. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 13 April 2020

Wishnutama Imbau Dinas Pariwisata Daerah Bantu Pekerja yang Kesulitan Daftar Kartu Pra Kerja

Menparekraf Wishnutama mengimbau agar dinas pariwisata di daerah bisa membantu tenaga kerja yang kesulitan mendaftarkan diri sebagai penerima Kartu Pra Kerja di daerahnya masing-masing. Pendaftarannya sudah dibuka sejak Sabtu (11/4/2020).

“Saya imbau dinas pariwisata di daerah, bisa membantu dan terus mengawal, agar para pelaku usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) bisa menerima insentif, yang dapat meringankan beban dan biaya operasional mereka,” kata Wishnutama dalam keterangannya, Minggu (12/4).

Mas Menteri satu ini menyebut sebanyak 189.586 tenaga kerja sektor Parekraf dari 34 provinsi yang terdampak pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) berhak menerima bantuan melalui program Kartu Pra Kerja.

Menurut Mas Tama jumlah pekerja yang masuk ke Kemenparekraf tersebut diperoleh dari asosiasi industri dan profesi Parekraf serta dinas-dinas pariwisata dan sudah melalui proses data cleansing yang sudah dilaporkan ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk dijadikan basis data penerima Kartu Pra Kerja.

“Data tersebut terdiri atas pekerja formal, tenaga kerja informal, PHK, dan pekerja yang dirumahkan. Juga pelaku seni, federasi musisi Indonesia, persatuan karyawan film dan televisi, serta pelaku ekonomi kreatif lainnya,” ungkapnya. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara resmi membuka membuka Pendaftaran Program Kartu Prakerja melalui situs resmi www.prakerja.go.id.

Program Kartu Prakerja merupakan program bantuan biaya pelatihan dan insentif bagi para pekerja, pencari kerja, serta pelaku usaha mikro dan kecil yang kehilangan pekerjaan dan/atau mengalami penurunan daya beli akibat pandemi COVID-19.

“Kartu Prakerja diharapkan mampu meningkatkan kompetensi, produktivitas, dan daya saing angkatan kerja, serta dapat meringankan biaya hidup akibat pandemi COVID-19” kata Airlangga.

Syarat peserta program Kartu Prakerja adalah Warga Negara Indonesia (WNI) berusia di atas 18 tahun dan tidak sedang mengikuti pendidikan formal.

Pendaftarannya terdiri dari 3 (tiga) tahap. Pertama, calon peserta atau pendaftar membuat akun Prakerja di situs www.prakerja.go.id.

Kemudian pendaftar memasukkan biodata, seperti nama, tempat/tanggal lahir, Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan sebagainya. Data akan diverifikasi ke Kementerian/Lembaga (K/L) terkait.

Kedua, pendaftar mengikuti tes motivasi dan kemampuan dasar selama ±15 menit.

Ketiga, pendaftar bergabung di gelombang pendaftaran yang sedang dibuka. Setiap minggunya, mulai kemarin (11 April 2020) sampai minggu ke-4 November 2020, akan dibuka kuota untuk sekitar 164.000 peserta.

Pendaftaran dapat dilakukan setiap saat, 24 jam 7 hari dalam seminggu. Untuk gelombang pertama, pendaftaran dibuka sampai Kamis (16 April 2020), pukul 16.00 WIB. Pengumuman peserta yang lolos untuk gelombang pertama akan diumumkan pada Jumat, 17 April 2020.

Jika belum berhasil diterima sebagai peserta pada gelombang pertama, pendaftar dapat bergabung di gelombang selanjutnya.

”Bagi masyarakat yang mengalami kesulitan untuk mendaftar maka manajemen pelaksana kartu prakerja menyediakan layanan masyarakat atau call center di 02125541246. Tiap Senin sampai Jumat 08.00-19.00 WIB. Bisa juga di email di info@prakerja.go.id,” jelas Airlangga. 

Sampai akhir 2020, direncanakan akan ada lebih dari 30 gelombang pendaftaran. Dan, total anggaran yang disediakan oleh pemerintah untuk tahun ini adalah sebesar Rp20 triliun.

Setiap penerima Kartu Prakerja akan mendapatkan paket manfaat total senilai Rp3.550.000, yang terdiri dari bantuan biaya pelatihan sebesar Rp1.000.000 yang dapat digunakan untuk membeli aneka pelatihan di platform digital mitra.

Untuk insentif akan ditransfer ke rekening bank atau e-wallet LinkAja, OVO, atau GoPay milik peserta.

Insentif ini terdiri dari dua bagian. Pertama, insentif pasca penuntasan pelatihan pertama sebesar Rp600.000 perbulan selama 4 bulan (Rp2.400.000).

Kedua, Insentif pasca pengisian survei evaluasi sebesar Rp50.000 persurvei untuk 3 kali survei (Rp150.000).

Lebih Butuh BLT
Terkait Kartu Pra Kerja, peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira sebagaimana dikutip gelora.co mengatakan pada saat krisis seperti sekarang, masyarakat dan para korban PHK akibat pandemi Covid-19 lebih membutuhkan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

“Korban PHK sekarang enggak perlu dikasih pelatihan secara online, nggak nyambung gitu ya,” terangnya dalam diskusi virtual bertajuk “Dampak Ekonomi Covid-19 dan Telaah Paket Corona ala Pemerintah RI”, Minggu (12/4).

Bhima menilai pelatihan secara online dalam program Kartu Pra Kerja tepat diterapkan jika saat kondisi perekonomian sedang normal.

Menurut salah seorang pelaku usaha wisata yang enggan disebut namanya mengatakan dalam kondisi seperti sekarang BLT memang lebih tepat, tidak perlu kursus atau pelatihan lagi.

"Jaman sekarang mau bikin apa saja bisa belajar dari Youtube sangat mudah, semua ada tutorialnya di Youtube," terangnya.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Menparekraf Wishnutama imbau dinas pariwisata daerah bantu pekerja yang kesulitan mendaftarkan diri sebagai penerima Kartu Pra Kerja. (foto: dok.birkom kemenparekraf)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP