. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 13 Maret 2018

Maluku Utara Andalkan Tiga Event Bertaraf Internasional Tahun Ini

Provinsi Maluku Utara (Malut) tahun ini mengandalkan tiga event bertaraf internasional untuk menarik kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara. Ketiga event itu pun masuk dalam Top 100 CoE Nasional 2018.

Ketiga event andalan Malut yang dimaksud adalah Festival Tidore yang akan berlangsung di Kota Tidore Kepulauan pada 23 Maret-12 April, Festival Teluk Jailolo di Halmahera Barat (3-5 Mei), dan Festival Kora-Kora di Kota Ternate (1-3 Desember).

Dikategorikan bertaraf internasional karena ketiga event tersebut menyuguhkan acara yang berkelas dunia, contohnya Festival Teluk Jailolo yang akan menampilkan dua tarian kontemporer karya koreografer ternama Indonesia yang bereputasi internasional Eko Supriyanto berjudul Cry Jailolo dan Balabala.

Info terkait hal itu, ditambah tips menjangkau Malut khususnya ke lokasi acara Festival Teluk Jailolo 2018 bisa di lihat di TravelPlus Indonesia dengan judul tulisan: Cry Jailolo dan Balabala 'Pulang Kampung", Datanglah Nikmatilah.

Selain tiga event tersebut, masih ada 31 event lainnya yang dimiliki Malut untuk memanjakan wisatawannya sepanjang tahun ini.

Untuk mempromosikannya, Pemprov Malut didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar launching Calendar of Event (CoE) 2018 dengan tagline: "Pesona Kie Raha Mengguncang Dunia" di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kemenpar, Jakarta, Selasa (13/3) malam.

Hadir dalam acara tersebut Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Plt. Gubernur Malut H. Muhammad Natsir Thaib, Kepala Dinas Pariwisata Malut Samsuddin A. Kadir, para bupati Malut, dan sejumlah tamu undangan serta wartawan dan blogger.

Plt. Gubernur Malut H. Muhammad Natsir Thaib mengatakan tiga event andalan Malut tahun sengaja digelar di Ternate, Tidore, dan Halmahera Barat mengingat ketiganya paling siap dari unsur 3A yaitu Atraksi, Aksebilitas, dan Amenitas.

“Ketiga tempat itu menjadi andalan Malut untuk meningkatkan kunjungan wisatawan karena memiliki atraksi menarik, amenitas yang memadai dan aksebilitas khususnya konektivitas penerbangan dari kota-kota besar di Indonesia,” terangnya.

Dia mengatakan ke-34 event tahun ini sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Malut terhadap pentingnya sektor pariwisata.

“Penyelenggaraan 34 event tahun ini juga sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Malut,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia menambahkan bahwa Malut tengah mengembangkan diri menjadi destinasi marine tourism kelas dunia, mengingat potensi wisata bahari yang dimiliki serta letak geografisnya sangat menunjang untuk mewujudkan keinginan itu.

“Di antara pulau-pulau yang ada di Malut sangat cocok dikembangkan sebagai marine tourism, salah satunya Pulau Jailolo yang sudah mulai dikembangkan menjadi marine tourism oleh pengusaha,” ungkapmya.

Kata dia lagi, Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo sejak lama sekitar Abad XIII sudah dikenal masyarakat dunia sebagai sumber rempah dunia, dan Malut memiliki keunggulan dalam wisata sejarah karena terdapat banyak benteng peninggalan dari Bangsa Portugis, Spayol, Inggris, serta situs peninggalan Perang Dunia II dari Jepang dan Amerika Serikat.

Modal semua itu ditambah 34 event tahun ini, lanjutnya diharapkan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Malut yang ditargetkan mencapai 11 ribu wisman dan 350 ribu perjalanan wisnus.



Terkait CoE Malut 2018, Menpar Arief Yahya dalam sambutannya berpesan agar penyelenggaraan semua event di Malut dilakukan secara profesional dan tepat waktu.

“Ada atau tidak ada pejabat, event harus berlangsung tepat waktu sesuai jadwal, tidak boleh ngaret karena tujuannya adalah untuk wisatawan,” inbaunya.

Kata Arief Yahya selain Tidore, Ternate, dan Halmahera Barat yang unsur 3A-nya semakin meningkat, juga ada Pulau Morotai yang sudah ditetapkan sebagai salah satu di antara 10 destinasi prioritas atau disebut sebagai "Bali Baru".

“Percepatan pembangunan di Pulau Morotai yang masih bagian dari Malut tengah dilakukan. Pastinya itu akan membawa dampak positif bagi pariwisata di sana dan Malut secara keseluruhan,” tutupnya.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis).

Captions:
1. Menpar Arief Yahya (tengah) me-launching Calendar of Event (CoE) Maluku Utara (Malut) 2018 di Jakarta dengan memukul tifa.
2. Launching CoE Malut 2018 bertempat di Gedung Sapta Pesona, kantor Kemenpar, Jakarta, Selasa 913/3).
3. TravelPlus Indonesia meliput launching CoE Malut 2018. 

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP