Bikin 25 Konten Nama Gunung Dempo Kian Mengangkasa, Ini Indikator dan Pemicunya
Ke-18 konten video tentang gunung api aktif berketinggian 3.195 Mdpl tersebut saya unggah di akun Reels dan Threads Instagram (IG) @adjitropis dan TikTok @FaktaWisata.id.
Kontan video dan tulisan pertama mulai diunggah pada pertengahan Mei 2024.
Konten video pertama bertajuk: "Di Dempo, Nanjak Gunung Sambil Sebut Nama-Nama Terbaik Allah SWT".
Sampai tulisan ini saya buat hari ini, Kamis (25/7/24), konten video tersebut sudah dilihat/ditonton 344 viewers. Ini link-nya: https://www.instagram.com/reel/C6-DuixvDfx/?igsh=anhkNmF4bDZyaGQ3.
Isi captions-nya: "Buat saya, keberadaan plang 99 Asmaul Husna di jalur pendakian (japen) Gunung Dempo via Kampung IV, Pagar Alam, Sumsel, selain membantu memudahkan menemukan japen yang benar pun sekaligus membacanya serta mengabadikannya (memotret dan atau merekam setiap plangnya) dari awal sampai akhir.
Dengan cara itu, ibarat peribahasa "Sekali Mendayung Dua Tiga Pulau Terlampaui". Sambil mendaki, bisa sekaligus mendulang pahala dengan berzikir, menyebut nama-nama terbaik dari sang Maha Pencipta, Allah SWT".
Konten video kedua, berjudul: "Masjid Al-Barokah Kaki Gunung Dempo" (330 viewers). Ini link-nya: https://www.instagram.com/reel/C7F4B_Xv-yP/?igsh=MXVhNW5rd2d5OHhkMw==.
Judulnya merupakan judul lagu yang saya buat untuk audio visual konten ini. Isi captions-nya berupa lirik lagu itu:
🎶... Walau tak sebesar Masjid Istiqlal
Walau tak se-elok Masjid Agung Al-Azhar
Tapi latar belakangmu amat mahal
Gunung Dempo tinggi menjulang
Walau jemaahmu tak seramai di kota
Walau fasilitasmu apa adanya
Tapi latar belakangmu amat mewah
Gunung Dempo memesona
Itulah Masjid Al-Barokah
Di Kampung IV Pagar Alam
Itulah Masjid Al-Barokah
Masjid Kebanggaan pendaki Gunung Dempo ...🎵.
Berikutnya atau konten video ketiga: "Tenda di Pelataran Dempo" (1.465 viewers). Sekaligus konten terbanyak kedua pemirsanya terkait pendakian Gunung Dempo. Ini link-nya: https://www.instagram.com/reel/C7F491mvdCE/?igsh=MWp3dzBqYnR3MTRjcQ==.
Judulnya pun merupakan judul lagu karya saya sendiri dan isi captions-nya lirik lagu tersebut:
🎶... Tenda-tenda diam membisu
Di tengah Pelataran Gunung Dempo
Tak sabar hati menanti pagi
Ingin lekas gapai puncak tertinggi
Menyapa sandikala
Mengibarkan bendera Indonesia ...🎵.
Konten video keempat: "🇮🇩 Berkibar di Atap Sumsel" (389 viewers). Ini link-nya: https://www.instagram.com/reel/C7F6pNZvN8M/?igsh=MWpzczVvZXlkbGFnNw==.
🎶... Merah Putih berkibar di atapnya Sumsel
Di Puncak Dempo 3195 Mdpl
Merah Putih terbentang di atapnya Sumsel
Alhamdulillah tercapai
Merah Putihku berkibar (3X)
Merah Putihku terbentang (3X) ...🎵.
Selanjutnya atau konten video kelima, masih dengan judul: "Masjid Al-Barokah Kaki Gunung Dempo" namun diunggah di Threads IG dengan audio lagu karya sendiri yang berbeda. Ini link-nya: https://www.threads.net/@adjitropis/post/C7GpbN1v4nI/?xmt=AQGz5FzSwASZ0Iqyfh8APNVA-HM8SEKZT52Ihi8uk9t-7A.
Konten video keenam, juga masih berjudul "Masjid Al-Barokah Kaki Gunung Dempo" (590 viewers) yang diunggah di akun TikTok saya @FaktaWisata.id dengan audio lagu karangan sendiri yang juga tak sama. Ini link-nya: https://vt.tiktok.com/ZSY8CvcFh/.
Berikutnya atau konten video ketujuh, berjudul: "Mental Baja" (1.352 viewers) sekaligus menjadi konten video terbanyak ketiga penontonnya. Ini link-nya: https://www.instagram.com/reel/C7K9DJfvlgq/?igsh=MTczdGRyNXEyNWwwZw==.
Judulnya juga merupakan judul lagu karya sendiri dan captions-nya lirik dari lagu tersebut:
🎶... Usia tak lagi muda
Mental tetap membaja
Umur tak lagi belia
Jiwa pantang menyerah
Mendaki gunung-gunung tinggi
Menggapai atap-atap bumi
Masih kami lakoni
Meraih puncak-puncak tertinggi
Kibarkan sang saka Merah Putih
Masih kami lakoni
Mendaki gunung-gunung tinggi
Menggapai atap-atap bumi
Masih kami lakoni
Meraih puncak-puncak tertinggi
Kibarkan sang saka Merah Putih
Masih kami lakoni ...🎵.
Diujungnya diberi catatan kalau pendaki yang muncul di konten tersebut terfokus pada para pendaki berusia jelang senja dam atau yang sudah masuk kategori senja ke atas 🤭. Moga semuanya tetap sehat dan bermanfaat 💪💪💪.
Konten video kedelapan: "Jangan Sampai Terhalang" (1.559 viewers) sekaigus menjadi konten terbanyak pertama penikmatnya. Ini link-nya: https://www.instagram.com/reel/C7K_PtVP4MF/?igsh=M3k4MXRka3lpZXNu.
Judul konten yang kental pesan religinya ini pun merupakan judul lagu yang saya buat sendiri dan isi captions-nya lirik lagu itu:
🎶... Jangan sampai terhalang patuh pada-Nya karna pertemanan
Jangan sampai terhalang dekat dengan-Nya karna percintaan
jangan sampai terhalang di jalan-Nya
Hanya karna kesenangan dunia
Mendaki gunung, dan lainnya
Sgala suasana
Senang maupun susah
Taat sebagai hamba ...🎵.
Selanjutnya atau konten video kesembilan: "Berpetualanglah Semasa Muda" (622 viewers). Ini link-nya: https://www.instagram.com/reel/C7NrD9SPpye/?igsh=MXcydzZvbmF2ZG9wNA==.
Judulnya juga merupakan judul lagu karangan sendiri dan captions-nya lirik lagu tersebut:
🎶... Semasa muda, berpetualanglah
Selagi lajang, mengembaralah
Semasa bujang, jelajahilah
Sepuasnya Indonesia
Sebab nanti kalau sudah berumah tangga
Mungkin saja tak bisa terbang lagi
Sebebas elang
Semasa muda, berpetualanglah
Selagi lajang, mengembaralah
Semasa bujang, jelajahilah
Sepuasnya Indonesia ... 🎵.
Diujung captions diberi catatan kalau konten video kali ini giliran untuk para pendaki muda.
Konten video ke-10 bertajuk: "Woi, Inilah Dempo" (843 viewers). Ini link-nya: https://www.instagram.com/reel/C7TnN0JvP_S/?igsh=cXJxaDBmMHc2dThr.
Judul lagu tersebut juga merupakan judul lagu buatan sendiri dan isi captions-nya lirik lagu itu:
🎶... Woi, inilah Dempo
Inilah Dempo
Bukan Salak, bukan Raung
Woi, inilah Dempo
Inilah Dempo
Usah bingung, jangan termenung
Nanjak terus, akar terus
Tapi mate ayek-nya melimpah
Kata si-A bikin sakit
Si-B bilang justru asyik
Nanjak terus, akar terus
Tapi mate ayek-nya melimpah
Kata si-A trek-nya sakit
Si-B bilang justru asyik ...🎵.
Di ujung captions saya beri catatan: "Pak Adji .., ampuuun dah Dempo. Sampe saya nggak bisa cerita", kata si-A sewaktu lewati trek sulit Dempo.
"Jangan atur langkah saya," teriak si-B yang emosinya mendadak naik mungkin karena kecapean, ketika dikasih tahu mana pegangan dan pijakan yang semestinya diambil agar bisa lalui trek sulit itu.
Itulah sepenggal kisah pendakian saat nanjak Gunung Dempo via Kampung IV Pagar Alamyg cukup menantang bahkan disebut-sebut sejumlah pendaki jalur pendakiannya tersulit se-Sumatra.
Alhamdulillah, akhirnya sampai juga di Pelataran (camp area) walau kemalaman dan keesokan paginya summit attack.
Intinya, nggak cukup cuma stamina kuat, pun dibutuhkan mental yang tangguh, kesabaran serta kemampuan meredam emosi dan ambisi, bila ingin berhasil gapai atapnya Sumsel ini".
"The Real Summit Attack" (329 viewers). Ini link-nya: https://www.instagram.com/reel/C7VmmI_P4jO/?igsh=ZjloZXB5ejd3dmV1.
Judulnya juga merupakan judul lagu karya sendiri dan isi captions-nya lirik lagu tersebut:
🎶... The real summit attack, bukanlah ke puncak gunung
The real summit attack, bukanlah ke atap bumi
Berjalan kaki ke masjid tuk salat subuh berjemaah walau hujan menghadang
Berjalan kaki ke masjid tuk salat subuh berjemaah meski kantuk menyerang
Itulah the real summit attack! ...🎵.
Diujung captions diberi catatan: "Seperti yang sudah saya singgung di tulisan tentang manajemen pendakian Gunung Dempo di weblog TravelPlus Indonesia bahwa waktu terbaik memulai pendakian Gunung Dempo dari BC Kampung IV adalah pagi, tepatnya selepas sholat subuh berjemaah di Masjid Al-Barokah khususnya buat pendaki muslim.
Begitupun saat memulai summit attack dari Pelataran (camp area) ke puncak tertinggi Gunung Dempo, yakni ba'da (usai) sholat subuh di dalam tenda ataupun di luar tenda bila cuaca mendukung. Kenapa? Karena sejatinya the real summit attack itu mengutamakan shalat subuh terlebih dulu (apalagi berjemaah) baru kemudian menggapai puncak dambaan".
Konten ke-12 bertajuk: "Sentral Kampung Pempek" (505 viewers). Ini link-nya: https://www.instagram.com/reel/C7ZH_1KP9rs/?igsh=MXF4bDExazlzaThsOA==.
Judulnya juga merupakan judul lagu ciptaan sendiri dan isi captions-nya lirik lagu itu:
🎶... Bila tuan puan ke Palembang
Ibukotanya Sumatra Selatan
Jangan bimbang, jangan pula sungkan
Ke Sentral Kampung Pempek-nya
Di sana berderet pedagang
Menjual aneka pempek & kemplang
Di sana santaplah sepuasnya
Borong pula buat buah tangan ...🎵.
Berikutnya atau konten yang ke-13: "Terpikat Jamur Coklat Dempo" (479 viewers). Ini link-nya: https://www.instagram.com/reel/C7aYjEtvXgZ/?igsh=cGd2ZGZsbXM4Yndn.
Judul konten bermuatan lingkungan ini juga merupakan judul lagu karangan sendiri dan isi captions-nya berupa lirik lagu tersebut:
🎶... Di batang pohon besar
Yang tumbang melintang
Tumbuh jamur & lumut hijau
Hadirnya curi hati pendaki
Saat duduk di dekat Dinding Lemari
Jamur coklat Dempo sungguh menawan
Banyak hati tertawan
Jamur coklat Dempo amat memikat
Hatiku pun terpikat ...🎵.
Konten video ke-14 bertajuk: "Pinta Cantigi" (358 viewers). Ini link-nya: https://www.instagram.com/reel/C7bDlmjvNId/?igsh=NmtlcGxrODV2MTc2.
Judul konten yang bermuatan pro konservasi alam ini pun merupakan judul lagu karya sendiri dan isi captions-nya lirik lagu tersebut:
🎶... Lihat saja boleh, sentuh juga boleh
Tapi jangan sakiti aku
Foto saja boleh, rekam juga boleh
Asalkan jangan kau cabut aku
Biarkan ku di Pelataran ini
Tumbuh alami hingga akhir nanti
Biarkan ku di lereng puncak ini
Sampai habis masaku nanti
Aku ini Cantigi
Tanaman kayu panjang umur
Indahkan pintaku
Wahai pendaki Gunung Dempo ...🎵.
Diujung captions diberi catatan: "Khusus konten edisi flora Cantigi Gunung Dempo ini, saya buat lagu bertajuk "Pinta Cantigi" untuk audionya dalam 2 genre (dangdut slow dan pop beat). Kali ini saya suguhkan yang genre dangdut slow (walau agak kesusahan dapatkan cengkoknya 🤭).
Pesan inti lagu ini buat pendaki yang akan nanjak Atapnya Sumsel, indahkan permintaan Cantigi yakni jangan petik, patahkan apalagi mencabutnya. Biarkan Cantigi tumbuh alami di sana. Salam pro konservasi alam".
Selanjutnya konten video yang ke-15: "Langsung Jatuh Cinta" (643 viewers). Ini link-nya: https://www.instagram.com/reel/C7btMGzP8y7/?igsh=NDVvbXJhd3hpZmY3.
Judulnya juga merupakan judul lagu gubahan sendiri dan isi captions-nya lirik lagu itu:
🎶... Langsung jatuh cinta pandangan pertama
Lihat hamparan teh berlatar Gunung Dempo
Tak bosan mata pandang berlama-lama
MasyaAllah indah panoramanya
Bak permadani raksasa
Hijaunya teduhkan jiwa
Walaupun berliku jalannya
Tapi sejuk udaranya
Langsung jatuh cinta pandangan pertama
Lihat hamparan teh berlatar Gunung Dempo
Tak bosan mata pandang berlama-lama
MasyaAllah indah panoramanya ...🎵.
Diujung captions diberi catatan: "Konten #edisiflora sebelumnya tentang jamur coklat dan cantigi, kali ini khusus teh yang menghampar di kaki gunung api aktif tertinggi di Sumsel ini. Perkebunan teh juga menjadi trek awal pendakian via Kampung IV dengan latar Gunung Dempo di kejauhan yang langsung bikin mata ini jatuh cinta".
Konten video ke-16 berjudul: "Daya Tarik Cantigi" (279 viewers) di akun TikTok @FaktaWisata.id. Ini link-nya: https://t.tiktok.com/i18n/share/video/7373936163830123781/?_t=8miivQXG1xZ.
Judul konten yang kental muatan ramah lingkungan ini juga merupakan judul lagu karya sendiri dan isi captions-nya lirik lagu tersebut:
🎶...Cantigi, namamu cantik sekali
Cantigi, daya tarikmu banyak sekali
Tumbuh di sejumlah gunung menjelang puncak
Tubuh kecil tapi kekuatanmu dahsyat
Tahan banting dingin, panas juga angin kencang
Punya banyak manfaat buat kesehatan
Disebut-sebut tanaman kayu panjang umur
Dijuluki sang penjaga pendaki gunung
Namamu dipakai untuk berbagai macam
Dari tenda, mapala sampai nama kecamatan...🎵.
Berikutnya atau konten video ke-17: "Bentang Bendera Palestina" (661 viewers). Juga di aku TikTok. Ini link-nya: https://www.tiktok.com/@faktawisata.id/video/7374319699993201926?_t=8mkSltGqpOr&_r=1.
Idem, judul konten yang punya muatan kemanusiaan ini pun merupakan judul lagu karya sendiri dan isi captions-nya lirik lagu tersebut:
🎶... Kibar-kibar bendera Palestina
Kibar, kibar, kibar
Bentang-bentang di puncak Gunung Dempo
Bentang, bentang, bentang
Ini dukungan atas nama kemanusiaan
Karna kami amat anti penjajahan, pembantaian, dimanapun
Kibar-kibar bendera Palestina
Kibar, kibar, kibar
Bentang-bentang di puncak Gunung Dempo
Bentang, bentang, bentang
Kibar-kibar, bentang-bentang
Bendera Palestina ...🎵.
Terakhir atau konten ke-18 yang memuat 4 foto dan 1 video singkat bertajuk: "Pesan Ingat Tuhan & Ramah Lingkungan di Pintu Rimba Gunung Dempo".
Ini link-nya di IG @adjitropis: https://www.instagram.com/p/C707t9-PwtX/?igsh=dDVjNWZ4bDNraTVw.
Konten bermuatan religi sekaligus ramah lingkungan ini saya beri captions cukup panjang: "Di pos Pintu Rimba jalur pendakian (japen) Gunung Dempo via Kampung IV, Pagar Alam, Sumsel, Anda akan menemukan plang berupa papan seng bercat warna putih yang disanggah sebatang tiang besi yang juga bercat putih.
Papan plang yang terpasang sebelum masuk ke hutan yang menjadi jalur lintasan primata Siamang tersebut, menarik perhatian karena bertuliskan PINTU RIMBA (cat merah tebal) psa bagian paling atas, lalu di bawahnya tulisan JALUR PENDAKIAN GN. DEMPO KAMPUNG IV (cat biru).
Di bawahnya lagi ada 6 poin pesan buat pendaki Gunung Dempo yang terdiri atas 1 poin untuk mengingat Sang Maha Pencipta dan 5 poin imbauan untuk berperilaku ramah terhadap alam/lingkungan.
Bunyi enam pesan bercat hitam tersebut yaitu:
1. BERDOALAH SEBELUM MENDAKI
2. JANGAN MENEBANG POHON
3. STOP VANDALISME
4. BAWA TURUN SAMPAH ANDA
5. JANGAN MENGAMBIL KAYU PANJANG UMUR
6. JANGAN MENGOTORI SUMBER AIR.
Di dekat plang tersebut masih ada 2 plang lagi yaitu plang berbentuk empat persegi panjang berukuran kecil berwarna oranye dengan tulisan Pintu Rimba Muke Lawang Silam.
Satu plang lagi, sepertinya plang lama bercat coklat yang memuat sejumlah pesan bercat putih untuk mengingat Sang Maha Pencipta dan berperilaku ramah terhadap alam/lingkungan sebagaimana tercantum di plang di atas dengan beberapa pesan lagi yaitu: Jangan Sembarangan Bicara, Jangan Membuat Api Sembarangan, Hentikan Pendakian Jika Cuaca Buruk & Hentikan Pendakian Jika Badan Kurang Sehat.
Dalam rangka menyemarakan World Enviroment Day (WED) atau Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 yang diperingati setiap 5 Juni, saya sengaja mengunggah plang-plang tersebut untuk mengingatkan kepada setiap pendaki yang akan menggapai Atapnya Sumsel untuk mengindahkan pesan-pesan positif yang tertera di plang-plang itu agar pendakian yang dilakukan bukan saja aman dan nyaman pun tidak sampai berdampak buruk terhadap lingkungan setempat terutama di japen, setiap pos, shelter, mate ayek (mata air), dan camp area hingga puncaknya".
***
Adapun tujuh tulisan terkait pendakian Gunung Dempo yang saya buat, dimuat di weblog TravelPlus Indonesia.
Tulisan pertama berjudul: "Nanjak Gunung Dempo, Terpesona 99 Asmaul Husna". Ini link-nya: https://travelplusindonesia.blogspot.com/2024/05/nanjak-gunung-dempo-terpesona-99-asmaul.html.
Link tulisan itu juga diunggah di IG @adjitropis, dengan captions: "Hamparan teh di kaki Gunung Dempo memang menawan. Begitupun panorama danau kawah dari puncaknya yang berketinggian 3.195 Mdpl. Namun yang membuat hati ini terpesona bukan cuma karena keduanya itu, melainkan pula deretan plang yg memuat 99 Asmaul Husna di sepanjang jalur pendakian (japen)-nya".
Ini link-nya di IG @adjitropis: https://www.instagram.com/p/C69-gamv7ZV/?igsh=bDc4MmtkOTY3ZWs3.
Tulisan kedua: "Dempo Makin Dilirik Banyak Pendaki, Ini Tujuh Daya Pikatnya". Ini link-nya: https://travelplusindonesia.blogspot.com/2024/05/dempo-makin-dilirik-banyak-pendaki-ini.html.
Link-nya juga diunggah di @adjitropis dengan captions: "Gunung Dempo di Pagar Alam, Sumsel semakin banyak dilirik para pemburu atap bumi. Buktinya, saat libur long weekend kemarin (kenaikan Isa Al Masih & cuti bersama), ramai pendakinya dari dalam dan luar negeri.
Menariknya, pendaki yang meraih atapnya Sumsel tersebut kian beragam. Baik dilihat dari daerah asal atau kewarganegaraan, latar belakang organisasi atau komunitas, profesi, status pernikahan maupun dari segi usia atau pengalaman.
Link tulisannya juga saya bagikan ke sejumlah grup pendaki di Facebook (FB) Adji Kembara Tropis, dan ternyata juga mendapat respons yang sangat baik.
Contohnya di grup FB KPGIR, tulisan tersebut di-like dan dikomentari Ebbie, nature photographer andal Indonesia sekaligus pendaki gunung dan petualang lawas, yang memang asli orang Pagar Alam.
Ini link-nya di FB: https://www.facebook.com/share/p/4u9tf8osee6AsAr4/?mibextid=xfxF2i.
Begitupun di Grup FB Kopialas Indonesia, tulisan itu selain banyak yang suka/nge-like, pun dikomentari beberapa kali oleh pendaki lawas yang rajin ekspedisi, Willem Tasiam.
Berikutnya atau tulisan yang ketiga: "Masjid Al-Barokah di Kaki Dempo, Bangunannya Sederhana Latar Belakangnya Istimewa". Ini link-nya: https://travelplusindonesia.blogspot.com/2024/05/masjid-al-barokah-di-kaki-dempo.html.
Link tulisannya juga saya unggah di IG @adjitropis dengan captions: "Perjalanan menuju Kampung IV dari Kota Pagar Alam memang bikin hati senang, karena mata dimanjakan perkebunan teh bak hamparan permadani hijau raksasa. Tapi yang lebih menyenangkan hati, setibanya di sana bukan hanya ada beberapa rumah yang menjadi basecamp para pendaki serta warung makan, pun masjid berpenampilan sederhana namun berlatar belakang istimewa. Namanya Masjid Al-Barokah".
Ini link-nya: https://www.instagram.com/p/C7Dkgm8vgOd/?igsh=MWN1bnJyeW85NHdhaA==.
Tulisan keempat bertajuk: "10 Kiat Manajemen Pendakian Gunung Dempo Agar Sukses Lebih dari Sekadar Gapai Puncaknya". Ini link-nya: https://travelplusindonesia.blogspot.com/2024/05/10-kiat-manajemen-pendakian-gunung.html.
Link-nya juga saya unggah di IG dengan captions: "Sukses menggapai puncak Gunung Dempo via Kampung IV, Pagar Alam, Sumsel menjadi kebanggaan tersendiri bagi sejumlah pendaki. Namun untuk bisa seperti itu, sederet manajemen pendakian harus diindahkan".
Ini link-nya: https://www.instagram.com/p/C7QQFv_PabW/?igsh=MW9veTcxNnE4NGIwOQ==.
Selanjutnya atau tulisan yang kelima: "Serunya Memburu Pempek Sebelum & Sesudah Nanjak Dempo". Ini link-nya: https://travelplusindonesia.blogspot.com/2024/05/serunya-memburu-pempek-sebelum-dan.html.
Link tulisannya juga saya unggah di IG dengan captions: "Bicara kuliner Sumsel memang identik dengan pempek, padahal realitanya tak cuma itu. Karenanya kalau ada yang bertandang ke sana sekalipun untuk pendakian Gunung Dempo, banyak yang beranggapan kurang sempurna, kurang komplit dan kurang sah kalau belum memburu (mencari, membeli & menyantap) kuliner yang namanya sudah menasional bahkan mendunia ini ke tempatnya langsung.
Supaya pengalaman perjalanan pendakian kami ke Sumsel berujung sempurna, kami pun melakukan pemburuan kuliner khas Palembang yang konon kabarnya sudah ada sejak abad ke-7 pada zaman Kerajaan Sriwijaya itu.
Pemburuan pertama, kami lakukan sebelum mendaki Gunung Dempo di Pagar Alam, yang berjarak sekitar 7-8 jam berkendara dari Palembang, ibukota Sumsel. Lalu selepas turun gunung, kami memburu pempek lagi tapi di Sentral Kampung Pempek di Kota Palembang".
Tulisan keenam bertajuk: "Delapan Cara Asyik Nikmati Perkebunan Teh di Kaki Gunung Dempo*. Ini link-nya: https://travelplusindonesia.blogspot.com/2024/06/delapan-cara-asyik-nikmati-perkebunan.html.
Link tulisannya juga saya unggah di IG dengan captions: "Selain Gunung Dempo yg jadi dambaan banyak pendaki dari dalam dam luar Sumsel, di Pagar Alam juga terhampar perkebunan teh di kaki gunung tersebut yang sudah lama menarik kunjungan wisatawan.
Berdasarkan amatan TravelPlus Indonesia sebelum dan sesudah nanjak gunung api aktif bergelar atapnya Sumsel tersebut ditambah data dari berbagai sumber, sekurangnya ada 8 kegiatan asyik yang biasa dilakukan wisatawan saat menyambangi perkebunan teh kaki Dempo.
Ini link-nya di IG: https://www.instagram.com/p/C7vxmLZvBMz/?igsh=cmN4ZHo1NXVleHRk.
Terakhir atau tulisan ketujuh berjudul: "Mengenal Lebih Dekat Ragam Daya Tarik Cantigi di Hari Lingkungan Hidup Sedunia". Ini link-nya: https://travelplusindonesia.blogspot.com/2024/06/mengenal-lebih-dekat-ragam-daya-tarik.html.
Link tulisan yang kental muatan pro konservasi alam ini juga saya unggah di IG dengan captions: "Kemarin, bertepatan dengan #worldenviromentday #harilingkunganhidupsedunia #wed2024 yang diperingati setiap 5 Juni, TravelPlus Indonesia menyuguhkan tulisan terkait ragam daya tarik yang dimiliki Cantigi.
Apa indikatornya, kalau nama Gunung Dempo semakin melangit (baca: kian terkenal) berkat 25 konten digital tersebut?
Sekurangnya ada 3 indikatornya, pertama publik dalam hal ini warganet yang menonton 18 video dan atau membaca 7 tulisan mulai dari hampir 300 viewers sampai dengan 1.500 lebih pemirsa.
Indikator kedua, cukup banyak warganet yang merespons 18 konten video tersebut dengan menyukai (nge-like) atau memberi emoji ❤️.
Terakhir atau indikator ketiga, begitupun warganet yang memberi komentar positif, di antaranya banyak pendaki gunung yang berencana mendaki Gunung Dempo tahun ini ataupun tahun depan.
Adapun pemicunya juga ada 3. Pertama, jumlah konten yang saya buat terbilang banyak dan beragam. Tidak hanya tentang pendakian, pun flora dan faunanya, objek-objek wisata menarik lain di sekitarnya sampai kuliner khasnya, sehingga warganet punya pilihan sesuai minat.
Mengingat belum tentu semua warganet yang menonton konten-konten video atau membaca tulisan-tulisan itu pendaki gunung semua. Mengingat banyak pula warganet yang suka membaca tapi tidak suka melihat video, dan sebaliknya.
Pemicu kedua, ada kreativitas lebih dengan ditambah membuat sebanyak 16 lagu beragam genre sebagai audio konten-konten video tersebut.
Ke-16 lagu itu berjudul "Masjid Al-Barokah Kaki Gunung Dempo", "Tenda di Pelataran Dempo", "🇮🇩 Berkibar di Atap Sumsel", "Masjid Al-Barokah Kaki Gunung Dempo" (di Threads), "Masjid Al-Barokah Kaki Gunung Dempo" (di TikTok), "Mental Baja", "Jangan Sampai Terhalang", dan "Berpetualanglah Semasa Muda".
Berikutnya lagu bertajuk "Woi, Inilah Dempo", "The Real Summit Attack", "Sentral Kampung Pempek", "Terpikat Jamur Coklat Dempo", "Pinta Cantigi", "Langsung Jatuh Cinta", "Daya Tarik Cantigi", dan "Bentang Bendera Palestina".
Itulah yang membuat beda dengan konten buatan beberapa kreator lain yang sering menggunakan lagu/musik penyanyi/band yang tengah diminati.
Terakhir atau pemicu ketiga, link-link kontennya yang menyertakan sederet tagar yang relevan, disebarluaskan cukup masif via ragam medsos, ditambah lewat aplikasi pesan seperti WA dan WAG terkait seperti WAG pendaki gunung, pecinta alam, backpacker, stakeholder, ASN bidang kepariwisataan, lingkungan, dan lainnya sehingga peluang dilihat/dibaca semakin besar.
Semua itu akhirnya semakin meng-angkasakan nama Gunung Dempo.
Semoga bermanfaat🙏.
Salam Nanjak Pro Konservasi.
Salam Nanjak Ramah Lingkungan.
Teks & foto: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id
0 komentar:
Posting Komentar