. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 18 April 2018

Walhi Gandeng Musisi Gaungkan Kampanye Rimba Terakhir

Guna menggaungkan kampanye penyelamatan Rimba Terakhir, yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Konsultasi Nasional Lingkungan Hidup (KNLH) yang digelar Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) di Medan, Sumatera Utara selama empat hari mulai 22-25 April 2018, Walhi mengandeng para musisi.

"Kampanye Rimba Terakhir ini ingin mengajak publik untuk mengingat kembali bahwa Sumatera Utara merupakan wilayah yang hutan alamnya dihancurkan dalam kurun waktu yang lama," ungkap Kepala Departemen Kajian dan Pembelaan Hukum Walhi, Zenzi Suhadi kepada TravelPlus Indonesia di Jakarta, Rabu (18/4).

Untuk menggaungkan kampanye tersebut, Walhi menggandeng beberapa musisi yang punya kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup, antara lain dua personil band ternama ‘Padi’ yakni Andy Fadly Arifudin (vokalis) dan Rindra Risyanto Noor (bassis) serta Rival Himran yang akrab disapa Pallo, pemain bass berambut gimbal dari band reggae Steven & Coconut Treez.

Fadly menilai kampanye Rimba Terkahir ini sebuah big idea dan konsep besar yang harus disampaikan secara popular salah satunya lewat musik.

“Musik bahasa paling mudah diterima semua orang dan menjadi cara yang paling enak untuk menyampaikan apa yang kita ingin sampaikan. Kami ingin terlibat dalam kampanye ini tapi tidak tahu caranya. Bersyukur kami bertemu kawan-kawan Walhi yang konsisten menjaga alam Indonesia agar adil dan lestari. Dan lewat musiklah cara kami mendukung kampanye ini,” ungkap Fadly yang juga akan mengajak lebih banyak lagi musisi untuk ikut terlibat.

Hal senada juga diungkapkan Rindra. Menurutnya musisi juga turut bertanggung jawab terhadap upaya pelestarian hutan dan kearifan lokal masyarakat.

“Perjuangan Walhi untuk menyelamatkan Rimba Terakhir dan Wilayah Kelola Rakyat harus didukung lebih banyak orang sesuai kapasitas dan keahliannya, termasuk musisi. Kami sebagai musisi melakukannya lewat music social responsibility atau MSR,” terang Rindra.

Menurut Rindra kolaborasi dengan kawan-kawan Walhi bukan hal baru.

“Dulu pada tahun 2011 kita sempat bikin album pertama berkolobarasi dengan kawan-kawan Walhi dengan para musisi yang punya niat yang sama, judulnya Pulihkan Indonesia. Selanjutnya tahun 2015, kita bikin album Jazz Hijau. Ternyata lewat dua labum itu dampak kampanyenya cukup besar,” aku Rindra yang pernah mengikuti Festival Sagu  tahun 2014 bersama Fadly untuk mendukung perjuangan masyarakat Sungai Tohor di Kepulauan Meranti, Kepri dalam mendapatkan kembali hak-hak masyarakat atas lingkungan hidup dan wilayah kelolanya.

Semendatar Pallo mengungkapkan penghancuran hutan dan kerusakan lingkungan menjadi keresahannya juga.

“Sebagai musisi saya tidak bisa tinggal diam. Saya harus mengambil sikap. Mendukung kampanye penyelamatan Rimba Terkahir adalah bagian dari sikap dan komitmen saya untuk menjaga bumi,” tegas musisi asal Palu, Sulawesi Tengah ini.

Zenzi yang juga Ketua Pelaksana KNLH menambahkan selain peluncuran Rimba Terakhir berikut talkshow, KNLH di Medan juga akan disemarakkan dengan rangkaian acara seperti Pameran dan Dialog WKR, Karnaval Hari Bumi, Zero Waste City, Panggung Demokrasi, Dialog Agenda Lingkungan dalam Politik, dan Journalist Fieldtrip.

“Untuk acara Zero Waste City akan digelar di Lapangan Merdeka bekerjasama dengan Pemkot Medan, kami akan melibatkan pelajar, mahasiswa, dan komunitas untuk mengumpulkan sampah, lalu mengklasifikasikannya mana yang organik dan non organik setelah itu diindetifikasi produsen atau perusahaannya,” terang Zenzi.

Sementara untuk Dialog Ekonomi Nusantara dan Pengakuan Wilayah Kelola Rakyat, sambung Zenzi akan diselenggarakan di Kantor Gubernur bekerjasama dengan Pemprov Sumut. “Tapi pusat kegiatannya, kita lakukan di Lapangan Meredeka, Medan,” aku Zenzi.

Terpilihnya kota Medan sebagai tempat KNLH bukan tanpa alasan. Zenzi mengungkapkan ada tiga pertimbangan mengapa Kota Medan yang akhirnya dipilih.

“Pertama karena Medan menjadi awal mula sejarah monokultur di Indonesia, yakni eksploitasi perkebunan sawit yang sudah berlangsung selama satu abad. Kedua, Medan juga menjadi lokasi awal perlawanan Walhi terhadap terhadap monokultur dalam hal ini pengusaan lahan oleh korporasi. Dan ketiga, Medan menjadi awal mengkampanyekan jalan keluar krisis ekologis ini,” terang Zenzi.

Menurut Zenzi, Sumut termasuk tiga provinsi di Sumatera yang kawasan hutannya diubah menjadi perkebunan dan pertambangan, selain Aceh dan Riau yang paling terbesar.

“Kalau tidak salah 400 ribu-600 ribu hektar hutan di Sumut yang dilepaskan untuk perkebunan dan tambang. Paling banyak di perbatasan Sumut dengan Aceh yang masuk penyangga Taman Nasional Gunung Leuser,” ungkap Zenzi.

Walhi pun mencatat pelepasan kawasan hutan menjadi perkebunan paling banyak terjadi pada rezim Orde Baru Soeharto yakni sekitar 4 juta hektare (ha) dan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yakni 2,06 juta ha. Sementara era Jokowi tercatat hanya 115.256 ha, Megawati 47.293 ha, Gus Dur 501.443 ha, dan Habibie 56.744 ha.

Oleh karena itu, Walhi lewat agenda KNLH berupaya mendorong komitmen pihak terkait untuk merumuskan jalan keluar dari krisis ekologi tersebut.

Walhi juga mendorong gerakan ekonomi nusantara dengan memperkuat wilayah kelola rakyat.

Kata Zenzi, ekonomi nusantara merupakan gerakan untuk mendorong kembali praktek pengembangan ekonomi masyarakat yang sudah berlangsung selama sekian abad dan terbukti ramah lingkungan.

Zenzi berharap kegiatan KNLH di Medan yang diadakan bertepatan dengan Hari Bumi 2018 sekaligus memanfaatkan momentum tahun politik ini, juga bisa membuahkan rekomendasi lingkungan sekaligus sebagai upaya mengawal para calon, kepala daerah, legislatif, dan calon presiden yang pro terhadap pelestarian lingkungan hidup.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Jumpa pers Walhi terkait persiapan pelaksanaan Konsuktasi Nasional Lingkungan Hidup (KNLH).
2. Zenzi Suhadi selaku Ketua Pelaksana KNLH.
3. Para musisi yang mendukung KNLH dan kampanye Rimba Terakhir yang akan digelar Walhi di Medan, Sumut 22-25 April 2018.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP