. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 05 September 2018

Lihat Festival Tabut di Bengkulu, Jangan Lupa Sambangi Objek-Objek Wisata Ini

Berencana menyaksikan Festival Tabut 2018 di Kota Bengkulu, 10 - 20 September ini? Sebaiknya sambangi pula sejumlah objek wisata sejarah dan alamnya. Dengan begitu kunjungan Anda jadi lebih sempurna.

Objek-objek wisata sejarah utamanya Rumah Pengasingan Bung Karno, Rumah Ibu Fatmawati (Ibu Negara Pertama Republik Indonesia), Fort (Benteng) Marlborough, dan Masjid Jamik.

Berikut TravelPlus Indonesia uraikan satu per satu.

Rumah Pengasingan Bung Karno mulanya merupakan milik pengusaha Tionghoa (Tan Eng Cian) yang bekerja untuk Belanda sebagai penyalur sembako bagi Pemerintah Belanda Rumah klasik itu kemudian  disewa oleh Belanda sebagai tempat tinggal Bung Karno selama diasingkan.

Di rumah itulah Bung Karno tinggal selama 4 tahun (1938-  1942).

Di dalam rumahnya ada ranjang kamar tidur dan ranjang tidur Bung Karno dan Inggit Garnasih (istri pertama Bung Karno), Sepeda Onthel berwarna hitam yang ditemoatkan di dalam kotak kaca, sejumlah foto, dan lainnya.

Untuk masuk dan melihat koleksi rumah yang berstatus cagar budaya ini, cukup membayar Rp 3 ribu per orang.

Sementara Rumah Fatmawati (istri ketiga Bung Karno) yang  dibangun pada tahun 1920 berada di Jalan Fatmawati No 19, Penurunan, Ratu Samban, Kota Bengkulu, tak jauh dari Rumah Pengasingan Bung Karno.

Rumah berbentuk rumah panggung  ini merupakan ciri rumah tradisional masyarakat Sumatera.

Di dalam rumah kayu bercat coklat itu terdapat sejumlah koleksi antara lain mesin jahit dan Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang dijahit oleh Fatmawati tanggal 1 Juni 1943, ranjang tidur, dan foto-foto Fatmawati.

Pengunjung yang ingin masuk dan melihat koleksi di rumah tersebut tidak dikenakan tiket masuk, hanya sumbangan seikhlasnya.

Lain lagi dengan Benteng  Marlborough yang terletak di Jalan Ahmad Yani, pesisir pantai Tapak Paderi di jantung Kota Bengkulu.

Dari atas benteng yang dibuat pada zaman penjajah bangsa Inggris pada tahun 1713 - 1719, dibawah pimpinan Gubernur Jendral Josef Colin ini pengunjung dapat melihat pemandangan kota dan laut Bengkulu yang indah.

Untuk masuk ke benteng berusia 3 abad lebih ini, pengunjung dikenakan tiket masuk Rp 5 ribu per orang.

City tour Kota Bengkulu tak lengkap kalau tak singgah di Masjid Jamik Bengkulu yg berada di Simpang Jamik.

Masjid tua tersebut merupakan salah satu peninggalan dari presiden pertama Indonesia, yaitu Bung Karno ketika diasingkan di Bengkulu.

Selama diasingkan Presiden Soekarno membangun masjid yg kini berstatus benda cagar budaya ini bersama masyarakat sekitar.

Meskipun bagian dalam masjid ini tak begitu besar, namun terasa teduh sekali. Selain wisata sejarah,

Bengkulu juga memiliki objek wisata alam  antara lain Pantai Panjang, Danau Dendam Tak Sampai, dan Pulau Tikus.

Disebut Pantai Panjang lantaran  mempunyai garis pantai mencapai 7 Km yang langsung berhadapan dengan Samudera Hindia.

Di pantai yang terletak sekitar 4 Km dari pusat Kota Bengkulu ini Anda bisa jalan-jalan dipinggir pantai atau duduk-duduk di cafe tenda sambil minum kelapa ijo dan lainnya.

Kalau mau lari santai bisa di jogging track-nya. Kalau mau berolahraga basket ball, voly ball dan lainnya bisa di Sport Center Bengkulu yg berada di seberang jalan raya.

Mau menginap di sini juga bisa. Pilih saja mulai dari penginapan biasa dgn tarif mulai Rp 100 ribu s/d Rp 250 ribu. Bisa juga hotel berbintang dengan tarif 500 ribu ke atas.

Tidak dikenai tiket masuk ke Pantai Panjang ini alias gratis, Anda hanya dikenakan biaya parkir kendaraan.

Sementara Danau Dendam Tak Sudah atau sering disingkat DDTS berada di Kelurahan Dusun Besar Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu.

Pengunjung bisa duduk sambil menikmati makanan dan minuman dengan latar danau serta hutan-hutan yang masih asri.

Sedangkan Pulau Tikus merupakan pulau mungil yang berada 10 Km di sebelah Barat dari Kota Bengkulu. 

Pulau berluas hanya 1,5 Ha tersebut jelas terlihat dari Pantai Panjang dan pantai-pantai lainnya.

Untuk menjangkaunya, biasanya pengunung menyewa perahu dari Pantai Tapak Paderi kurang lebih 30 menit, dari Pantai jakat sekitar 1 jam atau dari Pelabuhan Baai sekitar 40 menit.

Aktivitas yang biasa dilakukan pengunjung di pulau bermercusuar ini selain bersantai di pantai, juga memancing, berenang, dan snorkeling.

Kalau masih belum puas, bisa lanjutkan ke objek wisata minat khusus seperti surfing di antaranya Tapak Paderi dan Teluk Sepang, panjat tebing di Bukit Kandis, Arung Jeram di Sungai Manna, dan Pusat Pelatihan Gajah Seblat.

Selepas itu mampir ke Rumah Batik Canting Emas untuk melihat dan memborong Besurek atau kain batik khas Bengkulu yang bermotif kaligrafi Arab gundul dan bunga Raflesia sebagai buah tangan.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Gerbang Benteng (Fort) Marlborough di Kota Bengkulu.
2. Rumah pengasingan Bung Karno di Kota Bengkulu.
3. Rumah Ibu Fatmawati.
4. Bagian tengah Benteng Marlborough.
5. Masjid Jamik Bengkulu.
6. Pesona Pantai Panjang.
7. Rafting di Sungai Manna, Bengkulu Selatan.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP