. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 07 Juni 2020

Hutan Mangrove Mantehage Dipoles, Daya Tarik TN Bunaken Kian Menguat

Menyebut Bunaken yang terlintas dibenak kali pertama tentu saja snorkeling dan diving, melihat drop-off atau wall alias tebing karang vertikal-nya yang menakjubkan.

Padahal masih banyak aktivitas wisata minat khusus yang bisa dilakukan travelers, termasuk berwisata pendidikan yang berkonsep ramah ekologi atau eco tourism di kawasan konservasi berstatus taman nasional (TN) tersebut, salah satunya keliling hutan bakau di Pulau Mantehage.

"Kini hutan bakau di Pulau Mantehage yang merupakan salah satu pulau dalam kawasan TN Bunaken sudah ditata dengan mengindahkan konsep ramah lingkungan menjadi destinasi wisata minat khusus dan wisata pendidikan terkait ekosistem mangrove bernama Mantehage Mangrove Park," terang Kepala Balai TN Bunaken Farianna Prabandari kepada TravelPlus Indonesia usai tampil sebagai narasumber (narsum) acara virtual Obrolan Santai Travelers yang diadakan oleh TN Kutai dan didukung oleh KopiSetara, Sabtu (6/6/2020).

Menurut Farianna ekosistem hutan bakau di TN Bunaken seluas 2.500 Ha dan yang ada di Pulau Mantehage luasan mangrove-nya 1.435,76 Ha. 

Kata dia lagi, kelimpahan bakau jenis Rhizophora spp di Pulau Mantehage relatif tinggi.

"Disebelah Timur Laut Mantehage terdapat satu wilayah hutan bakau yang terdiri dari pohon-pohon kecil atau Pananggalan. Tidak terlihat adanya bekas-bekas pohon besar. Ini menunjukan bahwa wilayah Pananggalan merupakan hutan bakau yang relatif muda. Koloni-koloni kecil disekitarnya menunjukan bahwa proses perluasan hutan mangrove terus berlangsung di bagian utara pulau ini," ungkap Farianna.

Jenis bakau lain di Pulau Mantehage adalah Bruguiera spp, Camptostemon philippinensis, Avicennia marina, dan Ceriops tagal.

"Sejumlah spesies ekonomis seperti ikan gelodok (Periopthalmus spp), ikan sumpit (Toxotes jaculator), kepiting, dan buaya muara (Crocodylus porosus) merupakan penghuni kawasan muara dan hutan mangrove pulau ini," jelas Farianna seraya menambahkan kalau travelers juga bisa menikmati masakan khas masyarakat di pulau itu antara lain masakan ikan bobara bakar siram santan bumbu paniki.

Mangrove Trail
Travelers yang ingin menjelajahi Mantehage Mangrove Park bisa memanfaatkan Mangrove Trail sepanjang 1.200 meter.

"Di trail dari kayu itu sudah dilengkapi dengan menara pandang untuk melihat panorama hutan bakau dari ketinggian tertentu. Juga tersedia spot foto menarik dan gazebo sebagai tempat peristirahatan," jelas Farianna. 

Lokasi Mangrove Trail meliputi Desa Tinongko, Hutan Mangrove Mati, dan Desa Bango.

Terdapat gedung Information Center and Building Research di gerbang masuk lokasi. Gedung ini berfungsi sebagai ruang informasi tentang TN Bunaken bagi wisatawan.

Di Pulau Mantehage sudah tersedia 4 dermaga penumpang masing-masing di Desa Bango, Desa Tangkasi, Desa Buhias, dan Desa Tinongko.

Tarif karcis masuk kawasan hari libur untuk wisnus Rp 7.500 dan wisman Rp 225.000/orang. Sedangkan karcis masuk kawasan pada hari kerja wisnus Rp 5.000 dan wisman Rp 150.000/orang.

Karcis kegiatan wisata alam hari kerja untuk Tracking Mangrove Rp 5.000/orang, video komersil Rp 10.000.000/paket, handycam komersil Rp 1.000.000/paket, dan foto komersil Rp 250.000/paket.

Selain Mantehage, ada 4 pulau lagi yang termasuk dalam kawasan TN Bunaken yakni Pulau Bunaken, Manado Tua, Nain, dan Pulau Siladen, yang kesemuanya memiliki lokasi penyelaman.

Menurut Farianna, dua tahun belakangan ini pengunjung TN Bunaken didominasi wisatawan mancanegara (wisman), utamanya China, Eropa, dan AS.

"Tahun 2018 jumlah wisman yang berkunjung ke TN Bunaken sebanyak 20.584 orang dan wisnus-nya 12.600 orang. Sedangkan tahun 2019, wismannya 20.808 orang dan wisnus-nya 9.800 orang," ungkap Farianna. 

Travel Tips
Secara geografis Pulau Mantehage terletak di sebelah utara Pulau Sulawesi pada posisi 124° 45’ 20’’ BT dan 1° 42’ 56’’, tepatnya di perairan Teluk Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Kalau travelers bertolak dari Bandara Sam Ratulangi ke Manado, Ibukota Sulut sekitar 45 menit, tambah 30 menit lagi ke pesisir pantai atau pelabuhan guna menyeberang.

Dari Pelabuhan ITC Marina Plaza di Kota Manado ke Pulau Mantehage sekitar 90 menit dengan cuaca baik. 

Selain dari Pelabuhan ITC Marina Plaza, juga bisa juga menyewa perahu di Pelabuhan Pasar Bersehati.

Transportasi laut menggunakan kapal motor kapasitas penumpang dari 20 sampai 40 orang dengan biaya berkisar Rp 50.000 per orang. 

"Kalau sewa kapal berkapasitas 20 orang dari Manado ke Mantehage Rp 2,5 juta. Kapal yang berukuran 10 orang Rp 2 juta-an. Sedangkan perahu katinting untuk muter atau keliling Pulau Mantehage Rp 400.000. Kalau cuma seputaran kolam pakai katinting harga sewanya Rp 250 ribuan," beber Farianna.

TravelPlus menilai dibukanya wisata minat khusus dan ekowisata di Mantehage, menawarkan aktivitas wisata yang berbeda bagi travelers sekaligus menambah kuat daya pikat TN Bunaken secara keseluruhan. 

Pilihan aktivitas wisata minat khusus travelers di TN Bunaken pun jadi lebih variatif, tidak hanya snorkeling, diving, mendaki Gunung Manado Tua, dan bird watching.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.taman nasional bunaken


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP