Kemenparekraf Siap Galang Aksi dengan Pelaku Ekraf Guna Memutus Rantai Penularan Covid-19
Kemenparekraf bekerjasama dengan para pelaku Ekonomi Kreatif (Ekraf) seperti film, tv, radio, content creative, dll, akan melakukan berbagai aksi guna memutus rantai penyebaran penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Sebelum menjawab lima pernyataan dari TravelPlus, Ayu mengaku berkomunikasi terlebih dahulu dengan beberapa Deputi.
Aksi dengan para pelaku Ekraf yang dimaksud Ayu itu mulai dari public awareness campaign untuk men-support imbauan pemerintah terhadap pemutusan rantai penularan Covid-19 sampai ke aksi penggalangan karya para designer untuk membuat karya-karya menyikapi terbatasnya alat bantu medis buat masyarakat luas, misalnya masker.
"Intinya saat ini adalah prioritas kami sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, mengutamakan keselamatan masyarakat," terannya.
Terkait kerjasama dengan penyedia alat transportasi sebagaimana disinggung Menparekraf Wishnutama dalam Press Statement di Jakarta, Senin (23/3) di Channel Youtube: Youtube Kemenparekraf, lanjut Ayu, saat ini masih dalam proses MoU.
"Belum bisa kita published nama-namanya. Yang jelas yang memiliki kekuatan armada kuat yang cukup signifikan membantu. Kalau sudah di tanda tangan kedua belah pihak, akan kami rilis ke media," ungkapnya.
Langkah lainnya, Kemenparekraf juga akan melakukan aksi tanggap darurat seperti yang disampaikan Menparekraf kemarin.
Saat ini pihaknya tengah menyusun rencana aksi untuk menyelamatkan industri pariwisata dan menyiasati investasi.
"Kami berusaha mengusulkan beberapa hal meliputi bantuan sarpras & hygiene, relaksasi pajak pusat, relaksasi pajak dan retribusi daerah, relaksasi kewajiban bank/non-bank, relaksasi kewajiban, dan ketenagakerjaan. Sekali lagi ini terkait erat dengan persetujuan berbagai Kementerian/Lembaga berwenang," urai Ayu.
Selain itu Kemenparekraf juga mengajak Chain Hotel baik di dalam negeri (Nasional) maupun di luar negeri (Internasional) untuk bersinergi/bekerjasama membantu mempercepat penanganan Covid-19.
"Kerjasama ini terbuka buat chain hotel International maupun Nasional. Siapa saja yang mau. Saat ini sudah ada chain hotel yang sudah menyatakan bersedia," jelas Ayu lagi.
Namun keputusan seperti itu, lanjut Ayu, dari sisi pengusaha hotel tidak mudah. "Karena dalam kurun kerjasama, mereka tidak akan terima tamu lain dan juga setelahnya harus bersih-bersih, tidak mudah buat brand image mereka," terang Ayu.
Menurut Ayu kesediaan hotel bekerjasama ini merupakan bagian CSR masing-masing perusahaan terkait pariwisata.
Kerjasama dengan jaringan hotel untuk menjadikan hotel tersebut sebagai sarana tempat tinggal para tenaga medis dan gugus tugas penangan pasien Covid-19 di berbagai daerah, merupakan salah satu dari beberapa langkah yang tengah gencar dilakukan Kemenparekraf guna mempercepat penanganan dampak buruk virus Corona.
Seperti dikatakan Wishnutama kemarin, tujuan kerjasama dengan jaringan hotel tersebut supaya jarak tempat tinggal para tenaga medis dan gugus tugas jadi lebih dekat dengan rumah sakit yang menangani wabah ini. Bahkan kalau perlu nantinya hotel itu bisa dijadikan lokasi isolasi mandiri.
Mengenai berapa besar anggaran insentif finansial dan non-finansial yang dikeluarkan Kemenparekraf khusus untuk percepatan penanganan dampak buruk akibat Covid-19, ini sebetulnya sudah ditentukan.
"Namun belum bisa kami infokan ke publik. Karena Kemenparekraf kan institusi pemerintah, apapun terkait usulan anggaran yang memutuskan Kemenkeu (Kementerian Keuangan_red). Saat ini sedang dilakukan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait," pungkas Ayu.
Lima Pertanyaan Baru
Alasan TravelPlus mengajukan lima pertanyaan baru kepada Ayu, yang juga dikirim ke Kabag Humas Birkom Kemenparekraf Djoko Waluyo serta ke Ari Juliano Gema selaku Ketua Pokja Manajemen Krisis Kemenparekraf, lantaran penjelasan Menparekraf Wishnutama saat Press Statement kemarin, masih belum detil.
Apalagi pers release terkait yang dikirim Birkom Kemenparekraf selepas Press Statement tersebut, boleh dibilang 'miskin' data. Bahkan ada salah seorang wartawan yang berceloteh 'sedih' lihat siaran pers tersebut.
Lantaran haus data (sejak jadul), dan tangan sudah 'gatal' ingin menulis data tambahan yang belum terungkap dari Press Statement tersebut, TravelPlus kemudian mengirim lima pertanyaan baru dan akhirnya dijawab oleh Ayu sebagaimana tertera di atas.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Agustini Rahayu alias Ayu selaku Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf. (foto: dok. bekri-birkom kemenparekraf)
2. Menparekraf Wishnutama saat Press Statement-nya di Jakarta, Senin, 23 Maret 2020, yang disiarkan secara live di Channel Youtube: Youtube Kemenparekraf, mulai pukul 13.30 WIB. (foto: Adji K.)
0 komentar:
Posting Komentar