. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 01 April 2020

Enam Solusi Tingkatkan Kualitas Destinasi Pariwisata Saat dan Pasca Dihantam Corona

Meningkatkan kualitas destinasi pariwisata saat dan pasca dihantam Corona Virus Desease 2019 (Covid-19), bukan lagi melulu soal “tujuan”, melainkan lebih kepada aspek kesehatan dan kebersihan.

Hal diutarakan Marsya Gusman, Ketua Bidang Pariwisata Rumah Milennial saat tampil menjadi salah satu pembicara dalam acara "Ngobrol Pariwisata & Ekonomi Kreatif" atau NGOPREK di Channel Youtube: InspiratvID, pada pukul 19.00 WIB, Selasa (31/3/2020) malam.

Merubah paradigma terkait hal itu menjadi solusi pertama yang harus dilakukan. "Caranya melalui environment sustainability, health and hygiene, dan safety and security," ujar Miss Asia International ID 2018 yang kini berprofesi sebagai business woman ini.

Solusi berikutnya, peran pemegang kebijakan baik di tingkat pusat dan daerah amat penting untuk memastikan destinasi pariwisatanya terbebaskan dari virus Corona. 

"Tidak mungkin setelah mereda, virus itu langsung hilang total. Untuk mewaspadai setiap destinasi pariwisata harus tetap mengindahkan SOP protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 sebagsimana dilakukan selama ini, seperti tetap menyediakan sabun ataupun hand sanitizer, toiletnya harus bersih, dan lainnya," terang Marsya lagi.

Tak kalah penting terus melakukan sosialisasi penanganan Corona bagi para stakeholder pariwisata.

"Misalnya sosialisasi penanganan jika ada yang sakit, cara merespon issue, hingga pengetahuan tentang rumah sakit rujukan sekitar destinasi pariwisata Untuk memberikan rasa aman kepada wisatawan atau pengunjung," tambahnya.

Khusus untuk penduduk lokal, lanjut Marsya, harus terus dilakukan penyuluhan agar senantiasa memperhatikan aspek kesehatan dirinya seperti menjaga kebersihan, mencuci tangan, dan meningkatkan imunitas.

Berkonsultasi dan bersinergi dengan lembaga pariwisata dan WHO terkait langkah-langkah penanggulangan, sambung Marsya juga jadi solusi yang bisa diterapkan terus.

Menurut pemilik @womenpedia.co dan First Communication ini, pemerintah harus memberikan subsidi sementara, sampai bertahan dan sampai virus Corona benar-benar hilang.

Pemerintah harus mempertimbangkan subsidi lainnya juga, seperti untuk pajak maupun biaya listrik.

Marsya mencontohkan Bali sudah beberapa kali mengalami krisis pariwisata, termasuk saat wabah SARS pada 2002, bom Bali pada 2002 dan 2005, dan erupsi Gunung Agung pada 2017.

"Dibandingkan krisis-krisis sebelumnya, sepertinya wabah virus Corona ini sebagai yang terburuk dampaknya," ungkapnya. 

Solusi keenam atau terakhir, Marsya meminta pemerintah pusat dan daerah untuk memanfaatkan masa rebahan sekarang atau masa stay at home atau work from home (WFH) untuk gencar mempromosikan destinasi pariwisata bekerjasama dengan pihak-pihak terkait dan berpengalaman.

Kata Marsya dengan adanya imbauan WFH, masyarakat saat ini tentu jadi lebih sering di rumah, banyak waktu buat nonton tv, melihat ragam sosmed, dan tentunya menabung buat wisata pasca krisis wabah virus Corona ini berakhir nanti.

"Keadaan ini merupakan satu peluang karena viewer-nya jadi berlipat ganda. Ini kesempatan kita buat gempur dengan konten-konten pariwisata Indonesia yang mudah, menarik, dan interaktif," pungkasnya.

Selain Marsya, acara NGOPREK yang digelar oleh Asosiasi Desa Wisata (Asidewi) Jawa Barat bekerjasama dengan Inspira TV, didukung oleh @videoin.id dan Wonderful Indonesia ini juga menghadirkan sejumlah nara sumber (narsum) lainnya yakni Hari Santosa Sungkari selaku Deputi Pengembangan Destinasi & Infrastruktur Kemenparekraf, Fahrurozy Darmawan (Dosen & Kepala Pusat Kajian Pariwisata Universitas Pancasila), Rano Wiharta (Ketua Bid. Pariwisata, Ekraf & KUKM BPP HIPMI), dan Taufan Rahmadi, tourism activist sekaligus founder komunitas "Temannya Wisatawan" (TW).

NGOPREK bertema: Bagaimana Masa Depan Parekraf Indonesia Pasca COVID-19? yang disiarkan juga secara live via TV Digital: Inspira TV dan Playstore ini pun menghadirkan narsum Galih Sedayu (Indonesia Creative Cities Network),  Eris Munandar (Ketua Umum Asosiasi TV Digital Indonesia), dan Dammara Fajar (Ketua Umum DPN Asosiasi Duta Wisata Indonesia) serta Maulidan Isbar selaku Ketua Asidewi Jabar yang menjadi moderator acara. 

Menurut Maulidan NGOPREK bakal digelar lagi dengan tema dan narsum yang berbeda. "Rencananya pengen NGOPREK seminggu sekali. Cuma kalo nggak bisa, paling sebulan 2 kali secara live streaming," terangnya. 

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Marsya Gusman, Ketua Bidang Pariwisata Rumah Milennial. (foto: dok.@marsyagusman)

2 & 3: acara "Ngobrol Pariwisata & Ekonomi Kreatif" atau NGOPREK di Channel Youtube: InspiratvID, pada pukul 19.00 WIB, Selasa (31/3/2020) malam. (foto: adji k.)


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP