Alhamdulillah, Pekerja Sektor Parekraf Terdampak Covid-19 Bakal Dapat Kartu Pra-Kerja
Hal itu diutarakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio kepada TravelPlus Indonesia semalam usai Mas Menteri satu ini mengikuti rapat kerja (raker) virtual yang digelar Komisi X DPR RI melalui, Senin (6/4/2020).
Wishnutama mengatakan para pelaku industri/usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) yang terdampak akibat wabah Covid-19 diminta melaporkan ke Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Daerah (Gubernur/Bupati/Walikota).
Kemudian melaporkan kepada Kemenparekraf melalui Ketua Manajemen Krisis Kepariwisataan (contact center Covid-19 +628118956767 (whatsapp) atau email info@kemenparekraf.go.id)
“Setelah diverifikasi dan cleansing data, baru kita akan ajukan ke PMO Kartu Pra-Kerja,” terang Wishnutama.
Ketika TravelPlus menanyakan apakah tim Kemenparekraf sudah menyiapkan Petunjuk Teknis (Juknis) pemberian Kartu Pra-Kerja tersebut agar tidak simpang siur, dia menjawab sepengetahuannya sudah.
Rencananya Kartu Pra-Kerja akan diberikan saat launching tanggal 9 April 2020. “Kartu Pra-Kerja itu akan diberikan per orang,” tambah Wishnutama.
Pihaknya, lanjut Wishnutama juga sudah mulai mendata para seniman seperti musisi, pemain drama, artis, penari dan lainnya yang terdampak lantaran tidak bisa melakukan pekerjaannya secara rutin lagi.
"Tadi dalam raker ada pertanyaan dari Komisi X, Rano Karno dan Dede Yusuf yang meminta para seniman masuk dlm Kartu Pra-kerja," ungkapnya.
Raker yang membahas kebijakan Parekraf terhadap pandemi Covid-19 selama 3 jam ini dipimpin oleh Anggota Komisi X dari Fraksi PKS Abdul Hakim Bafagih.
Dalam rakar teleconference itu, DPR meminta kepada Kemenparekraf untuk membentuk mekanisme manajemen krisis antara lain dengan memperkuat pendataan, yang selanjutnya dapat dijadikan bahan rujukan perencanaan penyusunan program dan kegiatan.
Juga memperkuat inovasi, kreasi dan skema program-program ekonomi kreatif sebagai salah satu solusi saat krisis dan pasca krisis pandemi COVID-19, antara lain dengan pengembangan keterampilan (skill) dan kecakapan SDM Pelaku Parekraf.
Kemudian menyusun setiap tahapan mitigasi krisis Pariwisata/Ekraf dilengkapi dengan data komprehensif dan akurat beserta rencana cadangannya.
Kemenparekraf juga diminta melakukan koordinasi dengan K/L terkait seperti Kementerian Perdagangan agar tetap membuka pasar-pasar bagi UMKM dan jasa ekspedisi dengan tetap mempertahankan protokol kesehatan Covid-19.
Berikutnya, realokasi anggaran harus memiliki dampak nyata terhadap UMKM, khususnya bagi pelaku Parekraf seperti dalam bentuk bantuan dana dan peralatan.
Tak lupa berkoordinasi dengan Kemenpora untuk segera memutuskan mengenai waktu pelaksanaan MotoGP di sirkuit Mandalika.
Juga menyusun program dan kegiatan terkait penyelamatan bagi pelaku industri Parekraf termasuk pada seniman dan budayawan dalam semua tahapan mitigasi.
Berkoordinasi dengan Ditjen Kebudayaan Kemendikbud untuk menyelenggarakan festival film di rumah untuk merangsang para seniman dan budayawan tetap berkreasi.
Memberikan sosialisasi peralatan kesehatan yang sesuai dengan standar WHO bagi sektor industri ekonomi kreatif yang membuat produk kesehatan.
Selanjutnya mengoptimalkan desa wisata sebagai salah satu sasaran dan rencana realokasi anggaran.
Kemenparekraf diharapkan pula untuk melakukan edukasi dan sosialisasi dalam bidang Parekraf.
Terakhir, mendorong Kemenparekraf/Baparekraf RI untuk menggalakkan kebersihan dan tingkat higienis sarana prasarana destinasi pariwisata.
Raker tersebut juga menghasilkan beberapa kesimpulan, salah satunya Komisi X DPR RI mengapresiasi Kemenparekraf yang telah menyusun kebijakan dari melakukan langkah-langkah strategis bidang Parekraf dalam menghadapi Pandemi Covid-19.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis
Foto: dok. birkom kemenparekraf
Captions:
1. Menparekraf Wishnutama.
0 komentar:
Posting Komentar