. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 13 April 2020

Ini Tanggapan Wishnutama Soal Video "Jerit Hati" Pelaku Pariwisata

Sejak kemarin tersebar luas video ungkapan jerit hati para pelaku usaha pariwisata yang merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah jika dibandingkan dengan ojek online (ojol).

Video tersebut tersebar luas di sejumlah WhatsApp Group (WAG) dan sosial media (sosmed) hingga sampai ke Menparekraf Wishnutama.

"Iya mas, apa yang mereka sampaikan benar," balas Mas Menteri Tama ketika TravelPlus Indonesia menanyakan apakah sudah melihat video berdurasi tak sampai 1 menit, tepatnya 30 detik yang tak berjudul dan mencantumkan tulisan dan logo Wonderful Indonesia, branding-nya Pariwisata Indonesia, Senin (13/4/2020).

Menanggapi video dengan berlatar instrumental lagu Gugur Bunga karya Ismail Marzuki ini, Wishnutama menjelaskan akan ada berbagai kebijakan dan langkah untuk meminimaslir dampak terhadap pandemi Corona Virus Deasese 2019 (Covid-19) ini ke sektor pariwisata.

"Tentunya kebijakan dan langkah ini sangat terkait dengan Kementerian dan Lembaga atau KL lain," terangnya.

Menurut Mas Menteri Tama, pihaknya sudah mengusulkan berbagai insentif dan stimulus buat berbagai pihak yang terdampak pandemi ini, termasuk untuk membantu apa yang disuarakan para pelaku industri wisata.

"Yang kita usulkan banyak banget. Sebelum disetujui KL terkait rasanya kurang tepat untuk disampaikan, daripada cuma janji-janji," ungkapnya.

Mas Menteri Tama mengambil contoh pajak Hotel dan Restoran. Kata dia itu wewenangnya bukan ada dipihaknya.

Begitupun relaksasi pajak pelaku ekraf misalnya, itu juga harus persetujuan Kementerian lain. "Dan mereka juga harus ukur kemampuan keuangan," jelasnya lagi seraya menambahkan pada intinya semua masukan dari sektor pariwisata ditampung negara.

Wishnutama bisa memahami kenapa sampai video-video jerit hati para pelaku pariwisata itu muncul dan tersebar luas. "Ya karena kondisi mereka memang sangat susah dan berat," pungkasnya.

Kata Tiga Asosiasi
Sehari sebelum meminta tanggapan Wishnutama perihal video-video tersebut, TravelPlus terlebih dulu menanyakan kepada Ketua Umum (Ketum) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Perhimpunan Biro Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), baru kemudian ke Ketum Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) juga via WA. 

Menurut Ketum PHRI Hariyadi Sukamdani video-video itu bukan dari Asosiasi Pariwisata. "Kami tidak pernah membuat video pernyataan tersebut. Jadi bukan dari PHRI," ujarnya.

Sementara Ketum ASITA Rusmiati mengaku itu juga bukan dari asosiasinya.

Pada intinya, lanjut Rusmiati, isi videonya bagus dan kreatif ingin menyuarakan unek-unek dari pelaku pariwisata.

"Namun sebaiknya if mau di-share, minta izin terlebih dahulu ke Ketum-nya. Misalnya Travel berarti ke ASITA, if Hotel ya ke PHRI," urainya. 

Begitu pun dengan Sangtu Subagya selaku Ketum HPI. Menurutnya secara keorganisasian pihaknya tidak pernah membuat video tersebut.

"Mungkin itu pribadi, mengingat sosmed terbuka untuk umum. Lagi pula pelaku pariwisata bisa siapa saja yang bergerak di sektor ini," ungkap Sangtu.

Video jerit hati pelaku pariwisata bertuliskan warna oranye yang kini tersebar luas itu, berbunyi begini : 

Kami bukan OJOL.
Kami bukan driver taksi online. 
Kami juga mempunyai cicilan kendaraan.
Kami juga mempunyai keluarga. Seperti mereka (OJOL dan Taksi Online).
Kami tercatat sebagai pahlawan devisa terbanyak no dua. 
Apakah itu tidak berarti buat negara? 

Jika memang tidak ada bantuan untuk kami.
Kami tidak akan marah.
Doakan Kami agar kami tetap bisa memberikan pendapatan untuk negara dikemudian hari.

Hormat dan Salam dari Kami
PELAKU PARIWISATA
TRAVEL, PO BUS, HOTEL, RESTORAN, PUSAT OLEH-OLEH.

Video lainnya yang isinya serupa namun dengan visual pemandangan air terjun, pantai, persawahan, gunung, telaga, hutan, ladang, pulau, dan tulisan serta logo Pesona Indonesia, juga di-upload oleh beberapa pelaku pariwisata di FB antara lain oleh pemilik akun Wow Holidays Medan pada hari ini.

Puisi Buat Mas Tama dan Mba Angela
Selain ungkapan jerit hati pelaku pariwisata yang diutarakan lewat video, juga ada dalam bentuk puisi yang ditujukan Wishnutama dan wakilnya Angela Tanoesoedibjo. 

Berikut isi puisi yang ditulis Lukmawan dari Hau Lae Holiday Bali lalu di-posting di FB:

Selamat Malam dari Kami Insan Wisata Anak Negeri lewat suara sepi dan diiringi debu bangunan.

Tempatku nan asli disini.
Mengadu nasib dan bekerja.
Sebuah garasi tua dan rumah kost tempat bercerita dan berkumpul. Rumah, istri, dan harta kami tinggal di desa berharap kami bekerja, mengadu nasib di Ibukota dan Kota lainnya sebagai pengemudi dan pelaku wisata.

Wahai Pak Menteri dan Ibu Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Mata kami terperangah menatap heran.
Memang kejadian ini begitu dahsyat. Kami menyadari ini semua adalah bagian dari kehidupan kami.

Kami sungguh berharap Bapak dan Ibu sesekali muncul di televisi. Bukankah Bapak dan Ibu adalah dua orang yang memiliki stasiun televisi. 

Bercerita, memberikan gambaran kondisi soal wisata Indonesia. Memberikan pandangan soal pariwisata, ketenangan bagi kami dan sikap negarawan.

Ribuan hotel tutup, ribuan pekerja wisata di rumahkan, driver tak bekerja.
Event Organizer dirumahkan.
Tapi kami tak minta dibantu, kami hanya ingin diperhatikan.

Kami yakin kelak bantuan dan pertolongan akan datang.
Hati manusia punya nurani.  Bukankah Pariwisata sejauh ini masih menjadi salah satu devisa buat negeri ini?

Salah seorang pelaku pariwisata yang sudah melihat video-video dan puisi itu namun enggan disebut namanya mengatakan semoga semua itu (video-video dan puisi_red), bisa membuka mata hati para pemegang kekuasaan.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.birkom kemenparekraf

Captions:
1. Menparekraf Wishnutama
2. Mas Menteri Tama dan wakilnya, Angela Tanoesoedibjo.


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP