. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 16 April 2014

Mengusir Penat di Taman-taman Cantik Dalam Kota

Bosan berwisata ke mall yang kerap bikin lapar mata dan perut hingga menguras isi dompet? Coba saja ganti suasana dengan berkunjung ke taman-taman yang ada di dalam kota. Selain murah karena gratis, keliling di taman yang dirindangi sejumlah pepohonan besar dan aneka tanaman hias, dipastikan bakal bikin mata sejuk dan paru-paru sehat dengan pemandangan hijau dan udara yang bersih dan segar. 

Bukan cuma itu, berwisata di taman-taman yang ada di dalam kota diyakini mampu mengusir kepenatan usai berjibaku dengan rutinitas sehari-hari, terlebih tinggal di kota besar yang padat dan macet.

Belakangan ini pemerintah kota di sejumlah kota-kota besar giat membenahi taman-taman kotanya sehingga tampil lebih menarik dengan sejumlah faslitas pendukung seperti jogging track, fasilitas bermain anak, kursi-kursi taman, gazebo, lampu-lampu tanam, danau buatan, dan kolam berair mancur serta internet WiFi.

Di Jakarta, berdasarkan data yang dihimpun oleh Komunitas Peta Hijau Jakarta, ada sekitar 350 taman. Namun dari jumlah itu, hanya belasan taman yang ramai dikunjungi unjung, yang tersebar di lima wilayah.

Di Jakarta Pusat misalnya ada Taman Suropati, Situ Lembang, Menteng, Lapangan Banteng, dan tentu saja Taman Merdeka Barat yang lokasinya berada di kawasan Monumen Nasional (Monas). Di Jakarta Selatan antara lain adan Taman Ayodya, Langsat, Leuser, Spathodea, dan Taman Puring. Sedangkan Di Jakarta Barat ada Taman Cattleya dan Taman Kebon Pisang.

Taman Cattleya berada di dekat jembatan layang bertingkat Tomang. Yang menarik dari taman ini, selain luas juga terdapat danau buatan yang kerap digunakan untuk memancing dan di jogging track untuk lari santai. Lokasinya pun kerap dijadikan sebagai lokasi foto dan syuting sinetron.

Di samping itu, masih ada taman-taman yang baru direvitalisasi oleh Pemkot Jakarta seperti Taman Semanggi, Taman Mataram, dan Taman Waduk Pluit.

Taman Semanggi berada persis di bawah Jembatan Semanggi, depan Plasa Semanggai (Plangi), Jakarta Pusat. Renovasi taman yang semula menjadi lokasi 2 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) ini menghabiskan dana mencapai Rp 6 miliar. Taman ini ditanami sekitar 14.700 tumbuh-tumbuhan tropis seperti Palem dan Kamboja.

Lalu Taman Mataram di Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dekat Masjid Agung Al-Azhar. Semula taman ini merupakan SPBU yang kemudian dirombak Pemkot DKI menjadi sebuah taman kota sebagai taman rekreasi dan olah raga karena dilengkapi dengan jogging track, bangku taman, lampu taman, mainan anak seperti ayunan, dan tentunya sejumlah tanaman hias dan bunga.

Sedangkan Taman Waduk Pluit di Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara yang berluas 5 hektar ini memiliki desain seperti Taman Ayodya. Taman di tepi Waduk Pluit ini dilengkapi kursi-kursi, lampu taman, dan jalan setapak conblock.

Taman ini pun ditanamni berbagai jenis tanaman khas pesisir, misalnya rerumputan, pohon anggur laut (Coccoloba uvifera), kalpataru/keben (Barringtonia asiatica), trembesi (Samanea saman), ficus daun kecil (Ficus lyrata), dan pohon jati (Tectona grandis). Fasilitas lain yang akan dibangun antara lain panggung teater terbuka (amphiteater), trek pejalan kaki, dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

Taman Tematik 
Di kota lain juga memiliki beragam taman kota yang menarik untuk dikunjungi. Contohnya di Bandung dengan sejumlah Taman Tematik-nya, di Solo Taman Bale Kambang, dan di Medan ada Taman A Yani. 

Kota Kembang saat ini memiliki kurang lebih 600 buah taman. 30 di antaranya dijadikan sebagai taman tematik. 

Saat ini sudah ada empat taman tematik yang sudah diresmikan yaitu Taman Pasupati dengan nama tematik "Taman Jomblo", Taman Cempaka dengan nama tematik "Taman Fotografi", Taman Centrum dengan nama tematik "Taman Musik", dan Taman Cilaki dengan nama tematik "Taman Puspa".

Taman-taman tersebut sengaja dibuat untuk mewujudkan kembali Kota Bandung yang bersih, hijau, dan berbunga sekaligus menjadi tempat rekreasi gratis untuk berkreasi sekaligus mengusir stres dan penat bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya termasuk wisatawan yang tengah berwisata di kota yang juga berjuluk Paris van Java ini. 

Lalu Taman Bale Kambang di Solo yang merupakan taman warisan dari Mangkunegoro VII yang dibangun untuk kedua putrinya yang bernama Partini dan Partinah pada tahun 1921. 

Pada masa Mangkunegoro VIII taman ini dibuka untuk umum dan sejak itu taman ini menjadi salah satu pusat hiburan kesenian masyarakat Solo. Kelompok Srimulat pun mengawali karirnya dari Taman Balekambang ini. Lambat laun taman ini berubah fungsi menjadi tempat “esek-esek” selama lebih dari dua dekade dikarenakan kelalaian pemerintah kota waktu itu dalam mengelolanya. 

Pada masa Jokowi menjadi Walikota Surakarta, fungsi taman ini dikembalikan seperti semula. Tahun 2007 taman ini mulai direvitalisasi dan pada tahun 2008 Taman Balekambang menjadi tempat pembukaan acara Internasional UN World Heritage Cities Conference and Expo (WHCC) dimana kota Surakarta menjadi tuan rumahnya.

Taman Balekambang ini juga terkenal dengan berbagai macam satwa yang sengaja dilepaskan tanpa dikandangkan. Yang paling terkenal adalah rusa-rusa timor jinak yang dibiarkan bebas berkeliaran. Yang menjadi ikon taman ini tentu saja adalah kolam air besar yang mana terdapat patung putri Mangkunegoro VII, Partini, di tengah-tengahnya. 

Sebuah bale di belakang kolam ini menginspirasi pemberian nama Balekambang karena tampak seolah-olah seperti bale yang kemambang (terapung). Di Taman Balekambang juga ada fasilitas flying fox

Sedangkan Taman A Yani yang berada di jalan protokol Jalan Sudirman dan Jalan Imam Bonjol, Medan, Sumut ini merupakan taman kebanggan warga Medan dan sekitarnya. 

Disebut begitu karena di tengah taman ini ada patung pahlawan Jenderal A. Yani. Taman seluas 2 hektar yang berada di dekat Rumah Sakit Elizabeth ini berudara segar karena dirindangi pepohonan besar, antara lain pohon roda yang buahnya seperti roda traktor dan sejumlah pohon palem raja. 

Kelebihan taman ini juga dilengkapi dengan hotspot untuk koneksi internet. Tak heran banyak pengunjung yang datang kesini sambil membawa laptop, notebook, dan atau HP berkoneksi internet. 

Keberadaan taman-taman di atas selain dapat meningkatan kualitas hidup warga dengan berbagai aktivitas, relaksasi, dan berinteraksi dengan sesama, pun sekaligus menawarkan alternatif berwisata yang murah dan menyehatkan. 

Naskah & foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions: 
1. Penampilan baru Taman Semanggi di Jakarta Pusat usai direvitalisasi.
2. Taman Bale Kambang jadi kebanggaan warga Solo dan sekitarnya.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP