. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 07 Juni 2020

Indonesia Tampil Inspiratif di Global Landscapes Forum 2020, Ini Sederet Pendapat Siti Nurbaya

Global Landscapes Forum (GLF) 2020 baru saja selesai digelar. Kali ini tentu saja secara online/virtual mengingat kegiatan berkelas internasional yang menampilkan ide-ide terbaik para praktisi dan ilmuwan dalam pemulihan lanskap dunia ini berlangsung ditengah pandemi Covid-19.

Sejumlah praktisi dan ilmuwan mancanegara termasuk Indonesia menyampaikan pendapat terbaiknya dalam GLF 2020 ini.

Indonesia sendiri diwakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (MenLHK) Siti Nurbaya pada sesi penutupan GLF Bonn 2020 Digital Summit yang dilaksanakan pada Jum’at (5/6) menjelang tengah malam Waktu Indonesia Barat melalui video conference.

Kata Siti Nurbaya, Indonesia terus berupaya menjaga kawasan dan lingkungan sebaik-baiknya dan upaya terhindar dari ekosida (ecocide) dan di sisi lain  mendorong prinsip keadilan restorative (restorative justice).

Sesi penutupan yang bertajuk Building the Future We Want – Green Recovery from COVID-19 ini menyoroti peluang langkah-langkah stimulus ekonomi dan reformasi kebijakan untuk mendukung ekonomi hijau dan solusi berbasis alam.

Selain itu menjelaskan langkah-langkah prioritas untuk “building back better” dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi serta mengeksplorasi hubungan antara pemulihan ekonomi berkelanjutan, perubahan iklim, dan keanekaragaman hayati.

Sejumlah panelisnya juga  memberikan pandangannya pada sesi diskusi penutupan GLF ini, antara lain Inger Andersen Executive Director of UNEP, Prof. Edward B. Barbier dari Colorado State University, Ibrahim Thiaw Executive Secretary of UNCCD, Achim Steiner Administrator of UNDP, Naoko Ishii CEO and Chairperson of Global Environment Facility (GEF), dan Yugratna Shrivastava dari UN Major Groups Youth Representative.

Profesor Edward Barbier dari Colorado State University pada sambutan pembukaan sesi menyatakan untuk solusi iklim berbasi alam di negara berkembang perlu diiplementasikan tiga kebijakan utama yang merupakan strategi jangka panjang yang meliputi: menghilangkan subsidi bahan bakar fosil dan merealokasikannya untuk mendorong pengembangan energi berkelanjutan, menghilangkan subsidi irigasi dan merealokasikannya untuk meningkatkan sanitasi perkotaan dan penyediaan air minum, dan mengenakan pajak karbon.

Achim Steiner dari UNDP mengatakan kita tidak dapat melangkah melakukan transformasi menuju ekonomi hijau tanpa dukungan masyarakat.

Inger Andersen dari UNEP mengutarakan stimulus ekonomi dapat diarahkan pada upaya-upaya menuju ke arah perbaikan lingkungan dan kelestarian alam, terutama konservasi keanekaragaman hayati. 

Keseimbangan alam salah satunya ditentukan oleh keanekaragaman hayati.

"Untuk itu kita harus bergerak bersama. Kita harus mengganti keseharian kita menuju masa depan yang lebih hijau," ujarnya.

Sementara itu, Naoko Ishii sebagai CEO dan Ketua GEF mengungkapkan  ketidakseimbangan ekosistem merupakan akar masalah merebaknya pandemi Covid-19. 

"Dalam hal ini kita harus memfokuskan pada transformasi sistem pangan sebagai dampak Covid-19 dengan meningkatkan kemitraan di sepanjang rantai pasokan pangan," imbaunya.

Lain lagi dengan Yugratna Srivasta, perwakilan dari youth community.  

Dia menegaskan bahwa kita tidak dapat kembali ke kenormalan sebelumnya karena sistem sebelumnya tidak dapat lagi dipertahankan akbiat Covid-19. 

"Untuk itu kita harus melakukan penyesuaian-penyesuaian yang mendorong pada kehidupan yang lebih ramah lingkungan," terangnya. 

Selanjutnya Ibrahim Thiaw dari UNCCD menyatakan kita memerlukan kerja sama yang semakin erat di tingkat internasional.

"Kita tidak dapat mengatasi masalah dunia, terutama terkait Covid-19, tanpa dukungan semua pihak," ungkapnya.

Bagaimana dengan Indonesia? Karena pandemi Covid-19, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan refocussing anggaran nasional untuk jaring pengaman sosial, untuk mengelola Covid-19 dan melindungi rakyat dengan menyediakan fasilitas kesehatan, pasokan makanan, serta stimulus ekonomi bagi mereka yang terkena dampak Covid- 19, khususnya usaha kecil dan menengah dan untuk atasi masalah ketenagakerjaan.

Dalam kondisi ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada konteks tema diskusi GLF 2020, tetap melangkah bekerja melindungi hutan dari perambahan dan terus meningkatkan langkah-langkah penegakan hukum.

Lebih lanjut, MenLHK Siti Nurbaya menegaskan upaya Indonesia untuk meningkatkan sumber daya alam dan lingkungan telah menunjukkan kemajuan yang signifikan, dan upaya ini serta pembaruan masih terus dilakukan.

“Komitmen dan upaya kami bahkan lebih kuat dari sebelumnya, termasuk pengaturan carbon pricing yang sedang dalam godokan dan segera dibahas pada tingkat rapat kabinet,” terangnya.

Kata Siti, penerimaan dari carbon akan identik dan selaras dengan langkah-langkah green economy yang dijalankan oleh suatu negara, sebagaimana ditegaskan Prof Esward Barbier.

“Ketika FAO memperingatkan dunia tentang kelangkaan pangan karena Covid-19, maka negara-negara berusaha mengembangkan lahan yang subur untuk tanaman pangan. Namun, praktik pertanian di zona ekologis yang rentan harus dikelola dengan baik ketika itu tidak dapat dihindari," tambahnya.

Oleh karena itu, lanjut Siti, pendekatan dan pemenuhan syarat  budidaya, syarat manajemen atau pengelolaan, dan syarat konservasi  secara tepat menjadi langkah  sangat penting untuk dipraktikkan dalam pembangunan pertanian secara berkelanjutan.

"Ini bukan hal mudah,  perlu dukungan yang komprehensif," ujarnya lagi.

Untuk itu, sambungnya, Indonesia menyambut kerja sama yang lebih erat dan memastikan dengan memperhatikan masyarakat dalam hal kesehatan, pangan, dan ekonomi, sambil mengelola hutan dan bentang alam secara berkelanjutan menuju masa depan yang kita inginkan. 

“Pandemi Covid-19 merupakan persoalan multi-facet dan perlu ditangani dengan penegasan orientasi pembangunan berkelanjutan, inklusif, seraya membangun kohesi sosial masyarakat dalam solidaritas global,” pungkas Siti Nurbaya mengakhiri pandangannya pada forum internasional bergengsi ini.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.birkom klhk


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP