. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 27 April 2018

Begini Cara Indonesia Rayakan Hari Tari Dunia Tahun Ini

Tepat tanggal 29 April, sejumah negara merayakan Hari Tari Dunia (HTD) atau World Dance Day (WDD). Indonesia salah satu negara yang memiliki ragam tari tradisional, kreasi, dan kontemporer terkaya di dunia, pun merayakannya. Peringatan WDD di Tanah Air tahun ini dirayakan di sejumlah daerah/kota antara lain Solo, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Lampung, Samarinda, Makassar dan Buton.


Di Solo misalnya, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta merayakan HTD 2018, dengan menggelar seminar, eksibisi, pertunjukan, dan bazar selama 2 hari, 29-30 April.

Salah satu pertunjukkannya bertajuk “Solo Menari 24 Jam” bertema “Menguak Peradaban”, tanpa henti, mulai tanggal 29 April.

Kabarnya ada tiga penari perempuan dari Solo, Jogja, dan Bandung yang menjadi ikon acara ini. Ketiga penari itu adalah Wirastuti Susilaningtyas (35) dari Solo, Agatha Irena Praditya (23) dari Jogja, dan Sri Anjani Safitri (21) dari Bandung.

Perhelatan 24 Jam Menari juga melibatkan ada 160 kelompok/sanggar tari dengan 3.000 orang lebih pendukung acara.

Mereka bukan hanya dari Solo, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jakarta, pun dari Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, NTB, NTT sampai Papua. Sedangkan peserta dari mancanegaranya, ada dari Amerika, Perancie, Argentina, dan China.

Rangkaian 24 Jam Menari akan ditutup dengan orsi budaya oleh budayawan/sineas Garin Nugroho pada tanggal 30 April, pukul 6 pagi.

Sementara Pemkot Surakarta melalui Dinas Kebudayaan akan mengadakan event “Solo Menari 2018” di sepanjang Jalan Slamet Riyadi pada Minggu 29 April mulai pukul 6.30 pagi sampai selesai.

Lokasinya mulai dari perempatan Pasar Pon sampai Gladag. Sementara panggung kehormatannya ada di Gladag.

Dalam acara tersebut sebanyak 5000 penari puteri akan menarikan Tari Gambyong. Para penarinya mulai dari pelajar, anggota sanggar tari, wakil kelurahan, wakil kecamatan, universitas, dan warga umum.

Lima ribu penari tersebut akan membawakan tiga tarian yakni Tari Gambyong 3WMP karya Nanuk Rahayu dengan koreografer Blasius Subono dari ISI Surakarta, kemudian Tari Gambyong Pareanom karya Ngaliman (Alm), dan terakhir adalah Tari Pergaulan.

Dalam Tari Pergaulan, para penari nanti akan mengajak penonton yang hadir untuk bergabung ikut menari. Mereka akan menari secara bersama-sama diiringi gamelan dari Blasius Subono.

Di Jakarta tepatnya di Area Tugu Api Pancasila, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur Minggu, 29 April 2018 mulai pukul 3 sore.

Di Lampung, Ikatan Mahasiswa Seni Tari Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan “Festival Tari Tradisional Lampung”.

Rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan pada tanggal 28-29 April 2018 tersebut ada temu alumni mahasiswa Seni Tari (28 April 2018) dan Lomba Tari Tradisional Lampung (29 April 2018).

Jenis tarian yg akan dilombakan yakni Tari Sigeh Penguten, Tari Halibambang, Tari Bedana Olok Gading, Tari Bedayo, dan Tari Piring 12.

Biaya pendaftaran Rp 150 ribu per tim. Kegiatan lomba tersebut diperuntukan khusus untuk siswa-siswi SMA/MA/SMKsederajat. Pendaftarannya sudah dibuka sejak tanggal 2 s.d. 27 April 2018.

Di Samarinda, Kaltim digelar "Apresiasi Seni" di halaman RRI Samarinda pada tanggal 28 April 2018 mulai pukul 7 malam waktu setempat.

Acara tersebut akan dimeriahkan dengan berbagai penampilan tari, pembacaan puisi, pertunjukan teater, dan lainnya dari sejumlah sanggar seni, teater, komunitas, dan para seniman Samarinda.

Di Yogya, komunitas Paradancer menggelar acara "Sehari Menari Bersama 1000 Anak" di Pendopo Taman Siswa Yogyakarta pada hari Minggu 29 April 2018.

Guna mensukseskan acara yang bertujuan mengajak anak-anak seharian menjelajahi Indonesia beragam tari nusantara ini, setiap komunitas/sekolah mulai dari PAUD sampai pelajar SMA bisa mengikutsertakan 20-50 peserta.

Sementara di Buton, tepatnya di Kota Baubau, digelar acara bertajuk “Benteng dalam Bingkai Tari Dunia” di kawasan Benteng Kerton Buton, Kota Baubau selama tiga hari mulai 27-19 April 2018. Rangkaian acaranya ada pagelaran tari dan seminar Seni Tari dan Budaya.

Seminar yang diselenggarakan oleh Sanggar Kerton La Ode Umuri Boru akan digelar di Baruga Mesjid Agung Keraton Kesultanan Buton, 28 April 2018 dengan menghadirkan sejumlah pembicara andal antara lain maestro tari Didik Nini Thowok yang akan membawakan materi berjudul “Seni Tari Indonesia”, Akademisi UHO Sumiman Udu (Potensi Tari Tradisi Masyarakat Buton), dan budayawan Halilintar Latief dengan materi berjudul “Pendidikan Seni dan Pemajuan Kebudayaan”.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: @agendasolo

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP