. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 13 April 2020

Nama Glenn Fredly Diusulkan Bukan Hanya sebagai Museum pun Pusat Kesenian

Sosoknya yang menginspirasi bukan hanya aspek seni musik tapi jauh lebih luas dari itu, membuat nama Glenn Fredly pantas diusulkan sebagai museum bahkan Pusat Kesenian.

Usulan itu diungkapkan musisi Addie MS saat menjadi salah satu nara sumber (narsum) dalam diskusi virtual bertema “Jejak Musikalitas Glenn Fredly untuk Negeri” bersama sejumlah tokoh industri kreatif, pelaku seni, dan beberapa wartawan/blogger antara lain TravelPlus Indonesia, Senin (13/4/2020).

"Bukan hanya museum, namanya harus menjadi semacam Taman Ismail Marzuki jadi Pusat Kesenian Glenn Fredly atau apa gitu. Karena dia sudah menginspirasi bukan hanya aspek seni musik tapi juga kemanusiaan, lingkungan hidup, dan lainnya," ungkap Addie MS.

Kata suami penyanyi Memes ini, Glenn itu pejuang bagi pembangunan Indonesia Timur.

"Perhatiannya selalu Indonesia Timur dan itu yang saya salut. Kita sama-sama tahu Indonesia Timur beberapa tahun lalu agak terabaikan. Dengan hatinya yang besar, dia membawa perubahan begitu banyak aspek buat kawasan itu. Kalau suatu ketika Indonesia Timur lebih maju, saya melihat Glenn adalah salah satu tokoh pejuangnya," terang Addie MS. 

Meskipun dia jauh lebih muda tapi memberikan sikap respek yang beda dengan yang lain.

Dia merayakan kebesaran bakat-bakat lain juga musisi-musisi seniornya yang menginspirasinya seperti Ruth Sahanaya dengan membuat konser Tanda Mata, lalu konser buat Bob Tutupoli, Slank, Yopie Widianto, dan Koes Plus.

"Dia tidak asyik dengan dirinya sendiri padahal dirinya besar. Kerendahan hatinya menginspirasi saya," tambah Addie MS.

Dia juga mengajarkan bagaimana kita bertoleransi. "Sewaktu Glenn melantunkan Shalawat Badar, mata saya basah, luar biasa," akunya lagi.

Cara berpikirnya, sambung Addie MS, sudah beyond kepentingan dia, beyond cita-cita dia, selalu mikir bagaimana dirinya memberi manfaat bagi sekelilingnya. Termasuk semangat kebangsaannya yang kuat.

"Semua itu, membuat Glenn di mata saya seperti film yang diproduserinya, Sang Cahaya dari Timur," tutup Addie MS.

Sementara diva pop Ruth Sahanaya atau Uthe mengatakan Glenn punya hati yang luas, menginspirasi keberagaman.

"Kita kehilangan salah satu garda terdepan di industri musik Indonesia," akunya.

Dubes RI untuk China Djauhari Oratmangun mengatakan Glenn itu memahami banyak hal dan ingin terlibat banyak hal namun fokus utamanya tetap di musik.

Dia ingin kekuatan musik bisa masuk ke dunia displomasi, kemanusiaan, politik perancangan undang-undang dll. Jadi dia ingin mewarnai bidang-bidang lain dengan bahasa musik.

"Kami sebenarnya berencana bagaimana membawa musik Indonesia masuk ke China, karena dengan pasar 1,5 miliar bisa meningkatkan perekonomian kita. Glenn sedang meletakkan pondasi besar, dan harus diteruskan," harap Djauhari.

Sang Katalisator
Walikota Ambon Richard Louhenapessy yang menjadi keynote speaker dalam diskusi virtual ini mengatakan Glenn memberikan spirit dalam menjaga semangat persaudaraan.

Dia juga katalisator, menjembatani seluruh pendekatan yang berbeda dengan musik sebagai bahasa yang universal.

Oleh karena itu, pihaknya berniat ingin mengenang dan menjadikan kisah Glenn Fredly dalam museum atau sebuah buku, yang nantinya dapat menjadi referensi bagi masyarakat Kota Ambon dan menjadi referensi juga buat musisi Indonesia. 

"Kalau nanti ada Festival Musik dalam rangka mengenal Glenn dan kegiatan lain after Covid-19, saya yakin akan di-support habis bukan hanya dari Maluku tapi juga Indonesia," terang Richard.

Keynote speaker lainnya, Menparekraf Wishnutama menilai Glenn punya keinginan kuat mewujudkan Ambon sebagai Kota Musik salah satunya melalui Festival Musik Ambon.

Setelah Ambon ditetapkan menjadi kota musik oleh UNESCO, lanjut Wishnutama, pihaknya menghubungi Glenn dan berencana tahun ini ingin membuat festival musik di Ambon.

"Kami sempat ketemu di MBloc dan Glenn sangat antusias ketika diajak berdiskusi tentang festival musik itu,” ungkapnya.

Namun festival musik di Ambon yang direncanakan bakal dihelat tahun ini harus tertunda karena wabah pandemi Covid-19.

Menurut Wishnutama semangat almarhum Glenn harus terus dihidupkan dan diwujudkan.

"Saya harap Walikota Ambon bisa menjaga semangat Glenn untuk membuat festival musik ini tetap terlaksana dikemudian hari,” pungkasnya. 

Diskusi virtual yang dimoderatori Michael Umbas, juga menghadirkan sejumlah narsum lain yakni Enteng Tanamal, Candra Darusman, Andre Hehanussa, Tantowi Yahya, Edo Kondologit, Rio Febrian, dan Ari Juliano Gema dari Kemenparekraf.

Penyanyi bernama lengkap Glenn Fredly Deviano Latuihamallo ini tutup usia pada 44 tahun karena mengindap meningitis atau radang selaput otak di RS Setia Mitra, Jakarta Selatan, Rabu (8/4/2020).


Sehari kemudian, pria kelahiran Jakarta berdarah Maluku ini dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Pelantun Kasih Putih ini meninggalkan istri tercinta Mutia Ayu dan seorang putri yang masih bayi. 

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji & birkom kemenparekraf

Captions:
1. Glenn Fredly bersama Menparekraf Wishnutama. (Foto: dok.birkom kemenparekraf)
2-6: Narsum & peserta diskusi virtual bertema “Jejak Musikalitas Glenn Fredly untuk Negeri”.
7. Pemilik nama lengkap Glenn Fredly Deviano Latuihamallo ini wafat dalam usia 44 tahun. (Foto: dok.birkom kemenparekraf)


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP