Yahcter Wonderful Sail to Indonesia 2018 Bakal ke Tanjung Puting, Ini Agenda Lengkapnya
Sekitar 70 kapal yacht mancanegara mengikuti Wonderful Sail to Indonesia 2018. Para yahcter singgah di beberapa titik singgah termasuk di Kumai.
Acara penyambutan di Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Kalteng) diagendakan tanggal 8 Oktober 2018. Oleh karena itu para yachter diharapkan tiba sehari sebelumnya.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar Dwisuryo Indroyono Soesilo dalam jumpa pers 'Wonderful Sail to Indonesia 2018 in Kumai’ di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Senin (3/9).
Ada sekitar 53 destinasi yang akan disinggahi para yachter, termasuk Kumai pada 8-11 Oktober mendatang.
Menurutnya kedatangan para yachter, peserta Wonderful Sail to Indonesia 2018 akan membawa dampak langsung terhadap ekonomi masyarakat setempat serta menjadi sarana promosi yang efektif ke seluruh dunia.
"Sebab di setiap destinasi yang disinggahi mereka membelanjakan uangnya untuk menikmati kuliner, membeli cinderamata, menggunakan transportasi lokal, maupun untuk keperluan lainnya,” ungkapnya.
Khusus di Pelabuhan Kumai, lanjut Indroyono para yachter akan berlabuh kemudian mengikuti berbagai acara, salah satunya ke Taman Nasional (TN) Tanjung Puting, tepatnya ke Camp Prof. Dr. Birute Galdikas dan Camp Leakey dengan menggunakan perahu wisata setempat yang sebut di klotok.
"Perahu khas itu bisa merangkap homestay untuk menginap sambil berjalan menuju TN Tanjung Puting," ungkap Indroyono.
Lebih rinci Kadis Budpar Kabupaten Kotawaringin Barat H. Gusti Imansyah menjelaskan tanggal 8 Oktober para yachter akan disambut di Muara Kumai oleh iring-iringan kapal pandu dan beberapa kapal hias.
Titik labuhnya di Kumai 02 derajat 44' 13,7 LS, bujurnya: 111 44' 13'' BT, kedalamannya 5-13 meter, dan zonanya 200-600 meter.
Dari Pelabuhan Kumai, para yachter akan mengunjungi Desa Dayak untuk melihat kesenian, mencicipi kuliner khas, dan aktivitas masyarakat setempat.
Selanjutnya ke Rumah Pangeran Mangku Bumi untuk melihat arsitekturnya yang terbuat dari kayu dan sudah berusia ratusan tahun.
"Rumah tersebut berstatus cagar budaya," terang Gusti.
Kemudian melihat kehidupan masyarakat di tepian Sungai Arut tepatnya di Kampung Pelangi.
Diteruskan menyusuri sungai dengan klotok untuk melihat pembuatan kapal pinisi di Kampung Raja Seberang.
"Tak ketinggalan melihat pesona sunset dari tengah Sungai Arut," jelasnya.
Malamnya, para yachter akan mengikuti gala dinner.
Kepala Dinas dan Kebudayaan Pariwisata Provinsi Kalteng, Guntur Talajan menambahkan untuk menyambut para yachter dan wisatawan, sejumlah travel agent daerah sudah menyiapkan 7 paket wisata pilihan menarik.
Ketujuh paket wisata tersebut adalah Camp Leakey, Tanjung Harapan, Pondok Tanggui, Pesalat, Pondok Ambung, Sungai Buluh Besar, Sungai Perlu, dan Sungai Arut.
"Untuk bisa menikmati paket itu, wisatawan harus mengeluarkan kocek sebesar Rp 1-3 juta untuk penyewaan klotok," terang Guntur Talajan.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Kondisi anak sungai dan hutan menuju Camp Leakey, TN Tanjung Puting.
2. Jumpa pers Wonderful Sail to Indonesia 2018 in Kumai di Kemenpar.
Acara penyambutan di Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Kalteng) diagendakan tanggal 8 Oktober 2018. Oleh karena itu para yachter diharapkan tiba sehari sebelumnya.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar Dwisuryo Indroyono Soesilo dalam jumpa pers 'Wonderful Sail to Indonesia 2018 in Kumai’ di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Senin (3/9).
Ada sekitar 53 destinasi yang akan disinggahi para yachter, termasuk Kumai pada 8-11 Oktober mendatang.
Menurutnya kedatangan para yachter, peserta Wonderful Sail to Indonesia 2018 akan membawa dampak langsung terhadap ekonomi masyarakat setempat serta menjadi sarana promosi yang efektif ke seluruh dunia.
"Sebab di setiap destinasi yang disinggahi mereka membelanjakan uangnya untuk menikmati kuliner, membeli cinderamata, menggunakan transportasi lokal, maupun untuk keperluan lainnya,” ungkapnya.
Khusus di Pelabuhan Kumai, lanjut Indroyono para yachter akan berlabuh kemudian mengikuti berbagai acara, salah satunya ke Taman Nasional (TN) Tanjung Puting, tepatnya ke Camp Prof. Dr. Birute Galdikas dan Camp Leakey dengan menggunakan perahu wisata setempat yang sebut di klotok.
"Perahu khas itu bisa merangkap homestay untuk menginap sambil berjalan menuju TN Tanjung Puting," ungkap Indroyono.
Lebih rinci Kadis Budpar Kabupaten Kotawaringin Barat H. Gusti Imansyah menjelaskan tanggal 8 Oktober para yachter akan disambut di Muara Kumai oleh iring-iringan kapal pandu dan beberapa kapal hias.
Titik labuhnya di Kumai 02 derajat 44' 13,7 LS, bujurnya: 111 44' 13'' BT, kedalamannya 5-13 meter, dan zonanya 200-600 meter.
Dari Pelabuhan Kumai, para yachter akan mengunjungi Desa Dayak untuk melihat kesenian, mencicipi kuliner khas, dan aktivitas masyarakat setempat.
Selanjutnya ke Rumah Pangeran Mangku Bumi untuk melihat arsitekturnya yang terbuat dari kayu dan sudah berusia ratusan tahun.
"Rumah tersebut berstatus cagar budaya," terang Gusti.
Kemudian melihat kehidupan masyarakat di tepian Sungai Arut tepatnya di Kampung Pelangi.
Diteruskan menyusuri sungai dengan klotok untuk melihat pembuatan kapal pinisi di Kampung Raja Seberang.
"Tak ketinggalan melihat pesona sunset dari tengah Sungai Arut," jelasnya.
Malamnya, para yachter akan mengikuti gala dinner.
Kepala Dinas dan Kebudayaan Pariwisata Provinsi Kalteng, Guntur Talajan menambahkan untuk menyambut para yachter dan wisatawan, sejumlah travel agent daerah sudah menyiapkan 7 paket wisata pilihan menarik.
Ketujuh paket wisata tersebut adalah Camp Leakey, Tanjung Harapan, Pondok Tanggui, Pesalat, Pondok Ambung, Sungai Buluh Besar, Sungai Perlu, dan Sungai Arut.
"Untuk bisa menikmati paket itu, wisatawan harus mengeluarkan kocek sebesar Rp 1-3 juta untuk penyewaan klotok," terang Guntur Talajan.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Kondisi anak sungai dan hutan menuju Camp Leakey, TN Tanjung Puting.
2. Jumpa pers Wonderful Sail to Indonesia 2018 in Kumai di Kemenpar.
0 komentar:
Posting Komentar