. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 09 Mei 2020

Yuk Intip Pasar Wisman Australia Terkini Lewat Webinar ITF  Internasional #2

Selama tahun 2019, tercatat  jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) negeri Kangguru ke Bali melalui Bandar Udara (Bandara) Ngurah Rai mencapai 1.230.133 orang atau berada di posisi pertama. Angka itu mengungguli kunjungan wisman asal Cina dengan jumlah sebanyak 1.196.497 jiwa.

Melihat data itu, jelas kalau pasar wisman negeri Kanguru itu amat dirindukan pariwisata Indonesia, terutama Bali.

Hal itu dibenarkan Sapta Nirwandar (65) selaku Ketua Indonesia Tourism Forum (ITF).

Kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2011-2014 ini market Australia besar buat Indonesia dan tujuan utama mereka nomor satu masih ke Bali.

"Yoilah Bali, dan Kuta itu sudah jadi kota untuk turis Australia," ujar pria kelahiran Bandarlampung, Lampung ini kepada TravelPlus Indonesia, Sabtu (9/5/2020).

Kata Sapta, guna mengetahui kondisi dan keinginan market wisman asal Australia terkini, pihaknya menggelar ITF 2020 untuk sesi internasional yang kedua dengan menghadirkan sederet nara sumber (narsum), salah satunya Irshad Cader selaku CEO of Globothink Consultant, Australasia & Middle East.

Irsad Cader itu dari Australia dan konsultan Timur Tengah juga. "Dia tahu Australian market dan Timur Tengah. Tapi yang akan kita tanya nanti utamanya soal pasar Australia," terang Sapta ketika TravelPlus menanyakan alasan kenapa panitia menghadirkan Irsad di ITF 2020 Internasional jilid 2 nanti.

Selain itu, lanjut Sapta, forum virtual yang juga didukung Kemenparekraf dan World Travel & Tourism Council (WTTC) ini juga bertujuan untuk mengetahui kesiapan pariwisata Indonesia dalam menghadapi perubahan paradigma new normal.

Sewaktu disinggung apa dukungan Kemenparekraf dalam ITF 2020 kali ini? Sapta yang akan menjadi moderator forum internasional tersebut mengatakan mendapat dukungan besar dengan kehadiran Menparekraf Wishnutama yang akan menyampaikan opening remarks atau kata sambutan.

Selain Irshad Cader dan Mas Menteri Tama, ITF 2020 Internasional jilid 2 yang akan digelar Jumat (15/5/2020) pukul 03.30-05.00 sore waktu Jakarta via Zoom Webinar ini juga akan menghadirkan sejumlah narsum lain yakni Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha AS, Ketum PHRI Hariyadi Sukamdani, CEO of Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, CEO of Panorama Group Budi Tirtawisata, serta President and CEO of the WTTC Gloria Guevara Manzo sebagai keynote speaker.

ITF Internasional #1
Kata Sapta, sebelumnya ITF sudah mengadakan seminar internasional edisi perdana Rabu (22/4/2020) lalu dengan UNWTO selama dua jam. "Pesertanya sekitar 500 orang dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara," terangnya.

Para narsumnya antara lain Sandra Cavao, Chief of Tourism Market Intelligence and Competitiveness UNWTO; Taliya Minullina, CEO of Tatarstan Investment Development Agency dari Kazakhstan; Giri Adnyani, Sekretaris Kemenparekraf; Reem El Shafaki, Senior Associate, DinnarStandard (USA based); Haryadi Sukamdani, Ketua Umum PHRI; IB. Agung Partha Adnyana, Ketua Bali Tourism Board; Denon B. Prawiraatmadja, Ketua Umum INACA; dan Budi Tirtawisata, CEO Panorama Group Tourism and Hospitality serta Sapta sebagai moderator.

"Masing-masing pembicara menyampaikan paparannya dari kota atau negaranya masing-masing," tambah Sapta.

Ketika itu Sandra Cavao mengatakan UNWTO sedang mempersiapkan protokol baru untuk pariwisata yang bisa digunakan oleh destinasi-destinasi yang akan dibuka kembali. Rencananya protokol itu akan diperkenalkan akhir Mei 2020. 

Sandra membenarkan kalau industri pariwisata saat ini sedang dalam posisi survival. Kata dia, UNWTO telah mengimbau kepada negara-negara untuk memasukkan pariwisata dalam setiap kebijakan baik saat menghadapi pandemi maupun paska-pandemi.

Dalam ITF internasional jilid 1 itu,  UNWTO juga mengeluarkan beberapa poin saran yang bisa dilakukan di masa krisis sekarang, di antaranya pemerintah harus mendukunv para pelaku usaha pariwisata agar  usahanya tak sampai tutup.

Mendukung para pekerja di sektor pariwisata secara langsung dan tidak langsung melalui perusahaan tempat mereka bekerja agar tidak kehilangan pekerjaan, mengadakan pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan mereka dsb.

Pemerintah juga harus mempersiapkan protokol baru untuk membuka kembali destinasi pariwisatanya mengingat paska-pandemi Covid-19, pariwisata akan menghadapi berbagai tantangan baru.

Data lembaga pariwisata dunia di bawah PBB ini, per 6 April 2020, 96% destinasi di seluruh dunia telah memberlakukan restriksi perjalanan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Sebanyak 43% atau 90 destinasi telah menutup perbatasan negaranya secara penuh atau sebagian; 27% atau 56 destinasi menunda sepenuhnya atau sebagian penerbangan internasional ke negaranya; dan 21% atau 44 destinasi melarang penumpang dari negara-negara tertentu yang telah terinfeksi Covid-19 masuk ke negaranya.

Giri Adnyani menjelaskan kalau Kemenparekraf sudah  mempersiapkan empat pilar dalam masa pemulihan yakni destinasi, sumber daya manusia, responsible marketing, dan industri.

"hygiene dan keamanan akan menjadi prioritas utama di pilar destinasi," terang Giri.

Dalam pelaksanaannya nanti, lanjut Giri, Kemenparekraf akan bekerja sama dengan industri dan asosiasi pariwisata menghadapi the new normal pasca Covid-19.

Taliya Minullinan memprediksi  standar sanitasi, aspek keamanan dan kesehatan paska-pandemi  akan sangat lebih tinggi daripada sebelumnya.

"Nah buat yang tertarik ikut ITF Internasional #2 bisa daftar gratis di bit.ly/ITFseminar2. Segera ya karena limited participant," pungkas Sapta. 

Terkait penyelenggaraan seminar ITF internasional #2 betema: Chages of Tourism Paradigm in the Era of New Normal, aktivis pariwisata Taufan Rahmadi mengatakan tema tersebut sama dengan apa yang diutarakannya pada acara Ngopi Sore Bareng Bang Sandi bertajuk "Tourism VS Corona", secara Live di Facebook Sandi Salahuddin Uno, Kamis (7/5/2020).

Di diskusi yang juga menghadirkan Sapta sebagai narsum, Taufan ketika itu memulainya dengan sebuah statement: "Dengan adanya wabah corona ini sudah waktunya kita bersama merubah paradigma dalam kepariwisataan Indonesia".

"Kita tidak ingin pariwisata Indonesia di dalam pembangunannya berpotensi menghasilkan bom waktu yang dapat membahayakan bagi kelestarian alam budaya, stabilitas ekonomi, dan keamanan negeri ini," terangnya. 

Kata founder komunitas Temannya Wisatawan (TW), paradigma pembangunan pariwisata yang diharapkan adalah paradigma yang tidak saja mampu menjaga kelestarian alam, nilai budaya, dan kualitas wisatawannya.

"Tapi juga mampu mensejahterakan ekosistem manusia yang bergantung hidup di dalamnya," ungkap Taufan yang diunggah di akun IG-nya @taufanrahmadi berikut flyer ITF internasional #2 itu.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Wisman nikmati salah satu upacara adat khas Bali di pantai. (foto: dok.gayatri)
2. Flyer Webinar ITF 2020 Internasional #2. (foto: dok.itf2020internasional#2)
3. Para narsum di ITF Internasional #1. (foto: dok.@saptanirwandarofficial)
4. Unggahan Taufan Rahmadi di IG-nya terkait seminar internasional jilid 2 tersebut. (foto: dok@taufanrahmadi)


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP