. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 08 April 2018

Daya Pikat Gendang Dol Bengkulu dalam Dance of Sangketo Wanita

Ada yang menyita perhatian lebih dari pementasan tari kontenporer bertajuk Dance of Sangketo Wanita produksi Nan Jombang Dance Company, garapan koreografer Ery Mefri di @america, Pacifik Palace, Jakarta, Jumat (6/4/2018) malam. Selain 2 penari perempuan, Intan dan Ririn yang tak lain anak kandung Ery Mefri, juga ada alat musik pukul tradisional Bengkulu bernama Gendang Dol. 

Sejak awal, sebelum Intan masuk ke panggung, Gendang Dol sudah lebih dulu ditempatkan di tengah panggung. Ia sendirian dan nampak kesepian. 

Baru setelah Intan masuk, Gendang Dol itu punya teman sekaligus jadi bermakna. Kehadirannya bukan lagi sebatas properti, melainkan juga seakan sebagai pemain dalam pementasan itu. 

Intan diawal pertunjukan menduduki Gendang Dol. Tak lama berselang dia juga terlentang di atas Dol dengan bermacam gerakan nan artistik. 

Setelah itu dipukulnya gendang besar itu dengan beragam macam pukulan, mulai dari pelan sampai yang cepat dan dinamis. 

Beragam macam pukulan itu merupakan suara hati dan ungkapan Intan sebagai perempuan yang tak rela disamakan kodratnya dengan lelaki, sebagaimana pesan yang ingin disampaikan dalam tarian kontemporer tersebut. 

Kemudian Ririn, yang tak lain adik kandung Intan masuk dan juga memukul-mukul gendang itu.

Ririn tak kalah rancak (dinamis)-nya menari, memainkan, dan memukul gendang itu.

Selanjutnya, keduanya secara bergantian memukul dan memainkan Gendang Dol dengan aneka gerak. 

Bukan cuma bagian atas Dol saja yang terbuat dari kulit, badan Dol yang berwarna hitam terbuat dari bonggol kayu itu pun mereka pukul hingga menimbulkan bunyi yang berbeda,.

Keduanya juga memasukan unsur seni bela diri khas Minangkabau, yakni pencak silek (pencak silat). 

Kombinasi dua penari perempuan yang rancak, balutan budaya tradisional, dan seni beladiri Minang dengan Gendang Dol Bengkulu membuahkan suguhan yang menawan.

Tentu sang korografer-nya punya alasan tersendiri kenapa Gendang Dol Bengkulu yang dipilih, bukan salah satu alat musik tradisional dari Minangkabau.

Bisa jadi bukan semata karena Dol lebih tepat dan lebih kuat untuk mendukung konsep dan pesan tarian itu.

Mungkin juga Ery Mefri punya misi sekalian ingin memperkenalkan seni budaya daerah lain yang masih berada di wilayah Sumatera, dari alat musik tradisionalnya dalam tarian kontemporernya kali ini.

Selepas kedua anak perempuannya itu menyuguhkan Dance of Sangketo Wanita, Ery Mefri menjelaskan tentang Gendang Dol itu. 

“Dol, gendang khas asal Bengkulu ini biasanya dimainkan beramai-ramai, tapi di tarian saya kali ini cukup dua penari sekaligus pemusik yang memainkan dan memukulnya,” terang Ery didampingi Angga Djamar yang juga penari perempuan andal dan koreografer NJDC. 

Dol tersebut terbuat dari kayu atau bonggol kelapa yang dikenal kuat namun ringan. Bonggol pohon kelapa ini kemudian diberi lubang pada bagian atasnya. Setelah itu ditutup dengan kulit kambing atau kulit sapi. 

Ukurannya yang besar mencapai 70 - 125 cm dengan tinggi mencapai 80 cm. 

“Biasanya Dol dipukul dengan alat pemukul dari kayu, tapi dalam tarian ini kedua penari memukulnya dengan kedua tangan mereka,” tambah Ery. 

Ada tiga teknik memukul Dol, yakni teknik suwena atau dipukul dengan tempo lambat. Teknik ini biasanya dimainkan saat suasana berduka. 

Kedua teknik tamatam yang biasanya dimainkan dalam suasana gembira. Dalam teknik ini Dol dimainkan dengan tempo cepat dan konstan. Ketiga teknik suwari, dimainkan dengan tempo pukulan satu-satu dan biasanya dimainkan saat perjalanan panjang. 

Di Bengkulu, Gendang Dol biasanya disandingkan dengan alat musik lainnya seperti tassa, sejenis rebana yang dipukul dengan menggunakan rotan. 

Dalam perayaan tabot, Gendang Dol tidak bisa dimainkan oleh sembarang orang, hanya orang-orang keturunan tabot saja yang boleh memainkan alat musik ini. 

Namun kini Gendang Dol bisa dimainkan oleh siapa saja,  antara lain para seniman di dan luar Bengkulu, termasuk oleh Intan dan Ririn dalam Dance of Sangketo Wanita yang membuat nama Gendang Dol semakin dikenal lebih luas lagi.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Intan dan Ririn memainkan Gendang Dol Bengkulu dalam Dance of Sangketo Wanita.
2. Intan dan Gedang Dol Bengkulu.
3. Kaya gerak, rancak, dan artistik.
4. Intan menari artistik di atas Gendang Dol.
5. Dua penari perempuan Minang dalam Dance of Sangketo Wanita produksi Nan Jombang Dance Company yang berbasis di Padang, Sumbar.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP