. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 02 Mei 2020

Ikut E-learning KLHK, Kelompok Tani Hutan Sosial Bangga dan Untung

Peserta E-learning untuk pendamping dan petani Perhutanan Sosial mengaku bangga dan beruntung dapat mengikuti pelatihan jarak jauh yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), selama empat hari, baru-baru ini, 27 - 30 April 2020.  

Kegiatan E-learning ini merupakan kerjasama lintas Eselon I antara Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) dan Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (Ditjen PSKL).
Pelatihan jarak jauh ini merupakan kelas gelombang pertama untuk angkatan 1 dan 2, yang masing-masing diselenggarakan oleh pusdiklat LHK dan 7 Balai diklat LHK di seluruh Indonesia.

Jumlah peserta yang mengikuti E-learning kurang lebih 500 orang pendamping dan petani dari kelompok Perhutanan Sosial dari berbagai tempat di Indonesia.

Kepala BP2SDM, KLHK, Helmi Basalamah menutup secara resmi kegiatan E-learning gelombang pertama ini melalui video conference (vicon) pada 30/4/2020.

Setelah kegiatan ini, Helmi berharap dapat menciptakan tenaga pendamping Perhutanan Sosial di berbagai wilayah Indonesia, sehingga percepatan dan peningkatan kualitas program Perhutanan Sosial dapat tercapai.

Helmi dalam laporannya kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, menyampaikan kalau peserta sangat antusias terhadap pembelajaran jarak jauh ini.

Metode ini merupakan hal yang baru bagi petani, dan menyadari ternyata hanya dengan menggunakan smartphone atau laptop dan koneksi internet mereka dapat mengikuti pelatihan dan mendapatkan pengetahuan dari narasumber yang kompeten tanpa harus pergi dari tempat tinggalnya.

"Peserta pelatihan aktif dan antusias dalam proses pembelajaran melelui video conference dengan aktif memberikan pendapat, pertanyaan, penyelesaian quiz, serta membuat tugas mandiri," tulis Helmi dalam laporannya.

Helmi menambahkan seluruh peserta mengikuti pelatihan dengan baik sampai dengan mendapatkan predikat lulus.

Peserta kemudian mendapatkan sertifikat pelatihan setelah memenuhi aspek penilaian yang meliputi: Kehadiran/Partisispasi (bobot 10%), Nilai Akademis (menjawab soal di setiap materi/kuis) (bobot 40%), Tugas catatan mandiri (bobot 20%), Tugas Rencana Tindak Lanjut Paska Pelatihan (bobot 20%), serta Sikap dan Prilaku (bobot 10%). 

Menurut Helmi metode E-learning ini dirancang untuk menyelenggarakan pelatihan yang mudah, murah, efektif, dan efisien serta dapat menjangkau masyarakat dipenjuru Nusantara.

"Kerjasama tim antara tutor, admin, dan panitia mutlak diperlukan ketika proses pembelajaran online.

Kesamaan konsep dan persepsi antara tutor yang saling berjauhan sangat penting, sehingga proses pembelajaran lancar, tepat waktu, tidak terganggu sinyal ataupun gangguan lainnya," terang Helmi. 

Direktur Jenderal PSKL Bambang Supriyanto menyampaikan kolaborasi yang kuat seluruh elemen di BP2SDM dan Direktorat Jenderal PSKL menjelma menjadi Super Tim yang dapat mewujudkan pelatihan E-Learning Pendampingan Perhutanan Sosial Paska Izin dengan baik dan lancar.

“Antusiasme kelompok tani hutan sangat luar biasa, ditunjukan dengan kehadiran di TC dan mengerjakan exercise tata kelola hutan sosial dengan belajar mandiri, menjadikan E-learning gelombang 1 ini sukses mencapai sasaran,” ujar Bambang. 

Apresiasi Peserta
Peserta yang mengikuti E-learning ini pun meninggalkan kesan yang baik ataa  penyelenggaraan kegiatan ini.

Seperti yang disampaikan oleh Pendamping Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Pemandang, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Johan Wibowo.

Kata Johan kegiatan E-learning adalah kebijakan yang luar biasa. "Ini sebuah transisi teknologi menuju era digital. Ditengah situasi Pandemi COVID-19, peserta tetap dapat memperoleh pengetahuan," ujarnya. 

Beberapa petani hutan yang mengikuti E-learning ini juga turut memberikan apresiasi yang baik untuk KLHK.

Sapto, petani hutan dari Rajabasa, Lampung misalnya mengungkapkan rasa bangga dan senang dengan pelatihan jarak jauh ini. Dia berharap, semoga ada pelatihan lain untuk mendukung pengembangan usaha.

Demikian juga dengan petani hutan dari Sukabumi Jawa Barat, Sandi Mulyana. Dirinya bersyukur dapat mengikuti pelatihan dan menilai pelatihan online sesuatu yang sangat baru, dan akan menerapkannya di lapangan untuk mendukung kemajuan perhutanan sosial.

Petani lainnya Nurdin dari Mejeni, Sulawesi Barat mengungkapkan materi pelatihan sangat bagus, didukung para pengajar yang sabar, baik, dan kompeten mampu menjawab pertanyaan yang ada di lapangan.

Nurdin mengaku akan menerapkan pengetahuan yang didapatnya untuk bekerja di lapangan.

Guna mempercepat program Perhutanan Sosial, KLHK akan meneruskan kegiatan E-learning  Perhutanan Sosial.

Adapun target hingga bulan Juni 2020 adalah 3.000 peserta yang terdiri atas 100 angkatan.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.birkom klhk

Captions:
1. Peserta pelatihan jarak jauh atau E-learning yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
2. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM), KLHK, Helmi Basalamah.
3. Peserta E-learning mendapatkan pengetahuan dari narasumber berkompeten sambil beraktivitas di rumahnya masing-masing.
4. Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL), KLHK, Bambang Supriyanto.
5. Tutor atau pengajar E-learning yang berkompeten.
6. Peserta E-learning sangat antusias.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP