. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 31 Maret 2020

Tujuh Usulan Strategi Buat Wishnutama agar Parekraf Cepat Bangkit Akibat Corona

Ada sekurangnya 7 usulan strategi yang ditujukan buat Menparekraf Wishnutama Kusubandio agar sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Indonesia yang terdampak paling parah akibat Corona Virus Desease 2019 (Covid-19), cepat kembali bangkit.

Ketujuh usulan ini dilontarkan Taufan Rahmadi, tourism activist sekaligus founder komunitas Temannya Wisatawan (TW) dalam acara "Ngobrol Pariwisata & Ekonomi Kreatif" atau NGOPREK edisi perdana di Channel Youtube: InspiratvID, pada pukul 19.00 WIB, Selasa (31/3/2020) malam.

"Ketujuh usulan ini merupakan strategi kebijakan-kebijakan yang perlu diambil Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam rangka meminimalisir dampak negatif terhadap Parekraf Indonesia dari mewabahnya virus Corona," ungkap Taufan, salah satu dari 8 narasumber yang dihadirkan dalam NGOPREK Vol: 1 ini.

Usulan pertama, Dukungan kepada Industri Parekraf berupa pembebasan biaya bpjs, pengurangan biaya listrik, air, sewa, keringanan restribusi pajak pemda, relaksasi peminjaman bank, dan lainnya.

Menurut Taufan penting untuk segera disosialisasikan terkait petunjuk teknis serta penetapan waktu yang pasti dari kapan kebijakan ini mulai berlaku. 

"Pantauan kami, hingga kini masih ditemukan di lapangan kebijakan yang sudah dicanangkan di Pusat tapi belum tersosialisasi dan terimplementasi dengan baik di daerah," terangnya.

Kedua, Dukungan Anggaran, dalam hal ini dukungan Kemenparekraf (realokasi anggaran) yang terkait kerjasama dengan pihak hotel, pihak perusahaan transportasi wisata, pihak perusahaan makanan dan minuman.

Kata Taufan, perlu dijelaskan kepada publik bentuk kerjasama yang akan dilakukan, apakah murni seperti layaknya pengadaan barang dan jasa (kontrak bisnis) atau murni bentuk kepedulian sosial dari para pemilik bisnis tersebut, yang dilakukan sebagai bentuk sumbangsih untuk negeri yang sedang berada ditengah krisis ini.

Ketiga, Subsidi Pendidikan Pariwisata, dalam hal ini subsidi kepada para pelajar/mahasiswa yang saat ini sedang menuntut ilmu di sekolah-sekolah tinggi pariwisata baik negeri ataupun swasta di Indonesia.

"Soalnya banyak dari pelajar/mahasiswa yang terancam tidak bisa melanjutkan pendidikannya, lantaran usaha orang tuanya jatuh dikarenakan dampak corona," ungkap Taufan.

Usulannya yang keempat, Penguatan SOP Mitigasi Pariwisata.

Berkaca dari banyak kejadian bencana alam, force majeur yang terjadi di Indonesia seperti gempa bumi, gunung api meletus dan saat ini wabah penyakit, maka kebutuhan akan segera diperkuatnya SOP Mitigasi Pariwisata Indonesia yang mengacu pada standarisasi yang diberikan UNWTO dan WHO adalah sangat penting.

"Langkah strategi dari Kemenparekraf disaat fase pemulihan adalah sangat krusial untuk disiapkan sejak dini agar pada saat wabah ini mereda kemenparekraf sudah tidak lagi berbicara tentang merancang strategi pemulihan tapintinggal melaksanakannya," tegas Taufan. 

Selanjutnya, usulan kelima, Prioritas pada Pembenahan Destinasi.

Terkait kenyamanan di destinasi wisata, lanjut Taufan, Indonesia masih banyak memiliki PR yang harus dikerjakan seperti misalnya issue kebersihan, keamanan,  kesehatan, pelestarian lingkungan, regulasi daerah, layanan wisata halal dan lain sebagainya

"Semua itu, tidak saja membutuhkan anggaran yang banyak tetapi juga pendampingan yang intensif, sehingga pembenahan destinasi yang dilakukan sesuai dengan standard global manajemen destinasi pariwisata yang berkelanjutan," tambah Taufan.

Keenam, Meningkatkan Peran Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di desa wisata sebagai tim gugus desa yang dibina oleh Kemenparekraf. 

Menurut Taufan selama ini Pokdarwis perannya seringkali dikesampingkan di dalam pengembangan pariwisata, padahal kelompok ini beranggotakan anak - anak muda kreatif yang peduli akan kemajuan pariwisata di desanya. 

Peningkatan peran dari Pokdarwis yang tersebar di seluruh desa wisata, sambung Taufan, diharapkan dapat menjadi agen perubahan.

"Jadi motor penggerak masyarakat dalam membangun industri kreatif di desa sekaligus  menginisiasi gerakan bersama menjaga destinasi pariwisata," jelasnya.

Usulan Taufan yang terakhir atau ketujuh, Penguatan Regulasi Masuknya Wisatawan Mancanegara. 

Mengambil pengalaman dari kasus virus Corona, wisatawan dari negara/daerah yang sudah pernah atau rentan terkena wabah penyakit harus melalui seleksi yang sangat ketat untuk mendapatkan ijin masuk/visa ke Indonesia.

Kebijakan bebas visa kunjungan dari negara-negara tersebut harus ditinjau kembali demi lebih berkualitasnya wisatawan mancanegara yang masuk berlibur ke Indonesia.

"Buktinya ketika pasar wisman kita bergantung kepada China saja, kini kita koleps kayak begini. Bicara tentang tourism itu bukan hanya quantity-nya tapi juga quality-nya. Jadi kedepan seqmen pasar wisman yang harus dikejar adalah diluar daripada negara-negara yang rawan dari penyakit (virus Corona) ini. Satu lagi jangan menyepelekan wisman moeslem traveler," urai Taufan.

Tujuh rekomendasi ini, lanjut Taufan adalah wujud dari harapan agar Parekraf Indonesia bisa segera bangkit ditengah pendemi ini. 

Menurutnya, terobosan strategi dan kecepatan implementasi  adalah kunci dari kemenangan kita dalam pertarungan melawan virus Corona ini.

Berbagai Data Terkait
Sebagai informasi tambahan, berdasarkan data World Travel and Tourism Council (WTTC), dampak yang nyata pada sektor perjalanan dan pariwisata akibat wabah Corona berpotensi mengakibatkan 50 juta orang di seluruh dunia kehilangan pekerjaan.

Sementara dampak secara nasional di sektor Parekraf antara lain Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) memprediksi potensi kerugian industri pariwisata Indonesia akibat Covid-19 mencapai 1,5 milliar dolar AS atau setara dengan Rp 21 triliun.

Di sektor Ekraf/UMKM, berdasarkan data yang diolah P2E LIPI, dampak penurunan pariwisata terhadap UMKM yang bergerak di usaha makanan dan minuman (mamin) mikro mencapai 27%.

Adapun dampak terhadap usaha kecil makanan minuman sebesar 1,77% dan usaha menengah di angka 0,07%.

Pengaruh virus corona terhadap unit usaha kerajinan dari kayu dan rotan, usaha mikro akan berada di angka 17,03%. Untuk usaha kecil di sektor kerajinan kayu dan rotan 1,77% dan usaha menengah 0,01%.

Sementara itu, konsumsi rumah tangga juga akan terkoreksi antara 0,5% hingga 0,8%.

Padahal, UMKM memegang peranan penting dalam struktur perekonomian Indonesia.

Berdasarkan data Bank Indonesia, pada 2016 sektor UMKM mendominasi 99,9% unit bisnis di Indonesia. Dari angka tersebut, jenis usaha mikro paling banyak menyerap tenaga kerja hingga 87%. 

Menurut Taufan, tingkat kecepatan dan ketepatan dari berbagai negara seperti Singapura, Malaysia ataupun New Zealand di dalam menerapkan kebijakan-kebijakan pemulihan pariwisatanya di dalam menghadapi pendemi ini, bisa dijadikan pula sebagai tolak ukur di dalam menyusun rekomendasi ini.

Sebagai contoh Singapura telah mengeluarkan kebijakan sertifikasi SG Clean, kebijakan ini ditujukan untuk meningkatkan standar kebersihan publik ditengah wabah virus Corona.

SG Clean ini, lanjut Taufan,  diperuntukkan untuk sektor bisnis pariwisata, ritel, dan layanan makanan, dan untuk mendapatkan sertifikasi ini harus memenuhi persyaratan tertentu yang sangat ketat dari lembaga yang ditunjuk. 

"Dan ternyata kebijakan ini terbukti mampu berangsur-angsur meningkatkan kepercayaan dari pelanggan/wisatawan terhadap kualitas layanan kebersihan yang diberikan selama mereka berwisata," pungkasnya.

Selain Taufan, NGOPREK yang digelar oleh Asosiasi Desa Wisata (ASIDEWI) Jawa Barat bekerjasama dengan Inspira TV, didukung oleh @videoin.id dan Wonderful Indonesia ini juga menghadirkan narsum Hari Santosa Sungkari selaku Deputi Pengembangan Destinasi & Infrastruktur Kemenparekraf, Fahrurozy Darmawan (Dosen & Kepala Pusat Kajian Pariwisata Universitas Pancasila), Rano Wiharta (Ketua Bid. Pariwisata, Ekraf & KUKM BPP HIPMI), dan Marsya Gusman (Ketua Bid. Pariwisata Rumah Milennial).

Selain itu juga ada Galih Sedayu (Indonesia Creative Cities Network),  Eris Munandar (Ketua Umum Asosiasi TV Digital Indonesia), dan Dammara Fajar (Ketua Umum DPN Asosiasi Duta Wisata Indonesia) serta Maulidan Isbar selaku Ketua Asidewi Jabar yang menjadi moderator.

NGOPREK Vol: 1 bertema: Bagaimana Masa Depan Parekraf Indonesia Pasca COVID-19? yang disiarkan juga secara live via TV Digital: Inspira TV dan Playstore: Inspira Xtra ini sempat mengalami gangguan hingga ditunda beberapa menit, lalu berganti label: NGOPREK Vol: 2 yang akhirnya berjalan lancar sampai selesai sekitar 2,5 jam.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, Ig: @adjitropis)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP