman-taman Cantik Dalam Kota

Bosan berwisata ke mall yang kerap bikin lapar mata dan perut hingga menguras isi dompet? Coba saja ganti suasana dengan berkunjung ke taman-taman yang ada di dalam kota. Selain murah karena gratis, keliling di taman yang dirindangi sejumlah pepohonan besar dan aneka tanaman hias, dipastikan bakal bikin mata sejuk dan paru-paru sehat dengan pemandangan hijau dan udara yang bersih dan segar. 

Bukan cuma itu, berwisata di taman-taman yang ada di dalam kota diyakini mampu mengusir kepenatan usai berjibaku dengan rutinitas sehari-hari, terlebih tinggal di kota besar yang padat dan macet.

Belakangan ini pemerintah kota di sejumlah kota-kota besar giat membenahi taman-taman kotanya sehingga tampil lebih menarik dengan sejumlah faslitas pendukung seperti jogging track, fasilitas bermain anak, kursi-kursi taman, gazebo, lampu-lampu tanam, danau buatan, dan kolam berair mancur serta internet WiFi.

Di Jakarta, berdasarkan data yang dihimpun oleh Komunitas Peta Hijau Jakarta, ada sekitar 350 taman. Namun dari jumlah itu, hanya belasan taman yang ramai dikunjungi unjung, yang tersebar di lima wilayah.

Di Jakarta Pusat misalnya ada Taman Suropati, Situ Lembang, Menteng, Lapangan Banteng, dan tentu saja Taman Merdeka Barat yang lokasinya berada di kawasan Monumen Nasional (Monas). Di Jakarta Selatan antara lain adan Taman Ayodya, Langsat, Leuser, Spathodea, dan Taman Puring. Sedangkan Di Jakarta Barat ada Taman Cattleya dan Taman Kebon Pisang.

Taman Cattleya berada di dekat jembatan layang bertingkat Tomang. Yang menarik dari taman ini, selain luas juga terdapat danau buatan yang kerap digunakan untuk memancing dan di jogging track untuk lari santai. Lokasinya pun kerap dijadikan sebagai lokasi foto dan syuting sinetron.

Di samping itu, masih ada taman-taman yang baru direvitalisasi oleh Pemkot Jakarta seperti Taman Semanggi, Taman Mataram, dan Taman Waduk Pluit.

Taman Semanggi berada persis di bawah Jembatan Semanggi, depan Plasa Semanggai (Plangi), Jakarta Pusat. Renovasi taman yang semula menjadi lokasi 2 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) ini menghabiskan dana mencapai Rp 6 miliar. Taman ini ditanami sekitar 14.700 tumbuh-tumbuhan tropis seperti Palem dan Kamboja.

Lalu Taman Mataram di Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dekat Masjid Agung Al-Azhar. Semula taman ini merupakan SPBU yang kemudian dirombak Pemkot DKI menjadi sebuah taman kota sebagai taman rekreasi dan olah raga karena dilengkapi dengan jogging track, bangku taman, lampu taman, mainan anak seperti ayunan, dan tentunya sejumlah tanaman hias dan bunga.

Sedangkan Taman Waduk Pluit di Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara yang berluas 5 hektar ini memiliki desain seperti Taman Ayodya. Taman di tepi Waduk Pluit ini dilengkapi kursi-kursi, lampu taman, dan jalan setapak conblock.

Taman ini pun ditanamni berbagai jenis tanaman khas pesisir, misalnya rerumputan, pohon anggur laut (Coccoloba uvifera), kalpataru/keben (Barringtonia asiatica), trembesi (Samanea saman), ficus daun kecil (Ficus lyrata), dan pohon jati (Tectona grandis). Fasilitas lain yang akan dibangun antara lain panggung teater terbuka (amphiteater), trek pejalan kaki, dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

Taman Tematik 
Di kota lain juga memiliki beragam taman kota yang menarik untuk dikunjungi. Contohnya di Bandung dengan sejumlah Taman Tematik-nya, di Solo Taman Bale Kambang, dan di Medan ada Taman A Yani. 

Kota Kembang saat ini memiliki kurang lebih 600 buah taman. 30 di antaranya dijadikan sebagai taman tematik. 

Saat ini sudah ada empat taman tematik yang sudah diresmikan yaitu Taman Pasupati dengan nama tematik "Taman Jomblo", Taman Cempaka dengan nama tematik "Taman Fotografi", Taman Centrum dengan nama tematik "Taman Musik", dan Taman Cilaki dengan nama tematik "Taman Puspa".

Taman-taman tersebut sengaja dibuat untuk mewujudkan kembali Kota Bandung yang bersih, hijau, dan berbunga sekaligus menjadi tempat rekreasi gratis untuk berkreasi sekaligus mengusir stres dan penat bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya termasuk wisatawan yang tengah berwisata di kota yang juga berjuluk Paris van Java ini. 

Lalu Taman Bale Kambang di Solo yang merupakan taman warisan dari Mangkunegoro VII yang dibangun untuk kedua putrinya yang bernama Partini dan Partinah pada tahun 1921. 

Pada masa Mangkunegoro VIII taman ini dibuka untuk umum dan sejak itu taman ini menjadi salah satu pusat hiburan kesenian masyarakat Solo. Kelompok Srimulat pun mengawali karirnya dari Taman Balekambang ini. Lambat laun taman ini berubah fungsi menjadi tempat “esek-esek” selama lebih dari dua dekade dikarenakan kelalaian pemerintah kota waktu itu dalam mengelolanya. 

Pada masa Jokowi menjadi Walikota Surakarta, fungsi taman ini dikembalikan seperti semula. Tahun 2007 taman ini mulai direvitalisasi dan pada tahun 2008 Taman Balekambang menjadi tempat pembukaan acara Internasional UN World Heritage Cities Conference and Expo (WHCC) dimana kota Surakarta menjadi tuan rumahnya.

Taman Balekambang ini juga terkenal dengan berbagai macam satwa yang sengaja dilepaskan tanpa dikandangkan. Yang paling terkenal adalah rusa-rusa timor jinak yang dibiarkan bebas berkeliaran. Yang menjadi ikon taman ini tentu saja adalah kolam air besar yang mana terdapat patung putri Mangkunegoro VII, Partini, di tengah-tengahnya. 

Sebuah bale di belakang kolam ini menginspirasi pemberian nama Balekambang karena tampak seolah-olah seperti bale yang kemambang (terapung). Di Taman Balekambang juga ada fasilitas flying fox

Sedangkan Taman A Yani yang berada di jalan protokol Jalan Sudirman dan Jalan Imam Bonjol, Medan, Sumut ini merupakan taman kebanggan warga Medan dan sekitarnya. 

Disebut begitu karena di tengah taman ini ada patung pahlawan Jenderal A. Yani. Taman seluas 2 hektar yang berada di dekat Rumah Sakit Elizabeth ini berudara segar karena dirindangi pepohonan besar, antara lain pohon roda yang buahnya seperti roda traktor dan sejumlah pohon palem raja. 

Kelebihan taman ini juga dilengkapi dengan hotspot untuk koneksi internet. Tak heran banyak pengunjung yang datang kesini sambil membawa laptop, notebook, dan atau HP berkoneksi internet. 

Keberadaan taman-taman di atas selain dapat meningkatan kualitas hidup warga dengan berbagai aktivitas, relaksasi, dan berinteraksi dengan sesama, pun sekaligus menawarkan alternatif berwisata yang murah dan menyehatkan. 

Naskah & foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions: 
1. Penampilan baru Taman Semanggi di Jakarta Pusat usai direvitalisasi.
2. Taman Bale Kambang jadi kebanggaan warga Solo dan sekitarnya.

Read more...

Sabtu, 12 April 2014

Ayo Cari Tiket dan Paket Murah di Garuda Indonesia Travel Fair 2014

Mau dapat tiket pesawat terbang dengan harga miring? Datang saja ke ajang Garuda Indonesia Travel Fair (GITF) 2014 yang tengah berlangsung di Cendrawasih Hall, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta. Pasalnya, di pameran wisata yang berlangsung selama 3 hari sejak Jum’at sampai dengan Minggu (11-13/4/2014) ini menawarkan beragam promo menarik antara lain diskon tiket pesawat sebesar 20% baik untuk rute domestik maupun mancanegara. 

Bukan cuma itu, di pameran yang diselenggarakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia ini, Anda pun berkesempatan mendapatkan promo buy one get one untuk kelas bisnis beberapa rute mancanegara. Tiket murah rute mancanegara yang dapat Anda peroleh antara lain ke Taipeh atau Hongkong. 

Disamping tiket pesawat di pameran ini, Anda juga bisa mendapatkan paket-paket wisata murah. Ada 34 travel agent, hotel, dan tourism board dari beberapa negara antara lain Jepang dan Korea Selatan yang mengikut pameran ini.

Untuk mendapatkan tiket dan paket murah di pameran, Anda cukup membeli tiket masuk Rp 20.000 per orang. Kalau Anda memiliki kartu debit atau kredit BNI, tak perlu bayar alias gratis.

Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda Indonesia, Erik Meijer menjelaskan GITF kali ini Garuda Indonesia menawarkan lebih banyak tiket penerbangan domestik dibanding internasional.

Menurut suami dari artis Maudy Kusnaedi ini lewat GITF kali ini memperkenalkan destinasi-destinasi baru seperti di wilayah NTT dan Papua. "Juga sekaligus memperkenalkan layanan baru Garuda Indonesia First Class dan armada barunya seperti B777-300 dan ATR 72-600," jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (11/4/2014).

Dalam GITF 2014 ini juga ditawarkan promo yang menarik antara lain lelang tiket Jakarta-Taipeh dan Jakarta-Amsterdam, diskon hingga 20 persen untuk penerbangan domestik dan internasional, serta program happy hour yang menawarkan diskon pada jam-jam tertentu.

Presiden Marketing Garuda Indonesia, Junaidi menambahkan tiket-tiket yang ditawarkan di GIF kali ini memiliki periode terbang hingga Maret 2015.

Menurut Junaidi pengguna kartu BNI akan mendapatkan beberapa keuntungan saat bertransaksi di GITF antara lain BNI installment selama 3 bulan dengan bunga 0,8 persen, rewards point hingga senilai 50 persen, cashback hingga Rp 500.000, dan voucer belanja senilai Rp 200.000.

Meijer menambahkan GITF kali ini merupakan tahap pertama di tahun 2014. “Tahap kedua GITF akan digelar pada 12-14 September 2014, mengingat masyarakat Indonesia punya dua musim liburan yakni pada pertengahan dan akhir tahun," terangnya.

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Kamis, 10 April 2014

Giant Sea Wall di Teluk Jakarta Bisa Jadi Obyek Wisata

Jakarta bakal memiliki Giant Sea Wall (GSW) atau tanggul raksasa yang membentang di Teluk Jakarta sepanjang 30 Km. Proyek Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Belanda ini akan berada sejauh 6-8 Km dari garis pantai. Jika tidak ada rintangan pertengahan 2014, mega proyek senilai Rp 600 triliun ini akan segera dimulai. Jika berjalan mulus diperkirakan tahun 2022 selesai. Tanggul raksasa ini diprediksi bukan hanya mampu melindungi Jakarta dari banjir dan rob hingga 1.000 tahun ke depan, pun bakal diminati pengunjung sebagai obyek wisata. 

Tembok raksasa penghalang ombak laut di Pantai Utara Jakarta ini sebagaimana pernah diutarakan Deputi Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Deddy S. Priatna, bertujuan antara lain untuk mengatasi banjir, penyediaan air tawar bersih, dan pembangunan daerah pesisir. Adapun kapasitas tanggul mencapai 1,2 miliar kubik, lebih besar dari Waduk Jatiluhur di Purwakarta, Jawa Barat. 

Yang menarik, tanggul raksasa ini pun dirancang sebagai kota baru berbentuk burung Garuda, berikut fasilitas lengkap dan modern.

Kata Deddy bendungan raksasa sekaligus kota baru ini akan mengambil lahan seluas 5.500 hektar. Dengan rincian lokasi lahan yang dimanfaatkan 45%, termasuk untuk perumahan tersedia 14,1 juta m2. Nantinya kawasan tersebut juga akan dilengkapi sarana transportasi darat, baik kereta api maupun TransJakarta serta terhubung dengan jalan tol dari Tanjung Priok.

Kota baru ini diperkirakan berdayatampung 1,8 juta penduduk. Bukan cuma itu juga akan memberikan lapangan pekerjaan bagi 2,6 juta pekerja setiap harinya. Deddy mengatakan proyek ini akan memakan anggaran sebesar Rp 600 triliun. Dijadwalkan ground breaking atau peletakan batu pertamanya akan dilakukan pertengahan tahun ini.

Direktur Jendral Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Muhammad Hasan mengatakan pihaknya telah membahas perencanaan pembangunan GSW ini dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.

Menurut Hasan pembangunan tanggul raksasa ini akan berlangsung secara bertahap. Untuk tahap pertama, didahului dengan ground breaking dan pembangunan tanggul bagian dalam. Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menambahkan, dirinya telah mendesak agar pembangunan GSW dipercepat mengingat tingkatan air laut di Teluk Jakarta semakin tinggi sementara persediaan air baku dibawah tanah semakin berkurang atau menurun setiap tahun.

Dengan pembangunan tanggul raksasa diharapkan bisa menambah pasokan air baku untuk wilayah ibu kota. Jokowi juga berharap pembagian kerja antara Pemprov DKI dan pemerintah pusat juga harus dijelas dalam pembangunan proyek ini, termasuk pihak-pihak yang terlibat pembangunan ini seperti Dinas Pekerjaan Umum DKI, Kementerian PU, dan Bappenas.

Jokowi mengakui pembangunan mega proyek tanggul raksasa yang digagas oleh mantan Gubernur DKI Fauzi Bowo ini terkendala sejumlah hal. Pertama, belum rampungnya rancangan besar tanggul, Pemprov DKI juga belum membebaskan sejengkal tanah sekalipun untuk lahan pembangunan tanggul itu, dan pelaksana proyek tersebut juga belum diatur.

Namun Jokowi optimistis proyek yang digadang-gadang bisa menjaga Jakarta dari bahaya banjir rob tersebut dapat mulai dikerjakan pada pertengahan tahun 2014. Dalam proyek pembangunan ini, Pemprov DKI Jakarta akan meniru konsep yang dikerjakan Pemerintah Rotterdam, Belanda.

Rencananya, mega proyek ini akan menggunakan skema kerja sama pemerintah dan swasta atau public-private partnership (PPP) dalam pelaksanaannya. Lelang mega proyek ini rencananya akan dibuka pada Mei 2014.

Namun mega proyek ini diprediksi bakal menimbulkan sejumlah masalah baru. Ketua Kelompok Keahlian Teknik Kelautan ITB, Muslim Muin, Ph.D. mengatakan tanggul raksasa ini bukan merupakan solusi permasalahan banjir dan penurunan tanah yang terjadi di Jakarta.

Menurutnya biaya pembangunan proyek ini mahal, termasuk biaya operasionalnya nanti. GSW ini menurutnya justru akan merusak lingkungan laut Teluk Jakarta, mempercepat pendangkalan sungai, dan mengancam sektor perikanan lokal serta menyebabkan permasalahan sosial.

Jokowi meyakinkan GSWl tetap diperlukan mengingat Kanal Banjir Barat (KBB) dan Kanal Banjir Timur (KBT) tidak cukup untuk melindungi ibu kota dari bencana banjir, terutama diperlukan dalam mengatasi banjir rob.

Muslim Muin berpendapat lain. Katanya rob adalah fenoma alam biasa dimana muka air laut tinggi. Rob akan menjadi banjir rob karena terjadinya subsidence atau penurunan tanah. Dia menambahkan, biaya operasional tanggul raksasa ini juga tinggi.

Menurutnya diperlukan pompa yang besar untuk mengalirkan air dari Jakarta ke daerah bagian dalam Teluk Jakarta dengan biaya yang tidak sedikit agar menyala selama 24 jam nonstop. Biaya untuk pompa ini sebesar 300 miliar rupiah setiap tahun dalam kondisi normal.

Menurutnya, jika GSW dibangun, dua pelabuhan ikan Nusantara akan ditutup. Akibatnya ratusan ribu warga nelayan harus dipindahkan. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Muara Karang pun harus ditutup karena aliran air pendingin tidak lagi tersedia. Kalaupun dipertahankan, biaya operasinya sangat besar karena memerlukan pompa yang berjalan terus.

Diperlukan dana sebesar 30 triliun rupiah untuk membangun pembangkit listrik yang setara dengan PLTU Muara Karang. Karena itu Muslim meminta proyek ini dikaji ulang mengingat bukanlah solusi yang tepat. Dia mengusulkan alternatif lain yaitu river dike yakni pembuatan tanggul sepanjang pantai pada daerah yang mengalami penurunan tanah dan mempertinggi tanggul sungai.

Menurutnya, rancangan ini murah dan tidak menutup fasilitas yang ada. Kini untuk mengkaji dan mendiskusikan lebih lanjut proyek pembangunan bendungan raksasa ini,

Wakil Presiden Boediono bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan UKP-4 akan bertolak ke Rotterdam, Belanda untuk urusan ini. Ahok, seusai meresmikan Taman Semanggi, Jakarta, beberapa hari lalu berharap keberadaan GSW ini nantinya dapat menjadikan perairan di sekitarnya lebih bersih.

Menurutnya selama ini Teluk Jakarta rusak karena umumnya air dari sungai mengalir langsung ke laut tanpa adanya proses penyaringan. Padahal, sungai-sungai di Jakarta itu kebanyakan tercemar. Di lokasi GSW nantinya juga akan ditanami mangrove yang berfungsi menyerap zat-zat beracun agar laut terhindar dari pencemaran.

Berdasarkan pantauan travelplusindonesia ke lokasi yang rencananya akan dibangun tanggul raksasa ini yakni di Muara Karang dan Muara Angke, Jakarta Utara, Minggu (23/3), belum ada tanda-tanda adanya pembangunan mega proyek tersebut. Dan sejumlah nelayan dan pemilik kapal yang ada disana pun banyak yang belum tahu mengenai rencana besar itu.

Di kedua pelabuhan tradisional itu, aktivitas nelayan masih terlihat seperti biasa. Sejumlah kapal kayu berderet terutama di sepanjang Muara Angke. Tak jauh dari situ ada Tempat Pelelangan Ikan (TPI), pusat kuliner serba ikan, sejumlah pedagang panganan otak-otak, serta para pedagang beragam ikan, cumi, kepiting, dan kerang-kerangan.

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Captions: 
1. Lokasi pembangunan tanggul raksasa di Teluk Jakarta, sekitar Muara Karang dan Muara Angke, Jakarta Utara.
2. GSW yang akan dibangun di Teluk Jakarta bakal diminati wisatawan sebagai obyek wisata.

Read more...

De’Koffie Cocok Buat Traveler dan Profesional Bermobilitas Tinggi

Ada kabar gembira buat Anda yang senang traveling dan adventuring sekaligus penggila minum kopi namun tak punya banyak waktu untuk minum kopi di kedai atau café. Baru-baru ini PT Suntory Garuda Beverage merilis produk kopi kemasan botolan berlabel De’Koffie. Kopi botolan ini juga sangat cocok buat profesional yang mobillitasnya tinggi.  

Dengan hadirnya De’Koffie, Anda tak perlu buang-buang waktu, berlama-lama nongkrong di kedai sederhana atau di kafe modern. Anda bisa membawanya kemanapun saat jalan-jalan santai dan berpetualang sekalipun, karena bentuknya praktis dan ringan.

William Tang, Senior Brand Manager Suntory Garuda setelah peluncuran De’Koffie di Senayan City, Jakarta Selatan, Rabu (12/3/2014) lalu mengakui tak menutup mata terhadap maraknya tren minum kopi di kafe oleh sejumlah kalangan masyarakat, terutama yang hidup di kota-kota besar.

Namun, menurutnya tidak semua orang memiliki waktu berlama-lama duduk di kafe sambil ngopi, terutama para profesional muda. “Itulah yang melatari hadirnya De’Koffie, agar semua orang dapat menikmati kopi dengan cara yang lebih praktis di mana saja dan kapan saja,” terangnya.

Dalam peluncurannya ini, PT Suntory Garuda Beverage menggandeng aktor Rio Dewanto selaku brand ambassador. Rio dianggap mewakili target konsumen De'Koffie yang sehari-hari harus cermat menjalani gaya hidup yang serba cepat di tengah-tengah kesibukannya berkarya. “De’Koffie merupakan produk baru yang sangat tepat untuk para profesional dengan mobilitias tinggi seperti saya,” akunya.

De'Koffie merupakan produk kopi kedua yang diluncurkan oleh perusahaan joint venture antara Garuda Food dan Suntory & Beverage Food ini. Sebelumnya, perusahaan telah mengeluarkan produk Kopyes berkemasan botol yang disegmentasikan untuk kalangan menengah-bawah.

Sedangkan PT Suntory Garuda Beverage, sebelumnya sukses mengeluarkan dua produk minuman kemasan Mirai Ocha dan MYTEA 2 tahun terakhir.

Group Product Manager PT Suntory Garuda Beverage, Fenny Kusnaidy menjelaskan minuman berukuran 130 ml ini menggunakan kopi robusta yang berasal dari beberapa pengusaha kopi di Indonesia. Berdasarkan hasil riset Suntory yang dilakukan sejak beberapa tahun silam.

De'Koffie hadir dalam tiga varian rasa, yaitu Latte, Original, dan Mocha Menurut Fenny ketiga varian itu untuk memnuhi kebutuhan penikmat kopi di negeri ini yang beragam. “Rasa original untuk mereka yang menyukai rasa kopi sejati. Rasa latte untuk penyuka minuman kopi susu. Sedangkan mocha untuk mereka yang senang flavour tertentu, namun masih membutuhkan kafein di dalamnya," ujarnya.

Fenny mengatakan bahwa De'Koffie menyasar kalangan profesional muda berusia antara 25 hingga 35 tahun ke atas. Minuman ini pun membawa pesan positif yaitu mengajak kaum dewasa muda tetap produktif di sela-sela jadwal padat dan rutinitas kerja yang tiada henti.

De'Koffie sudah tersedia di sejumlah minimarket dan supermarket di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Harganya Rp 4.600 per kemasan.

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Captions: 
1. Launching De’Koffie di Jakarta.

Read more...

De'Koffie Lebih Nikmat Dikocok Dulu Lima Kali

Bagaimana caranya menikmati kopi botolan De'Koffie? “Ah mudah saja. Kocok dulu lima kali baru teguk,” ujar Fenny Kusnaidy  selaku Group Product Manager PT Suntory Garuda Beverage saat peluncuran De'Koffie di Senayan City, Jakarta, Rabu (12/3/2014). 

Mengapa harus dikocok? Fenny menjelaskan supaya butiran biji kopi yang terbuat dari biji kopi robusta asli Indonesia ini tercampur secara merata dan menghasilkan kopi yang kental. “Lebih enak lagi diminum dalam keadaan dingin,” tambahnya. 

Senior Brand Manager Suntory Garuda, William Tang  menambahkan De’Koffie mengandung micro grind coffee atau butiran biji kopi yang sangat halus dalam tiap botolnya.

Butiran biji kopi yang halus inilah yang akan membuat kopi menjadi lebih kental dan kaya rasa, serta membantu mengentalkan rasa kopi itu sendiri. “Karena kopinya lebih kental, jadi tak perlu minum banyak-banyak,” jelasnya.

Karena itu kemasan De’Koffie berbentuk botol kecil berukuran 130 ml hingga disebut coffee shot. "Praktis dibawa kemana-mana," ujarnya

William menambahkan, setelah mengompilasi beberapa penelitian dan melakukan riset pasar, ternyata 90 persen penikmat kopi lebih suka kopi hitam robusta. Meskipun dalam perkembangannya ada beberapa rasa kopi yang disukai, yaitu rasa kopi original, moka dan latte. Oleh karena itu, De’Koffie diluncurkan dalam citarasa tiga varian tersebut.

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Captions: 
1. Tiga varian De’Koffie

Read more...

Merindu Bubur Ayam Bang Tatang

Entah kenapa sejak beberapa hari ini kepingin banget makan Bubur Ayam (Buryam) Bang Tatang di dekat pertigaan lampu merah Rawa Belong, ke arah Pasar Palmerah, Jakarta Barat. Maklum terakhir mampir di buryam tersebut sudah lama sekali, sekitar bulan Juni 2012 lalu. Ketika itu seporsinya masih Rp 17.000.

Mau tahu apa yang membuat saya ingin kembali menikmati Buryam Bang Tatang kendati harganya lebih mahal dibanding buryam lainnya? Bukan cuma suwiran ayam kampung dan empingnya yang melimpah ruah, pun buburnya yang enak, pas sekali kekentalannya. 

Saking banyaknya suwiran ayamnya, saya sempat berujar ini bukan bubur pakai ayam melainkan ayam pakai bubur.

Saya masih ingat penjelasan Bang Tatang ketika itu. Katanya, daging ayam yang digunakan adalah ayam kampung pejantan. “Daging ayam pejantan jauh lebih enak, “ ungkap pria asli Pekalongan itu sambil melayani pembeli yang mengantri ketika itu.

Menurutnya dalam dalam sehari, dia bisa menjual sampai 300 mangkok. Buryam Bang Tatang ditempatkan dalam panci besar yang menampung sekitar 23 liter bubur. Panci besarnya tidak diletakan di atas api kompor. Meskipun begitu, buburnya tetap panas tiga sampai empat jam dan tekstur buburnya tetap padat.

Yang menarik, dulu Bang Tatang tidak melayani pembeli yang tidak membawa tempat sendiri, seperti rantang atau mangkuk. Tapi kini, Buryam Bang Tatang menyediakan  wadah dari styrofoam buat pembeli yang ingin membawa pulang. Namun harga buburnya jadi naik kalau menggunakan styrofoam.

Karena sudah tak tahan lagi, akhirnya kemarin saya menyempatkan waktu mampir ke Buryam Bang Tatang. Sewaktu memesan saya tak menemukan Bang Tatang yang berbadan agak gemuk dan kerap memakai peci. 

Kemarin yang saya temukan dan membuatkan pesanan buryam saya adalah anak muda berusia kira-kira belum sampai 30 tahun, berkulit putih, dan mengenakan kaos hitam berkerah dengan tulisan “Bubur Ayam Bang Tatang” di belakangnya. 

Sepintas penampilanya seperti pria jaman sekarang, beda sekali dengan Bang Tatang. Saya mencari-cari dimana Bang Tatang. Sampai buryam pesanan saya selesai dibuat, orang yang saya cari tak nampak. 

Karena penasaran saya pun bertanya ke salah satu pegawai Buryam Bang Tatang yang juga mengenakan kaos serupa anak muda itu.. “Itu yang membuatkan bubur namanya Bang Cani, anaknya Bang Tatang,” kata pegawai itu. “Lalu kemana Bang Tatang? Sakit?”, tanyaku. 

Alangkah kagetnya ketika mendengar penjelasannya. “Bang Tatang sudah meninggal dunia enam bulan lalu karena kecelakan sepeda motor di kampungnya,” jelas pegawai itu. Menurut pria itu, sejak Bang Tatang meninggal, putra pertamanya yang baru lulus kuliah itulah yang meneruskan usaha ayahnya. Sementara anak keduanya, perempuan masih kuliah.

Setelah pesanan Buryam Bang Tatang selasai, saya pun menyantapnya. Penemapilannya tak jauh beda, suwiran ayam kampungnya masih menggunung, begitupun dengan empingnya, dan sambal kacangnya juga pedas. 

Tapi saya merasakan ada yang berbeda dari buburnya. Entah kenapa tak seenak waktu masih ada Bang Tatang. Kendati begitu setengah porsi yang saya pesan dalam waktu singkat pun ludes. 

Saya bertanya dalam hati, apa benar beda tangan, beda rasa? Entahlah tapi bisa jadi.tapi yang pasti pelanggan Buryam Bang Tatang tetap banyak. Yang datang silih berganti. Ada yang duduk di ruang tak terlalu besar berukuran 3X4, berkapasitas tak sampai 15 orang. Tak sedikit pula yang antri membeli untuk dibawa pulang.

Kini harga seporsi penuh Buryam Bang Tatang sudah naik menjadi Rp 21.000. Sedangkan yang setengah porsi Rp 15.000. 

Saya sarankan kalau Anda datang dalam kondisi lapar sekali, pesanlah yang seporsi. Tapi kalau Anda tidak lapar-lapar sekali, cukuplah setengah porsi karena porsinya sudah lumayan besar. 

Buryam Bang Tatang sudah ada sejak tahun 1980-an dan sampai kini menjadi salah satu kuliner kaki lima yang lumayan tersohor, selain Buryam Barito di Jakarta Selatan. 

Buryam Bang Tatang tidak pernah buka pagi, melainkan sore setiap hari mulai pukul 18.00 WIB (selepas Maghrib) sampai dengan habis. Biasanya pukul 21.00 WIB juga sudah habis. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions: 
1. Setengah porsi Buryam Bang Tatang dan sambal kacangnya. 
2. Bang Cani, putra Bang Tatang sedang membuat Buryam Bang Tatang. 
3. Spanduk Buryam Bang Tatang di depan kiosnya yang sederhana.

Read more...

Jumat, 04 April 2014

HUT ke-39 TMII Gratis, Ayo Datang dan Senang-senang

Pada tanggal 20 April 2014 nanti, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berulangtahun ke-39. Selama hari Minggu itu, pengunjung yang datang ke taman wisata edukatif di Jakarta Timur ini tidak dipungut tiket masuk alias gratis. Tak cuma itu, sejumlah acara menarik pun bakal digelar. Jadi, jangan buang kesempatan langka ini untuk datang bersama keluarga, kerabat, teman, pacar, maupun komunitas untuk senang-senang. 

Dalam rangka meramaikan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 39 TMII, pihak pengelolanya menggelar sejumlah acara mulai dari pembukaan HUT pada hari Kamis, 17 April 2014, dilanjutkan dengan acara Gelar Gita Natya Nusantara di Teater Bhinneka Tunggal Ika. 

Rangkaian peringatan HUT TMII tahun ini yang berlangsung selama 10 hari akan ditutup dengan acara Pawai Budaya Nusantara dan Gelar Tari Kolosal di Plaza Tugu Api Pancasila pada hari Minggu, 27 April 2014.

Selama 10 hari itu, masih ada beragam acara menarik yang sayang kalau Anda lewatkan. Kalau Anda senang dengan kuliner, datang saja ke acara Festival Kuliner Nusantara. Kalau mau borong produk kerajinan dan kreatif, kunjungi acara Expo Kreatif Nusantara dan Pameran dan Bursa Produk Kreatif.

Kalau Anda tertarik dengan dunia satwa dan tanam-tanaman, kunjungi acara Pameran dan Seminar Nasional Flora dan Fauna. Suka dengan fesyen pakaian tradisional, nikmati acara Parade Busana Daerah. Buat yang suka dengan keris, jangan lupa mampir ke acara Pameran Keris Paksi.

Khusus bertepatan dengan tanggal HUT TMII, Minggu 20 April 2014 nanti, pengunjung juga dapat menyaksikan acara Citra Budaya Tradisi 33 Provinsi dengan tema Bali Night “Sang Sutasoma”. Selain itu ada pesta obor dan kembang api pada malam harinya mulai pukul 10.00 sampai pukul 22.00 WIB.

Datang ke taman miniatur Indonesia yang ide pembangunannya datang dari Ibu Tien Soeharto ini, pada saat perayaan HUT-nya yang ke-39 nanti adalah pilihan yang tepat. 

Pasalnya, pengelolanya bermurah hati dengan memberikan keuntungan bagi pengunjung yang membeli satu tiket akan dapat satu tiket gratis mulai tanggal 21 sampai 25 April 2014. Bukan cuma itu pada hari Minggu, 20 April 2014, pengunjung digratiskan masuk dari pukul 08.00 hingga pukul 16.00 WIB. 

Jadi manfaatkan kabar gembira ini dengan datang bergerombol untuk menikmati semua sajian acara yang digelar pengelola TMII dalam rangka memeriahkan HUT ke-39 TMII  tahun ini.

Terkait perayaan HUT ke-39 TMII , pengelolanya pun mengadakan sejumlah lomba sebagaimana disampaikan Manajer Informasi TMII, Suryandoro. Ada Lomba Seni Bela Diri Pencak Silat dengan tema “Pusaka Pelestari Budaya Bangsa” dan Lomba Menulis Blog dan Jurnalistik bertema “39 Tahun TMII”. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions: 
1. Salah satu gerbang utama TMII di Jakarta Timur. 
2. Wisnus menikmati salah satu wahana permainan anak di TMII.

Read more...

Memahami Sejarah TMII, Masterpeace-nya Ibu Tien Soeharto

“Bu ini patung siapa ya?” tanya Fika, siswi SD kelas 5 dari luar Jakarta kepada salah seorang gurunya saat bertamasya ke Taman Mini Indonesia (TMII) di Jakarta Timur belum lama ini. “Oh kalau ibu nggak salah salah, itu patung Ibu Tien Soeharto,” jawab gurunya. Tak puas dengan jawaban gurunya, Fika kembali melancarkan pertanyaan berikut. “Ibu Tien itu siapa ya dan kenapa patungnya ada di sini?”. Gurunya nampak kaget mendapat pertanyaan itu. “Masa kamu nggak tahu, Ibu Tien itu istri dari Bapak Soeharto, presiden RI kita dulu. Kenapa patungnya sampai ada di sini karena beliau pemrakasa dan pembangun TMII ini, seperti tertera di tulisan di bawah patung itu,” jawab guru itu.

Ketidaktahuan Fika terhadap Ibu Tien Soeharto, membuktikan bahwa sosok ibu kepala negara yang begitu fenomenal pada era Orde Baru (Orba) itu, ternyata tidak begitu popular di kalangan anak-anak era youtube dan android sekarang ini. Namun tulisan ini tidak untuk membahas soal itu, melainkan mengupas sejarah terbentuknya TMII yang merupakan hasil ide cemerlang Ibu Tien Soeharto agar anak-anak generasi sekarang kembali mengenal sosok dan jasa beliau buat bangsa ini. 

Apa yang dijelaskan ibu guru Fika itu memang benar. Ibu Tien yang bernama lengkap Hartinah ini adalah penggagas pembangunan TMII.

Gagasan itu terilhami setelah beliau mendengarkan pidato Presiden Soeharto tentang keseimbangan pembangunan antara bidang fisik-ekonomi dan bidang mental-spiritual. Ibu Tien segera menyampaikan gagasannya itu dalam rapat pengurus YHK tanggal 13 Maret 1970 di Jalan Cendana No. 8, Jakarta. Ketika itu beliau menjabat sebagai Ketua Yayasan Harapan Kita (YHK).

Dia menyampaikan bentuk dan sifat isian gagasannya berupa bangunan utama bercorak rumah-rumah adat daerah yang dilengkapi dengan pergelaran kesenian, kekayaan flora-fauna, dan unsur budaya lain dari masing-masing daerah yang ada di Indonesia. 

Gagasan itu dilandasi, antara lain, semangat untuk membangkitkan kebanggaan dan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa serta untuk memperkenalkan Indonesia kepada bangsa-bangsa lain di dunia. 

Gagasan tersebut makin mantap setelah Ibu Tien selaku ibu negara menyertai perjalanan kerja Presiden Soeharto ke berbagai negara, dan berkesempatan mengunjungi obyek-obyek wisata buatan di luar negeri, antara lain Disneyland di Amerika Serikat dan Timland di Muangthai. 

Dengan surat YHK, Ibu Tien Soeharto menugaskan Nusa Consultans untuk membuat rencana induk dan studi kelayakan atas dasar gagasannya itu pada tanggal 11 Agustus 1971. Tugas itu selesai dalam waktu 3,5 bulan. 

Awalnya lokasi pembangunan gagasannya itu di daerah Cempaka Putih, di atas tanah seluas lebih kurang 14 hektar. Namun Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin menyarankan lokasi di daerah sekitar Pondok Gede, Kecamatan Pasar Rebo, dengan luas tanah sekitar 100 hektar. Selain lebih luas, lokasi itu juga mengikuti perkembangan kota Jakarta di kemudian hari. Ibu Tien ketika itu menerima saran positif itu. 

Pada tanggal 30 Juni 1972 pembangunan dimulai tahap demi tahap secara bersinambung. Rancangan bangunan utama berupa peta relief Miniatur Indonesia berikut penyediaan airnya, Tugu Api Pancasila, bangunan Joglo, dan Gedung Pengelolaan. Dalam kurun waktu 3,5 tahun pembangunan TMII tahap pertama rampung. 

Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 20 April 1975 TMII diresmikan pembukaannya oleh Presiden Soeharto, sekaligus menjadi tanggal lahirnya TMII. TMII boleh dibilang master piece-nya Ibu Tien, selain Taman Buah Mekarsari dan lainnya. Entalah kalau tidak ada ide brilian Ibu Tien, belum tentu Indonesia mempunyai TMII seperti sekarang ini.

Kini di usianya yang ke 39 tahun, 20 April 214 ini, taman wisata edukatif berluas sekitar 150 hektar kini telah berkembang menjadi kawasan wisata yang cukup lengkap. 

Selain puluhan anjungan provinsi dan belasan museum serta bangunan keagamaan, juga ada Istana Anak-anak Indonesia, akuarium ikan tawar, gedung pertunjukan, bioskop, kereta gantung, snowbay waterpark, arena skateboard, sarana rekreasi anak-anak, dan lainnya hingga menjadi salah satu obyek wisata favorit warga Jakarta dan sekitarnya. 

Di tengah bermunculan taman hiburan buatan lain baik yang ada di Jakarta dan sejumlah kota atau daerah lain di Indonesia, TMII tetap berdiri tegar. Namun tak bisa dipungkiri, kemunculan obyek wisata buatan lain di sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara yang lebih modern dan berkelas dunia seperti yang ada di Singapura dan Malaysia, membuat TMII seakan tertinggal dan ketinggalan jaman. 

Diperlukan kerja keras untuk mengangkat kelas TMII ke tingkat dunia agar peminatnya semakin meluas, bukan hanya warga lokal dan Indonesia, pun masyarakat dari negara-negara tetangga, Asia, dan Eropa serta belahan benua lainnya.

Caranya dengan membenahi dan meningkatkan kemasan produk atau apa yang sudah ada di TMII termasuk acara yang dibuat menjadi lebih baik, inovatif, kekinian, dan berkelas. Ditambah kelengkapan fasilitas pendukung sesuai kebutuhan pengunjung yang selaras jaman, akses yang semakin mudah, dan  tentunya promosi yang gencar, akurat, dan intens.

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Captions: 
1. Patung Replika Ibu Tien Soeharto di TMII selaku pemrakarsa pembangunan TMII. 
2. Anjungan Sumatera Barat di TMII.
3. Istana Anak-anak Indonesia, salah satu wahana bermain favorit pengunjung di TMII.

Read more...

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP