. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 02 Mei 2020

Wishnutama Jadi Narsum Bincang Bisnis ASITA, View Live-nya Tembus 6.400

Kehadiran Menparekraf Wishnutama sebagai nara sumber Bincang Bisnis ASITA (BBA) edisi 3, berhasil menaikkan view live-nya atau jumlah penonton yang sedang melihat diskusi secara virtual di zoom meeting itu pada saat bersamaan.

Informasi dari Koordinator Bidang Litbang dan SDM DPP ASITA Masrura Ram Idjal sebagai host diskusi yang berlangsung Sabtu, (2/4/2020) sore itu, ada 889 yang mendaftar atau responses-nya dan tembus 6.400 view live-nya di Facebook (FB).

Data itu membuktikan kalau keberadaan Wishnutama sebagai narsum BBA amat ditunggu-tunggu banyak pihak.

Siapa saja? Sudah tentu para pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf), entah itu pemilik travel agent (TA) dan tour operator (TO), pemandu wisata, pengusaha obyek wisata/hotel/ restoran, dan UMKM pariwisata serta pelaku seni. 

Belum lagi kepala dinas pariwisata (kadispar), akademisi, komunitas, pemerhati, dan tentu saja wartawan serta pihak-pihak terkait lainnya.

Buktinya juga hadir Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid, Direktur Tourism Malaysia Jakarta Roslan Othman, Dubes RI untuk New Zealand Tantowi Yahya, Dubes RI untuk Laos Pratito Soeharyo, dan Staf Ahli Presiden Aji Erlangga.

Ini berdasarkan pantauan TravelPlus Indonesia sewaktu mengikuti BBA tersebut, dan memantau siapa saja para pesertanya.

Dari ASITA selaku penyelenggara BBA misalnya, selain Ketum DPP N. Rusmiati dan Masrura, juga ada sejumlah pemilik TA & TO.

Lalu ada Kadispar Jabar, Kepri, Batam, Bintan, Semarang, Banten, Lebak, Maluku, Lombok Barat, Tangerang Selatan, Lampung, Bandung, Kalimantan Tengah, dan Kadispar Gorontalo.

Ada juga dari anggota PHRI dan APGI (Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia), dan lainnya.

Maklum kesempatan mereka bertemu langsung atau tatap muka dengan orang nomor satu di kementerian yang membidani 2 sektor yang dikawinkan, Pariwisata dan Ekraf ini agak sulit terutama sejak mewabah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). 

Kenapa? Ya karena memang hampir semua kegiatan Wishnutama (dan menteri-menteri lainnya) kebanyakan dilakukan secara daring/online atau virtual bukan konvensional/tatap wajah/doorstop baik itu untuk rapat interen maupun rapat dengan Presiden Jokowi dan para menteri, dengan sejumlah kadispar, PHRI, ASITA, Komisi X DPR RI, maupun jumpa pers dengan wartawan, dan lainnya.

Mungkin kalau kondisinya normal (tidak ada pandemi), kesempatan bertemu face to face jauh lebih berpeluang, mengingat Mas Menteri Tama termasuk salah satu menteri yang terbilang cukup terbuka dengan sejumlah pihak, termasuk wartawan.

Bukti kecilnya dia kerap menjawab pertanyaan TravelPlus Indonesia dengan segera lewat pesan WA. 

Dalam acara BBA yang berkonsep Ngobrol Santai dengan tema: “Sudah Sampai Dimanakah Kebijakan Pemerintah dalam Men-support Pariwisata”, bagi TravelPlus tak banyak hal baru yang disampaikan Mas Menteri satu ini.

Ini dikarenakan sebelum BBA edisi paling banyak pesertanya ini berlangsung, TravelPlus sudah beberapa kali menanyakan hal-hal terkait dengan tema itu kepada Wishnutama dan senantiasa dibalas/dijawabnya.

Ditambah lagi dengan press release yang kerap dikirim staf Biro Komunikasi (Birkom)/Humas Kemenparekraf. 

Namun bagi sejumlah pihak lain yang menjadi peserta BBA, bisa jadi sejumlah hal yang diutarakan Wishnutama itu adalah informasi yang baru lantaran baru kali pertama mendengarnya.

Selama lebih kurang 1 jam, ada dua hal yang TravelPlus garis bawahi dari sederet informasi yang dilontarkan Wishnutama, pertama soal upayanya meningkatkan seat capacity untuk menambah kunjungan wisman ke Indonesia dan kedua upayanya mendorong TA & TO di Indonesia memiliki platform digital. 

"Kalau seat capacity cuma 13,5 juta sementara target wisman tahun lalu 20 juta terus sisanya bagaimana, tidak mungkin sisa wismannya harus jalan darat atau laut ke Indonesia," terangnya.

Wishnutama yakin kalau seat capacity ke Indonesia bisa sama dengan Malaysia sebesar 40 juta, jumlah wisman ke Indonesia pasti lebih banyak daripada wisman yang ke Malaysia.

"Untuk itu saya kerap kali mengunjungi Menteri Perhubungan sebelum muncul pandemi Covid. Hampir tiap hari saya bertanya opportunity-nya bagaimana untuk membesarkan seat capacity ke Indonesia," terangnya.

Kalau Indonesia menargetkan quality traveler atau wisman yang berkualitas, tentu wismannya yang dibidik antara lain yang menggunakan pesawat ke Indonesia bukan lewat darat, terutama wisman dari negara-negara yang berjarak jauh dari Indonesia.

Upaya peningkatan seat capacity itu, kata Wishnutama sudah dilakukannya dengan cara bersinergi terus dengan Menhub.

Namun kehadiran Covid-19 terpaksa pihaknya untuk sementara fokus ke upaya mitigasi percepatan pencegahan penyebaran virus Corona dan penanganan dampak yang diakibatkan dari pandemi ini terhadap pelaku usaha di sektor parekraf.

Kedua, mengenai upayanya mendorong TA & TO di Indonesia untuk memiliki platform digital sebagai langkah untuk mempersiapkan prediksi lonjakan wisatawan pasca-pandemi, Wishnutama mengatakan  teknologi dan media digital membawa rutinitas dan cara hidup yang baru termasuk dalam industri pariwisata.

Kata dia, kendati  berbagai macam teknologi digunakan seperti virtual reality namun tidak bisa menggantikan experience ketika wisatawan berkunjung langsung ke destinasi wisata.

Platform digital, lanjutnya sangat dibutuhkan dalam ekosistem pariwisata yang mempertemukan buyer dan seller di mana semua travel agent, akomodasi, atraksi dikumpulkan untuk bertransaksi, terlebih dalam mempersiapkan lonjakan wisatawan usai pandemi 

“Suka tidak suka mau tidak mau, era digital suatu keniscayaan, dan ini tantangan buat teman-teman di ASITA,” ujarnya.

Kemenparekraf juga tengah berkoordinasi dengan para stakeholder pariwisata untuk mempersiapkan lonjakan wisatawan tersebut dengan membuat paket wisata menarik dan kompetitif sehingga setelah masa pandemi ini selesai, pihaknya langsung gencar melakukan promosi baik dalam atau luar negeri.

Sebagai langkah awal menggerakan wisnus dengan membuat paket wisata yang kompetitif.

"Kami juga sudah berkomunikasi dengan Garuda dan chain hotel untuk membuat paket-paket menarik. Nanti setelah pandemi selesai kita siap menyambut wisatawan,” pungkas Wishnutama yang juga menyinggung soal prosedur kesehatan dan keamanan dalam BBA kali ini.

Catatan TravelPlus
Acara BBA kerap kali menghadirkan narsum berkompeten dan tengah dinanti-nanti informasinya oleh banyak pihak. Tak heran kalau banyak peminatnya.

BBA sebelumnya, Sabtu (25/4/2020) hadir Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda sebagai narsum utama, dan kali ini Wishnutama.

Sayangnya BBA kali ini agak bermasalah dalam hal teknis, terutama voice narsum-nya yang terputus-putus bahkan kerap kali lenyap.

Bisa jadi lantaran over pesertanya. Efek lainnya, batere HP jadi cepat panas dan kemudian off dengan sendirinya sebagaimana TravelPlus alami.

Ketika disinggung soal itu, Masrura mengatakan akan mengevaluasi lagi agar BBA berikutnya lebih baik lagi.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, IG: @adjitropis)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP